Keesokan harinya, cahaya lembut matahari mulai menyinari langit, memberikan kesan hangat pada pagi yang sepi. Saat aku bangun dari tidurku, perasaan kehilangan Kakek masih membayangi pikiranku, membuat langkahku terasa berat saat aku keluar kamar.Di ruang tengah, Rendra sudah menunggu dengan secangkir kopi di tangannya, wajahnya tampak lebih tenang daripada kemarin. Aroma kopi yang harum memenuhi udara, memberikan suasana yang tenang dan nyaman."Aku sudah membeli makanan untukmu, makanlah," ucap Rendra sambil menawarkan sepiring cumi hitam kesukaanku.Aku mengangguk sambil tersenyum, mengambil sepotong makanan dan menyuapkannya ke mulut. "Ini adalah makanan kesukaanku," ucapku pelan, sambil membiarkan rasa nostalgia memenuhi ruangan.Rendra mengangguk, senyumnya tersirat di bibirnya yang lembut. "Kakekmu yang memberitahuku," balasnya.Aku memandang Rendra, terpancar kehangatan dalam tatapan kami yang saling bertaut. Dalam keheningan itu, terlihat jelas kedekatan antara Rendra dan K
Baca selengkapnya