Home / Romansa / Istri Kesayangan Mafia / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Kesayangan Mafia: Chapter 51 - Chapter 60

191 Chapters

Trauma

“Tadi malem anak Bunda pulang jam berapa?” Aura bertanya di sela sarapan pagi bersama kedua putranya.“Kai pulang jam delapan,” jawab Kai santai.“Kana juga.” Arkana berdusta.“Abang Kana sekarang sering bohong sama Bunda.” Arkana tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putih bersihnya dengan tangan menggaruk kepala di bagian belakang.Tuduhan sang bunda dikeluarkan dengan nada datar bahkan cenderung lembut tapi dampaknya bisa membuat Arkana tidak enak hati.“Ke rumah Zara dulu, Bun ... biasa anak muda.” Akhirnya Arkana menjawab jujur meski tidak menjelaskan jam berapa ia sampai ke rumah.“Oh ....” Sang bunda menanggapi.“Tapi di suruh pulang terus sama Zara, katanya kasian Bunda enggak ada temen ... padahal Kana pengen nginep di sana.” “Hush!! Digerebek Pak RT entar,” tegur Aura sambil mengacungkan jarinya.Arkana tergelak sementara Kai merotasi matanya jengah.“Jadi kalian udah sepakat, akan menikah setelah bundanya Zara sadar dari koma?” Arkana langsung terdiam mendengar pertan
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

Pshysical Touch

Cup.Zara terlonjak saat sebuah kecupan mendarat di pipinya.Ia tau siapa tersangkanya tapi yang Zara khawatirkan adalah tanggapan Aura setelah melihat bagaimana vulgarnya hubungan mereka.Zara sangat menjaga penilaian keluarga Gunadhya atas dirinya terutama kedua orangtua Arkana.“Kak Aaaaar,” protes Zara sambil menepuk tangan Arkana yang melingkari pinggangnya.Pria itu tergelak, melepaskan pelukannya dari Zara dan beralih mengecup pipi sang bunda.“Sekarang bunda nomor dua ya, Bang ...,” sindir Aura memperlihatkan wajah pura-pura sedih.“Enggak donk, Bunda tetep nomor satu.” Arkana menyanggah. “Lo enggak apa-apa jadi nomor dua ‘kan sayang?” Arkana memperlihat wajah jenaka dengan menaik turunkan kedua alisnya.“Satu setengah deh,” tawar Arkana karena Zara tidak menjawab.Zara mendengkus sebal menanggapi kekasih messummnya.“Udah dapet yang cocok?” tanya Arkana.Saat ini mereka sedang berada di toko perhiasan untuk mencari cincin pernikahan Zara dan Arkana.Tidak perlu bertanya secar
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Doa Yang Dikabulkan

Kaki Zara terasa lemas saat menyusuri lorong menuju ruang rawat di mana Maya telah dipindahkan dari ICU.Ia masih tidak percaya bahwa sang bunda akhirnya sadarkan diri.Do’anya dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa, ternyata mungkin memang benar Arkana lah jodohnya.Zara bersandar pada Arkana yang merangkul pundaknya, pria itu begitu semangat melangkah panjang sementara Zara terseok menyamai langkah Arkana.Keduanya berhenti di depan pintu ruangan rawat inap yang baru saja diinfokan oleh pihak rumah sakit kepada Arkana melalui sambungan telepon ketika mereka dalam perjalanan.Arkana yang membuka pintu ruangan itu, Bunga dan Maya yang ada di dalam sana seketika menoleh menatap mereka.“Bundaaaa!” Zara berseru sambil berlari bersamaan dengan air matanya yang luruh.“Zaraaaa,” balas Maya serak, ia masih belum bisa banyak bergerak.Zara menangis dalam pelukan Maya dan suasana haru itu sanggup menggetarkan hati Arkana juga Bunga.“Jangan nangis, malu sama Nak Arkana.” Susah payah Maya berucap unt
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Kenyataan Pahit

