Ucapan papa Levin membuat Revel terdiam, hingga akhirnya pria itu kembali bersuara,“Aku juga tidak ingin meninggalkan Jill tanpa pamit, Pa.”“Tapi?” tanya Levin, yakin ada kelanjutan dari ucapan Revel sebelumnya.“Tapi jujur aku mulai lelah menghadapi sikap Jill, Pa,” lirih Revel sambil menghela nafas dalam. Tubuh Revel bersandar pada sofa, menandakan kalau dirinya benar-benar lelah, bukan hanya sekedar ucapan, tapi pikirannya juga lelah! “Lelah?” ulang Levin.“Hmm…. Jill selalu bersikap ketus dan tidak peduli padaku sama sekali. Aku sudah berulang kali mencoba memahaminya, tapi jujur aku juga punya batas kesabaran, Pa. Mungkin aku memang tidak setangguh Papa. Atau mungkin karena Jill benar-benar tidak tertarik padaku,” beber Revel.Levin menatap putra sulungnya yang tampak begitu nelangsa karena seorang wanita. Seolah Levin sedang berkaca, melihat apa yang terjadi pada dirinya di masa lalu. “Mungkin saat ini kamu lelah karena sudah menanti selama bela
Baca selengkapnya