All Chapters of Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa: Chapter 181 - Chapter 190

196 Chapters

Chapter 181

Giselle ragu. “Seharusnya Devian yang memberitahu kamu sendiri Irene. Mom yakin Devian akan menceritakan sendiri. Mom takut terlalu ikut campur dalam hubungan kalian.” “Tadi Irene melihatnya menggendong sekretarisnya sendiri Mom. Irene juga menemukan kemeja Devian ada jejak lipstik berwarna merah. Irene tidak bisa berpikiran jernih saat ini. Irene takut kenyataannya sesuai dengan pikiran Irene.” Giselle mendekat. Mengusap pipi menantunya itu yang sudah basah. “Satu yang bisa Mom pastikan. Devian itu sangat mencintai kamu. Dari dulu hingga sekarang. dari dulu kalian masih di SMA. Cinta dia cuma untuk kamu, Irene.” “Bicarakan masalah kalian baik-baik.” Giselle menuntuk Irene untuk duduk di ranjang. “Tidurlah. Mom akan di sini.” Akhirnya Irene tidur ditemani oleh ibu mertuanya. Giselle mengusap bahu Irene lembut agar lebih nyaman. “Kamu harus tahu, Devian tidak pernah melupakan kamu. Dari dulu kalian masih SMA sampai sekarang.” Irene menutup mata sambil mendengarkan ucapan Gisel
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

Chapter 182

“Aku bisa menjelaskannya,” ucap Devian mengambil tangan Irene. “Jelaskan sampai sejelas mungkin.” “Siska dan aku tidak ada hubungan apapun.” Devian menghela nafas. “Aku menganggapnya lebih seperti teman karena dia sudah menjadi sekretarisku lama. Di perusahaan kakek, dia banyak membantuku. Kenapa aku menerimanya bekerja di perusahaanku? Karena dia diusir dari perusahaan kakek. Aku menerimanya bukan sebagai sekretaris tapi sebagai staff administrasi.” “Seperti kataku, dia membantu menjadi sekretarisku untuk dua hari karena Edo sakit.” “Lalu kenapa kamu menggendongnya?” Irene melotot. “Kemarin itu Siska jatuh. Aku akan memanggil ambulan, tapi aku harus membawanya ke tempat yang lebih nyaman. Aku berusaha membantunya duduk di sofa.” Irene menghela nafas. “Kamu bisa meminta tolong pada security di depan. Kenapa harus menggendongnya sendiri? kenapa kamu menggendong wanita lain padahal ada istri kamu yang menunggu kamu di rumah.” Devian mengangguk. “Iya-iya aku yang salah. Seh
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Chapter 183

“Oke, lanjut.” Irene mengangguk. “Ya pokoknya karena aku tidak bisa melupakan kamu, aku jadi mencoba banyak hubungan dengan wanita lain. namun tetap saja sebanyak apapun wanita yang aku coba dekati, tidak ada yang seperti kamu. Karena yang aku butuhkan itu adalah sosok kamu, Irene. Jadi aku tidak pernah mendapatkan Irene pada wanita lain.” “Jadi kamu menganggap mereka hanya sebuah pelarian?” “Ya seperti itu.” Irene mengusap air matanya yang mengalir. “Jahat kamu.” Ia menatap suaminya itu dramatis. “Itu kenapa kamu sangat kesal pada Helena? Karena kamu tidak ingin Helena menyesal dengan apa yang dilakukannya seperti kamu?” Devian mengangguk. “Sampai saat ini aku menyesali perbuatanku. Aku takut perbuatanku akan berimbas pada anak kita nanti. Karena aku masih mempercayai hukum tabur tuai.” Irene menghela nafas. “Baiklah aku mengerti. Aku juga tidak akan memikirkan masa lalu. karena kita harus fokus pada masa depan.” “Pokoknya aku tidak ingin melihat kamu dengan wanita itu!” menun
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Chapter 184

