Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / Chapter 1171 - Chapter 1180

All Chapters of Pendekar Kera Sakti: Chapter 1171 - Chapter 1180

1238 Chapters

1170. Part 5

Yang jelas Baraka dan Delima Gusti sama-sama memandang ke arah datangnya sinar merah itu. Ternyata sinar itu datang dari seorang gadis bertahi lalat kecil di sudut bibir atasnya. Gadis berpakaian kuning kunyit itu tak lain adalah Putri Kunang. Matanya memandang dingin kepada Delima Gusti. Sedangkan yang dipandang pun balas memandang sinis, lalu menyapa dengan nada bermusuhan."Apa maksudmu membela pembunuh budiman itu! Biar disangka punya cinta dan rela berkorban. Hmmm...!" Delima Gusti mencibir."Aku bukan membela dia, Perempuan Tolol! Aku hanya selamatkan dia, karena dia belum mau bicara tentang di mana Cambuk Getar Bumi itu disimpannya!""O, jadi kau juga mencari cambuk pusaka guruku. Kalau begitu kau pun harus kuberi pelajaran biar tahu adat bahwa orang yang bukan murid Raja Hantu Malam tak boleh memiliki cambuk pusaka!""Aku membutuhkan cambuk itu, bukan untuk kumiliki!""Alasanmu bisa saja dibuat-buat! Aku pun membutuhkan cambuk itu! Dan untu
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

1171. Part 6

Mereka tak tahu bahwa Baraka sudah mendekati gerbang padepokan Resi Wulung Gading. Tempat itu sudah dibangun kembali dan tertata rapi. Tapi tempat yang dulunya ramai oleh para murid Resi Wulung Gading itu, kini menjadi sepi, sunyi, bagai sebuah petilasan belaka. Para murid Resi Wulung Gading sudah tewas semua dibantai habis oleh Raja Hantu Malam palsu alias Dampu Sabang. Waktu itu Baraka datang ke tempat tersebut dalam keadaan masih menjadi ladang pembantaian. Di mana-mana terdapat mayat yang mulai membusuk. Dan waktu itu, hanya ada dua anak buah atau murid padepokan yang selamat dari pembantaian, yaitu dua orang yang ditugaskan menghubungi seorang kenalan Resi Wulung Gading di pantai selatan, bernama Dul dan Sukat.Sekarang, ketika Baraka sedang mengamat-amati tempat itu, Dul muncul dari balik pintu gerbang, ia menyapa ramah kepada Baraka, sehingga percakapan pun terjadi tanpa kesan duka dan permusuhan."Apakah kau ingin bertemu dengan Guru?" tanya Dul yang ilmunya ta
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

1172. Part 7

Baraka segera menceritakan permusuhannya dengan Siluman Selaksa Nyawa, dan pada akhirnya ia berkata, "Seandainya Resi berkenan, biarlah saya yang menumpas habis riwayat tokoh sesat itu dengan Pedang Kayu Petir."Tetapi Resi Wulung Gading berkata, "Pedang Kayu Petir sudah berpuluh-puluh tahun hilang dari tanganku. Aku sedang melacaknya dengan teropong sukma, karenanya aku banyak bertapa untuk mencari pedang itu lewat alam gaib. Kurasa kau bisa lakukan hal itu, sebab kau punya tanda di keningmu yang membuatmu bisa keluar masuk ke alam gaib.Baraka sunggingkan senyum tersipu dan sedikit tundukkan wajah, ia jadi tak enak hati dilihat tanda merah di keningnya yang memang merupakan tanda kehormatan dari Ratu Gusti Hyun Ayu Kartika Wangi, calon mertuanya, yang mampu membuatnya keluar-masuk alam tak terlihat mata manusia."Kelak, jika Pedang Kayu Petir sudah kutemukan, akan kupinjamkan padamu dan singkirkanlah manusia terkutuk itu agar tak menjadi malapetaka bagi kehidu
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

