Semua Bab Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Bab 281 - Bab 290

372 Bab

280. Menggoda John

Sementara Lyra dan Asher mengobrol sambil bercanda ria, John masih murung. Dia mendengar mereka bicara, tapi batinnya semakin sedih.John iri dengan Asher yang pandai membawa diri. Bahkan, Asher bisa membuat Lyra tertawa lebar. Tak seperti dirinya yang malah membuat Lyra kesal dan lelah.John juga ingin bercanda dengan Lyra. Tapi, semua kata-kata yang keluar dari mulutnya justru menimbulkan kerutan di kening sang istri.Rasa-rasanya, dia ingin menangis karena tak bisa menjadi suami dan calon ayah yang tak berguna.Sampai tiba di rumah, John langsung menuju kamar. Lyra pun segera menyuruh Asher istirahat setelah melihat suaminya berjalan lesu.“John, kenapa langsung masuk? Kau tidak mau mengobrol dengan Asher sebelum makan malam? Dia besok akan pulang ….”Meski sebelumnya komunikasi dengan John tak berjalan dengan baik, Lyra merasa tak perlu memperpanjang lagi. Setelah berbincang dengan Asher, Lyra sudah tak memedulikan sikap John yang terlalu biasa menyambut kehamilannya.“Nanti. Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

281. Kabar yang Beredar Cepat

John menangkap tubuh Lyra dengan gerakan cepat. Akhirnya, dia bisa memandangi sang istri seluruhnya. “Hati-hati ….” Lyra terkejut. Namun, dia kembali membujuk. “Kasihan bayi kita, tidak mendapatkan keinginannya,” ujar Lyra lirih dan mengiba. Kemudian, Lyra mengusap perutnya yang masih rata. “Maaf, Nak, papamu tidak suka bersama kita … dia bahkan berencana akan meninggalkan kita sendiri.” John membuang napas kasar. Perasaannya seperti sedang dipermainkan oleh sang istri. Dia tak menyukai perubahan suasana hati yang begitu tiba-tiba seperti sekarang. Yang tadinya marah dan kecewa, kini malah jadi merasa bersalah karena tak mau menuruti Lyra. Apalagi, dirinya sampai mengatakan hal yang membuat Lyra sedih. “Ayo, berendam saja dulu …,” pinta Lyra. Cukup lama sampai akhirnya John mengangguk. Dia hanya menurut ketika Lyra membimbingnya menuju bathtub. Kemudian, Lyra duduk merapat di depannya. Kesedihan dan kekecewaan John lama-lama memudar begitu kulitnya menyentuh air panas …. Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

282. Pikiran Jahat

“Aku kecewa karena mendengar kehamilanmu dari orang lain, Lyra,” kata Yasmin halus. “Apalagi, aku mendengarnya dari teman-teman yang tidak begitu mengenalmu dan John.” Lyra salah tingkah. Dugaannya benar. Seharusnya, dia lebih dulu mengabari Yasmin dan Peter sebelum orang lain. Namun, John terus mencegah karena tak berniat memberi tahu siapa pun. “Maaf, Mama, aku tidak bermaksud begitu …,” sesal Lyra. Yasmin memang terlihat lebih ramah dari sebelumnya. Tentu saja, ibu kandung John itu sangat senang mendengar jika Lyra mengandung. Akan tetapi, raut wajahnya masih menunjukkan sedikit kekecewaan. Yasmin malu karena teman-temannya mengatakan bahwa dirinya mengabaikan putra kedua dan menantunya. Mereka malah semakin mengolok-olok dirinya yang selalu membanggakan Max, sementara putra keduanya jauh lebih unggul. “Kami yang tinggal bersama saja baru mengetahuinya tadi pagi, setelah kau menelepon John. Mereka pulang dari rumah sakit saat sudah jam tidur,” kilah Beth, mencoba melindungi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

