Semua Bab Mendadak Dinikahi Sang CEO : Bab 21 - Bab 30

42 Bab

Bulan Madu Rencana Oma

"Dia adalah Robert," ucap Ducan Tampa memandang orang yang diajak bicara, "setelah semua yang terjadi, dia tidak bisa dipercayai begitu saja," ucap pria itu lagi, mengalihkan pandangannya pada Tony."Tuan, saya sudah menyelidiki Tuan Robert beberapa hari ini setelah mengetahui bahwa kejadian masa lalu ada hubungannya dengan keluarga Town. Saya menyelidikinya," Tony sesekali menoleh kepada Ducan di belakangnya seraya mengendarai mobil itu."Beberapa hari ini, Pak Robert sering mengantar pulang Nyonya Hanisa, Tuan," ucap Tony lagi.Sontak hal itu membuat yang dibelakang berubah ekspresi, terlihat kesal namun juga penuh arti."Tetap awasi pria itu," Ducan lagi.*"Hanisa," ucap Ducan menghampiri wanita yang baru tiba dari pekerjaannya, yang telah lama ditunggunya sejak tadi di dalam kamar.Entah mengapa, tapi ini pertama kalinya pria itu menunggu si wanita dari pekerjaannya. Namun jika dilihat-lihat, dari ekspresinya, si pria tampaknya serius.Hingga si wanita yang melihat itu tampak bin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Rencana Ducan

"bodoh! APA YANG KALIAN LAKUKAN, SAMPAI DIA BISA MELARIKAN DIRI." ucap Ducan membuat orang-orangnya merasa takut dan merasa bersalah. Berfikir bahwa mereka gagal menjalankan perintah tuannya. "Maaf, tuan kami sudah berusaha mencarinya kemana- mana tapi kami tidak berhasil," ucap seorang pria berbadan tinggi tegap, berbicara tunduk. Sedangkan yang mendengar menghela nafas tak habis pikir. Bagaimana bisa penjaga sebanyak ini bisa kehilangan satu orang tawanan pikirnya. Namun karna tak bisa berbuat apa-apa pria itupun hanya bisa pasrah dan berkata. "Tony, cepat urus semua yang sudah kita bicarakan," pria itu menghadap Tony di sebelahnya, "sedangkan kalian cepat cari dia lagi, beritahukan setiap penjagaan yang ada di hutan ini," ucap Ducan lagi pada semua penjagaannya. "Tuan, apa yang harus kita lakukan lagi?" ucap Tony. "Untuk sekarang lakukan saja yang kita bicarakan kemarin, karna besok aku akan bulan madu," ucap Ducan sambil berjalan. Hingga Tony yang mendengarnya tiba-tiba h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

"She is my wife, Mr. Agusto Calvino."

"Hallo, nama saya Hanisa," senyum manisnya. "Wow, kamu sangat cantik. Extraordinariamente hermosa," wanita Spanyol itu terus memberi pujian pada Hanisa. Saking terpesonanya, ia bahkan memuji menggunakan bahasa Spanyol, tanpa sadar. "Oh, terima kasih banyak, kamu juga sangat cantik. Extraordinariamente hermosa," balas Hanisa dengan senyuman. Hanisa juga membalas pujian wanita itu menggunakan bahasa Spanyol. Ketika Hanisa mengucapkan kata terakhir yang sama dengan wanita Spanyol itu, wanita tersebut terkejut. Dengan kalimat yang baru saja dia ucapkan, meskipun beberapa kalimat dalam berbagai bahasa mungkin ada yang mengetahuinya. Tapi tidak dipungkiri, wanita Spanyol itu juga penasaran. Apakah dia bisa berbahasa Spanyol? Pikirnya. Namun, tidak ingin mengambil pusing, wanita Spanyol itu langsung bertanya. "Vaya, ¿puedes hablar español?" penasaran, wanita Spanyol itu bertanya apakah wanita itu bisa berbicara bahasa Spanyol. Tentu Hanisa menjawab, "Sedikit," dengan meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

"Saya tidak bercanda, tuan Agusto Calvino."

