All Chapters of MENANTU JENDERAL NAGA EMAS: Chapter 101 - Chapter 110
199 Chapters
101. Latihan ala Mike Tyson
Namun bagi Bryan, mencampuri urusan orang-orang di pucuk terlalu rumit dan menyiksa diri. Dia harus fokus mengurusi kakaknya terlebih dahulu. “Lagi pula, ayahku juga sudah tiada. Sekarang adalah bagaimana caranya aku bisa menghajar kakakku dan memperbaiki perusahaan yang telah ditinggalkan oleh ayahku, jangan sampai diambil alih oleh orang picik dan keji.” Bryan termasuk rakyat sipil yang kurang puas dengan kinerja para penguasa sejak dulu tapi karena nilai demokrasi sangat cetek di sini, suaranya seperti angin berhembus. “Jenderal, setiap kita menginginkan keadilan. Aku pun begitu. Di Jepang, ada masa di mana Kaisar berada di bawah Shogun.” (Shogun sama seperti panglima militer) “Pimpinan tertinggi militer dengan kuasa dan kelebihan yang dia punya bisa saja mengangkangi kepemimpinan Presiden yang tidak becus.” Esensinya adalah tentang kepemimpinan yang adil, bukan nama besar seperti yang sudah ada turun temurun. Terlebih lagi, di era sekarang, tidak ada lagi penguasa yang diber
Read more
102. Latihan ala Khabib
Ala Khabib :Senin : Paginya Sparring, sacking, grappling. Malamnya joging, lari cepat, angkat beban.Selasa : Paginya gulat gaya bebas. Malamnya tinju, foot work.Rabu : Paginya sparring, sacking, grappling. Malamnya crossfit.Kamis : Pagi Jiu jitsu. Malam lari, sprint, peregangan.Jumat : Sparring, bag work, standing and groun wrestling.Sabtu : Pagi Sparring, latihan finishing moves. Malam lari.Minggu : Berlari, sauna, istirahat.Untuk porsi makan, bisa disesuaikan sesuai kebutuhan, dan terpenting asupan karbo dan protein harus mencukupi.Selama satu bulan ke depan Bryan cuma boleh istirahat pada hari minggu. Jadi, enam hari full latihan selama satu bulan ke depan.Meski agaknya Alexander memaksakan porsi latihan yang keras pada Bryan, tapi itulah langkah tepat mengingat waktu yang memang tidak lama lagi.Dengan ini dia pun berharap agar kiranya Bryan tetap selalu sehat dan bugar selama mengikuti semua rangkaian latihan setiap harinya.Bryan tersenyum riang. “Jenderal, aku sudah t
Read more
103. Alexander bisa nakal juga
Sesungguhnya Alexander merupakan tipe pria maskulin yang menjaga kesetiaannya. Kendati begitu, hati manusia lemah.Sebagaimana pria pada umumnya, dan normal, berlaku bagi siapa saja, jika dihadapkan pada wanita cantik dan disukainya, maka akan timbul hasrat dan gejolak yang melawan arti dari kesetiaan.Selain Gabriella, Alexander mengenal cukup banyak wanita sehingga perjalanan kisah cinta mereka tak mulus-mulus amat.Namun, sebisa mungkin dia menjaga komitmen tersebut di tengah kenaifan dirinya dalam menghadapi wanita.Ya, kekurangan Alexander adalah dia terkadang suka main mata, dan ujung-ujungnya suka main hati. Menurut Alexander, kesetiaan adalah tetap pada satu hati, meski di luar itu terkadang ada sesuatu lain yang masuk. Tetap, Gabriella tidak bakal sirna di hatinya.Mungkin, sekadar teman dekat, teman ngobrol, atau semacamnya. Umumnya pria hobi membangun kedekatan dengan beberapa wanita yang tidak harus menjalin hubungan yang spesial.Sophie adalah satu dari mereka.“Alex, kau
Read more
104. Rasa yang sama
