All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 161 - Chapter 170

196 Chapters

Chapter 161

“Irene aku harus pergi.” Devian bersiap akan pergi ke kantor dengan setelan jas. Ia sengaja bersiap di rumah sakit agar lebih banyak waktu bersama Irene. Irene malah memeluk Devian dari belakang. “Jangan pergi.” Menyandarkan kepalanya di bahu bidang laki-laki tersebut. “Jangan pergi… di sini saja denganku.” Devian memutar balikkan tubuhnya. “Aku tidak tahu kau begitu manja.” Irene mengerucutkan bibirnya. “Aku akan melakukan apapun asalkan kau di sini. Jangan pergi ya! Temani aku di sini.” Devian tidak kuat melihat Irene yang begitu lucu dengan pipi yang mengembung. Ia menunduk—mengambil kecupan di bibir manis wanita itu. “Memangnya apa yang bisa kau lakukan untukku?” “Apa saja,” balas Irene dengan yakin. Devian tersenyum smirk. “Coba tunjukkan.” Irene berjinjit—mengalunkan kedua tangannya di leher pria itu kemudian mengecup bibir Devian pelan. Saat ia hendak menjauh—Devian justru menarik pinggangnya kembali. Menarik tengkuknya dan kembali menciumnya. “Aku sudah menunggu lama,
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Chapter 162

“Kenapa?” tanya Helena. “Saat aku diculik Arlond. Arlond sempat menyentuhku, memberikan kissmark di atas dada dan leherku. Tapi hanya sebatas itu, dan pagi ini Devian melihatnya. Dia marah dan pergi begitu saja.” “Sialan, tapi dia tidak sampai menyentuhmu terlalu jauh kan?” Irene menggeleng. “Untungnya.” Helena menghela nafas. “Devian tidak pantas marah. Keadaanmu diculik, pasti kau tidak bisa melawan. Bajingan itu memang keterlaluan, bisa-bisanya melecehkanmu dalam keadaan tidak berdaya.” Helena berdecak dengan keras. Kemarahannya sampai diubun-ubun. “Devian juga, jika tidak ingin kau disentuh bajingan itu, seharusnya dia bisa menyelamatkanmu lebih awal.” Helena meremas botol yang berada di genggamannya. Irene menghela nafas dalam. “Entahlah..” lirihnya. ~~Sebuah klub. Seharusnya Devian tidak ke sini. Namun, Royce mengadakan party dan dirinya dipaksa ikut. Royce yang suka sekali mengadakan pesta tidak berguna. Devian masuk ke dalam. Mengambil duduk di salah satu sofa yang mas
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Chapter 163

Devian menghela nafas dan bersandar. Kini perasaan cemburu dan kesalnya berubah menjadi bersalah. Tidak seharusnya ia marah pada Irene. Yang pantas dimarahi adalah dirinya sendiri. dirinya sendiri yang tidak bisa menyelamatkan Irene lebih cepat. Devian meneguk beberapa gelas minuman sampai ia benar-benar pusing. Ia berjalan sempoyongan keluar dari klub. Untung saja ada satu orang yang ditugaskan oleh Royce untuk menjaga Devian. Sehingga orang itu mengantar Devian pulang. “Ke rumah sakit,” ucap Devian. Sesampainya di rumah sakit. Devian langsung mencari keberadaan Irene di kamar. Namun saat memasuki kamar, semuanya gelap. Ia hanya bisa melihat bayangan Irene dari belakang. “Irene..” lirih Devian. “Irene maafkan aku.” Irene terdiam. Kata dokter, keadaan Irene sudah membaik. Besok sudah diperbolehkan pulang. Keadaan sudah begitu larut tapi dirinya tidak kunjung mengantuk dan berakhir di luar kamarnya. Ia sedikit terserentak saat Devian yang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Ir
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Chapter 164