283. Pengumuman

“Jadi, kau mengatakan jika Tuan Asher tidak bisa dipercaya?” John tak terima Asher direndahkan sang kakak. Max melirik ke arah pintu. Dua pengawal langsung menatap dirinya ketika nama Asher disebut. “Bukan begitu maksudku. Yang ingin kukatakan adalah … kami keluargamu dan pasti bisa lebih menjaga calon cucu Papa dan Mama.” Max sengaja menggunakan orang tuanya sebagai tameng. Peter dan Yasmin pun akan sepakat dengannya. “Tuan Asher pasti juga memiliki urusan pribadi. Tidak bisa terus mengawasi semua hal sendiri,” imbuh Max. “Jangan khawatir, Max. Kami juga ada di sini dan tidak berniat merepotkan siapa pun. Pengawal Tuan Asher sudah cukup banyak membantu,” sela Thomas. Giliran Thomas bicara, Peter tak mau kalah. Akhirnya, mereka pun berdebat lagi. Awalnya, Peter tak berniat mengajak John kembali ke rumah. Yasmin dan Max yang membujuknya untuk mengundang John dan istrinya agar bisa tinggal bersama mereka setelah mendengar kehamilan Lyra. Namun, karena perdebatan dengan Thomas, Pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

284. Tak Bisa Mengembalikan Masa Lalu

“Aku yakin jika anak pertama mereka salah perempuan. Kalaupun aku salah, istriku tinggal melahirkan anak perempuan agar anak-anak kami bisa menikah,” jawab Asher dengan mudah. Asher tak menyadari bahwa Laura terlihat tak senang. Keputusan itu langsung dibuat secara spontan. Tak tahu bahwa istrinya sudah tak mau melahirkan lagi.“Jadi, pada intinya, Anda tetap akan menjodohkan putra atau putri Anda dengan keturunan Tuan John Foster?”“Tentu saja! Aku dan John sudah seperti saudara. Keluarga kami akan bersatu apa pun yang terjadi! Ha ha!”Tamat. Tidak ada lagi kesempatan bagi Max untuk merebut Lyra dari John. Max meremas kain di ujung bawah kemeja dalam kepalan tangan.John mengecilkan volume televisi hingga semua orang berhenti menonton. Dia tak bisa mendengar Lyra yang berbisik di dekat telinganya.“Apa yang kau katakan, Sayang?” tanya John halus.“Kau seharusnya mencegah Asher membuat pengumuman seperti itu!”Suara keras Lyra menarik atensi keluarganya. Beth dan Thomas tentunya suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

285. Patah Hati

Lyra benar-benar terkejut. Dia sama sekali tak pernah menyangka jika suaminya mengenal Sasha. Pikir Lyra, John yang menyuruh Sasha secara langsung dan mereka mengenal dekat sejak dulu.Lyra marah, cemburu, dan kecewa karena John tak bilang sejak awal. Bukankah beberapa waktu lalu John mengatakan bahwa dirinya telah menceritakan semua hal tentang hidupnya?Memang benar jika masa yang telah berlalu tak ada hubungannya dengan masa sekarang ataupun masa depan. Namun, rasa sakit itu tak bisa dihindari.“Yah, aku juga salah karena tergoda oleh Sasha pada waktu itu. Tetapi, Lyra, jika suamimu adalah pria sejati, mengapa dia harus menggunakan cara seperti itu, alih-alih mendekatimu secara langsung atau meminta Papa untuk menggantikanku yang sudah dijodohkan denganmu?”Walaupun Lyra tak suka dengan cara Max bicara, tetapi dia menganggap Max ada benarnya. John seharusnya mendekati dirinya sejak awal mereka bertemu jika benar-benar tertarik ingin menjalin hubungan dengannya.Bukan hanya Lyra, ora
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

286. Cinta Pertama yang Menyakitkan

“Kau tidak marah?” John ingin menyakinkan diri karena dia merasa bersalah karena tak menceritakan rahasia yang seharusnya memang tidak perlu diketahui Lyra.“Apa kau ingin aku marah?”“Tidak … tidak … jangan marah denganku,” pinta John.Sungguh … adegan kemesraan John dan Lyra membuat Max ingin segera pergi dari tempat itu. Max marah, tetapi kesedihan lebih menguasai dirinya.Seorang Max Foster yang tak pernah memedulikan wanita yang pernah dia sakiti, kini baru menyadari jika patah hati bisa sangat menyakitkan. Dada Max terasa begitu panas. Dia seperti kesulitan bernapas dengan lega, seakan-akan ada cairan yang menyumpal di paru-parunya sehingga membuat dadanya berat dan sesak.‘Kenapa rasanya begitu menyakitkan? Apa aku benar-benar tidak memiliki kesempatan lagi untuk bisa mendapatkanmu, Lyra? Perlukah aku terus berjuang, atau haruskah aku menyerah?’ batin Max nelangsa.“Max …,” bisik Yasmin menyadarkan.Biarpun mencoba untuk mendekati John, Yasmin rupanya masih lebih menyayangi Max
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

