Home / Pernikahan / Ibu Susu Anak Dosenku / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Ibu Susu Anak Dosenku: Chapter 171 - Chapter 180

195 Chapters

171. Kerelaan yang Disayangkan

"Lah harusnya saya yang tanya kan?" Dika nyengir, "Kan sisanya di Anda, eksekusi mandiri?" Bara menggeleng, "Gak ada, dilepasin ama temen gue." "Ih anjir!" mode gosip mereka pun muncul. "Terus gimana?" "Ya gak bisa apa-apa, orang istrinya yang minta. Gue cuma bisa bantu sebisanya. Dia udah tau, ya udah selesai." Dika menghela napas, "Bangsat amat ya tuh buaya darat, muka cupu tapi ternyata pemain, ckckck." "Yah, begitulah." "Nggak seru ya," ujar Dika. "Terus lu maunya apa? Ribut sampai di media sosial rame ya?" "Harusnya kayak gitu biar orang-orang pada tahu kelakuan si cupu itu." "Lah percuma orang-orang pada tahu, yang udah-udah cuma menjadi konten terus selesai. Bukannya gimana-gimana ya, bukannya bikin istri yang diselingkuhi lebih baik malah merusak reputasinya. Ini bukan cuma balas dendam doang, tapi persepsi masyarakat. Artinya masyarakat kita emang nggak sebagus itu untuk dikaitkan sebagai hukum sosial, karena udah banyak buktinya." "Tapi kan gak papa seti
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

172. Flashback 1

Sebelum semua itu diceritakan pada Lela, Bara mendiskusikan apa yang ia ketahui dulu pada Blenda. Ia tidak langsung mengatakannya pada Blenda, tetapi langsung memperlihatkan kelakuan suaminya malam itu. Ia menuntun Blenda agar mengikuti petunjuk dan membawanya pada sebuah rumah minimalis tetapi jelas elit. Hanya keliatannya saja minimalis, aslinya mahal. Blenda mengikuti petunjuk dari Bara dan menemukan kenyataan bahwa di sana, ada dokter Dinda dan kebetulan Greg juga ada di ruang tamu. Saat itu juga, Blenda langsung tahu kalau mereka berdua ada di rumah itu. Ia terkejut, langsung masuk menyingkirkan Dinda yang terpaku di depan pintu dalam diam. Ia menatapnya suaminya dengan tatapan terkula luar biasa. Sementara Dinda gemetar seperti melihat setan. Mungkin tidak menyangka kalau Blenda akan menemukan mereka secepat itu. Ia berjalan mendekati TV dan berdiri di depannya, menghalangi orang yang sedang menonton. Fokus Greg yang awalnya sedang bersantai menonton TV dengan pakaian
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

173. Flashback 2

Blenda pun menelpon Bara lagi, ia harus meminta maaf dan mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan oleh Dinda, sebab Dinda dipekerjakan di klinik miliknya. "Nda, lo mau cerai?" tanya Bara. "Enggak, gue nelpon lo bukan mau ngomongi si sialan itu." "Terus?" "Gue mau minta maaf dulu sama lo, gue... gara-gara Dinda karyawan gue, orang yang gue kira paling gue percaya... hiks!" "Oke pelan-pelan, gak usah buru-buru...." "Dinda kasih obat yang secara gak langsung jadi racun buat Baby Alesha. Sampai akhirnya Baby Alesha harus sakit, maafin gue Bar. Gue gak bisa dipercaya... hiks!" Bara tak merespon, ia mematikan sambungan telpon itu dan menenangkan diri. Baru setelah malam tiba, ia menghubungi Blenda lagi untuk membicarakan perihal ini. "Gue belum ngomongin ini sama Lela, tapi gue yakin dia bakal ngerti kalau ini bukan salah lo tapi Dinda. Gue gak bisa 100% bilang lo gak bisa dipercaya, karena situasi lo juga sebagai korban. Lo juga mendapatkan kerugian." "Makasih Bar, udah
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