“Jadi, kamu melihat sendiri saat Baron membunuh ayah kamu?” Maya bertanya kembali meski Zara telah menceritakan semua kronologisnya.Zara menganggukan kepala. “Sayang ya, Bunda enggak sadar ... kalau sadar, Bunda juga mau nembak kepala si Baron itu karena udah ngambil ayah dari Bunda.” Maya menahan tangisnya saat berucap demikian, sorot matanya kosong menatap ke depan.Zara tersenyum simpul menanggapi ucapan Maya yang ia anggap sebagai kelakar.Tangan Zara mengangsurkan potongan buah pir terakhir ke depan mulut sang bunda dan beliau membuka mulutnya menerima buah pir tersebut.Maya bangun tepat setelah Arkana pergi ke kantor.Sekarang Maya telah mandi dan baru selesai sarapan, tubuhnya terasa sedikit bugar.“Tapi, Kak Arkana mengatur semuanya agar meninggalnya ayah karena kecelakaan ... jadi kita bertiga mengalami kecelakaan dan ayah menjadi korban yang tidak selamat.” “Kenapa begitu? Mereka enggak akan tau kalau semua ini karena Jordi.” Maya tampak tidak terima.“Karena mereka akan
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Persiapan Pesta Pernikahan

“Kita masih tinggal di sini, Ra? Bukannya ini rumah dinas?” Maya bertanya saat memasuki rumah, langkahnya terhenti tepat di ruang makan karena di sana ia sering kali bercanda dengan almarhum suaminya.Maya sudah diperbolehkan pulang setelah hampir satu minggu melakukan pemulihan di rumah sakit.“Sebetulnya ini rumah Kak Arkana, Bun ... mobil, asisten rumah tangga beserta supir—semuanya punya Kak Arkana.” Maya menoleh dengan raut wajah bingung, beliau menuntut penjelasan Zara karena setaunya ini adalah rumah dinas yang dipinjamkan perusahaan di mana mendiang suaminya bekerja.“Kak Arkana meminta temannya memasukan ayah agar bekerja di sana dan dia yang memfasilitasi semua ini untuk kita, Bun.” “Ya ampun, Nak Arkana ... sampai segitunya cinta sama kamu,” gumam Maya.“Bu, saya sudah masak makanan untuk makan siang.” Asisten rumah tangga bernama Fitri yang seumur dengan Maya itu memberitau.“Terimakasih,” balas Maya dengan senyuman.“Kita makan dulu ya Bun.” Zara membantu sang bunda be
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Kekasih Yang Sedang Merajuk

Ting ... Tong ... Bel pintu rumah yang ditempati Zara dan ibunya berbunyi, mereka saling melempar pandang mempertanyakan tamu siapa yang berkunjung selarut ini.“Biar saya yang buka, Bu ....” Zara kemudian berdiri, menggantikan sang asisten rumah tangga yang seharusnya membukakan pintu.Ceklek.Pandangan mata Zara tertuju pada pria jangkung yang sedang tersenyum lebar berdiri di depan, dengan ekspresi malas—ia langsung menutup pintu tersebut.“Yang ... sayang, kok di tutup lagi?” Arkana mengesah di luar sana sambil mengetukkan buku jarinya pada daun pintu.Tumben pria itu mengetuk pintu, biasanya Arkana akan langsung masuk dan menghampirinya di mana pun ia berada di rumah ini.Tapi bukan itu yang membuat Zara menutup pintu melainkan kekesalannya yang sudah tidak bisa ditawar lagi pada Arkana.“Zara ... ada apa? Kenapa Nak Arkana enggak dibukakan pintu?” tegur Maya, berjalan mendekat dibantu ibu Fitri-sang asisten rumah tangga.“Ra ... sayang, buka donk!” Arkana berseru dari luar san
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Teman Lama

“Ciee ... ada yang mau nikah sama musuhnya, nih.” Tristan menggoda Arkana yang baru saja tiba.“Enggak nyangka ya, benci jadi cinta ...,” ledek Bima menimpali.“Makanya jangan terlalu benci nanti cinta deh.” Choky ikut-ikutan bersuara sementara Andrea dan Nadia hanya tersenyum menanggapi ketiga sahabat prianya menggoda Arkana.Tidak perlu bertanya dari mana mereka mengetahui rencana pernikahan Arkana dengan Zara karena sudah pasti Nadia lah biang keroknya.Beberapa waktu lalu Arkana dan Nadia bertemu di mall ketika membeli cincin kawin bersama Zara dan Aura.Dengan santainya Aura mengabarkan bila putranya akan menikah dengan Zara dan mengundang Nadia dalam pesta tersebut.Saat ini mereka semua sedang berkumpul atas arahan Tristan di Night Club milik Arkana. Arkana yang menentukan tempat karena ia nyaman selama berada di daerah kekuasaannya sendiri, bila harus mabuk ada Darius yang akan mengantarnya pulang dan banyak orang-orangnya yang melindungiPara sahabat semasa SMA Arkana tidak
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Meminta Restu