287. Ingin Membantu

“Anda tidak datang bersama kekasih Anda, Tuan?” tanya si pelayan di belakang Max. Pria yang mengikuti Max memperlambat langkah. Menunggu kesempatan ketika Max sedang sendirian. “Aku sedang tidak ingin diganggu,” jawab Max dingin. Malam ini, Max sedang muak melihat makhluk yang bernama wanita. Dia sedang ingin sendirian untuk menghilangkan rasa perih di hati karena tak bisa mengusir bayangan Lyra dari benaknya. Max berharap dapat menghapus luka hatinya dengan minuman keras. Walaupun tahu jika keesokan harinya akan merasakan hal yang serupa setelah sadar. Setelah si pelayan pergi untuk mengambil minuman yang biasa dipesan Max di tempat itu, pria yang mengikuti Max tadi menyelinap ke dalam ruangan tersebut. Max tak terkejut saat pria itu menutup pintu hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Selain pikiran Max sedang kalut, suara musik di ruangan lain sebelum pintu ditutup cukup keras sehingga Max tak menyadari ada orang yang masuk ke sana. Baru setelah Max akan duduk, dia menah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-26
Baca selengkapnya

288. Derita Cinta

Sambungan telepon Nathan dan Asher terhubung dengan John. Sementara Asher berbincang dengan sepupunya, John hanya diam mendengarkan.“Apa dia menerima tawaranmu?” Yang dimaksud Asher adalah Max Foster.“Tidak. Dia bahkan tidak tertarik membaca kartu namaku.”Asher berdecih. “Itu karena kau memang bukan orang penting! Untuk apa memberi kartu nama?! Kau seharusnya membujuk Max Foster dengan bersungguh-sungguh! Juga mempromosikan semua kejahatan besarmu agar Max lebih tertarik menjadi rekanmu!”Nathan mengumpat lirih. Setiap mendengar ucapan Asher, Nathan merasa ingin memukul semua orang di sekitarnya walaupun tak akan sanggup.“Aku sudah sungguh-sungguh membujuknya!”Benar. Asher Smith adalah orang yang menyuruh sepupunya untuk mengawasi gerak-gerik Max Foster. Tepatnya, setelah John mengatakan bahwa keluarga Foster akan mengunjungi kediamannya.Sejak melihat sang kakak menatap istrinya penuh cinta, John semakin khawatir jika Max akan merencanakan sesuatu untuk merusak kehidupan rumah t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-26
Baca selengkapnya

289. Ditolak Mentah-Mentah

Manik Sasha Parker naik-turun mengamati Max Foster dengan tatapan merendahkan. Max benar-benar terlihat kacau.Selama mengenal Max, Sasha tak pernah melihat penampilan lusuh presiden direktur perusahaan Foster itu. Sasha segera menyadari yang sedang Max alami sehingga membuatnya berubah total.Pasti karena Lyra Bell, pikir Sasha tepat sasaran.Sejak peristiwa malam di vila, Sasha sudah menduga jika Max menaruh hati kepada Lyra. Berita kehamilan Lyra sudah sampai di telinga Sasha. Ketika Lyra mengandung, kesempatan Max memiliki Lyra semakin menipis. Dalam hati, Sasha mentertawakan nasib Max. Jika Max mau menerima dirinya yang dulu memohon untuk kembali, mereka tak perlu mengkhawatirkan orang lain lagi.Namun, Sasha tak akan sudi menerima Max Foster yang sekarang. Selain Max yang sudah tidur dengan kakaknya, rasa suka Sasha kepada Max tak sebesar kelihatannya.“Aku mengikutimu? Astaga, Max … kau terlalu mabuk sampai berpikir jika semua wanita akan selalu menyukai dan mengikutimu?” cib
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
38
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status