Home / Romansa / Tertawan Cinta Bodyguard Tampan / Chapter 291 - Chapter 300

All Chapters of Tertawan Cinta Bodyguard Tampan: Chapter 291 - Chapter 300

346 Chapters

Bab 289. CEO Baru

Berkali-kali Dion menggelembungkan mulut lalu menghembuskan udara keluar dari mulutnya. Ia sudah berdiri di depan kaca di ruang walk in closet selama setengah jam dengan setelan jas lengkap. Ia mirip seperti saat dulu menjadi kepala pengawal Venus. Bedanya kini dia adalah seorang CEO.“Selamat pagi, senang bertemu! Perkenalkan namaku adalah Dion Juliandra. Aku adalah ...” Dion menjulurkan sebelah tangannya seakan tengah berlatih bersalaman dengan para manajer yang akan berkenalan dengannya.Wajah CEO baru itu langsung berubah aneh. Rasanya jauh lebih gugup daripada menghadapi massa demonstrasi anarkis.“Aahk ... lebih enakan ngadepin demo tahu gak?” rutuk Dion dengan kesalnya di depan kaca.“Masa sih?” Dion terkesiap saat mendengar suara Venus dari arah belakang. Seketika Dion berbalik ke belakang dan menyengir malu-malu. Venus yang mengintip dari pintu masuk lalu berjalan mendekat pada Dion dengan senyuman manisnya. Ta
Read more

Bab 290. Roda Berputar

Dengan susah payah Arion menarik tubuh Gareth ke permukaan lalu ke atas sisi dermaga tempat kapal ditambatkan.“Aahhkk …” Arion terengah dan Gareth terbatuk cukup keras karena kemasukan air.“Apa kamu sudah gila. Kamu mau bunuh diri ya!” bentak Arion begitu kesal pada Gareth. Gareth masih terengah dan berusaha untuk merangkak kembali ke air untuk menceburkan diri. Arion jadi makin kesal dan akhirnya menarik kerah pakaian Gareth dan meninju wajahnya.“Huh ... mau mati, iya? Jangan lakukan di depanku! Lakukan di tempat lain, menyusahkan saja!” bentak Arion masih terengah kesal. Gareth yang terlentang usai dipukul oleh Arion lalu seperti terisak menangis dengan lemas.“Hei, apa yang kau lakukan!” Duke datang tiba-tiba dan datang membentak Arion lalu memegang Gareth. Arion yang terengah sekaligus tercengang lalu menggelengkan kepalanya.“Pak, apa kamu baik-baik saja?” Duke mencoba mendu
Read more

Bab 291. Tangan Kanan Yang Dipercaya

Dion mulai kelabakan karena jadwalnya tidak ada yang mengatur. Demian Rhodes yang juga masih menjadi asisten pribadi Jupiter harus ikut menyesuaikan jadwal Dion dengan pekerjaannya. Bukan masalah di awalnya tetapi Dion harusnya memiliki seseorang yang “menjaga” jadwalnya agar ia tidak terlambat. Demian tidak bisa melakukan semuanya.Seperti saat hari ini, Dion harusnya memiliki jadwal untuk memeriksa modifikasi laser pada salah satu senjata laras panjang pesanan dari angkatan laut. Saat Dion sedang asyik melakukan uji coba sekaligus berdiskusi dengan beberapa teknisi, ia seharusnya sudah berada di ruang rapat di King Enterprise.Walhasil Dion terburu-buru dan nyaris menabrak seorang karyawan dalam perjalanannya ke kantor King Enterprise.“Maaf aku terlambat!” ujar Dion sambil menyembunyikan engahannya karena terlalu berlari. Jupiter yang sudah hadir sempat melihat ke arah jam tangannya menandakan jika Dion sudah terlambat.Dion jug
Read more

