Share

26. Mencari masalah

Author: Muninggar88
last update Last Updated: 2024-03-22 14:40:02

Sia-sia kedatangan ku menemui Amira. Ternyata istriku tersebut memang kekeh dengan keinginannya tanpa mau mendengarkan pendapat orang lain.

Aku kembali ke rumah ibuku dengan membawa kekecewaan. Harapku besar ia memaksa ku agar terus berasa di sisinya. Nyatanya ia sama sekali tidak bisa memikirkan bagaimana dengan perasaan suaminya ini.

"Kamu dari masa saja, Hadi jam segini baru pulang ke rumah tidak biasanya." Sampai di rumah ibu sudah menungguku di depan teras.

Aku mematikan mesin motor dan segera menuntunnya masuk ke dalam ruang tamu setelah terlebih dahulu mengucapkan salam.

"Hadi ada urusan di luar, Bu. Hadi juga sudah dewasa bukan anak-anak lagi harusnya ibu paham itu, bukannya mengintrogasi setiap gerak-gerik Hadi. Jadi juga butuh kebebasan."

"Kamu itu, ya! Ibu cuma tanya kamu dari mana saja. Atau Jangan-jangan kamu memang habis menemui si Mira?" Ibu sudah mulai curiga. Apa boleh buat lebih baik aku katakan terus terang saja.

"Iya, Hadi habis dari sana. Hadi masih mencoba member
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Eka Ajaa
tlng dong kk jgn d ulang2 lg yg udah d baca bosen tau g
goodnovel comment avatar
maisari bebyati
ini Bab.nya juga loncat2 tdk berurutan..Duh pusing Dech bacanya
goodnovel comment avatar
Marnida Ida
dasar mertua tak punya otak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    27. Proses persidangan

    "Mir apa kamu serius dengan ucapan mu?" Mbak Siti mempertanyakan kesungguhan ku. Iya, Aku sengaja berbagi cerita dengannya perihal masalah yang kini telah aku hadapi."Mau bagaimana lagi, Mbak, mas Hadi sendiri yang sudah menjatuhkan talaknya kepada ku bahkan disaksikan oleh banyak orang.""Dasar suamimu itu. Ngakunya seorang guru tapi kelakuannya tidak mencerminkan seperti orang yang berpendidikan saja. Pasti itu hasutan dari ibunya juga.""Aku juga nggak mau tahu, Mbak. Yang jelas setelah ini aku harus siap dan menata kembali kehidupanku. Aku harus terbiasa dan mulai membiasakan diri untuk hidup mandiri.""Kamu yang optimis, Mira. Semoga ini petunjuk buat kamu dan semoga ini adalah jalan yang terbaik untuk kamu."***Sudah bulat keputusan ku. Iya, aku berencana akan mengajukan gugatan pada mas Hadi pada pengadilan agama. Sudah ku niat i dan persiapan segala persyaratannya. Dan untungnya saja buku nikah ada di tanganku sehingga aku tidak perlu lagi mencari atau mengambilnya di rumah

    Last Updated : 2024-03-22
  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    28. Emosi berujung penyesalan

    Aku mengikuti apa kata ibuku. Akhirnya aku, ibu dan juga mobil bak terbuka sampailah tepat di depan halaman rumah orang tua Amira yang sedang dalam tahap pembangunan. Sampai di sana, kami tidak langsung mengeksekusi bahan bangunan untuk dipindahkan ke atas mobil bak terbuka yang telah kami sewa. Aku, ibu dan juga pengawas yang memborong pembangunan rumah Amira beradu mulut hingga akhirnya berujung pihak tukang bangunan yang kalah dengan kami karena aku adalah suami Amira yang sekaligus menjadi kepala keluarga.Hingga tanpa sepengetahuan dan diluar dugaan kami."Hei! Apa yang kalian lakukan!" teriak ku dan aku masih berada di atas motor yang aku kendarai. Aku baru saja sampai di depan rumah. Dari jalan depan rumah aku melihat ibu mertua sedang mengomando beberapa orang untuk mengangkut material bangunan bahkan sebagian sudah tertata di atas mobil bak terbuka. Mungkin mas Hadi dan ibunya yang sudah sengaja menyewa mobil tersebut. Tidak tahu malu sekali.Aku segera mematikan mesin motor

