Home / Romansa / Warning: Bos Galak! / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Warning: Bos Galak!: Chapter 31 - Chapter 40

65 Chapters

30. Dance?

Demi apa, Kevin sepanjang malam dipenuhi pikiran tentang Nesta yang mengungkit masalah goyang. Hingga ia pulang kerja tadi, sebelum apa-apa, yang pertama ia lakukan adalah pergi ke depan cermin. Berdiri di sana sambil merenung; kira-kira bagaimana cara Nesta bisa membuktikan pria sesuai dengan kriteria yang diinginkannya, terutama masalah 'goyang' itu.Apakah memang harus praktik terlebih dahulu, baru dianggap sah? Itu kan tidak dibenarkan. Kevin merasa takut dengan hal seperti itu. Tidak ada hubungan seksual sebelum menikah.Lalu, jika Kevin tidak bisa membuktikannya, apakah harus pria lain yang membuktikannya? Berarti Nesta....Aduh, demi apa! Kevin sampai menggeleng-gelengkan kepala sendiri karena kepolosan Nesta yang begitu terang-terangan dikombinasikan dengan sifat Kevin yang mudah terganggu oleh hal-hal sepele, akhirnya menjadi seperti ini.Sungguh, sepertinya Kevin harus bertanya langsung kepada Nesta besok. Jika bisa, memberikan arahan kepadanya agar tidak terfokus pada masal
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

31. Kutukan Viano

H-1 menjelang hari Minggu."Coba sampaikan, bisakah dia berpikir tidak? Saya ini ingin mengajak bertemu hari Minggu karena ingin memberikan hadiah. Namun, anak itu sungguh sulit diajak. Berbagai alasan muncul untuk pergi bersama Kevin."Ivan berada di depannya, mendengarkan dan terus mengangguk. Itulah kebiasaan bosnya, ketika marah tidak menggunakan jeda. Membuat yang mendengarkan kehabisan napas."Jangan hanya mengangguk saja, Van.""Jadi, saya harus menggeleng-geleng?"Viano menatap tajam. "Berikan solusi dong!"Viano merapikan rambutnya. Sampai malam tadi, dia masih mendapatkan jawaban 'tidak' dari Nesta. Sungguh membuat frustasi!"Kalau begitu, Pak, kirimkan saja hadiahnya menggunakan jasa kurir. Selesai, bukan?""Tapi itu tidak bisa. Bagaimana kalau nanti rusak?""Ya Tuhan, Pak, celana dalam tidak akan rusak kok,"Viano maju dan mengetuk meja, sambil menatap tajam berkata, "Saya tidak sebodoh itu, sampai-sampai harus memberikan hadiah underwear kepada seorang wanita!"Ivan terse
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

32. Kalah sama Nasi Padang

Nesta memberitahukan kepada Kevin bahwa kakinya terluka. Otomatis, rencana pergi menjadi batal.Mengetahui Nesta mengalami kecelakaan, tanpa berpikir panjang, langsung berkeinginan untuk menjenguknya. Bagi Nesta, itu tidak masalah. Hanya saja, Kevin harus menerima bahwa kosannya cukup berantakan dan ia juga tidak bisa masuk ke dalam. Pasalnya, tempat itu khusus untuk wanita. Paling, ia hanya bisa duduk di teras.Kevin tidak keberatan tentang hal itu. Yang penting, ia bisa melihat sendiri bagaimana keadaan Nesta saat ini.Baru saja selesai urusan dengan Kevin, ingin melanjutkan berbaring, tiba-tiba sudah ada panggilan masuk. Dengan wajah menyeramkan di bagian depan layar handphone. Siapa lagi kalau bukan Viano.Dia mengeluh karena Nesta tidak langsung memberitahu tentang kecelakaannya.Sebenarnya, siapa dia?Dia ingin menjenguk, oh tidak! Dengan mulut besarnya itu, yang ada bukan kesembuhan yang didapat, malah tambah sakit kepala.Si Bospret itu, meskipun sudah diberi kode penolakan, t
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