Bab 292. Dirimu Satu Mimpiku

Sorot kamera dan suara jepretan para fotografer dari majalah dan media ternama menyambut Dion yang baru saja keluar dari mobil mewahnya. Venus telah turun lebih dulu. Sambil mengancing jas tuxedonya, Dion berjalan menghampiri Venus ke sebuah perhelatan salah satu penghargaan musik terbesar di Amerika.Kedua asisten Venus yaitu Lori dan Gina ikut mendampingi untuk mengawal bersama kepala keamanannya yaitu Edward. Sedangkan asisten Dion yaitu Kyle ikut mendampingi Dion yang menjadi pasangan Venus.Untuk pertama kalinya, Venus memperkenalkan suaminya pada publik melalui jepretan dan sorot kamera. Venus menarik tangan Dion untuk berpose di karpet merah sambil berpose mesra selayaknya pasangan serasi. Venus tampak bahagia dan Dion tidak ragu memberikan kecupan padanya usai melakukan pemotretan.“Dulu aku yang mengawal kamu di acara ini. Sekarang aku yang menemani kamu, Tuhan memang luar biasa baik. Dan kamu luar biasa cantik.” Dion memuji Venus lalu menge
Read more

Bab 293. Para Suami

“Penjualan kita akan mengalami kenaikan yang signifikan jika kita memasarkan lebih banyak pada konsumen dengan rentang usia di bawah tiga puluh tahun ... “ seorang manajer pemasaran tengah memaparkan grafik penjualan pada pertemuan internal perusahaan.Dion memperhatikan dengan baik sambil menganalisis untuk menentukan kebijakan perusahaan. Ia harus berhati-hati membuat kebijakan di tengah pengetatan aturan pembelian senjata.“Berapa persen kenaikannya jika kita melonggarkan aturan pembelian?” tanya Dion di sela diskusi.“Sekitar 3,4 persen dari kenaikan bulan terakhir, Pak.” Dion mengangguk. Kyle lalu memberikan salinan beberapa berita tentang kasus penembakan yang menggunakan senjata buatan King Arsenal Corp.“Aku rasa kita harus mempertimbangkan lagi rencana pemasaran itu. Aku yakin itu bukan satu-satunya solusi. Bisakah kita mencari jalan lain dan membicarakan lagi pada rapat selanjutnya?” ujar Dion hend
Read more

Bab 294. Permulaan Malam-Malam Terindah

Malam ini adalah malam perayaan tea pai atau jamuan teh pernikahan Ares King dan Putri Alexander. Seluruh keluarga akan berkumpul di Golden Dragon untuk acara tersebut. Dion dan Venus juga harus hadir sebagai bagian dari keluarga. Lebih tepatnya karena Dion adalah bagian dari klan Ares King.Dion sedang menunggu istrinya Venus untuk turun dan berangkat bersama. Mereka akan makan malam usai ritual jamuan teh. Maka Dion dan Venus sudah mengosongkan jadwal dari siang hari. Angpao berupa kado untuk jamuan teh itu juga telah siap dibawa oleh Dion. Meski tidak murah, tapi Dion dan Venus sepakat untuk memberikan set perhiasan dan pakaian sutra untuk Ares juga Putri.“Wow ...” sebut Dion tersenyum mendekat kala melihat Venus turun dari tangga. Gaun cheongsam berwarna merah dengan modifikasi sutra berwarna hitam menjadikan Venus terlihat sangat cantik.“Kamu benar-benar cantik , Sayang.” Venus masih terus tersenyum mendekat pada Dion dan memberika
Read more

Bab 295. Firasat Tak Selalu Benar

Seorang wanita cantik dengan rambut coklat kepirangan dan berpenampilan menarik masuk ke ruangan CEO untuk melaporkan dirinya. Setelah melewati proses wawancara dan serangkaian tes, ia lolos menyingkirkan beberapa kandidat yang juga potensial.“Silakan, Nona Lopez!” Kyle mempersilahkan sekretaris baru Dion untuk duduk di kursinya. Dion baru masuk setelah keluar dari kamar kecil beberapa saat kemudian.“Pak, ini adalah Sekretarismu, Nona Maria Beatrice Lopez.” Dion menaikkan kedua alisnya dan tersenyum ramah. Tangan Dion terjulur lalu wanita bernama Maria Beatrice Lopez itu ikut bangun untuk bersalaman dengan calon bosnya.“Namaku Dion Juliandra, selamat datang di King Arsenal Corp!” ucap Dion memberikan ucapan selamat datang pada sekretaris barunya itu.“Terima kasih, Pak. Namaku Maria Beatrice Lopez, Anda bisa memanggilku Beatrice ...” Dion tersenyum dan mengangguk. Ia tidak memandang lama dan memilih untuk
Read more

