All Chapters of Pembalasan sang Kesatria Iblis Tanpa Tanding: Chapter 41 - Chapter 50

100 Chapters

41. Pemburu Setan dan Para Bangsawan

Liao Bi ibunda Xiao Mei berkata pada anak perempuannya. Si putri Su menghadap kedua orang tuanya di ruangan mereka, ditemani oleh Chung Ho.Pada saat mendengar perkataan Liao Bi, ada perasaan lega dalam diri Chung Ho. Karena menurut dia, ada kemungkinan Xiao Mei urung pergi bersama teman-temannya dari Tujuh Bintang Kejora.“Maaf, Ibu, Ayah. Bukannya aku ingin mencampuri urusan pemerintahan. Akan tetapi, Gerombolan Bayangan Tengkorak beraksi di wilayah kekuasaan kita. Ya, ada sekte Tujuh Bintang Kejora. Tetap saja, apa kata orang saat tahu famili Su diam saja? Mengeluarkan pernyataan pun tidak!”Celotehan anaknya sontak membuat Liao Bi menoleh ke arah Su Yu Ping. Sang bangsawan penguasa daerah Lembah Merah dan sekitarnya itu terdiam dengan gaya yang penuh wibawa.“Mereka telah berani menyerangku, sekarang menyandera kekasih putra dari Dokter Mao. Aku pikir, apa yang mereka lakukan sudah kelewatan. Sudah saatnya famili Su untuk bertindak,
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

42. Ternyata Biang Gosipnya Adalah Fenglei

“Nona Su, maafkan aku …”Sudah merupakan budaya di Negeri Pertama. Untuk menghormati lawan bicara mereka yang datang dari sesama kalangan bangsawan, mereka akan saling menyapa dengan sopan. Terkecuali, jika sudah ada kesepakatan antara mereka untuk tidak demikian.Terang saja apa yang diucapkan oleh Fenglei membuat Xiao Mei terheran-heran. Bagaimana tidak. Sekonyong-konyong, si kakak pertama meminta maaf padanya.“Ma-maksudmu …, maaf kenapa, Tuan Muda?” tanya Xiao Mei keheranan.“Nona Su, kemungkinan besar, biang dari gosip yang melanda kalian berdua sepertinya adalah aku.”Pengakuan Fenglei membuat napas Xiao Mei rasanya terhenti di kerongkongan. Dia tak mampu berkata apa-apa. Dia hanya menoleh ke belakang, memandang ke arah Gao Tian yang berkuda mendampingi Min Wu.“Ba-bagaimana bisa, Tuan Muda Feng …? Memangnya, apa yang kau katakan sehingga menjadi isu yang menyeret kami?&rdq
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

43. Senandung Dalam Rimba

Tangan kiri Fenglei terangkat sementara terkepal yang mensinyalkan, mereka mesti berhenti. Gao Tian dan Min Wu mendekat. Fenglei turun dari kudanya.“Ada apa hingga kita harus berhenti, Kakak Pertama?” tanya Gao Tian.“Bukan sesuatu yang penting, Gao Tian. Aku hanya ingin buang air kecil,” santai Fenglei menjawab seraya tersenyum jenaka. Lalu, dia berpesan, “Tolong berjaga-jaga sebentar di sini, teman-teman.”Jalan yang dilewati oleh para murid sekte Tujuh Bintang Kejora itu adalah sebuah kawasan hutan yang landai. Fenglei naik ke kawasan pepohonan di sisi sebelah kiri, yang lebih tinggi dari jalan yang mereka lalui.Sedangkan Gao Tian turun dari kudanya, kemudian menghampiri Xiao Mei. “Xiao Mei, apakah kamu ingin minum?” tanya dia.“Ya, Gao Tian boleh. Hawa menjelang musim panas ini menggerahkan juga,” jawab Xiao Mei.Walau telah mengetahui bahwa Gao Tian sekarang bukan pendekar mu
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

