Home / Romansa / Warning: Bos Galak! / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Warning: Bos Galak!: Chapter 51 - Chapter 60

65 Chapters

50. Dipermalukan

Aduh, bagaimana ya, Lusi rasanya mau tertawa. Cuma, tidak enak juga kalau dia menunjukkan ekspresi kemenangan secepat ini.Garseta sengaja mengadakan pesta di rumah, berkonsep makan malam formal. Tentunya dengan aturan table manner. Anak kampung seperti Nesta, pastilah mana tahu cara table manner yang sempurna.Sudah terbayang akan seperti apa tampilannya nanti."Mari, Nona, silakan!" Pelayan membantu Lusi untuk menuju meja makan malam.Garseta dan yang lainnya juga sudah siap. Terrmasuk sepupu-sepupu Viano.Viano ada di samping mamanya. Wajahnya terlihat gusar meski dia tidak mengatakan apa pun.Nesta masih berdiri bersama Kevin di sebelahnya.Oh, waw! Apa itu? Viano menangkap sesuatu. Siapa yang mendandaninya seperti itu?Kenapa malam ini, dia terlihat sangat manis?Kursi untuk mama dan papanya Viano disiapkan lebih dulu, tidak ada yang berani duduk sebelum mereka selesai menempelkan bokong di kursi."Masuklah dari bagian sebelah kanan,, pelan-pelan bergeser ke kiri. Tegakkan punggu
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

51. Buktikan

"Kenapa kamu buru-buru membawa gadis itu pergi?"Ingin sekali rasanya Viano menertawakan mamanya keras-keras. Intonasinya saat bicara berlawanan dengan makna yang sebenarnya tersembunyi dalam hati.Richard menyentuh tangan Garseta. Mengingatkan agar istrinya tidak merusak pestanya sendiri. Sementara Kevin tidak tinggal diam. Dia tahu malam ini memang akan kacau. Dari awal sudah merasa tidak mungkin mereka mengundang Nesta datang, tanpa maksud tertentu."Ayo, Nes, kita pulang."Hampir saja Kevin bisa meraih tangan Nesta dan menutunnya keluar dari tempat terburuk itu, Viano menjauhkannya."Biar saya yang antar dia."Kevin mengeluarkan tawa yang sama sekali tidak terdengar lucu. "Bukankah harusnya saat ini kamu bersikap manis dengan ibumu yang sedang ulang tahun? Kalau begitu, jangan sibuk mengurus orang lain.""Apa-apaan kamu!" Viano mencengkram kerah baju Kevin."Pak!" Nesta membela temannya. Saat itu juga Kevin menepis tanpa rasa takut."Viano!" Garseta menyalak. Dia tidak habis pikir
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

52. Masih Saja Susah

Pejamkan mata, Nesta memajukan bibir. Berjinjit supaya bisa sampai pada Viano yang lebih tinggi darinya. Bibirnya manyun-manyun.Jangankan nafsu. Melihat kelakuan Nesta, Viano malah jadi jijik.Toyor kepalanya."Tuh, 'kan!" rutuk Nesta, "Bapak memang nggak pernah suka sama saya.""Sama cowok lain, kamu kayak gini?" Malah dimarahi dia."Bapak kira, saya apaan! Sama cowok lain nggak berani. Cuma sama Bapak. Karena Bapak tukang PHP! Berapa kali saya dibohongin?"Viano memijit pelipisnya. Tadi dia kesurupan atau bagaimana ya? Bisa-bisanya bilang mau menikahi Nesta.Habis, tadi suasananya memang dramatis dan beraura romantis. Gara-gara kesablengan Nesta, Viano sekarang mau tarik lagi omongannya. Masalahnya, kalau dia batalkan itu anak bisa sakit jiwa sungguhan."Otak kamu harusnya berkembang seiring dengan pertumbuhan tubuh kamu!" Lagi-lagi Viano memijit kepala. "Kayaknya, kamu makin eror gara-gara dimarahin mama saya."Tidak terima dikatakan error, Nesta punya jawaban lain."Bapak ini umu
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

