Share

TOPENG RAJU (5)

Penulis: urstory
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku berbalik dan melihat Raju, wajahnya terlihat tenang tapi penuh dengan rasa ingin tahu. "Oh, hai Raju," sambutku dengan sedikit kebingungan di tengah kerumunan orang yang sibuk berjalan di sekitar kami.

"Aku mengenal Lia dari teman-teman yang sama," jawabku cepat, mencoba memutar otak untuk menemukan alasan yang masuk akal di tengah gemerlapnya suasana malam di dalam mall yang ramai.

Raju mendekatiku dengan senyum misterius di wajahnya, cahaya lampu mall memperlihatkan kilauan di matanya yang penuh tanda tanya. "Apa benar begitu?" tanyanya dengan nada yang agak ragu, suaranya terdengar di tengah riuhnya kerumunan yang semakin padat.

Aku mengangguk mantap, berusaha tetap tenang meskipun hatiku berdebar kencang di tengah keramaian yang semakin meningkat. "Ya, kami sering bertemu di acara-acara sosial dan kegiatan komunitas," jelasku dengan suara yang hampir hilang terbawa arus kerumunan.

Raju menatapku sejenak, seolah mempertimbangkan kata-katak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   SELAMAT ULANG TAHUN!

    "Di mana kamu sekarang?" tanya Rendra dari seberang telepon, suaranya terdengar cemas."Aku di dalam mall, dekat food court. Tolong segera menjemputku," jawabku cepat, mencoba menahan kecemasan yang mulai merayapi diriku."Baik, aku akan segera ke sana. Tunggu sebentar," ucap Rendra sambil mengakhiri panggilan.Setelah menutup telepon, aku melangkah perlahan menuju tempat duduk yang lebih tenang di dekat sisi mall. Riuhnya pikiran yang berkecamuk membuatku merasa gelisah. Aku berusaha menenangkan diri, tetapi kekhawatiran masih menghantui.Beberapa saat kemudian, Rendra muncul di depan food court, wajahnya penuh kekhawatiran saat mendekat ke arahku. Aku segera berdiri dari tempat duduk, merasa lega melihatnya."Kamu baik-baik saja?" tanya Rendra dengan nada yang penuh perhatian saat dia berada di tempatku.Aku mengangguk cepat. "Ya, aku baik-baik saja. Terima kasih sudah datang," ucapku dengan suara gemetar, berusaha menenangkan

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   PERCOBAAN AWAL

    Aku berusaha mengusir pikiran tentang Anya yang merayap di benakku. "Apa peduliku dengan itu?" gumamku dalam hati.Kemudian, aku memalingkan pandanganku ke arah Rendra yang duduk dengan anggun di sofa. Posisinya yang santai, dengan satu kaki berselonjor di atas yang lain, menambahkan kesan pesona pada penampilannya yang tampan. Rambutnya yang teratur menyempurnakan gambaran akan  ketenangannya dan menambah nilai plus ketampanannya.Sosoknya memukau, dengan mata yang memancarkan kehangatan dan senyum yang mampu mencairkan hati siapa pun. Aku hampir terpesona oleh kehadirannya di ruangan ini.Suasana sekitar terasa tenang, dengan cahaya lembut menyinari ruangan dan aroma harum dari lilin aromaterapi mengambang di udara. Udara sejuk dari pendingin ruangan menyegarkan, menciptakan suasana yang menyenangkan untuk berada di dalamnya. Kami berdua duduk di ruang keluarga yang nyaman, menghabiskan waktu bersama untuk merayakan ulang tahun Rendra.

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   HARI YANG HANGAT?

    Dalam keheningan yang semakin merayap di ruang kamar, aku merasa kelopak mataku mulai terasa berat. Pikiranku yang tadinya dipenuhi dengan kebingungan dan kekhawatiran, kini mereda dengan perlahan, digantikan oleh rasa kantuk yang menyelimuti.Dengan gerakan perlahan, aku menyambar selimut yang tergeletak di ranjang, membungkus tubuhku dengan hangatnya. Udara kamar yang sejuk merangkulku dengan lembut, menyelimuti diriku dalam kehangatan yang mengundang untuk terlelap.Lalu, aku bangun dari tidurku yang lelap dengan gerakan yang pelan, merasakan tubuhku masih terasa lelah namun segar. Dengan sedikit menggosok-gosok mataku, aku mencoba mengusir sisa-sisa kabut tidur yang masih menyelimuti pikiranku.Dengan langkah ringan, aku meninggalkan kamar menuju ruang tamu yang diterangi cahaya matahari pagi yang menyelinap masuk melalui jendela. Udara segar pagi itu mengisi ruangan dengan kehangatan dan kesegaran, menyambutku dengan hangat. Aku merasakan aroma harum

