Semua Bab Tertawan Cinta Bodyguard Tampan: Bab 301 - Bab 310

346 Bab

Bab 300. Aku Sedang Mencintaimu

Napas tersengal, keringat pun telah membasahi garis rambut Dion kini, ia masih mengatur irama gerakannya dengan baik dan mulai tidak tahan. Venus yang tengah menikmati hentakan lembut milik Dion padanya terus menggelinjang. Ia mulai kembali mencumbu Dion yang mulai menaikkan tempo gerakannya perlahan.“Oh Mas, kamu seksi banget malam ini, uh ...” Venus mengerang pelan dan Dion mencumbu Venus lebih agresif. Ia bahkan sedikit menggigit kulit leher Venus karena gemas pada istrinya sendiri.“Aku cinta kamu, Sayang ...” erang Dion makin tidak tahan dan sedang menunggu saat Venus melepaskan hasratnya terlebih dahulu.“Aku juga, Mas. Aku cinta banget sama kamu ... uh, aku gak tahan ...” Dion makin mempercepat gerakannya sambil menggenggam jemari Venus yang tergeletak di sisi atas kepalanya. Dion melepaskan cumbuannya lalu menempelkan keningnya pada Venus sambil memejamkan mata erat-erat.Sementara itu Venus terus mengerang sek
Baca selengkapnya

Bab 301. Sang Dewi Yang Cemburu

Setelah berjabat tangan dengan Venus, sikap angkuh Beatrice belum juga hilang. Ia masih menghalangi Venus untuk masuk ke ruangan Dion.“Kalau begitu, aku akan menunggu suamiku di ruangannya saja!” tegas Venus sekali lagi dengan sikap tinggi namun terlihat elegan dan mendominasi. Ia tetap menjaga senyumannya meski tak seramah sebelumnya.“Tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruangan CEO tanpa ijin!” balas Beatrice membuat Venus sempat membesarkan matanya dan mengangkat dagunya. Edward yang berdiri di dekat Venus sedang mengatupkan bibir dan sedikit menunduk menahan senyuman. Sepertinya Venus akan menghadapi kerikil yang cukup mengganggu. “Silakan menunggu di lobi!” Beatrice menunjuk lobi tamu tempat menunggu bagi pihak yang ingin bertemu dengan CEO Juliandra untuk urusan apa pun. Kini Venus yang seharusnya mendapatkan keistimewaan malah diperlakukan seperti tamu biasa.Venus menahan kekesalannya dengan berbalik berj
Baca selengkapnya

Bab 302. Petunjuk Tuhan

Dion tidak mau berhenti mengulum bibir Venus yang menjadi candunya kini. Rasanya tidak akan puas baginya jika hanya mencumbu saja. Dion semakin liar dengan menjilati sedikit kulit di bagian leher dan tulang selangka Venus. Venus menggelinjang beberapa kali dalam posisi favoritnya di atas tubuh Dion. Ia sepenuhnya bisa mengendalikan Dion di bawah mantranya.“Cintaku, aku cuma ingin kamu. Aku gak mau yang lain ...” desah Dion mengucapkan rayuan selama ia memagut bibirnya di kulit indah Venus yang menjadi pujaan hatinya.“Aku gak percaya, kamu berbohong sama aku, Mas. Aku tahu kamu selingkuh ...”“Gak! Aku gak selingkuh, itu salah paham. Aku gak akan pernah bisa. Aku cinta mati sama kamu, Sayang.” Dion terus memohon dengan segenap hatinya pada Venus agar tidak meninggalkannya. Tetapi Venus tengah menghukumnya untuk kesalahan yang tidak ia perbuat.“Apa buktinya?” desah Venus masih sesekali meliukkan tubuhnya di
Baca selengkapnya