53. Cemas

Raja menginap di rumah Garsetta. Terpaksa karena Viano masih harus beradu debat lagi dengan GarsetaBeruntung, ada Mia yang mau menemani.Raja pikir keributan tadi malam sudah cukup. Ternyata, pagi ini-- dari balik pintu kamar--dia lihat sendiri papanya tidak bergerak di ruang tengah. Menunggu Oma agar mau memaafkan."Suster, kenapa papa enggak bangun dari situ?""Papanya Den Raja lagi ngobrol sama oma," jelas Mia."Den Raja di dalam aja, nggak boleh keluar ya.""Tapi, kakinya papa pasti sakit. Udah lama papa diam di situ."Mia juga sebetulnya tidak tega melihat Viano berlutut cukup lama, tetapi tidak dianggap oleh ibunya. Namun, dia bisa apa? Posisinya di sini hanyalah sebagai pengasuh Raja. Tidak berhak ikut campur."Papa dimarahin oma lagi, pasti gara-gara Raja.""Nggak, bukan gitu."Mia mengusap air mata Raja yang menetes di pipinya. "Anak cowok, kok nangis? Nggak boleh nangis, ya," bujuknya."Kakinya papa pasti sakit. Kasihan papa, Sus."Mia juga tahu. Hanya saja, dia tidak tahu
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

54. Takut Kehilangan

Nesta berjongkok. Menyembunyikan kepala di balik kedua tangan, sejenak menumpahkan tangis yang sedari tadi dia tahan. Heran, orang seumur Viano masih saja bisa membuatnya khawatir."Bapak ngapain di sana?" Nesta khawatir setengah mati, tetapi dia bisa tidak bisa bertindak apa-apa.Tampaknya, setelah ini Nesta harus meminta maaf lagi pada Kevin karena untuk kesekian kali dia tidak becus bekerja. Pelanggan mulai ramai berdatangan, bos-nya sibuk sendiri, sedangkan Nesta malah sibuk pada perasaanya yang tidak terlalu penting.Kembali berdiri, Nesta berusaha untuk mengatur napas. Tenangkan diri sejenak. Biar bagaimanapun, dia tetap harus menjadi manusia yang tahu diri. Menghargai Kevin sebagai atasannya adalah sebuah keharusan.Nesta meyakinkan diri, Viano pasti akan baik-baik saja. Dia bukan anak kecil dan juga bukan bocah tolol.Butuh beberapa menit untuk dia bisa kembali bekerja dan ketika sudah siap untuk keluar, Nesta terkejut. Kevin berdiri di depan pintu dia memasang wajah masam.Sa
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

55. Nasib Buruk Ivan

Sebagai laki-laki dewasa yang memiliki perasaan sama dengan Nesta, Viano suka-suka saja dipeluk seperti ini. Masalahnya, lama-lama dia merasa tidak enak dengan tatapan orang di sekitar mereka."Nes, udah!""Masih enak, Pak.""Bahasa kamu kotor banget, Nes. Ini kita dilihatin orang!" Viano pura-pura garuk kening supaya bisa menutupi wajahnya.Aduh, iya lupa Nesta kalau ini masih di pinggir jalan. Habisnya Viano body-nya pelukable. Meski berat Nesta lepas dekapannya."Diam-diam, kamu nafsu banget sama saya, ya!" Viano merapikan kemejanya yang kosong kusut.Omong-omong pelukan Nesta tadi membuat seluruh tubuh Viano rasanya menggelora. Untung saja dia masih bisa kendalikan diri.Menatap Nesta sebentar. Kalau tengah bersemu dia manis juga."Lain kali, enggak boleh agresif kayak gitu lagi! Kamu itu perempuan!" Dikuseknya kepala Nesta. "Punya harga diri sedikit. Jangan main nyosor aja. Kalau laki-lakinya bejat, kamu bisa diapa-apain!"Nesta memamerkan barisan giginya. Berarti Viano bukan lak
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

56. Panggilan Sayang

Malam-malam Viano Kirim pesan ke Nesta. Menyuruh gadis itu keluar keluar dari kamar kosnya.Nesta sampai berjengit, tumben-tumbenan Viano datang menemuinya. Penasaran. Yang paling penting dari itu semua adalah Nesta bisa melihat wajahnya Viano lagi setelah beberapa jam terpisah.Buru-buru pakai sandal, dia keluar untuk menemui Viano.Aduhai, makin tampan saja dia. Makin kesengsem Nesta. Kemeja hitamnya digulung sedikit, tangannya dilipat di dada, bersandar di mobilnya."Lama amat!" protes Viano ketika dia melihat Nesta.Lama dari Hongkong!Jelas-jelas begitu baca pesannya, Nesta langsung buru-buru datang."Bilang aja, Bapak enggak sabar mau ketemu saya.:"Idih, kepedean!" Viano bergidik.Nesta tingak-tinguk. Tadinya dia kira Viano menyuruh keluar sebab ada pekerjaan yang mau dikasih atau mau titip Raja karena ada kesibukan lainnya.Tidak ada Raja dan dia kelihatannya santai-santai saja.Detik selanjutnya, Viano membuka pintu mobil. Sebentar dia mengambil sesuatu yang ada di dalam."Am
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