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   TIPU DAYA RAJU

    Frans menggeleng pelan sambil mengingat yang terjadi kemarin. "Dia tidak menyebut-""Dia tahu, Frans. Dia yakin bahwa pria itu adalah kamu," potonganku, mencoba meredakan keraguan Frans.Wajah Frans menunjukkan kejutan yang jelas. "Dia tahu?"Aku mengangguk mantap, mencoba memberinya keyakinan. "Ya, Frans. Dia sepenuhnya yakin."Frans mendesah, mengakui kemampuan akting Raju dengan nada yang agak pahit. "Raju memang pandai berpura-pura."Aku mengalihkan perhatian ke hal lain yang sama-sama penting. "Bagaimana kabar Lia sekarang? Aku sangat khawatir tentang kondisinya."Frans menghela napas berat. "Kondisinya tidak baik. Bukan hanya karena putus, tapi juga karena tuduhan yang dialamatkan padanya."Aku mengangguk, memahami betapa beratnya situasi yang dihadapi Lia. "Baiklah, tugasmu adalah menghiburnya," kataku mencoba memberi semangat, sambil sedikit menggoda Frans untuk mengurusi Lia.Frans menatapku dengan hera

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   MENUJU DINNER YANG INDAH

    "Apa maksudmu?" tanyaku pada Frans, ingin memperjelas maksud ucapannya."Katakan kalau kamu gagal membujukku," ucap Frans kepada Lia dengan nada tegas.Lia terdiam sejenak, seolah mencerna kata-kata Frans dengan hati-hati. "Lalu, apa yang akan kamu lakukan dengan itu?" tanya Lia, mencoba mencari kejelasan dalam situasi yang semakin rumit ini.Frans menyeringai dengan penuh ketegasan, "Aku akan membereskannya. Lakukan perintahku dua hari kemudian," ucapnya dengan tegas, tanpa ada keraguan sedikit pun dalam suaranya."Sial! Aku saja belum pernah menyentuh wanita, tapi dia berani sekali menuduhku menghamili seseorang!" Frans menggertakkan giginya, kesal dengan kesalahpahaman yang terjadi.Lia menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan, "Maafkan aku Frans, kamu jadi terlibat karena aku," ucapnya dengan suara lemah."Apakah ini semua salahmu?" Frans menatap Lia dengan tajam, mencari jawaban atas pertanyaannya.Lia hanya di

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   MAKAN MALAM

    Rendra tersenyum tipis sambil melipat kertas menu di hadapannya. Cahaya lampu-lampu redup di restoran Raju menciptakan suasana yang tenang dan romantis. Aroma rempah dari masakan menguar di udara, menambah kelezatan malam kami."Ternyata restoran Raju cukup terkenal," gumamku dalam hati, menyesap suasana yang hangat di sekeliling kami.Kami berdua menikmati makan malam yang lezat, memilih hidangan favorit kami dari menu yang beragam. Rendra melihatku dengan penuh perhatian saat aku memilih hidangan."Apa yang akan kamu pesan?" tanyanya dengan suara hangat, sorot matanya memancarkan kebahagiaan.Aku tersenyum, merasa bahagia melihat perhatian yang diberikan Rendra. "Aku hanya akan memesan satu makanan favoritku," jawabku dengan senyum, merasakan kehangatan dalam tatapannya.Rendra mengangguk dengan senyum, senyum itu merasuki ruangan seolah menjadi bagian dari keseluruhan suasana. "Aku senang kamu menikmatinya," ucapnya dengan nada yang pe

