Kamu yang sabar, Mir. Aku tahu, kamu pasti sakit karena ini. Kamu sudah banyak berkorban tapi apa yang kamu dapatkan? Justru mereka berbuat untuk menusuk kami dari belakang." Di penghujung desa aku tidak sengaja bertemu dengan mbak Siti yang sepertinya ia baru pulang dari tempat kerjanya. Sore ini kami berpapasan sedang kan mbak Siti yang membawa sepeda angin sengaja menghentikan aku. "Ini, Kamu minum dulu biar tenang." Segelas es teh manis ia sodorkan di depanku. Kami sengaja berhenti dan menepi di kedai es teh yang menjamur akhir-akhir ini.Karena menang haus, tidak terasa hampir setengah bagian minuman berwarna sedikit kecoklatan itu sudah berpindah tempat di tenggorokan ku.Aku mengusap jejak air mataku dengan tisu yang sengaja aku bawa di dalam tas selempang yang aku kenakan."Aku kecewa, Mbak. Aku juga nggak nyangka banget sama mas Hadi. Tenyata ucapan pria itu lain di mulut dan lain juga di hati. Sewaktu ibunya belum menyambangi rumah orang tuaku, hubungan kami baik-baik saja
Last Updated : 2024-03-18 Read more