"She is my wife, Mr. Agusto Calvino," kehadiran Ducan yang tak terduga, mengatakan bahwa wanita yang sedang diajak pria Spanyol itu berbicara adalah istrinya.Dan dengan pasti, Ducan pun melepaskan tangan pria Spanyol itu dari lengan Hanisa pelan."Hahah, tuan Ducan, apa kamu becanda? Dia terlihat serius," ucap si pria Spanyol tertawa, sesekali memperhatikan Ducan dan Hanisa, tak menyangka dan tak percaya pikirnya pria ini pasti becanda. Sedangkan wanita disebelah mereka hanya bisa terdiam heran."Saya tidak bercanda, tuan Agusto Calvino," seriusnya.Hingga membuat tegang suasana. Hanisa yang tahu dan melihat tegangnya suasana, ia pun berusaha untuk mencairkannya."Ehh, tuan Ducan, aku tahu kau pasti terkejut, tapi ternyata tuan Gusto bisa bahasa kita," ucap wanita itu meyakinkan dengan tawa kecil yang dibuat-buat agar memecah ketegangan. "Hahaha."Namun, namanya juga Ducan, ia tidak akan begitu mudah untuk meredakan ekspresinya. Namun, ia juga sadar bahwa ia tidak bisa kasar bicarany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

"APA-APAAN KAU INI, DUCAN! APA YANG KAU LAKUKAN?"

"Ducan, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?" ucap wanita itu, namun tidak direspon oleh si pria, yang masih tenggelam dalam pikirannya, mencari cara untuk membuat si Oma tidak terlalu terfokus pada bulan madu mereka, yang mana saat ini keduanya masih berada di dalam ruangan pribadi mereka. Namun, pada saat keduanya tengah berfikir untuk membuat rencana kedua, tiba-tiba seorang pria bertubuh tinggi, berkulit putih, hidung mancung datang menghampiri mereka. Tok-tok... "Permisi, tuan dan nona Hanisa," ucap pria itu setelah membuka pintu kamar keduanya, yang tak lain adalah Tony. "Ada apa?" ucap Ducan yang sedari tadi beracak pinggang, masih memikirkan seribu cara untuk menolak Oma. Bagi Ducan, sangat sulit rasanya untuk membantah perkataan Oma kesayangannya itu. Ya, benar saja, meskipun ia adalah tipe pria yang tidak suka diperintah, namun untuk wanita yang satu ini adalah pengecualian baginya. Karena memang dari dulu sampai sekarang, Oma yang selalu peduli dan mau me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

Berhasilnya Rencana Oma

"Akhirnya, Oma sangat senang kalian bisa pergi berbulan madu. Jangan lupa, bawa cucu ya," ucap wanita paruh baya menggoda keduanya. Yang mana, saat ini ketiga orang itu telah berada di depan pintu utama kediaman keluarga Alexan. Sedang menunggu mereka untuk keberangkatan keduanya, yang akan pergi berbulan madu, juga ditemani oleh sekretarisnya, Tony, sebagai bodyguardnya. "Baiklah Oma, kalau begitu kita pergi dulu ya," ucap Ducan seraya memegang dua koper di sampingnya yang berwarna ungu dan hitam. Sementara di sisi lain, wanita dengan gaun lengan panjang berwarna putih di bawah lutut itu tampak sangat pasrah dengan semuanya. Karna meskipun kini wanita itu memberontak tidak terima. Tapi hal itu tidak akan ada gunanya, karena selain melakukan ini untuk kebahagiaan wanita paruh baya itu, ternyata Hanisa juga melakukannya karena ancaman si pria yang akan memaksanya untuk membayar utang jika tidak menurutinya. "Hufff," helaan nafasnya setelah membayangkan ucapan pria itu yang te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-19
Baca selengkapnya

"Dasar pria jahat."

Pagi yang indah, hari yang cerah. Kini, wanita itu siap untuk berjalan-jalan menikmati hidup yang indah. Pikirnya, selama hidup, ia tidak pernah setenang ini. Ia bisa tidur dengan nyenyak, makan dengan nyaman, dan menikmati semuanya dengan aman.Yang mana, saat ini wanita itu tengah berada di depan gedung Hotel ternama tempat di mana ia, Ducan, dan sekretaris Ducan menginap."Tapi aku harus kemana ya?" ucap Hanisa berbicara sendiri. "Hufff," helaan nafasnya panjang. "Saat ini aku sangat senang setelah menikmati hidup sendiri. Aku sangat senang karena akhirnya aku bisa terbebas DARI PRIA ITU," liriknya kesal pada pria yang agak sedikit jauh darinya.Wanita dengan setelan jeans, coat susu, dan rambut panjang terurai indah itu menatap pria itu dengan tatapan sinis, menunjukkan ekspresi wajah yang tegas dan mungkin sedikit mengejek. Ekspresinya mungkin memancarkan kombinasi antara kepercayaan diri yang tinggi dan sikap skeptis terhadap pria tersebut."Dasar pria jahat," ucapnya kesal pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

"Bagaimana? Apa kalian sudah menemukannya?"

