Semua Bab Gairah Terpendam Tuan Ahli Waris : Bab 81 - Bab 90

243 Bab

Korban Praktek

Revel memandang sekeliling restoran yang tampak padat dan pandangannya terhenti ke satu titik, saat itu juga Revel hanya bisa merutuk kesal karena tanpa diduga kembali bertemu dengan Jill dan Gwen yang sedang asyik menyantap makanannya. Dan sialnya ada Jessie pula di sampingnya! Revel yakin kalau Jill akan semakin benci dan salah paham padanya! Bisa jadi Jill berpikir Revel memutuskan meninggalkannya karena Jessie, iya kan? Pikiran wanita bukankah seperti itu? Hanya melihat dari apa yang tampak di depan mata saja tanpa mencari tau segala informasi! Dan saat melihat segelintir informasi yang ada, otaknya langsung curiga ke level maksimal! Revel ingin melarikan diri, tapi sayang sebelum niatnya sempat direalisasikan, namanya sudah dipanggil dengan nyaring! Revel kalah cepat! Damn! Beberapa menit sebelumnya…Jill sedang asyik mengunyah makanannya sambil berbincang santai dengan Gwen saat tanpa sengaja pandangan matanya tertumbuk pada sepasang pria dan wanita yang bar
Baca selengkapnya

Sakit Hati Pertama Part 1

“Hi, Jill!” sapa Jessie tanpa rasa bersalah, malahan tangan gadis itu masih asyik menggandeng lengan Revel!“Hey!” sapa Jill datar, hanya untuk alasan kesopanan, tanpa dapat dicegah pandangan Jill terarah pada tangan Jessie yang masih melingkar manis di lengan kokoh Revel! Dasar mata kurang ajar! Tidak bisa diajak kompromi! Kenapa harus terarah pada pemandangan menyakitkan itu sih?!“Kami beneran boleh gabung sama kalian?” tanya Jessie dengan mata berbinar saat mendengar ajakan Gwen.“Sure! Nggak masalah kan, Jill?” tembak Gwen membuat Jill terpaksa mengangguk meski terpaksa! Tidak enak jika harus menolak secara terang-terangan! “Tempatnya penuh banget sih!” jelas Jessie dengan raut mengiba. “I know! Makanya gue panggil Revel biar kalian bisa gabung sama kami!” balas Gwen cepat sebelum Jill berubah pikiran.“Yeay! Thanks, Sister!” girang Jessie sok akrab membuat Gwen memutar bola matanya dengan jengkel. Tidak terbiasa jika ada orang yang bersikap SKSD seper
Baca selengkapnya

Sakit Hati Pertama Part 2

Hening selama beberapa saat sebelum akhirnya suara Jill kembali terdengar. Lelah dan sarat akan kekecewaan.“Ternyata Revel menyetujui perjodohan yang diatur sama Papanya. Nggak heran kalau dia pamit dan minta maaf sama gue kemarin,” lirih Jill dengan nelangsa.“Jill, apa gue bisa ngomong jujur?”“Tentu aja, Gwen. Apa yang mau lo omongin?” tanya Jill, cukup heran karena tidak biasanya Gwen seperti ini. Biasanya Gwen langsung mengatakan apapun yang ingin dirinya katakan, tidak perlu meminta izin seperti tadi pada Jill! Lagipula ada hak apa Jill melarang Gwen untuk bicara? Iya kan?“Menurut gue, Revel itu sebenarnya cinta sama lo. Ralat. Gue yakin kalau Revel masih cinta mati sama lo sampai saat ini. Ini bukan sekedar dugaan, tapi gue yakin banget, Jill,” ucap Gwen sambil menatap Jill dalam-dalam, ingin melihat bagaimana respon sang sahabat akan ucapannya.“Nggak mungkin, Gwen. Lo nggak liat tadi kalau dia jalan berdua sama Jessie udah kayak cowok yang lagi bucin?
Baca selengkapnya