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   RENDRA SI BUNGLON HANGAT

    Aku masih terus memandang Rendra, mencoba membaca ekspresinya yang sedikit tersembunyi. Pikiranku melayang ke kekhawatiran yang tak terucapkan tentang hubungannya dengan Anya. "Entah kenapa aku tidak begitu yakin dengan ucapan Rendra, aku harus memastikan hubungannya dengan Anya memang sudah berakhir," pikirku dalam hati.Setelah beberapa lama kami menikmati hidangan, suasana restoran mulai mereda. Dalam keheningan, kami berdua memutuskan untuk pulang. Namun, sebelum kami bisa meninggalkan restoran, suara akrab seorang kasir memecah keheningan."Loh, Mbak yang kemarin bukan? Yang tanya hubungan Mas Raju?" tanyanya, menyela langkahku menuju pintu keluar.Untungnya, Rendra sudah berjalan lebih dulu, jadi tidak mendengar pembicaraan kami.Aku mengangguk lemah, "Ya, benar. Tapi kamu tidak memberitahu Raju kan?" tanyaku dengan suara pelan, ingin memastikan kerahasiaan pembicaraan kami.Kasir itu menggeleng, "Tenang saja Mbak, aman. T

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   LABIRIN KEBINGUNGAN

    "Terima kasih Rendra, aku senang hari ini," ucapku pada Rendra dengan senyum yang masih terukir di wajahku saat kami sampai di rumah.Rendra membalas senyumku dengan hangat. Sambil menatapnya, aku mengangguk, merasa lega bahwa hari ini berakhir dengan baik. Namun, sebelum aku bisa melanjutkan langkahku menuju kamarku, suara panggilan dari Rendra membuatku berhenti."Lusi," panggilnya, suaranya terdengar agak ragu.Aku menoleh ke arahnya dengan rasa penasaran, "Ada apa, Rendra?" tanyaku, mencoba memahami ekspresinya.Rendra menggaruk kepalanya, tampaknya agak gugup, "Emm, kenapa kita tidak sekamar saja mulai sekarang?" usulnya tiba-tiba, membuatku terkejut dengan permintaannya.Tatapan kami bertemu, dan aku mencoba memproses apa yang baru saja dia katakan. "Pindah ke kamarmu?" ulangku, memastikan bahwa aku tidak salah dengar.Rendra mengangguk tegas, "Ya. Sepertinya sudah waktunya bagi kita untuk tidur bersama."Aku meras

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   BINGUNG

    Sementara aku masih mencoba mengumpulkan pikiran yang terbungkus kabut tidur, ponselku tiba-tiba berdering di samping tempat tidur. Dengan mengantuk, aku meraihnya dan melihat nama 'Frans' terpampang di layar."Kenapa dia menghubungiku di pagi buta seperti ini sih," aku mengeluh dalam hati.Rendra masih terbaring di kasur, menatapku dengan rasa penasaran yang jelas terpancar dari matanya."Siapa?" tanyanya dengan suara pelan.Aku menggeleng, "Bukan siapa-siapa, hanya seorang teman butik yang mencari Mama," balasku, berbohong sambil tersenyum tipis.Rendra mengangguk mengerti, meskipun ekspresinya masih penuh pertanyaan."Aku akan ke Mama sebentar ya," ucapku lagi, berbohong sekali lagi, sambil menepuk lembut bahunya."Iya, aku akan mandi," balas Rendra, lalu dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.Aku keluar dari kamar dengan hati-hati, sedikit merasa bersalah atas kebohongan kecilku. Sementar

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   MALAM BERSAMA

    Suasana di ruang makan hangat dan akrab, dihiasi tawa dan cerita yang mengalir dengan lancar. Kami menikmati hidangan dengan penuh kebahagiaan, merasakan kebersamaan yang memperkaya hubungan keluarga kami. Setelah makan malam selesai, kami secara bersama-sama membersihkan meja dengan riang. Aura keakraban masih terasa di udara, seolah-olah ruang makan itu adalah pusat kebahagiaan bagi kami semua.Ketika kami hendak pulang, Mama dengan hangat meminta kami untuk menginap saja. "Kenapa buru-buru pulang? Kalian bisa tidur di sini, ini juga rumah kalian. Lagipula, besok weekend kan?" ujarnya dengan senyuman lembut.Meskipun awalnya kami hendak pulang, namun permintaan Mama membuat kami tak bisa menolak. Dengan beragam pikiran, kami berdua naik ke kamar, menyadari pentingnya momen yang sedang kami alami.Kami memasuki kamar dengan ekspresi campur aduk, merasakan kecanggungan di udara. Saling pandang antara aku dan Rendra menggambarkan betapa sulitnya s