57. Calon Suami

Nesta pulang ke rumah. Sebetulnya, dia bukan gadis desa yang kampung-kampung banget begitu. Rumahnya masih masuk dalam daerah Jabodetabek. Dia memang memilih untuk tinggal sendiri sebab tidak tahan dengan ibu tirinyaHari ini Viano mau datang ke rumahnya. Kemungkinan, sore sampai. Maka dari itum pagi-pagi Nesta sudah pulang ke rumah supaya nanti bapak dan ibunya tidak kaget kalau tahu mereka bakalan dapat door prize calon menantu idaman,."Apa-apaan kamu, Nes!" Tanggapan Ningsih yang kelihatan sangat tidak suka mendengar kabar putri sambungnya akan dilamar oleh seseorang.Sebetulnya Nesta merasa tidak perlu restunya. Hanya saja, sebagai anak yang diasuh sejak umur dua tahun--meskipun tanpa kasih sayang--tetap saja dia harus menghormati ibunya.Sarwani ayahnya Nesta hanya bisa menghela napas berat,Ningsih sambil membereskan baju-baju, yang baru saja disetrika lanjut mengomel."Kamu itu belum bisa belum bisa nyenengin keluarga. Ibu sama bapak masih susah, makan aja kembang kempis. Adik
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

58. Damai

Ibu sama bapaknya Nesta bikin malu saja, deh. Setelah sebelumnya mereka bersikap menolak--terutama Ningsih. Giliran didatangi Viano gayanya langsung salah tingka. Lebih-lebih Sarwani yang malah tanya ke Viano memang tidak salah mau sama anaknya.Dia itu bapak kandung atau bukan, sih!Viano kemarin datang tidak bawa apa-apa, martabak saja lupa. Baru kenalan dulu sama orang tua, minimal mereka sudah bisa menilai pantas atau tidak jadi menantunya. Kalau itu sih tidak usah ditanya, 100% pantas!Rencananya, setelah pertemuan ini, Viano akan mengatur pertemuan antara kedua orang tua. Secepatnya lamaran resmi akan dilaksanakan, baru menentukan tanggal pernikahan.Senang?Belum. Cobaan menjelang kawin eh maksudnya nikah, masih ada saja.Richard mendapat teror dari wartawan media online terkait berita kedekatan Viano dengan Nesta--Big Bos dan kacung. Hfth! warga negara tercinta pada heboh soal jenjang kasta mereka yang beda jauh.Sejauh ini, Richard tidak memberikan penjelasan apa-apa. Dia mem
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

59. Gagal Bulan Madu

Viano belum muncul, Nesta membuka instagram. Penasaran sama orang-orang yang sejak kemarin menghinanya.Cukup menyakitkan hati. Terutama komentar terakhir yang mengatakan Nesta harus lebih baik dari peliharaannya.Eh, akun Kevin Adi Prana membalas komentar?Nesta baca.Masalah, memangnya? Mungkin dia memang nggak secantik kamu. Tapi, kalau Pak Bos yang kalian agungkan karena mukannya yang ganteng itu suka sama dia, bisa apa kalian?Nesta memeluk ponselnya. Kevin membela dia, itu cukup mengharukan. Sejak beberapa hari Nesta tidak berani buka media sosial.Klik love untuk komentar Kevin.Masih ada satu lagi. LusiEsterga29 juga membalas komentar.Bokongku bahkan lebih cantik dari wajahmu. Tapi, selera cowok emang susah ditebak. Nggak usah iri, bikin jatuh harga diri.Lusi memang paling jago kalau untuk urusan nyinyir.Meski begitu, tetap saja Nesta merasa Viano kayak ketiban sial sampai berjodoh dengannya. Bapaknya sendiri saja sampai ragu Nesta dilamar Viano."Nesta?"Pas menoleh langsu
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status