21 ++“Ayo tidak usah lama-lama.” Tangan Devian sudah terulur hendak menarik pinggang Irene. Namun Irene lebih dulu kembali berlari. Irene berlari ke sebuah kolam yang terletak di samping kanan. “Sayang jangan berlari terus. Kamu itu belum sepenuhnya sehat!” omel Devian mendekat. “Ada kolam juga,” gumam Irene sambil berjongkok. “Tapi aku tidak bisa berenang,” ucapnya pada Devian. “Aku tahu. Maka dari itu kamu dulu sering kabur saat jam kelas olahraga renang.” Devian menggeleng pelan. “Mengajakku lagi kaburnya.” Irene berdecak pelan. “Tapi kamu mau.” Devian tertawa. “Tentu saja aku mau.” Mengusap helaian rambut ke belakang. “Dulu aku sangat tergila-gila denganmu.” “Sekarang?” tanya Irene sambil mendongak. Devian menunduk. Menatap bola mata Irene yang meneduhkan. “Sekarang, lebih tergila-gila..” lirihnya. Irene tersenyum. Ia berjinjit—mengalunkan kedua tangannya dan mencium bibir Devian lebih dulu. Devian menyambut ciuman Irene dengan senang hati. Menarik tubuh Irene hingga sepe
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Chapter 165

“Devian..” lirih Irene. Pasrah saat menarik pinggangnya agar berdiri. Devian memeluk tubuhnya dari belakang. Mengusap dadanya—memberikan tanda kepemilikan di sana. Devian masih menyatukan milik mereka. Jemarinya menyentuh bibir Irene. Memasukkan jemarinya ke dalam bibir penuh kekasihnya itu. tubuh mereka masih menyatu dengan dirinya yang tidak berhenti bergerak maju mundur. “Irene sayang..” lirih Devian semakin mempercepat gerakannya. “Devian aku..” Irene juga. Irene merasa tubuhnya akan kembali sampai. Irene mendesah kuat saat Devian sengaja memelintir puncak dadanya. Apalagi jemari pria itu turun ke bawah—membelai miliknya. “Bersama sayang..” Devian bergerak semakin cepat dan akhirnya sampai. Cairan miliknya memenuhi milik Irene bahkan sampai keluar ke bawah. Irene pasti jatuh ke bawah jika Devian tidak menangkap tubuhnya. Devian mengecup lehernya dari belakang. “Sayang,” panggil Devian. Irene menoleh ke samping. Devian mencium bibir Irene tanpa ampun. Seakan meluapkan kerindu
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Chapter 166

Irene menunduk. mengecup milik Devian. Hingga pada akhirnya berani untuk memasukkan milik Devian ke dalam mulutnya. Menjilatnya seperti permen. Kepala Irene bergerak maju mundur, seiring dengan milik Devian yang keluar masuk ke dalam mulutnya. “Irene sayang, kamu hebat.” Devian mengambil rambut belakang Irene. Dibawanya maju mundur sesuai dengan keinginannya. “Irene sebentar lagi sayang..” mempercepat gerakan Irene. Irene hampir tersedak dengan kecepatan yang diatur oleh Devian. Tapi untungya pria itu segera mencabut miliknya. mengeluarkan cairan ke bawah. Devian mengusap bibir Irene yang basah. “Bibir ini begitu nikmat.” Devian mengecup bibir Irene.Tubuh Irene bagaikan candu. Devian sulit untuk berhenti. Namun ia juga sadar, kesehatan Irene lebih penting. Akhirnya Devian berhenti setelah mereka bercinta di bawah guyuran shower. ~~Kali ini Irene datang ke butik Helena dengan senyum cerah. Memilih gaun sendiri yang akan ia pakai untuk pernikahannya dengan Devian. Dari dulu pilih
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

Chapter 167

“Devian sudah tidak ada hubungannya dengan Ratna. Devian tidak pernah menginginkan hubungan dengannya. Devian akan menikah dengan Irene.” Devian yang tiba-tiba dipanggil oleh kakeknya untuk membahas lebih lanjut hubungannya dengan Ratna. “Jika kamu tidak menyukainya, kenapa kamu membantunya mengungkap kasusnya? Semuanya salah paham. Keluarga Ratna mengira kamu tergila-gila dengan putrinya. Mereka ingin menjadikan kamu menantunya apapun yang terjadi.” Devian menghela nafas. “Kakek bisa menolaknya. Lagipula Devian membantu Ratna karena ada hubungannya dengan Irene. Pria yang melecehkan Helena adalah calon suami Irene. Devian melakukannya untuk membuat pria itu menjauh dari Irene.” Gamatra menatap cucunya. “Devian tidak ada salahnya menjalin hubungan dengan Ratna. Ada banyak keuntungan yang akan kamu dapatkan setelah menikah dengan wanita itu.” Devian menggeleng. “Devian tidak bisa, kek. Devian akan menikah dengan wanita yang Devian cinta. Devian tidak akan menikah karena terpa
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