    Last Updated : 2024-03-23
  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    29. Keegoisan Hadi

    Hingga suatu ketika tiba-tiba aku mendapati surat panggilan dari pengadilan agama. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba hati dan hariku berubah mendung. Apakah Mira benar-benar sudah nekat melakukan semuanya ini. Mira nekat mengajukan gugatan cerainya pada pengadilan agama? Apa mungkin Mira menganggap serius ucapan talak ku itu? Aku tidak ada niat untuk melakukan itu padanya semua di luar kendali ku karena emosi yang menguasai."Kamu kenapa Hadi? Emangnya itu surat apa yang kamu baca?" Ibu baru saja keluar dari kamarnya langsung menghampiri aku yang terduduk di ruang tamu dengan kertas yang baru aku terima dari pengadilan agama yang masih ada digenggaman ku. Ibu memposisikan diri tepat disebelah ku."Ini surat panggilan dari pengadilan agama." Ibu menautkan kedua alisnya menatap ke arahku."Maksud kamu surat panggilan dari pengadilan agama yang bagaimana?" Ibu masih belum paham dengan kondisi saat ini."Surat panggilan dari pengadilan agama untuk sudah pertama Hadi dan Mira. Mir

    Last Updated : 2024-03-24
  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    30. Dia yang salah dia yang marah

    "Hadi, kamu kok pulang cepat? Apa kamu nggak enak badan?" Seperti biasanya. Aku akan terlebih dulu pulang ke rumah ibuku sendiri dan setelah itu baru pulang ke rumah istri keduaku, Yuni. Semenjak kami dinikahkan paksa oleh warga. Malam itu juga dan sampai detik ini aku tinggal di sana. Antara nyaman dan juga tidak nyaman karena aku tinggal satu atap bersama dengan orang yang tidak atau belum bisa aku cintai.Aku menyandarkan punggungku pada sandaran sofa yang ada di ruang tamu. Aku ingat, sofa yang empuk dan nyaman ini adalah salah peninggalan dari Mira yang sengaja ia hadiahkan pada ibuku. Aku tahu sebenarnya Mira ada istri sekaligus menantu yang perhatian akan keadaan dari ibu mertuanya. Karena demi mencukupi kebutuhan hidup dan biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga membuat orang tuaku tidak fokus pada keadaan rumah mereka termasuk perabotan yang ada di rumah ini. Kursi tua peninggalan dari orang tua ibuku yang selama belum kedatangan Mira yang menghiasai ruang tamu ini. Kur

    Last Updated : 2024-03-24
  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    31. Bertemu kembali

    Waktu yang di nanti akhirnya datang juga. Dua Minggu setelah persidangan pertama ku. Akhirnya sidang kedua akan aku jalani. Aku segera bersiap agar tidak telat sampai di pengadilan. Jika sebelumnya aku datang hanya seorang diri, maka kali ini aku datang dengan membawa serta kawan. Ada Desi yang tidak lain tetangga dekat rumah yang sekaligus teman sepermainan ku yang baru kembali dari kota dan ingin menetap di kampung halaman. Desi menawarkan jasa pengacara padaku yang awalnya aku tolak karena tidak ada bujet untuk membayar jasa dari seorang pengacara yang tentu saja tidak murah."Des, Aku benar nggak enak sama saudara, Kamu," bisik ku pada Desi ketika kami sudah berada di perjalanan menuju kantor pengadilan agama."Sudah biasa saja hitung-hitung mas Fahmi sedekah membantu seorang janda," seloroh Desi yang akhirnya aku hadiahi cubitan di lengannya.Malu? Tentu saja. Bagaimana tidak, aku sengaja berbicara dengan ku buat se-lirih mungkin agar tidak terdengar oleh pria yang sedang konsent