44. Cengkeraman Iblis Pembelah Jagat

Setelah menyusuri bagian hutan tempat mereka berada yang landai, dua anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak itu tiba di dekat sebuah mata air.Mereka melihat, ada seorang wanita berbaju putih duduk membelakangi mereka di atas sebuah batu besar. Perempuan tersebut masih bernyanyi.“Datanglah, datang padaku wahai penyelamat cinta. Jangan biarkan aku larut dalam kesunyian …”Menyadari ada orang yang datang di belakangnya, sang wanita berhenti bernyanyi. Melalui pundak, dia melihat orang-orang yang datang menjumpainya.Sempat kembali berpandangan, salah satu dari anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak tersebut menyapa, “Nona, suaramu indah sekali. Terdengar hingga jauh. Sehingga, kami datang kemari.”“Apa yang sedang Anda lakukan di sini, apakah kau tersesat?” tanya yang satu lagi.“Menurut kalian, apa yang sedang aku lakukan di sini?”Tanpa memandang pada lawan-lawan bicaranya, perempu
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

45. Putra Pengusir Setan Beraksi

Kurang lebih, barusan Gao Tian berkata bahwa ia tidak ingin Xiao Mei terluka sedikitpun. Sehingga, putri dari Lord Su Yu Ping itu merasa dirinya diistimewakan oleh pengawalnya.Entah apa yang dirasakan oleh Xuanwu. Yang jelas, si Raja Iblis sepertinya bersukacita akibat perkataan tuan rumahnya.“Meng Yun, di kehidupan yang telah lalu, aku mungkin tidak bisa terus berada di sisimu karena kita berbeda. Akan tetapi sekarang, ada bocah lugu ini dan aku bersama dengan dia. Aku harap, kini … dia bisa bersanding dengan dirimu … selamanya.”Duduk pada kursi kebesarannya, Xuanwu berkata-kata dalam batinnya seraya tertunduk. Lalu, dia mengangkat kepala.“Tapi bagaimana caranya? Anak ini adalah seorang yatim piatu, tidak memiliki banyak uang sedangkan Xiao Mei adalah salah satu penguasa wilayah barat. Tapi dia kuat. Semestinya, ada jalan untuk membuat mereka berdampingan,” pikir Xuanwu. Mimiknya kini berubah menjadi jenaka. Sedangkan Xiao Mei menanggapi perkataan Gao Tian. “Aku bisa menjaga dir
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

46. Siapa Yang Paling Cantik?

Terang saja apa yang diungkapkan oleh Min Wu barusan membuat Fenglei membeku memandangi si Kakak Ketiga. Begitu pula Xiao Mei. Dia mengarahkan netra pada Gao Tian yang terlihat tetap tenang.Wajar jika Min Wu mengeluarkan pertanyaan seperti demikian. Dia belum mengetahui, Gao Tian sebenarnya sudah memiliki kekuatan spiritual. Malahan bisa jadi, dia adalah yang paling sakti di antara mereka.“Maksudku …, Kak Gao Tian tidak memiliki kekuatan spiritual. Sepertinya akan lebih baik kalau dia pergi bersama denganku ke arah utara, Nona Su tetap ke selatan dan Kakak Pertama datang dari jalan utama, sebab yang mereka cari adalah dia,” Min Wu mengusulkan.Spontan, Xiao Mei bereaksi dalam hatinya. “Sok tahu sekali Chao kecil ini …!”Mau bagaimana lagi. Min Wu tidak tahu duduk permasalahnnya. Tapi Xiao Mei, Fenglei juga para guru mereka telah mengetahui. Yang diincar oleh Gerombolan Bayangan Tengkorak bukanlah kakak pertamanya. M
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

47. Pengacau Dari Bukit Elok

“Me-mengapa … mereka ada di sini …?!”Terang saja Fenglei terkejut. Ia melihat, ada 3 orang berpakaian putih dengan aksen hitam yang khas pada kerah mereka datang mendekat ke arahnya. Betul. Mereka adalah Chung Ho dan 2 kawan seperguruannya.“Kita beristirahat di sini sebentar. Hari belum juga menjelang sore. Kita masih memiliki banyak waktu,” Chung Ho berucap pada rekan-rekannya, lalu mereka berhenti melangkah dan duduk di balik bebatuan.Terus memacu kuda mereka melalui jalur Selatan dan melewati jalan pintas, Chung Ho dan teman-teman dapat tiba dengan cepat di situ.Mengetahui kedatangan para pendekar Kesatria Bukit Elok, ekspresi wajah Fenglei berubah. Ia menghela napas karena kesal.Dia tahu. Apa yang dilakukan Chung Ho adalah karena pemuda tersebut ingin menunjukkan solidaritas mereka terhadap mantan kakak seperguran mereka.“Tapi bagaimana jika Gerombolan Bayangan Tengkorak mengetahui mereka
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