“Apa aku cantik hari ini?” tanya Helena. Royce menyipitkan mata terlebih dahulu sebelum menjawab. “Lama, bilang saja kalau aku tidak cantik.” Helena bersindekap. “Tentu saja cantik.” Royce mencubit pipinya pelan. “Aku sungguh menyesal dulu menolakmu. Dari dulu kau cantik, Helena. Tapi dulu itu kau galak, jadi aku tidak yakin bisa berkencan denganmu.” “Sudahlah tidak perlu di bahas. Tapi saat ini kau tergila-gila padaku.” Helena mengalunkan tangannya di leher Royce. “Bagaimana kalau masuk ke ruanganmu?” “Of course.” Royce menggandeng tangan Helena masuk ke dalam ruangannya. Setelah itu mendorong pinggang Helena sampai membentur tembok. Tangannya menyusuri pipi Helena. "Aku akan dimarahi Devian habis-habisan jika dia tahu aku berhubungan denganmu.” Helena mendongak. “Tapi tidak masalah biar saja—" Royce menyunggingkan senyum. Menarik tengkuk Helena menunduk dan mencium bibir Helena. Menggigit pelan bibir wanita itu hingga terbuka. Jemarinya mengusap pinggang Helena pelan. Royce
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Chapter 185

“AAAARGGGH!” teriak seseorang yang baru sampai di rumah. tangannya menghancurkan perabotan rumahnya sendiri. Rumah kotak kecil. Sebuah kontrakan kecil yan terletak di pinggiran kota. Berada di kawasan yang kumuh. Rumah yang sudah bertahun-tahun ia tinggali. Siska menatap dirinya di hadapan cermin. Kemudian tertawa begitu keras. “Hahahahah!” “JADI INI KARENA ULAHMU!” teriaknya. “KAU MENGUSIRKU DARI KEKASIHKU!” “SIALAN! SIALAN AKU AKAN MEMBUNUHMU!” teriak Siska dengan tangan yang mengambil sebuah vas dan melemparnya hingga berserakan ke lantai. “Aku akan merebut Devian apapun yang terjadi.” ~~ Permintaan Irene semakin hari semakin aneh. Devian sampai pusing sendiri. Hari ini Irene sangat ingin pergi ke klub. Katanya ingin beli makanan ringan yang ada di sana. Irene merengek dan menangis jika Devian tidak menuruti keinginannya. Alhasil, Devian benar-benar membawa istrinya itu ke klub. Untuk pakaian sendiri seperti biasa, Irene hanya menggunakan dress biasa yang sering ia gun
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Chapter 186

Di sisi lain, ada satu wanita yang keberadaannya tidak jauh dari mereka. Siska menatap mereka dengan penuh kebencian. Mereka tertawa bahagia setelah menyingkirkannya. Ia tersenyum licik. Kedua tangannya meremas gelas. “Aku tidak akan membiarkan mereka bahagia.” ~~ “Pelan-pelan sayang makannya.” Irene dengan lahap makan kue yang sudah di pesan. Musik semakin kencang dan kerumunan orang di depan panggung kian banyak. Jangan tanyakan keberadaan Helena dan Royce, yang pasti mereka sudah menyendiri. Menghabiskan waktu berdua. “Sebentar.” Irene menatap satu kue yang terlihat berbeda. “Kenapa terlihat begitu mengkilap ya.” Ia kemudian mengambil gigitan kecil di kue itu. “Rasanya aneh, seharusnya matcha tidak seperti ini.” Alhasil Irene hanya memakan sedikit. “Sayang kamu jangan minum!” Irene mengambil gelas Devian. “Tetap seperti itu jangan mabuk!” Devian memilih mengalah. Lebih baik menurut pada istrinya daripada tidur diluar. Ia menatap Irene yang masih makan. Tak lama Irene
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Chapter 187

Setelah beberapa jam mengalami pingsan. Akhirnya Irene membuka mata juga. Pertama kali yang ia lihat adalah suaminya yang sedang menunduk. Tertidur dengan tangan yang menggenggam tangannya. “Sayang..” lirih Irene. Perlahan Devian bangun. Ia tersenyum. “Kamu sudah bangun? Ada yang sakit?” Irene menggeleng. “Hanya lemas.” Devian membantu Irene yang ingin duduk. Setelah itu Irene menatap Devian lebih lama. Tangannya yang terpasang infus terangkat dan menggenggam tangan suaminya. “Maaf,” lirihnya. “Maaf karena aku terlalu banyak meminta. Aku tidak memikirkan konsekuensinya jika makan diluar. Aku hanya bertindak sesukaku tanpa memikirkan bayi kita. Aku minta maaf. Ke depannya aku akan lebih hati-hati lagi.” Devian mengangguk dan tersenyum. “Bukan salah kamu, Irene. Aku juga salah. seharusnya aku memastikan makanan kamu aman. Seharusnya aku memakan makanan itu dahulu sebelum kamu memakannya.” Mengecup unggung tangan Irene. “Aku juga minta maaf.” Irene mengangguk. “Aku tidak bisa mema
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Chapter 188