Bab 303. Seperti Dalam Pikiranmu

Dion menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Menghadapi Andrew Miller memang membutuhkan banyak kesabaran. Tidak heran jika Rei kerap kelepasan ingin menghajar salah satu anggota klan yang paling unik itu.Bukan tanpa alasan, Andrew ingin Dion terlibat dalam kasus orang hilang ini. Dion adalah mantan polisi yang masih bisa diajak berdiskusi dan bekerja sama oleh Andrew. Selain itu insting Andrew memang merasa ada yang janggal dengan informasi yang ia dapatkan.“Andy, kamu mengenal Venus bukan? Apa yang terjadi saat aku pergi darinya atau saat aku dicurigai dekat wanita lain?” Dion balas bertanya berniat membuat Andrew berpikir dua kali sebelum meminta.“Aku tahu, dia akan mabuk dan membuat kesulitan semua orang ... “ Dion mengangguk dengan wajah datar  jika mengingat hal lama yang pernah terjadi.“Aku tidak mau membuat cemas istriku lagi. Aku bukan lagi pria bebas. Jika pun aku seperti dulu, aku tetap tidak bisa me
Baca selengkapnya

Bab 304. Di Mabuk Cinta

Dion kaget dan spontan menjauh dari Beatrice. Ia menoleh dan Rei sudah berdiri di sana sempat menyaksikan Beatrice menyeka keringatnya.“Rei?” sapa Dion dengan sikap gugup yang terlihat cukup jelas. Rei lalu menyunggingkan sedikit ujung bibirnya.“Maaf jika mengganggu ...”“Tidak, Nona Lopez sudah selesai,” potong Dion cepat. Ia berbalik menatap Beatrice yang diusir secara halus oleh Dion. Beatrice pun mengangguk lalu memberikan handuk yang ia pegang pada Dion. Dion mengambil dan masih diam saat Beatrice mengambil semua dokumen di atas meja untuk ia bawa.“Aku permisi dulu, Pak. Sampai jumpa minggu depan!” ujar Beatrice pada Dion yang hanya mengangguk sekali lalu membiarkannya pergi. Ia melewati Rei dan sempat mengangguk sekali seperti memberikan salam lalu tetap berjalan ke arah pintu keluar.“Dia Sekretaris baruku, namanya Beatrice Lopez,” ujar Dion pada Rei tanpa ditanya.“
Baca selengkapnya

Bab 305. Bukan Tak Berharga

Dion masuk ke dalam mobilnya setelah Venus. Setelah berada di samping Venus, Dion langsung merengkuh pinggang istrinya untuk memeluk dan menciumnya. Venus sampai terkekeh melihat Dion yang begitu merindukannya padahal mereka hanya berpisah beberapa hari.“Kamu kenapa, Sayang?” tegur Venus dengan lembut sambil membelai punggung dan pundak Dion.“Kangen ... banget ...” jawab Dion sendu lalu mendekat untuk kembali mencium pipi Venus. Venus hanya bisa tersenyum saja. Dion bahkan tidak peduli jika di depan ada Kyle dan sopir yang membawa mereka. Ia memilih tetap untuk bermanja-manja pada Venus yang baru saja kembali.“Aku kan cuma keluar kota beberapa hari ...”“Aku gak mau kamu pergi lagi. Di sini aja sama aku,” pinta Dion dengan raut memelas manja yang menggemaskan. Venus ikut membelai pipi Dion dan tersenyum haru. Dion terlihat begitu merindukannya. Pasti sangat sulit bagi Dion selama beberapa hari ini.
Baca selengkapnya

Chapter 306. Menjalani Kisah Cinta Ini

“Rei gak setuju dengan hubungan Chloe dan Aldrich sampai harus berkonfrontasi dengannya. Kami semua dikumpulkan oleh Ares dan mereka berdua berdebat hampir pukul-pukulan,” ujar Dion bercerita pada Venus tentang apa yang terjadi beberapa saat lalu.Dion dan Venus telah pulang dari acara makan malam itu. kini keduanya telah berada di atas tempat tidur di bawah selimut bersama. Dion bersandar di sandaran tempat tidur dengan Venus yang duduk separuh memeluknya. Venus tersenyum lembut sesekali membelai perut dan dada Dion saat ia tengah bercerita.“Terus mereka jadi berantem?”“Gak sih, belum sempat. Tapi aku kasihan sama Aldrich sekaligus merasa gak enak,” jawab Dion lagi. Kening Venus sempat sedikit mengernyit menunggu penjelasan lebih banyak dari Dion.“Aku diterima dengan baik oleh keluarga kamu termasuk Rei, tapi sama Aldrich dia gak mau melakukan hal yang sama. Bukankah itu namanya gak adil?” sambung Dion l
Baca selengkapnya

Bab 307. Hati-Hati Ada Belati!