    Last Updated : 2024-03-25
  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    32. Siapa kamu sebenarnya

    Akhirnya sudah kedua pun berjalan sesuai dengan agenda. Tetapi pada sidang kali ini masih belum bisa diambil keputusan dan kesimpulan. Aku berharap sidang bisa berjalan dengan lancar namun kenyataan tidak sesuai dengan harapan karena keluarga dari mas Hadi sengaja ingin membuat masalah dengan permintaan mereka atas harta gono-gini. Aku ingin tertawa juga ingin muntah karena ulah mereka. Kenapa mereka tidak habis pikir. Bukannya selama ini justru aku yang menghidupi mereka, bukan aku yang menjadi beban hidup untuk mereka. Lantas harta gono-gini mana yang mereka ungkit untuk dibagi. Atas anjuran dari mas Fahmi. Aku disarankan agar tidak gegabah dalam bersikap di depan dewan hakim. Aku harus berpikir tenang dan mengalah untuk mencari sela. "Barbar banget keluarga mantan kamu itu, Mir. Kamu kok bisa tahan. Kalau aku tahu dari awal sudah seperti itu. Sudah dari awal aku tinggal cari gantinya. Nggak cakep-cakep amat masih cakep an juga orang yang ada di depan kita ini," celetuk Desi saat k

    Last Updated : 2024-03-25
  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    33. Kemauan Bu Tuti

    Pria mana yang tidak panas dan sakit hatinya ketika melihat perempuan yang dicintai dekat dengan pria lain.Sekuat mungkin aku menahan diri dari emosi. Kalau tidak bisa aku buat babak belur pria yang berani-beraninya mendekati perempuan yang masih menjadi istri orang itu.Kalau saja bukan karena kebodohan ku yang sudah keceplosan mengucapkan kata talak pada Mira. Mungkin jalan hidupku tidak akan mengantarkan aku sampai di tempat ini. Tempat yang tidak pernah terlintas di mimpiku untuk aku singgahi."Mas, kamu kenapa sedari pulang dari persidangan kamu murung terus. Kamu nggak seperti biasanya yang semangat. " Yuni menghampiri aku dengan rambutnya yang masih basah dan digelung dengan handuk. Iya, kami baru saja selesai melakukannya."Aku cuma kepikiran apa gugatan ku ini dikabulkan apa tidak." Aku mengeles dengan mencari alasan yang tepat agar tidak menyinggung perasaan Yuni.Yuni mengambil posisi tepat di sampingku. Seperti biasanya ia akan minta untuk di manja-manja."Mas, aku besok

    Last Updated : 2024-03-26
  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    34. Yuni

    "Nak, Yuni apa kabar?" sapa seorang perempuan yang usianya sama seperti usia ibuku. Aku baru saja pindah tempat kerja di tempat yang baru usai berpisah dengan mantan suamiku. Aku yang saat itu sedang mengantarkan ibuku pergi menjenguk tetangga kami yang sakit."Iya, ibu kenal saya?" Bukannya sombong tapi memang banyak orang yang mengenalku. Siapa sih yang tidak kenal aku anak dari orang terpandang dan berpendidikan di kampungku."Ini ibu Tuti, temannya ibu kamu. Ibu ini adalah ibunya Hadi." Perempuan cerewet yang sok kenal dan sok dekat itu mulai memperkenalkan dirinya."Hadi? Hadi siapa ya, Bu?" tanyaku karena masih bingung."Hadi teman kamu waktu di SD dan SMP. Hadi perdana." "Oh, iya Yuni ingat kalau Hadi perdana." Aku baru ingat, siapa yang tidak kenal dengan sosok Hadi perdana salah satu siswa dengan muka yang mendukung satu angkatan sekolah dulu. Aku tidak tahu bagaimana kabarnya pria itu. Pria yang dulu pernah aku menaruh hati padanya."Hadi ada di rumah kalau mau main hari Mi