1173. Part 8

Delima Gusti perdengarkan suaranya yang bernada dingin itu, "Pembunuh budiman, ke mana pun kau lari kau tak akan bisa hilang dari pandanganku! Sebaiknya serahkan saja cambuk milik guruku itu!""Siapa gurumu itu? Raja Hantu Malam? O, bukan! Kau bukan murid Raja Hantu Malam," kata Baraka dalam sunggingkan senyum menawan. "Kau adalah putri Adipati Suralaya yang kenal baik dengan Raja Hantu Malam. Hanya kenal baik."Perempuan cantik yang dadanya montok itu terperanjat mendengar kata-kata Baraka. Tetapi Putri Kunang pun kaget dan memandangi Delima Gusti dengan dahi berkerut tajam."Jadi..., kau adalah orang kadipaten Suralaya!"Delima Gusti tidak menjawab, ia hanya memandang sinis pada Baraka."Dan kau, Putri Kunang, entah apa maksudmu bersikeras mendapatkan cambuk itu, yang kutahu kau adalah anak mendiang Watu Saka, bekas bajak laut yang menjadi penguasa Pulau Dadap.""Dari mana kau tahu!" Putri Kunang terkejut.Delima Gusti ikut-ikutan k
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

1174. Part 9

Zraabb...! Kraakk...!Sebatang pohon besar retak dalam keadaan mengering seketika. Kulit batang hangus dan dedaunannyapun berhamburan menjadi abu."Tahan seranganmu, Ki Lumaksono!" seru Baraka yang tak mau memberikan perlawanan. Tapi tokoh tua yang satu ini agaknya sudah tak mau dengar lagi alasan apa pun dari mulut Pendekar Kera Sakti. Maka dengan cepat ia sentakkan kakinya ke bumi.Bluug...!Dan tanah pun bergolak bagai dilanda gempa hebat. Tubuh Baraka yang baru saja mendarat dari lompatannya terpaksa harus bersalto lagi di udara. Kakinya ditapakkan pada batang pohon yang sedang miring karena mau tumbang.Dees...!Batang pohon itu menerima sentakan kaki Baraka. Tubuh Pendekar Kera Sakti melenting kembali ke udara, tapi pohon itu segera tumbang bagaikan mendapat dorongan keras dari tenaga amat besar.Bruk!Baru saja Baraka mau jejakkan kaki ke bumi, tongkat Ki Lumaksono segera menyambar tubuh Baraka dengan gerakan amat cepat.
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

1175. Part 10

"Justru aku mendampinginya untuk dapatkan cambuk itu!""Kalau begitu kau pun perlu mengetahui bahwa aku tidak memiliki cambuk itu!""Kau tak bisa bohongi kami!" katanya dengan dingin sekali."Aku berani bersumpah. Kusarankan urungkan niat itu, sebab cambuk tersebut telah terkena kutuk seorang paderi, bahwa barang siapa menggunakan cambuk itu untuk pertarungan, maka selamanya si pemegang cambuk akan menjadi orang sesat dan rohnya akan berkelana masuk ke binatang-binatang menjijikkan. Ingatlah itu, Dewa Sengat!"Tangan Dewa Sengat menggenggam di udara. Tangan itu segera ditarik ke dada, genggamannya dibuka, dan seekor lebah terbang dari dalam genggaman itu. Baraka memandang dengan heran, tak mengerti apa maksudnya."Apa maksudnya memamerkan sihir seperti itu di depanku?" pikir Baraka, namun pikiran itu segera disingkirkan karena Dewa Sengat segera beberkan masalahnya."Cambuk Getar Bumi harus didapatkan oleh muridku; Putri Kunang, karena pada
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

1176. Part 11

"Belum. Tapi kita tunggu saja sampai ia terbangun. Pasti ia akan sebutkan di mana Cambuk Getar Bumi disembunyikan.""Tapi hari sudah hampir petang, Guru. Haruskah kita menunggunya di sini?""Memang tidak, muridku. Kita akan memindahkan Baraka ke gua di kaki bukit yang ada di sebelah barat itu."Bukit di sebelah barat adalah anak Gunung Keong Langit. Penduduk di sekitar situ, termasuk penduduk Desa Pucangan menyebutkan demikian, karena bentuk bukit itu walau berbeda arah namun menyerupai Gunung Keong Langit. Agaknya Dewa Sengat sudah pernah menjelajahi bukit itu, sehingga ia tahu persis tentang sebuah gua berlangit-langit tinggi dan mempunyai tempat yang lebar, sedikit dalam. Bebatuan yang ada di dalamnya membentuk benteng bagi serangan yang datang dari luar gua.Di sanalah, Baraka dibawa oleh Dewa Sengat, sementara Suling Naga Krishnanya dibuang oleh Putri Kunang di jurang yang ada di kaki Gunung Keong Langit. Sayang waktu itu Baraka tertidur nyenyak sehi
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