Dengan kejadian tersebut, Sophie terpaksa bangkit dan menyapu pakaian di sekitar dadanya yang padahal tidak ada kotoran apa pun, kecuali hanya ada sidik jari tangan Alexander.Alexander kaget saat melihat wajah Sophie merah padam. Entah merah karena marah atau karena tersipu malu.“Alex!” teriaknya menyeringai manis. “Apa-apaan kau?”Waduh!Sepertinya Sophie benar-benar marah kali ini. Pelukan dari belakang barusan dianggapnya sudah kelewatan. Pelukan tadi tidak ada dalam agenda latihan drama hari ini, tapi kenapa bisa terjadi?Alexander berusaha mengklarifikasi atas tindakan tidak sengaja lagi barusan. “Aku khawatir kau kenapa-kenapa. Sekali lagi, maafkan aku.”Padahal, Sophie sebenarnya merasakan sesuatu yang aneh telah meledak di jiwanya.Tarik jauh ke belakang. Sebenarnya Sophie sedari dulu mengagumi Alexander. Dari sekian banyak pria yang dia kenal, dia hanya menyisipkan satu nama di pikirannya : Alex Luther.Baginya, Alexander berbeda dari pria lain. Dia suka karakter Alex yang
Read more
105. Rencana minta tolong pada Alexander
Penyakit komplikasi yang diderita oleh Somers Wilson tak kunjung sembuh. Darah tinggi, jantung, dan pernah mengalami stroke ringan. Meski telah berobat di luar negeri dan bertemu dengan dokter terbaik, tidak ada perubahan signifikan, kesembuhan merupakan hal yang tabu baginya.Somers selama berbulan-bulan terpendam di dalam rumah dan tidak mau dirawat di rumah sakit lantaran stres memikirkan kematian. Dulu ketika dirawat di rumah sakit, setiap hari dia mendengar kabar ada orang mati, jadi karena itu pusing kepalanya kalau berada di sana. Setidaknya dia punya lima dokter pribadi dengan spesialis yang berbeda-beda untuk mengurusi penyakitnya. Semua dokter tersebut datang silih bergantian tatkala ada penyakit Somers kambuh. Segala peralatan canggih dari rumah sakit dibawa ke kediamannya yang super megah. Karena sangat kaya raya, sang mantan presiden tidak mau ada sesuatu yang kurang dalam fasilitas dan pelayanan, dan bahkan dia rela mengeluarkan uang ratusan ribu sampai jutaan dollar u
Read more
106. Somers ingin sembuh
Somers sudah habis duit puluhan juta dollar tapi penyakitnya tak lekas sembuh. Dia sudah sangat bosan berada di dalam kamar perawatan di istananya yang sangat megah. Percuma kaya raya tapi tidak bisa makan enak seperti orang-orang pada umumnya. Ada banyak sekali pantangan sehingga dia tidak bisa sepenuhnya merasakan nikmat dunia yang bahkan bisa dinikmati oleh pemulung sekali pun. Semenjak lengser dari posisi presiden beberapa tahun lalu, kian hari penyakit yang dia derita semakin parah saja. Dia tidak kekurangan uang sebab bahkan lantai rumahnya saja berhiaskan emas. Emas bukan lagi perhiasan tubuh atau tabungan yang tersimpan di brankas, tapi sesuatu yang dipijak-pijak. Saking kayanya dia. Hingga sekarang, setidaknya ada selusin perusahaan yang dia kelola. Pada intinya, urusan duit, dia tidak akan pernah kekurangan. Tapi sekali lagi, kalau dia menderita seperti ini, semua bakalan percuma. Kedua putrinya sudah kehabisan cara. Jika terusan seperti ini, Somers bakal
Read more
107. Somers bimbang
Sekarang juga Somers menghubungi Pablo via telepon, memerintahkan agar segera membawa Alexander ke sini. Pas sore harinya, Pablo memang datang, tapi sendirian dan tidak bersama Alexander. Terang saja Somers heran sekaligus marah. Dia duduk di ranjang perawatan dan berkata dengan tegas walaupun suaranya lemah. “Mana Alex? Kan sudah aku bilang bawa dia ke sini!”Selama menjabat sebagai menantu Somers, tidak pernah sekali pun Pablo bangkang dan bahkan dia tidak berani menyela pembicaraan Somers. Dia selalu taat dan patuh penuh dengan kesetiaan.Namun, tidak untuk sekarang sebab sebelum dia membawa Alexander, dia mesti terlebih dahulu menyampaikan beberapa penggal paragraf kepada Somers. Pablo tentu tidak mau Alexander mendapatkan panggung baru di keluarga ini. Cukup sudah Alexander berhasil menyembuhkan penyakit Gabriella dan dianggap sebagai pahlawan, tapi tidak akan terjadi lagi. Selain itu, Pablo terlebih dahulu mesti menyampaikan sesuatu tentang apa yang sebenarnya terjadi baru-b