    Last Updated : 2024-03-26

Latest chapter

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    50. Mengikuti jalan takdir

    Permasalahan yang menghampiri keluarga Hadi datang bertubi-tubi. Setelah dirinya mengalami kegagalan dua kali dalam menyelami bahtera rumah tangganya. Kini adik kandungnya sendiri mengalami hal yang serupa.Setelah kejadian penggerebekan sang istri oleh Wahyu sendiri. Wahyu memilih untuk kembali ke rumah ibunya sedangkan Manda lebih memilih bertahan dengan Darto.Karena sudah gelap mata. Wahyu memilih untuk menyebarkan video yang ia ambil di sebuah kamar hotel dan karena video itu pula sang istri dan juga atasannya terpaksa diberhentikan dan dikeluarkan dari sekolah setelah Wahyu memilih untuk mengundurkan diri dari tempatnya beberapa tahun terakhir mengabdi Manda lebih tergiur iming-iming dari seorang Darto dari pada suaminya sendiri.Hadi mulai berdamai dengan hatinya karena bagaimana pun ibunya adalah perempuan yang sudah berjuang demi hidupnya selama ini.Tuti dan keluarga akhirnya memilih untuk keluar dari rumah yang sudah dibangunkan oleh Ridwan. Tuti mulai merasa bersalah dan

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    49. Kepergok

    Dari jauh, Hadi hanya bisa memandang perempuan yang pernah menghuni hatinya dan memeluk jiwanya.Diam-diam Hadi mengintai pasangan yang sedang berlimpah kebahagiaan tersebut. Senyum tulus dan perhatian Fahmi yang diberikan pria itu untuk kekasih hatinya bagaikan sembilu yang mengiris-iris hatinya.Andaikan ia bisa tegas dan tidak mudah goyah dengan hasutan ibunya. Mungkin kebahagiaan itu akan menjadi miliknya.Perhatian Hadi tertuju pada tangan Fahmi yang terus mengelus perut Amira. Bentuk tubuh Amira sudah menampakkan perubahan dan Hadi sudah faham akan hal tersebut.Setiap kali istirahat makan siang. Hadi selalu menyempatkan diri untuk mencuri pandang pada perempuan yang sudah menjadi mantan pasangan hidupnya. Tempat kerja Hadi memang tidak jauh dan masih satu lokasi dengan toko sekaligus konveksi yang kelola oleh Amira sebagai hadiah pernikahannya dengan Fahmi.Semakin lama melihat kemesraan sang mantan membuat mata Hadi menjadi perih juga hatinya menjadi tidak karuan karena dilip

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    48. Fakta untuk Hadi

    "Kamu kenapa, Yang? Kamu nggak enak badan? Hari ini nggak usah ke toko kalau nggak enak badan." Fahmi menyadari perubahan yang terjadi pada istrinya. Sudah beberapa hari Amira mengeluh jika badannya sering terasa lemas tidak bertenaga nafsu makan pun mulai berkurang dari pada biasanya. Keluarga kecil itu sedang menikmati santapan makan pagi mereka."Aku nggak apa-apa, Mas. Nggak enak di rumah terus. Takut bosan karena tidak ada kegiatan."Semenjak dinikahi oleh Fahmi. Amira sudah tidak diizinkan lagi oleh sang suami bekerja di pabrik. Fahmi sudah menyerahkan toko sekaligus butik yang ia bangun dan dibuka bersamaan dengan acara pernikahan mereka beberapa waktu yang lalu. Amira seolah telah mendapatkan ganti rugi yang lebih dari apa yang dulu telah hilang darinya. Tidak hanya suami yang perhatian dan menyayangi dirinya melainkan juga sosok mertua yang selama ini tidak ia dapatkan dari pernikahannya yang sebelumnya. Kebahagiaan Amira berlipat ganda selain mendapatkan kehangatan kasih s

