Tepat dua jam tidak sadarnya Eliza. Gadis itu kini menggeliat, saat ia menarik tubuhnya ia merasakan dirinya terikat.Eliza sontak membulatkan matanya, "Apa ini." Eliza mencoba memberontak menarik-narik tangannya."Akh, Erlan! Di mana kau!" teriak Eliza menatap sekitar, melihat beberapa benda tajam, senjata dan cambuk di sebuah meja. Tapi, itu tidak membuat Eliza gentar. Eliza terus memanggil nama Erlan."Erlan, dasar bajingan. Kau licik, dengan perempuan kau berbuat curang. Kau tidak mampu melawanku, makanya menyuntikkan sesuatu, hingga membuatku tidak sadar. Dasar lemah! Lemah!" teriak Eliza. Setelah mengatakan itu, tidak lama Erlan datang dengan tatapan dinginnya."Lepaskan aku!" bentak Eliza memberontak kecil.Erlan menyeringai, "Akhirnya kau sadar juga," ucapnya kemudian melangkah mendekat."CK, setelah menggunakan cara licik, kau bangga begitu? Caramu tadi, menjelaskan kamu tidak mampu menghadapiku!" sergah Eliza menatap tajam."Oh ya? Padahal aku melakukannya, karena malas me
Terakhir Diperbarui : 2024-03-28 Baca selengkapnya