33. Sama-Sama Jomlo

"Nesta, kamu masih bisa bertahan hingga minggu depan, bukan?" Sebuah pertanyaan dari Viano yang membuat Nesta terpaksa mengucap istighfar berkali-kali."Saya ini hanya terkilir. Bapak berbicara seolah-olah saya terkena kanker otak!" Ya Allah... berikanlah kekuatan kepada Nesta.Kini giliran Nesta yang bertanya kepada Viano."Minggu depan, Bapak masih bisa bertahan hidup? Mengingat Bapak selalu menyakiti orang. Mungkin saja Bapak terkena guna-guna.""Kamu berencana untuk mengguna-guna saya?" ucap Viano dengan nada datar.Dijawab dengan ledakan emosi dari Nesta. "Tidaklah, Pak! Walaupun begitu, saya memiliki iman. Saya menolak menggunakan jasa dukun!""Oh!" Viano mengangguk pelan. "Selama kamu tidak memiliki niat untuk mengguna-guna saya, berarti selama itu pula saya bisa terus hidup sampai waktuku tiba untuk meninggal."Ya Tuhan, selalu saja Nesta yang menjadi sasaran. Apakah maksud Viano, dia adalah tersangka guna-guna?Bosan sekali, selalu menang."Ayah, guna-guna itu apa?" Keseruan
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

34. Dasar Bodoh

Lusi mendatangi kediaman Garseta. Mengutarakan keluh kesahnya tentang Viano yang selama dua minggu ini sama sekali tak bersedia untuk pergi bersamanya."Tante tahu tidak, sih?" Dia mengeluh setelah pembantu rumah tangga menyiapkan teh. Sambil duduk bersama di taman belakang yang disinari langit cerah, dia membicarakan hal yang membuat suasana hati Garseta menjadi tidak enak. "Kemarin, di pagi hari Lusi sengaja pergi menemui Viano karena susah dihubungi lewat telepon.""Lalu?""Dia malah memilih untuk pergi ke rumah mantan OG yang tidak waras itu!"Sambil menyesap minumannya, Garseta menghela napas lembut setelah cangkirnya diletakkan kembali."Lusi ingin mengajaknya makan siang bersama. Tapi ...." Tangannya terbuka lebar. "Viano tetap saja memilih untuk pergi bersama Nesta!"Garseta menggenggam tangannya erat, merasa panas di hati mendengar semua cerita dari Lusi. Tidak, dia tidak akan membiarkan sejarah Aldi terulang kembali dengan Viano.Lusi melanjutkan bicaranya. "Tante tahu tidak
last updateLast Updated : 2024-04-26
Read more

35. Kita Sudah Menikah?

Kepala Nesta mendapat ketukan dari Viano agar sedikit lebih cerdas. Sebab, pikirannya terlalu sering berada di jalur negatif. Bagaimana mungkin ia sekejam itu terhadap anaknya sendiri."Bapak sadar tidak, jika Bapak mengharapkan saya menjadi cerdas, sebaiknya jangan terlalu sering mengetuk kepala saya!"Jadi, kamu maunya apa?" Sambil tangannya kembali memegang kemudi mobil, Viano masih merespons keluh kesah Nesta."Dielus-elus, Pak. Supaya saya pintar!"Tiba-tiba saja Viano menginjak rem. Mereka berdua sampai terdorong ke depan.Kepala Nesta menabrak sandaran bahu kursinya.Dia mengerutkan wajah. "Bapak ini kenapa sih!"Biar kamu sedikit pintar."Butuh beberapa detik bagi Nesta untuk memahami ucapan Viano. Dari ekspresi yang ditunjukkannya, jelas ia belum mengerti maksudnya."Sudah mengerti belum?"Nesta hanya diam. Jika mengatakan belum, bisa jadi akan mendapat ketukan lagi."Kalau belum, saya benturkan lagi."Nesta memandang dengan tatapan tajam. "Bapak! Bapak benturkan kepala saya
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

36. Kenapa Tegang?

Viano lihat mamanya sendiri kenapa kayak lihat setan?Padahal, ya, dibanding-banding sama setan, Nesta pikir Viano jauh lebih menyeramkan. Secara, kalau setan cuma bisa menakuti pakai tampilan doang, sementara dia bisa menakutkan dengan berbagai cara; potong gaji, jitak kepala, sumpal permen karet, memelotot. Banyak pokoknya.Raja meraih tangan Nesta, kemudian menyembunyikan kepalanya di sana. Ini juga si bocah, kenapa malah ngumpet?Biasanya anak kecil kalau ketemu neneknya malah senang, kenapa jadi ikut takut?Viano mendekati Garseta bertanya dengan nada was-was."Mama mau apa di sini?""Sama seperti kamu," jawab Garseta, dingin.lambat laun terasa bau-bau ketegangan di sini. Semoga saja, mimpi Nesta tidak jadi kenyataan. Di mana Lusi datang, marah-marah sambil jambak rambutnya.Idih ogah! Jauh-jauh, deh! Nesta membatin."Mama tau dari mana, Viano ada di sini?"Garseta menyimpulkan senyum. "Memangnya, harus Mama jawab pertanyaan kamu, Vi?"Suasana makin lama makin tidak enak, Viano
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