Dentuman musik tanpa henti terus dimainkan di salah satu klub malam di salah satu sudut di New York. Para pengunjung akan berjoget, minum serta bersenang-senang menghabiskan waktu di sana. Gareth Moultens yang juga ikut masuk ke dalam bersama asistennya Duke.“Di mana dia?” Duke menunjuk ke salah satu lantai di atas pada bosnya itu. Gareth mengangguk dan menyeringai. Gareth berjalan kembali dengan Duke yang mengikutinya di belakang.“Memangnya kita harus bertemu dengannya? Dia kan baru keluar dari penjara, Pak?” tanya Duke sambil berjalan di sebelah Gareth.“Aku yakin dia memiliki tujuan yang sama denganku.” Duke hanya menoleh sekilas pada Gareth yang naik tangga menuju lantai dua. Mereka terus berjalan ke salah satu sudut VIP yang telah dipesan. Gareth berhenti tepat di pembatas rantai yang akan dibuka hanya jika si penyewa tempat mengizinkan.“Sam?” panggil Gareth pada pria yang tengah duduk dikelilingi ol
Baca selengkapnya

Bab 308. Ketika Permainan Dimulai

Ruangan Dion tampak agak ramai hari ini. Pasalnya Dion harus bekerja bersama Kyle dan sekretarisnya Beatrice untuk mendiskusikan beberapa hal penting. Dimulai dari desain, laporan keuangan, spreedsheet sampai laporan analisa dari tim marketing.“Apa berita tentang pembahasan pembatasan senjata sudah keluar?” tanya Dion pada Kyle yang duduk tidak jauh darinya.“Nanti siang kongres akan membahasnya, Pak.” Dion pun mengangguk. Ia masih sibuk dengan laporan di layar laptopnya lalu membuat beberapa panggilan telepon, Sementara Beatrice juga sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ia duduk di meja yang sama dengan Dion dengan jarak lumayan dekat.“Kyle, tolong siapkan model yang akan kita ujicobakan nanti sore. Minta mereka untuk juga menyiapkan latihan outdoor!” perintah Dion tak lama kemudian.“Baik, Pak. Aku akan memeriksa beberapa model terlebih dahulu. Permisi!” Kyle bangun dari posisinya dan keluar dari ruangan tersebut. Dion kembali memeriksa beberapa laporan serta memberikan catatan.“Pak
Baca selengkapnya

Bab 309. Te Felicito! (Ucapan Selamat)

“Bagaimana kabarmu selama ini? Kita sudah lama tidak bertemu.” Setelah beberapa saat tidak berbicara, Gareth akhirnya mulai membuka mulut pada Venus yang masih ada di sebelahnya. Venus tersenyum pada Gareth dan sedikit menunduk untuk menusukkan garpunya pada makanan yang baru ia potong.“Kabarku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?” Gareth ikut tersenyum dan memberanikan diri menoleh pada Venus terlihat lebih santai.“Sama saja.” Ia menjawab singkat. Venus sempat menoleh pada Gareth beberapa saat lalu kembali diam. Venus tidak ingin menjadi bahan pembicaraan Gareth yang mungkin masih menyimpan luka.“Ngomong-ngomong, kamu sudah mengelola Winthrop sekarang ya? Jika tidak kamu mungkin tidak datang ke pertemuan ini kan?” tanya Gareth kembali setelah merasa Venus lebih nyaman bicara dengannya.“Belum, aku sedang menjalani prosesnya,” jawab Venus masih tersenyum kecil. Mata Venus kembali mengarah pada Samuel. Pria itu masih ada di tempat yang sama meskipun ia tengah bicara dengan CEO yang l
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2930313233
...
35
DMCA.com Protection Status