Bab 296. Semilir Angin Lalu

“Aku ingin kamu mencari tahu tentang pria berkaca mata  yang datang membawa kado dari Moultens. Aku rasa dia asisten barunya,” ujar Dion tengah memberikan perintah pada Kyle tentang Gareth. Kyle menarik napas panjang dan mengangguk.“Apa dia berambut coklat dengan potongan belah agak menyamping?” Dion menaikkan kedua alisnya bersamaan dan mengangguk.“Apa kamu tahu?”“Aku pernah melihatnya waktu Moultens mencegat Nyonya Venus saat di galeri Winthrop. Aku mengira itu sopir barunya tapi aku ingat yang mana wajahnya.” Dion mengangguk lagi.“Dia pasti memiliki informasi tentang Moultens. Aku tidak bisa diam saja,” ujar Dion lagi. Ia sempat membuang pandangannya ke arah lain seraya berpikir tentang apa yang harus ia lakukan.“Aku akan mencari tahu tentang dia. Aku juga akan memata-matai Moultens Corp mulai saat ini.” Dion mengangguk lagi.“Satu lagi. Tolong perketa
Read more

Bab 298. Penghakiman

Aldrich masuk ke ruang VIP bersama Brema dan Devon. Jason yang sebelumnya berbicara dengan Divers datang menghampiri Aldrich."Kalian sudah datang? Ayo masuk!" sambut Jason di depan pintu. Aldrich tersenyum tapi kemudian mengernyit kala Jason tiba-tiba memeluknya. Dion yang ikut melihat hanya tersenyum saja. Ia masih duduk dengan Arion.“Apa kita akan melakukan sidang pada Aldrich?” tukas Arion separuh bergumam.“Aku rasa Aldrich dan Chloe adalah pasangan yang serasi,” balas Dion memberikan pendapatnya. Arion mengangguk setuju. Dion masih menoleh pada Aldrich. Jason tengah menepuk-nepuk punggung Aldrich seakan memberikannya semangat dan Aldrich terlihat makin bingung.Yang paling aneh adalah Brema dan Devon tak memberikan pelukan dan tepukan yang sama pada Aldrich. Keduanya malah melewati Aldrich yang tengah diberikan semangat oleh Jason sambil mengulum senyuman.Aldrich tidak menyapa semua orang termasuk Dion. Ia berjalan k
Read more

Bab 299. Pertemuan Klan Yang Runyam

Dion tidak bisa berkata-kata saat ini.  Saat sahutan Aldrich merembet menyebutkan namanya, Dion hanya bisa pasrah. Terlebih Andrew Miller dengan seenaknya mengajaknya bertaruh atas apa yang diucapkan oleh Aldrich.“Nanti aku beritahukan apa dendamu, Tuan Pengawal!” bisik Andrew lalu menyesap kembali minumannya lagi. Andrew ikut menepuk bahu Dion seolah memberikannya semangat. Dion hanya bisa diam saja.“Jangan bawa-bawa Dion, dia tidak ada hubungannya dengan semua ini!” celetuk Ares balik membela Dion yang semakin ditarik-tarik. Kini semua anggota klan ikut melirik pada Dion yang hanya bisa menyengir polos. Aldrich mengangguk mengerti tapi dengan sikap sinis.“Aku memang bukan Dion, aku tahu!” ia menoleh cepat pada Dion meletakkan tangannya di depan.“Aku tidak bermaksud menyinggungmu, maaf!” Dion langsung mengangguk sekali. Aldrich masih menatap Rei dengan penuh kekecewaan. Ia merasa tidak diperlakukan
Read more
PREV
1
...
2829303132
...
35
DMCA.com Protection Status