37. Pak Bos Bersedih

"Mama nggak peduli soal status perempuan itu dengan kamu dan bagaimana kondisi dia saat ini!"Aldi yang duduk di sofa, bangun untuk berlutut pada mamanya."Jangan merayu Mama!" Garseta menjauhkan kakinya dari Aldi yang hendak menyentuh. "Keputusan Mama sudah bulat, Al! Tinggalkan perempuan itu atau jangan anggap Mama orang tua kamu lagi!"Aldi berlutut. "Baik antara Mama ataupun Kana, Aldi nggak bisa memilih. Aldi sayang sama Mama, tapi Aldi juga cinta sama Kana.""Cinta kamu bilang!" Garseta sampai berdiri. "Buta mata kamu, Al? Mama punya calon yang lebih baik dari dia!""Mama Jangan memandang rendah Kana hanya karena dia miskin."Garseta tidak peduli, tetap baginya Kana hanya benalu.Tinggalkan dia! Mama nggak mau menerimanya sampai mati,""Maafin Aldi, Ma. Kana sama Aldi sudah menikahndan dia lagi hamil anak Aldi. Cucu Mama.""Anak itu sampah buat Mama! Sampai kapanpun nggak akan Mama anggap cucu!"Aldi bangun. Hati ayah mana yang tidak akan sakit ,mendengar calon anaknya dianggap
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

38. Jatuh Cinta

Viano pulang lebih dulu ke rumahnya lantaran Raja tidur.Waktu buka pintu penumpang kemudian menggendong Raja keluar, di situ dia kelihatan mirip hot dady ala-ala novel romantis.Asli, hari ini Nesta dibuat baper luar biasa dengan kelakuan Viano.Nesta menunggu di luar, sementara Viano mengantar Raja ke kamarnya.Dia kembali dengan cepat."Ayo saya antar kamu pulang," katanya.Nesta menurut saja. Mau diantar pulang, boleh. Misalkan diajak jalan-jalan dulu juga mau. Yang penting jangan dituruni di tengah tol.Di perjalanan ...."Ba-pak mau anterin saya, nggak?" Duh, terpaksa Nesta yang agresif lebih dulu ke Viano. Habisnya si Bos kalau tidak dipancing, gengsinya sebesar gajah."Kamu nggak sadar? Ini saya lagi anterin kamu."Nesta mencebik. Padahal dia sudah mau mulai lebih dulu, sampai rela turun-turuni harga diri--diskon di atas 50 persen--harusnya dia peka!"Ya udah, Pak, nggak jadi." Maunya jawab dua kali lipat lebih ketus dari Viano. Cuma, kembali lagi ingat soal etika. Dia bos, Ne
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

39. Kejam

Biasanya nih, ya, kalau ada pernyataan cinta, yang terjadi berikutnya adalah hal-hal romantis. Misalkan kalau di drama Korea habis nyatakan cinta, bakal ada adegan kissing romantis.Nesta pernah lihat, tuh, di drama. Sepasang kekasih saling memagut bibir di bawah hujan salju. Ya, walaupun di Indonesia tidak ada salju, paling dikit di bawah rontokan dedaunan, jadilah.Pletak! Bonus jitakan lagi."Kamu bisa, nggak, serius dikit?" Viano marah-marah."Bapak bisa, nggak, sih, belajar sayang sama saya?" Nesta mengusap keningnya. Yah kali baru nyatakan perasaan malaj dijitak."Minimal yah, Pak, kalau Bapak nggak suka, Bapak tolak baik-baik, pakai bahasa yang lagi trend.""Eh?" Viano memang perlu berpikir keras tiap dia ngobrol sama Nesta."Bilang, 'maaf, Nes, kamu terlalu baik buat saya'." Nesta meniru ala-ala Netizen yang menolak pakai cara begitu."Kamu sama sekali nggak terlalu baik buat saya. Malah terlalu buruk."Wah, sakit hati bertubi-tubi Nesta. Sudah ditolak, dijatuhkan pula.Viano
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status