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   HANGAT

    Setelah memastikan bahwa Rendra sedang mandi, aku masuk ke kamar Mama Papa untuk mencari pakaian yang cocok untuknya. Sambil memilih-milih, aku merasa senang bisa melakukan hal kecil ini untuknya."Apa ya, pakaian yang cocok untuk Rendra?" gumamku sambil menggali dalam ingatanku akan gaya fashionnya.Sambil mencari-cari baju di dalam lemari, aku menemukan kaos berwarna putih yang tampak santai dan nyaman. Tanpa pikir panjang, aku mengambilnya. "Mungkin kaos ini akan cocok untuknya," bisikku dalam hati.Aku membayangkan bagaimana Rendra akan terlihat sangat tampan saat mengenakan kaos itu. "Aku tidak pernah melihatnya menggunakan celana pendek, aku akan padukan dengan itu," ucapku sambil tersenyum.Kemudian, aku mengambil celana pendek yang senada dengan kaos tersebut untuk melengkapi penampilannya yang santai namun tetap menawan."Dengan ini, Rendra pasti akan terlihat tampan," pikirku sambil tersenyum puas.Kemudian, aku meletak

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   MAKAN MALAM DADAKAN

    "Pengkhianatan dan kekerasan. Jangan pernah maklumi dua hal itu. Jika hal itu terjadi, dan kamu merasa bingung tentang bagaimana bertindak, kamu bisa meminta saran kepada Mama, Papa, atau siapapun. Jangan hadapi sendirian," jelas Mama dengan tegas, suaranya penuh dengan kearifan yang memberi kedamaian.Aku mengangguk, meresapi setiap kata yang disampaikan Mama. Percakapan tentang pernikahan yang dijodohkan juga mengalir, memberikan wawasan baru tentang makna hubungan yang sejati."Terima kasih, Ma karena Mama tidak pernah menuntutku untuk bahagia dalam pernikahan ini," ucapku, mengungkapkan rasa lega dan terima kasihku atas dukungan Mama.Mama mengangguk mantap, "Kebahagiaan tidak akan hadir karena tuntutan," ucapnya dengan keyakinan yang membangkitkan semangat.Kami berdua duduk di bangku taman, menikmati momen indah di bawah langit senja yang memukau. Suasana hangat dan penuh cinta menyelimuti kami, menciptakan aura kebersamaan yang tak terlupak

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   NASIHAT MAMA

    Saat itu, pintu ruangan butik terbuka dengan lembut, dan senyum ramah Mama menyambut kami. "Loh, lagi rame ternyata," ucapnya sambil melangkah masuk.Frans mengangguk sopan, "Iya Tante, ini kami mau pulang," ujarnya sambil tersenyum.Mama mengangkat kantong yang dibawanya dengan penuh semangat, "Boleh, tapi makan ini dulu," ajaknya sambil menempatkan kantong itu di atas meja."Apa itu, Ma?" tanyaku dengan rasa penasaran.Mama membuka kantong itu dengan hati-hati, "Ini kue-kue lezat yang Mama temui di perjalanan ke sini tadi," jelasnya sambil tersenyum.Aroma kue yang harum mulai menyelinap ke dalam ruangan, mengundang selera kami untuk segera menyantapnya. Frans dan Lia pun tersenyum berterima kasih kepada Mama."Ayo, mari kita duduk dan nikmati bersama," ajak Mama sambil mengatur beberapa kursi di sekitar meja, menciptakan suasana yang hangat dan ceria.Kami pun duduk bersama, menikmati setiap gigitan kue yang disajikan

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   KEJUTAN

    Kami berdua terdiam sejenak, terpaku dalam pikiran masing-masing. Suara kerumunan orang dan bising kendaraan di sekitar butik menciptakan latar belakang yang hidup, menambah ketegangan saat kami berusaha memecahkan teka-teki yang mengelilingi Raju."Aku pikir kita perlu mencari tahu lebih dalam tentang hubungan antara Raju dan Deharson Group," kata Frans akhirnya, memecah keheningan dengan suara tenangnya.Aku mengangguk, "Ya, benar."Ketika kami tenggelam dalam pikiran masing-masing, tiba-tiba suara langkah ringan mendekati kami."Hai, Lusi," sapa Lia, membawa beberapa kantong, menyela dengan keceriaan yang kontras dengan suasana tegang sekitar. Sinar mentari pagi menyoroti wajahnya, memberikan kesan hangat pada kedatangannya.Lia duduk di sebelah Frans, sementara kelelahan terpancar jelas dari wajahnya. Dengan napas panjang, ia mencoba meredakan kelelahannya. "Aku lama nggak? Rame banget di sana," ucap Lia kepada Frans dengan senyum leb