Life Must Go On

“Kamu darimana, Revel?” tanya Claire saat melihat putranya pulang dan wajahnya begitu kusut. Persis seperti baju yang belum disetrika.“Nemenin Jessie ke mall, Ma.”“Dia bikin kamu kesal?”“Nggak kok, Ma. Mulai besok aku udah bilang Jessie kalau aku nggak bisa temenin dia lagi. Aku mau berangkat ke Melbourne secepatnya, Ma,” ucap Revel menjawab pertanyaan sang mama membuat Claire mengernyit bingung. “Ke Melbourne secepatnya? Ada apa, Revel?” tanya Claire semakin penasaran.Yakin ada alasan kuat yang mendasari keinginan putranya itu, padahal sebelumnya Revel begitu berat untuk meninggalkan Jakarta karena ingin tetap berdekatan dengan Jill, tapi kenapa sekarang malah sebaliknya? “Aku tidak ingin bertemu dengan Jill lagi, Ma,” desah Revel lirih.Jawaban Revel membuat Claire kaget.“Kenapa?”“Karena Jill sudah memiliki kekasih atau setidaknya sedang dekat dengan pria lain. Ternyata Jill memang tidak memiliki perasaan apapun padaku, Ma.”“Kenapa
Baca selengkapnya

Rencana Para Orangtua

“Ada apa sih, Ma? Tolong jangan bikin aku penasaran!” cecar Revel saat melihat kode yang dilontarkan mamanya kepada sang papa. Revel tidak sadar tingkahnya persis seperti Claire yang tidak boleh dibuat penasaran atau akan terus mendesak tanpa henti. Yah, namanya juga keturunan! Akhirnya Claire menceritakan semuanya pada Revel, mengenai rencana para orangtua agar Keanu dapat memperbaiki sikapnya. Dan karena sepenglihatan Valerie, Keanu cukup menurut pada Claire, maka cara inilah yang tercipta dan untuk memudahkan rencana yang telah disusun, mau tidak mau Valerie hijrah dan tinggal disini sementara waktu. Jika Valerie serta Keanu ada di rumah Claire, maka Kezia pasti akan ikut serta. Tidak mungkin si bungsu itu ditelantarkan sendirian di rumah kan? “Jadi Mama akan membantu Aunty Valerie untuk ngajarin Keanu agar dapat memperbaiki sikapnya?” tanya Revel meminta penegasan. Siapa tau dirinya salah pengertian kan? “Begitulah ide kami. Awalnya Papa kamu mengusulkan agar
Baca selengkapnya

Trouble Maker

Kegalauan di hati Jill sempat teralihkan sementara saat ponselnya bergetar.“Jill?” panggil Gwen di seberang telepon.“Kenapa, Gwen?” “Gimana? Udah sempat ngobrol sama Revel?”“Belum! Gue takut!”“Takut?”“Iya, gue takut denger jawabannya. Takut ditolak. Takut kecewa,” aku Jill lirih.Gwen menghela nafas lelah saat mendengar jawaban sahabatnya di seberang sana. Kenapa sahabatnya ini susah banget dikasih taunya sih? Kebanyakan takutnya! Biasanya Jill berani menghadapi apapun, tapi kenapa sekarang jadi cemen alias pengecut begini sih?! Kemana keberanian Jill yang sebelumnya?“Terus kalau takut jadinya lo nggak mau tanya? Lo mau penasaran seumur hidup?”“Ya nggak gitu juga.”“Terus mau apa kalau lo nggak berbuat apapun?” cecar Gwen membuat Jill terdiam. Terpaksa harus mengakui kebenaran dari ucapan sahabatnya. Tapi mau bagaimana lagi? Jill juga tidak ingin jadi pengecut seperti ini, masalahnya cara menghalau rasa takut memang tidak semudah memba
Baca selengkapnya

Anak Preman Part 1

Esok siang….Jantung Valerie berdebar kencang saat di layar ponselnya muncul nomor telepon sekolah Keanu, saat itu juga Valerie sadar kalau dirinya akan mendengar hal yang bisa membuatnya kembali sakit kepala! Jantung Valerie berdegup kencang saat mendengar ucapan kepala sekolah diseberang sana. Demi Tuhan, kenapa Keanu tidak berhenti membuat masalah?“Baik saya segera kesana, Pak. Terima kasih informasinya.”Valerie bergegas mencari Claire, memberi tau apa yang terjadi secara singkat.Claire mendesah pusing saat mendengar penjelasan Valerie. Serius, anak-anak Claire tidak pernah ada yang membuatnya sampai sepusing ini karena memang ketiga anaknya tidak ada yang nakal, hanya Revel saja dulu nekat memukul Edward, itupun wajar karena putranya diejek sebagai anak haram! Jadi Claire tidak memarahinya, malah Claire marah pada dirinya sendiri karena membuat putranya yang masih kecil mendapatkan ejekan seperti itu akibat keegoisannya! Tapi kali ini berbeda, karena
Baca selengkapnya