48. Tubuh Tanpa Busana

Set! Set!Berbarengan, dua anggota Gerombolan Bayangan Tengkorak itu mengarahkan senjata tajam mereka pada Gao Tian.Bets!“Apa …?!”“Bagaimana—”Namun alangkah terkejutnya 2 orang itu, ketika tikaman maupun tebasan mereka hanya menembus udara kosong. Karena, Gao Tian menghindar dengan melompat. Dia melayang berputar di atas keduanya meninggalkan kedua lawannya ternganga.“Manusia-manusia tengkorak palsu laknat, akan ku kirim kalian semua ke neraka!” geram Gao Tian.Begitu badannya turun sedikit, diiringi pancaran energi bak kepulan asap hitam tipis, Gao Tian mengerahkan sebuah sepakan yang bagai menjejak kepala musuh di sebelah kanan.Dhuast!Selanjutnya, Gao Tian seperti memanfaatkan hulu lawan sebagai pijakan. Begitu cepat, dia membalik dan kembali mengibaskan kaki kanan.Bhuak!Sepakan Gao Tian menghajar kepala musuh yang berada di kiri. Seketika itu, dua
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

49. Entitas Penguasa Angin

“… sudahi saja perkelahian yang tidak ada artinya ini, Gao Tian,” ujar Xuanwu. Wajahnya seperti tidak tahan lagi menyaksikan pertarungan sang host.“Baik, Xuanwu.”Semua lawan Gao Tian telah dirasuki oleh kekuatan roh jahat. Namun memang, tetap saja mereka seperti sulit untuk mendaratkan serangan telak terhadap dia.Memukul mundur lawan-lawannya terlebih dahulu, Gao Tian mengambil kuda-kuda. Telapaknya terbuka, jemarinya merapat. Kedua tangannya melakukan gerakan meliuk.“Bunuh dia!” seru salah seorang lawan.“Kitab Ular Sakti Terkutuk, Teknik Racun Beludak Penyambar Cadas Tingkat Pertama: Pembunuh Dalam Kelam!”Begitu semua musuhnya mendekat, begitu cepat Gao Tian mengelak dari serangan lawan. Setelahnya, dia melancarkan serangan menggunakan ujung jemari tangan.Tap! Tap! Tap!Gao Tian membalas agresi lawan layaknya mendaratkan totok berkali-kali. Selain itu, kakinya juga
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

50. Ilmu Pedang Khas Xiao Mei

Para penyerang Xiao Mei dan Min Wu itu mendekat ke arah mereka dari belakang dan depan. Semuanya membawa senjata tajam yang berbeda-beda mulai dari pedang, golok hingga pisau. Tapi, Xiao Mei bergerak dengan cepat.“Giliranku …,” katanya dengan nada rendah.Sring!Menggenggam pedangnya sejak tadi, Xiao Mei menghunus senjatanya dari sarung seraya memutar tubuh. Belum juga Min Wu yang telah bersiap bereaksi, Xiao Mei sekonyong-konyong melemparkan sarung dari pedangnya.Bersamaan dengan itu, Xiao Mei berucap, “Teknik Pedang Harum Keluarga Su Khas Xiao Mei: Pusaran Teratai Melawan Arus!”Gantian. Giliran Min Wu terheran-heran melihat aksi Xiao Mei. Karena dengan mata kepalanya sendiri, ia menyaksikan bagaimana wadah senjata Xiao Mei melesat berputar laksana baling-baling, menuju para musuh yang ada di depan.Dhuest! Dhuest!Sarung pedang Xiao Mei menghajar wajah musuh. Unik. Benda tersebut kembali ke arah san
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status