Home / Historical / Keris Darah Candramaya / Chapter 131 - Chapter 133

All Chapters of Keris Darah Candramaya: Chapter 131 - Chapter 133

133 Chapters

131. Kelinciku Yang Manis

Bima Reksa tidak mengucapkan sepatah katapun, dia melengos dan pergi menaiki kudanya. Tentu membuat Kumala semakin bingung. Akhirnya Kumala mengambil salah satu kuda yang berjejer terikat di pohon. Dia sekilas melirik kereta kencana yang kemarin mengantarnya dengan perasaan sedih. Baru saja dia merasakan kemewahan dan sekarang dia sudah tidak punya harapan lagi. Di tepi pantai ada Ki Sentot dan Darma yang berjaga di tempat itu. Mereka tampak acuh dan dingin seolah-olah tidak perduli dengan keberadaan Kumala. Mereka hanya sibuk membakar ikan dan saling berbincang ringan. Kumala juga tidak menyapa, dia memilih mengikuti kakeknya yang terlihat marah. "Pulang! Jangan sampai Aki bersikap kasar padamu," ancam Bima Reksa tanpa menoleh sedikit pun. Kumala menghela nafas dalam-dalam dan naik ke atas kuda dengan patuh, dia bergumam, "Untuk saat ini aku patuh, Aki!" Mereka berdua melakukan perjalanan menuju desa Kuningan. Menembus gelapnya malam dan rimbunnya pepohonan. Hanya menga
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

132. Pasangan Gila

Kumala terlentang secara menyedihkan di atas ranjang, tubuhnya kaku dan gemetar hebat. Nafasnya naik turun tidak beraturan. Saat menyadari ajalnya sudah dekat. Dia tidak ingin nasibnya sama seperti gadis lain, mati setelah di hisap madunya."Tu-tunggu," ujar Kumala dengan gagap, lidahnya mendadak kelu seiring punggungnya yang terasa panas dan tegang.Pangeran Narendra yang telah kesetanan, hanya menyeringai. Dia tidak perduli dengan gadis yang sedang ketakutan dan memilih untuk melepaskan mahkotanya, lalu perhiasan yang dia kenakan juga. Namun matanya penuh dengan hawa nafsu tidak lepas dari mangsanya.Semakin mangsanya ketakutan maka akan semakin menantang."Tubuhmu sangat indah," suara deep Narendra mengalun. Kumala menelan salivanya dan merinding, dia meremas kedua tangannya, wajahnya pucat dan matanya mulai berair. Dia menyakinkan dirinya dan berusaha berpikir dengan cepat. Dia harus lepas dari tragedi ini, jika tidak hidupnya akan hancur dan berantakan."Ja-jangan!" gadis itu me
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

133. Minuman Beracun

Sudut bibir Kumala berdarah, kedua tangannya terus saja memberontak tanpa memperdulikan resikonya. Dia bahkan menangis histeris karena rasa sakit yang luar biasa. Saat pinggul Narendra terus menghujami miliknya.Pria kejam tak punya empati seperti Narendra tidak akan terpengaruh. Sekalipun Kumala menangis darah, hatinya tidak akan tergerak. Yang dia pikirkan hanya kesenangannya saja, "Diam!!" eramnya."Hiks! Hentikan Pangeran! Hiks!" gadis itu berteriak-teriak sampai suaranya serak, dia berharap belas kasihan pangeran Harsa Loka itu."Tolong! Tolong!" Kumala kembali berteriak meminta tolong, namun tidak ada siapapun yang datang menolongnya.Narendra hanya menyeringai, lalu melumat bibir gadis itu agar diam. Tubuh Kumala semakin menegang dan terasa panas.Semakin mangsanya memberontak, semakin Narendra merasa tertantang dan hilang akal. Pria itu memegang kedua tangan gadis itu dengan kuat. Dan pinggulnya terus bergerak, darah kesucian itu mengalir seiring tangisan pilu gadis itu. Naren
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status