Anak Preman Part 2

“Kenapa harus mengancam teman kamu, Keanu? Siapa yang mengajarkan kamu bersikap seperti preman begini?” tanya Claire saat Keanu, si biang masalah, sudah tiba di rumah dengan penampilan berantakan. Sedangkan Valerie masih sibuk menelepon Nick, melaporkan apa yang terjadi hari ini. Claire hanya bisa menggeleng saat melihat penampilan Keanu, bajunya kusut masai, entah apa saja yang dilakukannya di sekolah setengah harian tadi, padahal saat berangkat dari rumah Claire sudah memastikan kalau seragam Keanu dan Kezia tersetrika rapi, tapi kenapa pas pulang sekolah Keanu jadi seperti gembel jalanan begini?Kalau Kezia aman, tidak perlu dikhawatirkan.Keanu yang tidak menyangka sepulang sekolah akan langsung diinterogasi begini terlihat cemberut, tapi Claire tidak peduli. Menurut Claire, dirinya harus mengetahui dulu apa alasan yang melatarbelakangi tindakan nakal Keanu, jika tidak akan sulit untuk menanganinya, karena setiap masalah memiliki solusinya masing-masing kan?“Ki
Baca selengkapnya

Menjelang Perpisahan

Levin mengetuk pintu kamar Revel dan masuk perlahan, menatap sekeliling. Ada beberapa barang yang sudah tidak ada di tempatnya lagi karena akan dibawa oleh Revel ke Melbourne. Kamar putranya terlihat lebih rapi dan lapang membuat Levin sadar kalau kepergian putranya hanya tinggal menghitung jam.“Apa kamu yakin sudah tidak ada yang ketinggalan?”Pertanyaan sang papa membuat Revel terdiam.‘Ada, Pa. Jill.’Tentu saja itu hanya jawaban Revel di dalam hati.“Yakin, Pa. Semua yang penting sudah aku bawa, sisanya tinggal beli di Melbourne.”“Okay. Papa nggak nyangka akan kembali jauh dari kamu. Dan kenapa harus Melbourne lagi? Melbourne membuat Papa teringat dengan masa muda Papa dan Mama kamu, Revel,” desah Levin lirih.“Karena Melbourne adalah tempat yang berharga untukku, Pa. Melbourne adalah negara dimana aku pertama kali bertemu dengan Papa dan lagi Papa masih ingat kan sama ceritaku kalau aku juga pertama kali mengenal Jill di Melbourne? Jadi bisa dibila
Baca selengkapnya

Saying Goodbye

“Jadi, gimana kesan pertama lo hadapin Keanu, Claire?” tanya Nick saat Valerie dan Claire sedang berbincang di ruang kerja Levin, melalui video call. Ruangan teraman agar pembicaraan mereka tidak diketahui oleh anak-anak. Bahaya kan jika Keanu sampai mengetahui rencana yang sedang mereka jalankan, bisa jadi anak itu semakin sulit diatur! Hmm… padahal Nick sedang di Singapura dan panggilan internasional pasti akan menghabiskan banyak pulsa, tapi Nick mana peduli? Pengusaha memang beda! “Well, harus gue akuin rasanya luar biasa. Kayak lagi naik roller coaster di trans studio! Sumpah, anak-anak gue nggak pernah ada yang bikin gue pusing kayak Keanu, Nick!” jawab Claire membuat Nick dan Valerie terkekeh. “Tapi belum kapok kan?”“Nggaklah. Tenang aja.”“Lalu menurut lo, bagaimana respon Keanu tadi?” selidik Nick, ingin tau apakah putranya memiliki respon yang sama jika sedang dinasehati oleh Claire, atau sama saja?“Ya begitulah. Gue udah nasehatin tapi perlu w
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
25
DMCA.com Protection Status