“Nak Arkana, Bunda titip Zara ya ... Zara banyak bercerita tentang kebaikan Nak Arkana ja—“ “Masa sih Bun? Masa Zara cerita tentang kebaikan Kana? Bunda enggak bohong, kan? Dia cerita apa aja tentang Kana, Bun?” sambar Arkana mencecar Maya menghilangkan momen haru yang telah Maya ciptakan.Maya tersenyum lalu mengusap sisi wajah Arkana yang mendongak menatapnya dengan binar di mata, calon menantunya duduk di lantai beralaskan karpet sementara ia duduk di sofa.Bahkan tadi calon menantunya itu merebahkan kepala di atas pangkuannya.Maya menganggukan kepala. “Zara cerita banyak, termasuk pertolongan Nak Arkana yang enggak boleh Bunda ceritakan sama siapapun.” Arkana menganggukan kepala membenarkan. “Jangan bilang siapa-siapa ya Bun, keluarga Kana juga enggak tau masalah ini.” “Maafkan keluarga kami ya, Nak! Karena kami, kamu jadi susah.” Maya menghapus satu tetes air mata yang memaksa mengalir dari sudut mata.Arkana meraih satu tangan Maya untuk ia genggam. Tangan Maya terasa keripu
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Menghibur Calon Besan

Aura setengah berlari menuju pintu depan, rumahnya begitu luas dan di usianya yang tidak lagi muda ternyata sangat melelahkan berjalan cepat menuju pintu utama untuk memburu calon besannya.“Bu Maya ... Zara ...,” sapa Aura riang.“Bun.” Zara balas menyapa.“Calon menantu Bunda.” Aura memeluk Zara dan tidak lupa mengecup keningnya sama seperti yang selalu ia lakukan kepada para menantunya baik kepada Arshavina-istri dari Kama maupun King-suami Kalila dan Arjuna-suami dari Kejora.Aura menyayangi para menantunya seperti menyayangi anak kandungnya sendiri.“Apakabar Bu Aura.” Maya membungkukan sedikit tubuhnya sambil mengulurkan kedua tangan yang ia satukan untuk menyalami Aura.Aura ikut membungkuk, melakukan hal yang sama. Ia memiliki ibu mertua asli orang Bandung jadi Aura tau salam khas orang sunda yang penuh sopan santun itu.Jangan lupakan jika keluarga Zara berasal dari Bandung yang hijrah ke Jakarta. “Baik ... Bu Maya, ayo masuk ... saya udah siapkan makan siang.” Aura merangk
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

Pingitan

Arkana : Sayang, kirim foto lagi fitting baju pengantin donk.Zara tersenyum membaca pesan dari Arkana, kebetulan saat ini ia masih memakai gaun buatan perancang busana terkenal yang merupakan ibunda dari Arshavina-sahabatnya.Padahal Aura telah mengatakan jika Arkana tidak perlu ikut agar gaun yang Zara kenakan menjadi suprise untuknya pada hari pernikahan mereka nanti tapi Arkana tetap saja penasaran.Tiba-tiba sebuah ide muncul untuk menyiksa Arkana, Zara tersenyum licik saat mengambil selfie tapi bukan mengarah pada wajahnya melainkan pada buah dadanya yang sebagian terekspose karena gaun yang ia kenakan saat ini bermodel strapless.Arkana segera membuka pesan dari Zara kemudian tersedak kopinya sendiri.“Kenapa lo?” tanya Kai yang duduk di sebelahnya.Mereka sudah berada di salah satu butik dari penjahit tuxedo ternama di Negaranya.Arkana menggelengkan kepala sambil terbatuk-batuk.Melihat lagi layar ponsel yang menampilkan bagian favoritenya di tubuh Zara lalu mematikan layar a
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status