Read more
108. Keputusan yang tepat dari Somers
Meski Pablo ingin mertuanya sembuh, tapi tetap meminta bantuan pada Alexander bukanlah sebuah pilihan. “Ayah, apa kau percaya sama menantu tidak berguna itu? Apa kau bersedia memberikan dia wajah lagi? Kalau begitu, dia punya kesempatan untuk memijakkan kaki lagi di rumah kita?”Sedari dulu Somers memang menginginkan agar Alexander pergi, akan tetapi dia tidak begitu getol seperti halnya Pablo yang sampai memakai segala macam cara guna menyingkirkan Alexander. Somers senang mendengar kabar perpisahan antara Alexander dan Gabriella. Tapi, ada yang mengganjal di pikirannya. Jika memang Alexander bisa membantu kesembuhan penyakit kronis yang dia cerita, setidaknya dia wajib memberikan ruang dan waktu bagi Alexander lagi walaupun beberapa saat. “Bagaiamana dia bisa menyembuhkan penyakit Gabriella?” tanya Somers. Tanpa ragu Pablo menjawab cepat. “Kalau tidak kebetulan, itu adalah sulap atau sihir. Kami duga, Alex belajar sihir selama dia menghilang satu setengah tahun. Kesembuhan Gabr
Read more
109. Asa untuk bisa sembuh
Pagi harinya. Somers mendesak Pablo agar segera mendatangkan Alexander sekarang juga. Di rumahnya, Pablo yang sedang menikmati pagi dengan secangkir kopi dan sebatang cerutu sontak kaget menerima telepon dengan pembicaraan seperti ini dari Somers. Sempat dia mempertanyakannya kembali, tapi karena Somers sudah memerintah, dia akhirnya patuh walaupun hatinya terasa berat. “B-baiklah. Aku akan membawanya ke sana pagi ini juga.”KLIK. Geram, Pablo lantas mematikan cerutu mahalnya yang tersisa setengah. Mood-nya langsung rusak. “Sialan kau, Alex!” gerutunya dengan wajah gusar. “Bahaya. Ini bahaya. Kalau saja menantu binatang itu berhasil menyembuhkan penyakit si tua bangka penyakitan, semua akan bahaya. Bahaya. Bahaya!”Pablo mengambil ponselnya lagi dan segera menghubungi Alexander. Tapi, lima kali mencoba, tidak pernah tersambung. “Eh! Kau sok sibuk pula ya!” umpatnya menyeringai marah. “Cepat angkat, Bodoh!”Di waktu bersamaan, Alexander sebenarnya tidak terlalu sibuk ketika dia b
Read more
110. Asalkan sembuh, apa pun akan dilakukan
Sesuai analisa dan perkiraan dari Bryan bahwa orang yang berada di balik Pablo merupakan orang besar, berpengaruh, dan kaya raya, serta satu lagi : berasal dari kalangan militer. Hanya saja Bryan tidak menyebutkan nama orang tersebut siapa. Meski begitu, tidak perlu dijelaskan lagi bagi Alexander sebab dia sudah tahu siapa orangnya berdasarkan kriteria yang telah disebutkan dan juga indikasi dari pembicaraan Pablo tempo lalu. Ya, orang yang berada di balik Pablo yang ingin mencaplok saham mayoritas WR-Oil adalah :Somers Wilson! Tidak perlu diragukan lagi dan Alexander tidak perlu pula menyuruh intelijennya untuk memastikan hal tersebut. Lalu, apa rencana Alexander selanjutnya setelah dia tahu siapa orang dari militer yang selama ini ingin menjadi pemilik saham mayoritas WR-Oil menggeser Warren Rockefeller? Bagaimana cara Alexander memperlakukan Somers Wilson? Apakah dia tetap menghormati gurunya atau malah cenderung membela kakek mertuanya? “Kakek, aku dengar kau sibuk dengan s
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status