174. Mentalitas Pejuang

Kembali ke masa kini, Bara merangkul istrinya di pinggangnya dengan tenang. Sementara Blenda terlihat terlalu tenanguntuk orang yang sedang mengalami musibah.Sudah tidak ada jejak kesedihan, hanya ada jejak optimisme di dalam tatapannya."Nasib mereka... seperti yang mereka tanam. Pernah dengar kan, bahwa manusia akan memanen apa yang dia tanam?" Lela diam saja sambil berpikir, tetapi Blenda terlihat tenang dan cenderung bahagia."Mereka sedang menikmati buah tersebut," lanjutnya sebelum menyesap jus buahnya.Lela melihat tatapan Blenda yang kuat dan penuh balas dendam. Ia tau Blenda dan Bara adalah dua orang yang punya kesamaan dalam mentalitas.Mereka memiliki mentalitas pejuang tak mudah goyah apalagi diganggu. Ternyata bukan Blenda yang harus kasihani sekarang, tapi Dinda dan Greg yang salah memilih lawan. Mencari gara-gara pada orang yang salah. "Oh ya," gumam Lela seadanya. Tak tau lagi harus bagaimana. Ia masih tidak bisa memahami semuanya dengan benar. Ia tak terbiasa deng
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

175. Jawaban

"Tidak ada yang terjadi...." gumam Lela. Saat itu pintu kamarnya terbuka datanglah sosok suaminya yang habis pulang dari bisnisnya. Kekhawatirannya yang sebelumnya ternyata hanya bentuk traumanya. Tiba-tiba sebelum Bara mengucapkan sapaan, Lela langsung memeluknya. Bruk! Bara terkejut, tetapi perlahan membalas pelukan istrinya. "Kenapa, Sayangku?" tanya Bara. "Gak papa, pingin peluk aja." Bara pun menghela napas dan melepaskan pelukan mereka, menatap istrinya dengan seksama. Ada tanda kekhawatiran di sana, ia pun merasa ada yang tidak beres. "Oke, aku bersih-bersih dulu. Abis itu kita tidur," ujarnya mengelus rambut istrinya lembut. Lela pun mengangguk, melepaskan tangan suaminya sebelum akhirnya naik ke tempat tidur. Setelah Bara selesai bersih-bersih, Lela malah sudah tidur duluan. Ia pun tersenyum dan segera menyusul istrinya. Ia tidur sambil memeluk Lela, rasanya sangat tenang dan nyaman. "Semuanya akan baik-baik saja, Sayangku," gumam Bara sebelum tidur. •••
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

176. Dendam Greg dan Dinda

Bara meminta istrinya untuk tenang, sementara itu ia akan mengurus semuanya. Meski disuruh tenang di rumah, Lela tentu tak bisa melakukannya. Bagaimanapun ia perduli dengan suaminya yang sedang terkena musibah. Lagian apa-apaan Dinda dan Greg itu? Keduanya sudah diberi ruang untuk intropeksi, tapi malah mengabaikannya dan membuat perkara. Lela fokus kembali dengan anak-anaknya, menemani mereka dan menghabiskan waktu dengan mereka, sehingga masalah yang tadi pagi ia ketahui tidak lagi mengganggunya karena terlalu asik dengan anak-anaknya. Namun malam harinya, ketika Arum yang menemaninya mengurus anak-anaknya. Seperti biasa Bi Tati mulai mengabaikan beberapa tugasnya. Akan tetapi Lela masih saja mempertahankannya, ia belum mengatakan semua itu pada Bara karena takut Bara tak percaya juga. Di kamar Damien saat Damien dan Alesha tidur. Harusnya tidur siang, karena terlalu asyik bermain sore hari setelah mandi mereka berdua ketiduran. Apalagi Baby Alesha sedang lucu-lucunya. Arum
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

177. Ngedrop

"Maaf... aku udah janji sama Blenda, kalau aku nggak akan membongkar hal itu." Lela merasa tidak adil, tapi bagaimana lagi semuanya sudah terjadi dan Blenda meminta agar mereka tidak buka mulut. Saat memikirkan itu, tiba-tiba. Bruk! Bara tergeletak di atas soda dengan lemas. "Mas!" Lela langsung berusaha menaikkan Bara ke atas kasur. Bara masih setengah sadar sehingga Lela tidak benar-benar mengangkat Bara sepenuunya. Ia kemudian menghubungi dokter keluarga Raniero yang lain. Sembari menunggu dokter datang, Lela pun mencoba untuk mengompres Bara dan memijit pelan-pelan badannya, agar ia lebih rileks. Namun, Bara masih mendengar suara Lela yang terus mengoceh karena sangat mengkhawatirkan suaminya. "Aku cuma butuh istirahat, Sayang. kamu nggak usah khawatir." Lela mendelik menatap suaminya, tidak setuju. "Hanya butuh istirahat apanya?! Kamu udah ngedrop banget! Kamu udah kecapean dari kemarin-kemarin. Kenapa sih, kamu susah banget kalau diajak istirahat? Kamu selalu p
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