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    47. Tidak mau mengakui kesalahan

    Di sepanjang perjalanan. Hening, seluruh penumpang yang ada di dalam mobil tersebut tidak ada satupun yang bersuara hanya suara kendaraan yang berlalu lalang di jalanan yang terdengar. Semua sibuk dengan pikirannya masing-masing.Hingga mobil tersebut berbelok ke arah rumah Tuti, semua tetap dalam kondisi seperti sebelumnya."Mas, kamu nggak pulang?" tanya Yuni pada suaminya karena Hadi juga ikut masuk ke rumah ibunya. Hadi Hanya menoleh sebentar dan setelahnya pergi meninggalkan Yuni begitu saja.Sama seperti Hadi, Tuti juga memilih untuk mengabaikan menantu yang pernah dipuja-puja iparnya itu."Sial! Kenapa mereka jadi berubah seperti ini sama aku!" Yuni merutuki sikap keluarga suaminya tersebut.Yuni menghentakkan kakinya. Merasa tidak dianggap. Yuni akhirnya memilih untuk meninggalkan rumah tersebut.Tuti terduduk lemas di atas kasur yang ada di kamarnya. Ia merasa seolah telah mendapatkan sebuah karma atas semua perbuatannya. Penyakit hati yang ia miliki tidak tahu apa penyebab a

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    46. Wujud asli menantu pilihan

    Flashback"Surya, apakah kamu benar-benar cinta sama aku? Apakah kamu benar-benar mau berkorban untuk aku?" Tuti diam-diam mendatangi Surya di tempat ia bekerja. Surya bekerja untuk keluarga Ridwan sebagai orang kepercayaan untuk memegang satu cabang toko grosir sembako milik keluarga dari mertua Marlina."Apa pun demi kamu." Surya di mabuk cinta karena Tuti." ... " Tuti segera mendekat ke arah pria tersebut dan kemudian ia membisikkan sesuatu pada teman prianya itu."Hah! Gila, kamu, Tut!" sentak Surya karena terlalu terkejut dengan apa yang diungkapkan oleh kekasihnya itu."Aku gila tapi aku juga tidak mau seperti ini. Hatiku sakit aku mau kamu bisa membantuku untuk mengobati sakit hatiku ini.""Apa kamu tidak pernah menghargai perasaan ku?""Aku sangat menghargai kamu. Tapi aku juga tidak bisa mengendalikan egoku ini."Surya merasa gusar. Di sisi lain ada cinta matinya dan di sisi lain ada orang yang tidak mungkin ia khianati."Baik, tapi kamu juga harus janji jika hati dan ragamu

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    45. Rahasia besar Tuti

    "Hadi, itu nggak mungkin mantan istri kamu si Amira itu kan?" Hadi masih terdiam, pria itu tercenung mendapati sang mantan kini telah bersanding dengan yang lain dan mirisnya mantan istrinya itu terlihat jauh lebih cantik dan seimbang karena bersanding dengan pria yang rupawan. Hadi merasa semakin rendah. Setelah lepas darinya dengan kehidupan yang sebelumnya penuh menguras emosi dan juga kesabaran. Mantan istrinya kini seolah telah menuai. Amira mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik bahkan pria itu adalah pimpinan di tempat kerjanya dan yang lebih tidak masuk akal lagi adalah tenyata selama ini Hadi bekerja di tempat orang-orang yang menjadi tersakiti karena ibunya.Hadi masih belum bisa mempercayai dan menerima kenyataan ini.Setelah berada di barisan antrean untuk memberikan ucapan selamat pada mempelai dan keluarga."Hadi lebih baik kita pulang saja." Hadi masih belum merespon Ibunya. Raga Hadi memang berada di gedung tersebut tetapi entah berada di mana jiwa pria itu. "Mas