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   TOPENG RAJU (6)

    Aku menyusuri pandangan ke sekeliling, mencari Rendra yang ternyata sedang sibuk di ruang makan. Wajahnya terlihat tenang, sementara tangannya lincah mengatur meja untuk sarapan pagi.Sambil meraba-raba selimut yang masih terlilit di tubuhku, aku berusaha mengingat ingatan malam sebelumnya. Percakapan dengan Rendra tentang langkah selanjutnya dalam hubungan kami masih segar dalam ingatanku."Sudah bangun?" sapanya ketika melihatku bergerak.Aku mengangguk, "Ya, sudah."Rendra tersenyum ramah, "Aku sudah menyiapkan sarapan. Mandi dan bersiaplah, aku tunggu di sini.""Terima kasih, Rendra. Aku akan segera bersiap," ucapku sambil tersenyum.Dengan hati yang hangat, aku melangkah menuju kamar. Air hangat pancuran menyentuh tubuhku, memberikan kesegaran di pagi yang masih merona. Setelah mandi, aku mengenakan pakaian berwarna biru muda yang dipadukan dengan blouse hitam. Langkahku ringan ketika aku kembali ke ruang makan den

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   LABIRIN KEBINGUNGAN

    "Terima kasih Rendra, aku senang hari ini," ucapku pada Rendra dengan senyum yang masih terukir di wajahku saat kami sampai di rumah.Rendra membalas senyumku dengan hangat. Sambil menatapnya, aku mengangguk, merasa lega bahwa hari ini berakhir dengan baik. Namun, sebelum aku bisa melanjutkan langkahku menuju kamarku, suara panggilan dari Rendra membuatku berhenti."Lusi," panggilnya, suaranya terdengar agak ragu.Aku menoleh ke arahnya dengan rasa penasaran, "Ada apa, Rendra?" tanyaku, mencoba memahami ekspresinya.Rendra menggaruk kepalanya, tampaknya agak gugup, "Emm, kenapa kita tidak sekamar saja mulai sekarang?" usulnya tiba-tiba, membuatku terkejut dengan permintaannya.Tatapan kami bertemu, dan aku mencoba memproses apa yang baru saja dia katakan. "Pindah ke kamarmu?" ulangku, memastikan bahwa aku tidak salah dengar.Rendra mengangguk tegas, "Ya. Sepertinya sudah waktunya bagi kita untuk tidur bersama."Aku meras

  • PERNIKAHAN KONTRAK WASIAT KAKEK   RENDRA SI BUNGLON HANGAT

    Aku masih terus memandang Rendra, mencoba membaca ekspresinya yang sedikit tersembunyi. Pikiranku melayang ke kekhawatiran yang tak terucapkan tentang hubungannya dengan Anya. "Entah kenapa aku tidak begitu yakin dengan ucapan Rendra, aku harus memastikan hubungannya dengan Anya memang sudah berakhir," pikirku dalam hati.Setelah beberapa lama kami menikmati hidangan, suasana restoran mulai mereda. Dalam keheningan, kami berdua memutuskan untuk pulang. Namun, sebelum kami bisa meninggalkan restoran, suara akrab seorang kasir memecah keheningan."Loh, Mbak yang kemarin bukan? Yang tanya hubungan Mas Raju?" tanyanya, menyela langkahku menuju pintu keluar.Untungnya, Rendra sudah berjalan lebih dulu, jadi tidak mendengar pembicaraan kami.Aku mengangguk lemah, "Ya, benar. Tapi kamu tidak memberitahu Raju kan?" tanyaku dengan suara pelan, ingin memastikan kerahasiaan pembicaraan kami.Kasir itu menggeleng, "Tenang saja Mbak, aman. T

DMCA.com Protection Status