178. Bujugin Istri

"Sayang...." panggil Bara dengan manja. Lela terus memunggunginya di tempat tidur karena masih kesal dengan betapa jahatnya Greg dan betapa pasifnya Bara merespon hal itu. Padahal ia selalu melihat Bara yang galak pada karyawannya dan selalu tegas, tapi terhadap sahabat-sahabatnya ia bisa bersikap lemah lembut. "Say, kok masih marah sama aku sih? Aku udah minta maaf dan aku akan coba untuk beri dia sanksi, biar nggak kebiasaan," bujug Bara. "Itu kan yang kamu omongin, tapi faktanya kamu nggak ngelakuin itu. Kamu terlalu lembek sama Dokter Greg hanya karena persahabatan yang baik. Tapi kan kamu biasanya selalu ngikutin prinsip. Masa kamu gak tega sama dia?" Bara menghela napas, istrinya mulai melakukan konfrontasi. "Masalahnya aku juga terbatas sama keinginan dari Blenda. Dia nggak pengen aku ngungkapin permasalahan dalam rumah tangga mereka." "Ya tapi kamu dirugikan. Ini bukan hanya tentang Blenda, tapi kan kamu juga butuh keadilan. Kontrak yang harusnya dia tanda tangani seb
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

179. Konferensi Pers 1

"Untuk apa kalian tau?" tanya Bara balik. Sebenarnya ia main-main saja, tapi Bara akan menjelaskannya seperti kesepakatannya dengan sang istri sebelumnya. Orang yang ditanya malah bingung, sehingga Bara terkekeh melihatnya. Sebelum bicara lagi, Bara menatap mata para wartawan di sana. "Ya kalau kalian bingung menjawabnya, saya gak mau jawab. Kenapa?" Ia menjeda lagi, melihat istrinya yang duduk tenang dan terus bermain-main dengan pikiran mereka. "Ya harusnya kalian juga berpikir dong, kenapa kalian harus tahu, lalu apa sih yang membuat kalian harus tahu? Kenapa kami harus memberitahu kalian tentang apa yang tidak kami beritahu kepada kalian?" Diam lagi. Semua diam tanpa berani menjawab. "Nah hal seperti itu harusnya kalian dalami dulu sebelum bertanya. Pertanyaan kalian harus ada basisnya. Kalian tuh harus jelas membutuhkan informasi itu. Kalo cuma fomo atau viral, itu jadi hoax karena informasinya gak guna buat kalian. Lah iya, kenapa kalian harus tau? Kalau hanya ka
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

180. Konferensi Pers 2

Semua orang pun langsung terkejut dan mulai riuh dengan banyak obrolan di dalam sana. Sorotan cahaya kamera semakin menggila membuat Lela sampai harus memejamkan mata karena tidak kuat dengan silaunya yang dihasilkan dari kamera-kamera itu. Lalu Bara segera memberinya kacamata hitam untuk melindunginya. Ia benar-benar suami yang act of service. Lela dan Bara melakukan konferensi tidak membawa anak-anak, karena posisi itu tidak aman sehingga anak-anak harus dititipkan di rumah. Setelah itu, Bara pun bersuara lagi memecah keributan yang ada di sana. "Oke kita balik lagi! Sebenarnya agak aneh kalau kalian terkejut dengan fakta ini, karena sudah diungkapkan, dan sudah ada bukti. Rasanya apa yang kalian ragukan dari bukti itu karena tidak berasal dari saya langsung kan? Maka saya konfirmasi bahwa itu benar." Bara terus memberikan menarik ulur penjelasannya agar para wartawan berpikir kritis dan tidak asal menulis berita dan bertanya lagi. Namun, tentu saja itulah pekerjaan mer
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status