Sudah pukul 19.30 malam, tapi sampai saat ini kedua wanita yang asik berbincang tadi tak juga kunjung pulang. Padahal, tidak biasanya wanita itu keluar sampai sejauh ini."Tuan," ucap seorang pria berbadan tinggi besar, menghampiri seorang pria dengan setelan jas hitam rapinya."Bagaimana? Apa kalian sudah menemukannya?""Belum, tuan," tunduk pria berbadan besar itu."Belum?" tanya pria itu lagi, yang hanya mendapat anggukan dari pria berbadan besar, kemudian meninggalkan pria setelan jas hitam itu yang tampak bingung bagaimana caranya ia mengatakan kepada bos besarnya.Kalau sampai saat ini anak buah yang dikerahkannya untuk menemukan seseorang yang diperintahkan tuannya, belum juga berhasil. "Aku harus bilang apa pada tuan, jika mengatakan masih belum menemukannya," ucap pria itu kemudian meninggalkan posisinya menuju ruangan.Tok-tok..."Permisi, tuan," ucap seorang pria memasuki sebuah ruangan."Masuk," jawab pria itu, berbalik dari posisinya yang membelakangi pintu. "Bagaimana? A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

"Astaga, kenapa aku ini? Apa yang terjadi padaku?

"DUCAN!!" teriak wanita itu sedikit keras ketika si pria menarik kasar tangannya. "Ducan! Lepaskan aku, apa yang kau lakukan?" ucap wanita itu lagi, berusaha keras melepaskan tangannya dari si pria. Namun gagal, karena ia tidak cukup kuat untuk bisa menandingi kekuatan pria itu dengan tubuhnya yang mungil. "Hanisa!" seru Alia ketika melihat wanita yang baru saja menjadi temannya, tengah ditarik paksa oleh seorang pria dengan kasarnya. "Hey, siapa kau? Cepat, cepat lepaskan temanku!" tegas wanita itu lagi, terus menarik tangan Hanisa agar tidak berhasil dibawa pergi oleh pria itu. Namun sayangnya, masih saja gagal karena wanita itu juga tidak bisa menandingi kekuatan si pria, yang menurutnya sangat kuat. "HANISAA!" teriak wanita itu setelah Hanisa kini telah dibawa pergi oleh pria yang menurutnya adalah orang jahat. Yang tanpa ia ketahui, bahwa pria yang saat ini membawa wanita itu adalah suami Hanisa sendiri. Sementara di sisi lain, pria dan wanita yang saat ini tengah berada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya

"Apa yang tidak aku ketahui tentangmu. Aku tahu semuanya."

"Hufff," deg-degan wanita itu memegang dadanya yang berdegup kencang. "Astaga, kenapa aku ini? Apa yang terjadi padaku? Kenapa hatiku berdebar seperti ini?" ucap wanita itu, masih memegangi dadanya yang berdegup sangat kencang. "Aku rasa aku sudah gila, atau?" pikir wanita itu yang aneh-aneh. "Tidak. Itu tidak mungkin terjadi! TIDAK MUNGKIN!" tekannya pada diri sendiri. Saat ia pikir ia telah jatuh cinta pada suaminya sendiri. Suami yang ia nikahi karena alasan yang tidak ia ketahui. "Huss, Hanisa, sadarlah. Saat ini kau hanya boleh dan akan selalu fokus pada utangmu dulu," ucap wanita itu berbicara sendiri. "Kau mengerti!" tekannya lagi pada diri sendiri. Kemudian wanita itu pun memutuskan untuk membersihkan dirinya, sebelum wanita itu akan tidur. Sedangkan di sisi lain pria dengan wajah rupawan itu masih saja sibuk dengan pekerjaannya hari ini, padahal sudah beberapa hari sejak pria itu datang ke Prancis untuk berbulan madu, tapi ia masih saja sibuk bekerja. Drzzz... Suar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status