Chapter 168

Pernikahan Irene dan Devian dilaksanakan di sebuah gedung. Setelah acara menikah dan saling mengucapkan janji pernikahan, acara selanjutnya adalah resepsi. Banyak undangan yang datang merupakan rekan bisnis Devian. “Nikah juga kalian berdua,” ucap Royce datang dengan seorang wanita cantik. Jangan mengira wanita itu adalah pacar Royce. Karena sejujurnya, Royce hanya menggandeng wanita sembarang untuk menemaninya datang ke pesta agar tidak sendirian. “Makasih ya udah datang.” Irene tersenyum menjabat tangan Royce. “Udah ingat gue kan ya?” tanya Rocye. Irene mengangguk. “Alumni susah bayar kas.” Royce dan Devian kompak tertawa. “Seneng deh Irene ingat gue,” Royce memandang Irene lama. “Makin cantik lagi.” Devian menyipitkan mata. “Bilang sekali lagi.” “Ampun bos.” Royce mengangkat tangannya pertanda menyerah. “Hei!” seorang pria baru datang bersama seorang wanita. Randi yang datang bersama—oh tidak. Itu pasti sahabatnya. Sahabat Randi yang mau saja diajak Randi ke manapun
last updateLast Updated : 2024-05-12
Read more

Chapter 169

Devian menggendong tubuh Irene yang kelelahan. menaruh tubuh istrinya itu ke atas kasur dengan hati-hati. Devian mengusap pelan dahi Irene sebelum pergi meninggalkan wanita itu. Irene terbangun dengan tubuh yang begitu lelah. Ia mendengar gemercik dari kamar mandi. Ia berjalan dengan gontai—gaun yang begitu berat masih membalut tubuhnya. Irene berhenti sejenak, sebenarnya ia mengantuk tapi ia harus tetap melepaskan baju ini dari tubuhnya. Irene berjalan pelan namun sayangnya, langkah pelannya masih membuatnya hampir terjatuh. “Akh!” teriak Irene berpegang pada meja.Devian yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung mendekati Irene. “Kenapa?” “Kakiku sakit,” lirih Irene. “Astaga.” Devian membantu Irene berdiri—namun justru Irene kesakitan. “Aku lihat dulu.” Devian menunduk—menyingkap gaun itu. “Kakimu merah, pasti sakit. Harus di bawa ke rumah sakit.” Irene mengerucutkan bibirnya. “Bantu aku ganti baju.” Devian mengerjap pelan. “Bagaimana aku bisa menahannya—” “Harus bisa
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Chapter 170

1 bulan lamanya pernikahan Irene dan Devian berjalan dengan lancar. Kandungan Irene juga sehat. Setiap pagi Irene akan bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Ya meskipun sarapan yang ia siapkan tidak terlalu mewah. Hanya menu sederhana dan secangkir kopi. Namun pergerakan Irene terhenti saat Tv yang sedang menyala menyiarkan sebuah berita. “Devian Pradana, cucu dari konglomerat Gamatra yang juga digadang-gadang akan menjadi penerus perusahaan kini telah resmi meninggalkan Perusahaan. Devian Pradana telah resmi meninggalkan perusahaan dan memilih jalannya sendiri. Dikabarkan Devian sedang membangun perusahaanya sendiri. Namun belum ada yang tahu bisnis apa yang sedang dibangun oleh Devian.” Irene berhenti. untungnya ia sudah selesai menyiapkan sarapan. “Babe aku sudah menyuruhmu berhenti melakukan ini semua. Lagipula ada bibi yang akan membantu kamu. Kamu tidak perlu repot-repot membuat sarapan lagi.” Devian turun dari tangga. pria itu nampak santai dengan s
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status