1177. Part 12

Putri Kunang terganggu pandangan matanya. Sebenarnya yang dilihatnya adalah seekor naga, tapi dalam kenyataan yang ada di samping Baraka adalah suling mustikanya. Suling itu memang telah dibuang oleh Putri Kunang ke jurang. Tetapi ia tak tahu bahwa didalam suling itu bermukim mustika Naga Bumi, jelmaan dari Naga Bumi.Tak heran ketika Baraka bangun di pagi hari, ia temukan Suling Naga Krishna masih di sampingnya. Hanya saja, keadaan Baraka sudah berbeda dari biasanya. Baraka  mengalami hilang ingatan."Benda apa ini? Kenapa ada di sampingku?" ucapnya heran ketika melihat Suling Naga Krishnanya. Memandangi gua itu pun ia sangat heran. "Mengapa aku ada di sini? Siapa yang membawaku ke sini? Untuk apa aku ada di gua ini?"Baraka masih sibuk memperhatikan Suling Naga Krishnanya, ia benar-benar tak mengerti Suling Naga Krishna itu untuk apa. Maka ketika ia bergegas pergi meninggalkan gua, Suling Naga Krishna itu ditinggalkannya pula. Ia melangkah tanpa tujuan da
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

1178. Part 13

Melihat kedatangan Baraka, wajah gadis desa itu berseri-seri menyambutnya. Tapi Baraka bingung menghadapi gadis manis itu dan dahinya berkerut tajam seraya bertanya, "Kau siapa"'"Masa lupa? Aku Sundari!""Sun... dari... darimana?" tanya Baraka bingung."Bapak... kenapa dia ini, Pak?" tanya Sundari kepada Ki Rosowelas."Itulah yang membuatku bingung sejak tadi. Dia seperti orang gila!"Baraka berkata lantang, "Aku lapar ..!""Mau makan! Mau makan, ya!" tawar Sundari.Baraka mengangguk-angguk. "Ya. Makan.""Lauknya pakai apa?""Cambuk!" jawab Baraka. Sundari terbengong dan memandangi bapaknya."Dari tadi yang disebutkan hanya cambuk," kata Ki Rosowelas. "Jangan-jangan dia kesurupan. Coba ambilkan bawang putih di dapur, Sundari!"Sundari bergegas ke dapur dengan hati sedih dan cemas. Tapi Baraka berkata kepada Ki Rosowelas,"Hei, Pak Tua...! Mana enak makan cambuk pakai bawang putih!"Waktu itu
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

1179. Part 14

"Ya. Sudah kuduga Tiga Utusan Lereng Iblis itu terbunuh oleh Cambuk Getar Bumi. Tapi yang kuburu bukan cambuk itu, melainkan hutang nyawa yang harus kau tebus dengan nyawa juga, Sri Maharatu!""Kalau kau keras kepala, aku tak segan-segan pergunakan cambuk ini!""Persetan dengan ancamanmu! Heaah...!" tokoh tua itu segera lepaskan pukulan jarak jauhnya. Kedua tangannya yang berjari rapat dan lurus itu dilipat ke dalam lalu disentakkan ke depan dalam keadaan telapak tangan tengkurap. Dari ujung-ujung jari tangan itu keluar sepuluh larik sinar putih menyilaukan yang serempak menyerang tubuh Sri Maharatu.Zraaabb...!Murid Pendita Arak Merah dari Tibet itu hanya diam saja, tapi kedua tangannya saling beradu di depan dada. Sinar biru keluar menyebar dari perpaduan telapak tangan di depan dada. Semasa telapak tangan itu masih saling menempel, sinar biru itu membentuk perisai didepannya, sehingga sinar putih yang terdiri dari sepuluh larik itu ditahan oleh sinar
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more
PREV
1
...
116117118119120
...
124
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status