“Sayang aku bekerja dulu. Oh ya Mom dan Dad akan ke sini. Aku juga sudah meminta Helena untuk ke sini menemani kamu saat Mom dan Dad pulang.” Devian mengecup dahi Irene pelan. “Oh ya untuk malam hari nanti, aku akan menyuruh beberapa bodyguard berjaga di luar ruangan.” “Tapi—” ucapan Irene terpotong karena Devian yang mengecup bibirnya. “Sudah tidak ada tapi-tapi. Ini demi keselamatan kamu, keselamatan bayi kita.” Devian menunduk. mengecup perut Irene. “Daddy berangkat dulu. Jaga Mommy ya.” Irene memandang kepergian Devian. Ia mengambil ponsel. Menghubungi temannya yang katanya akan menjenguknya [Sebentar ya Irene, aku akan ke sana siang saja. Aku masih bersama Royce. Nanti aku akan ke sana.] Irene melotot. [Pagi-pagi masih bersama Royce. Kalian sedang membuat bayi kan?] [Hehehe Iya!] Helena di kamarnya membalas pesan dari Irene. Ia tertawa pelan dengan pertanyaan Irene. Tapi tebakan temannya itu memang benar. Ia smpai tertawa sendiri. “Siap babe.” Royce memeluk Helena dar
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Chapter 189

“Bye Mom Dad!” Irene menyalami Giselle. Membiarkan mertuanya itu pergi. Setelah kepergian mertuanya, Irene menjadi sendirian dan merasa kesepian. Ia mengambil bungkusan yang berada di atas nakas. katanya sebuah kue buatan Giselle. tapi Irene tidak langsung memakannya. Ia masih takut dan trauma dengan apa yang terjadi. Ia menghela nafas dan berjalan ke arah jendela. menatap pemandangan sebuah taman kecil yang terisi oleh anak kecil. Irene tersenyum. tangannya mengusap perutnya sendiri. “Nanti bermain di taman juga, bersama Mom dan Dad. Sehat-sehat di perut Mom ya.” Irene senang berbicara dengan anaknya. “Permisi, ibu Irene..” panggil seorang suster. Irene menoleh ke belakang. Ia langsung memutar badannya dan mendekat ke arah ranjang. namun ia sudah disuntik beberapa menit yang lalu. Ia mendongak. “Siapa kau?!” Suster itu tersenyum dan membuka maskernya. “Aku akan membunuhmu.” Tangannya mencengkram tangan Irene. Suntik yang hendak disuntikkan itu entah berisi apa. Irene me
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Chapter 190

“Seorang wanita mencoba melakukan pembunuhan di rumah sakit. Hal itu didasari oleh cinta. Cinta pada seorang pria yang sudah beristri. Cintanya ditolak dan berusaha membunuh istri si pria.” Di layar televisi itu. ditayangkan sebuah kos-kosan kecil. “Wanita itu mengalami stress berat bertahun-tahun. Bisa dilihat dari rumahnya yang begitu kotor dan berserakan sampah. Saat ini polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini. namun, sudah dipastikan wanita itu mendapat hukuman penjara.” Klik! Layar dimatikan. Devian masih setia berada di samping istrinya. “Aku gagal lagi. Aku terlambat. Jika aku datang lebih cepat, dia tidak akan menyakiti kamu.” Devian menatap leher Irene yang sudah di olesi salep. Beberapa kali Devian mencium punggung tangan Irene. “Bagaimana Irene?” tanya Helena yang baru saja datang. “Maaf, maaf aku tidak bisa datang lebih cepat.” Devian menghela nafas. “Jalang itu memiliki cara untuk menyakiti Irene.” Helena mengusap punggung tangan Irene. Kedua matanya
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status