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    44. Undangan pernikahan

    Waktu terus berjalan dan berlalu meninggalkan kenangan pahit dan manis yang telah dan pernah terukir."Bu, atasan di tempat kerja Hadi mau mengadakan acara syukuran dan juga pesta pernikahannya." Hadi sudah mulai menerima siapa dirinya dan perihal ayah kandungnya pun Hadi sudah ikhlas menerima siapapun orangnya."Maksud kamu bagaimana, Hadi?" tanya Bu Tuti pada putranya karena penasaran. Tidak biasanya sang anak bercerita perihal pekerjaan barunya pada ibunya. Hadi sengaja tidak ingin bercerita perihal pekerjaan dan juga gaji yang ia peroleh di tempat baru tersebut. Gaji Hadi jauh lebih besar dari pada gajinya sewaktu menjadi tenaga pendidik karena memang masih menjadi tenaga honorer. Ibunya selalu memandang rendah pekerjaan seorang buruh pabrik, tetapi kini putranya sendiri juga beralih profesi menjadi buruh pabrik dari seorang pengajar sebelumnya. Awalnya Hadi sangat asing dengan profesi barunya itu, namun lambat laun seiring dengan berjalannya waktu dirinya bisa menyesuaikan diri.

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    43. Rahasia masa lalu

    "Dasar manusia tidak tahu malu. Apa kamu di rumah tidak punya kaca? Penyesalan terbesar dalam hidupku adalah memelihara ular tidak tahu diri seperti kamu. Sudah merampas dan merusak kebahagiaan orang lain. Sekarang seolah kamu belum puas, tanpa tahu malu kamu mau meminta hak kamu? Hak yang mana yang kamu minta? Kenapa kamu tidak memintanya langsung pada keluarga suami kamu? Kenapa? Apa kamu malu karena anak itu bukan dari keturunan mereka?""Tutup mulut kamu Marlina!" Tuti sudah emosi karena merasa harga dirinya sudah diinjak-injak oleh Marlina."Kamu tidak terima dengan ucapanku? Apa ada yang salah? Hah! Jangan kamu kira aku bodoh dan tidak tahu semuanya. Keluarga mas Ridwan pun sudah tahu kebenarannya maka dari itu mereka tidak sudah menerima kamu." Marlina memiliki kesempatan untuk membalas sakit hatinya dengan."Tutup mulut kamu!" Tuti ingin menyerang Marlina untung saja ada Fahmi dan dari arah tak terduga Hadi pun sudah berada di tempat yang sama."Ibu,""Kebetulan. Putramu juga

  • KUSERAHKAN SUAMIKU PADA IBUNYA    41. Tidak tahu malu

    Bu Tuti mendatangi rumah Yuni yang ditinggali oleh Hadi. Usai orang-orang suruhan Amira pergi dengan membawa barang milik Amira dan Bu Tuti tidak bisa mencegahnya. Bu Tuti berniat ingin mengadu pada sang putra."Yuni kamu sudah di rumah?" Bu Tuti terkejut karena yang menemuinya adalah sang menantu bukan putranya sendiri."Iya, kenapa, Bu memangnya?" jawab Yuni ketus pada ibu mertuanya. "Anu ... ibu nyari Hadi. Ibu ada perlu sebentar sama anak ibu." "Mas Hadi kerja, Bu. Anak ibu itu harus kerja sebagai tanggung jawabnya. Sudah dua hari anak ibu itu cuti dari tempat kerjanya. Aku nggak mau sampai suami Yuni kehilangan pekerjaannya lagi karena ulah ibu." Bukannya mempersilahkan masuk ibu mertuanya itu untuk masuk justru Yuni malah mendebat orang tua yang telah melahirkan suaminya itu."Ibu memang ada perlu sama Hadi. Lagian Wahyu juga adiknya Hadi sudah sewajarnya Hadi ikut mengurusi adiknya yang sedang terkena musibah.""Wahyu kan punya istri, Bu. Dan juga ada keluarga istri juga. Ini

DMCA.com Protection Status