Semua Bab Terjerat Cinta Ibu Tiri: Bab 41 - Bab 50

55 Bab

Pulang

Malam hari telah tiba.Allard menutup laptopnya kemudian mengambil ponsel, hendak menghubungi Nora. Tak lama setelahnya, wanita itu menerima panggilan darinya.“Nora. Aku belum memberi tahu dirimu jika ibuku datang kemari. Malam ini, aku akan makan malam dengannya. Hanya berdua. Kemungkinan aku akan tiba di rumah agak malam.”“Tidak apa-apa, Allard. Aku akan menunggumu kapan pun kau kembali.”Allard tersenyum tipis. “Baiklah. Jangan pernah membuka pintu kepada siapa pun termasuk John! Dia pasti akan datang ke sana karena mencarimu. Aku sudah meminta Jemmy untuk menjagamu di sana.”“Baik, Allard. Terima kasih, karena mau membantuku. Aku benar-benar berterima kasih padamu.”“Jangan sungkan seperti itu. Aku akan selalu membuktikan jika aku pasti akan membuatmu nyaman, senyaman mungkin.”“Allard. Aku percaya padamu.”Allard kemudian menutup panggilan tersebut dan beranjak dari duduknya. Ia kemudian membuka pesan dari James yang baru saja masuk di ponselnya.James: [Tuan. Mark dan John mem
Baca selengkapnya

Tak Pernah Menganggap Nora Ibu Tirinya

Setengah jam kemudian, Allard kembali ke rumahnya. Ia segera menghampiri Nora yang tengah duduk di sofa kamar mereka yang sudah menunggunya sejak tadi.“Apakah kau merindukanku?” bisik Allard dengan tatapan yang begitu dalam dan intens.Nora membelai sisian wajah Allard. “Aku selalu merindukanmu setiap hari, Allard. Aku harap kau tahu itu.”Allard mengulas senyumnya. Ia kemudian duduk di samping Nora dan menatapnya kembali.“Sedikit lagi, Nora. Sedikit lagi aku akan segera membebaskan dirimu dari genggaman John. Aku akan segera membuatmu berpisah dengannya dan akan menjadi milikku seutuhnya.”Nora mengulas senyumnya. “Apakah kau mengatakan hal ini pada ibumu?”Allard menggeleng pelan. “Aku hanya memberi tahu dirinya jika John sudah menikah dengan wanita yang usianya jauh dengannya.”Nora manggut-manggut dengan pelan. Jawaban Allard sesuai dengan pesan yang Melinda kirim. Yang mana Allard masih belum siap memberi tahu Melinda mengenai hubungannya dengan Nora.“Baiklah. Mungkin belum sa
Baca selengkapnya

Hamil?

Allard menggeleng. “Aku akan mengembalikan semuanya padamu. Jika kau memang tak berniat melakukan itu, aku sangat bersyukur. Namun, jika memang kau menerima permintaan John, maka jangan harap aku akan memaafkanmu.”Nora terkekeh kemudian melingkarkan tangannya di lengan Allard. “Bagaimana mungkin aku membela orang-orang munafik seperti John.”Allard mencium kening Nora. “Aku percaya padamu, Nora. Jangan pernah mengkhianatiku. Aku tak pernah main-main dengan ancamanu!”Nora mengadahkan kepalanya. “Meskipun kau mencintaiku, jika aku berbuat jahat padamu, maka kau tak akan pernah memaafkan diriku?”“Ya. Karena cinta, bisa hilang kapan saja.”Nora tersenyum tipis. “Kau benar, Allard.”“Sekarang giliranku bertanya padamu.”Nora menoleh pelan kemudian menatap Allard. “Apa yang ingin kau tanyakan, Allard?”Allard menghela napasnya dengan panjang. “Jika aku tak berhasil merebutmu dari John, apakah kau akan melupakan diriku?”Nora menelan salivanya. Terdapat keraguan dalam diri Nora untuk menj
Baca selengkapnya

Nora Pingsan

Nora duduk di tepi tempat tidur, mencoba merenungkan situasi yang begitu mendadak dan tak terduga ini.Ia tahu ia perlu mencari jawaban segera, tetapi dalam kebingungannya, dia merasa hampir tidak tahu harus mulai dari mana.Nora merasa bahwa ia harus mencari jawaban segera, jadi tanpa banyak berpikir, ia bergerak dengan cepat.Ia mengenakan baju dan segera pergi ke minimarket terdekat untuk membeli alat tes kehamilan. Hati Nora berdebar kencang saat dia memasuki toko dan mencari produk yang diperlukan.‘Aku harus mencari tahu kebenarannya. Dengan mengetesnya, aku akan tahu yang sebenarnya,’ ucapnya dalam hati.Dengan paket tes kehamilan di tangan, Nora membayar di kasir dan kembali ke rumah dalam waktu singkat. Ia ingin mencari jawaban atas kebingungannya secepat mungkin.Sesampainya di rumah, Nora membaca instruksi dengan cermat dan segera memulai tes kehamilan tersebut.Ia menunggu dengan gelisah, menatap strip ujian tersebut, dan setiap detik terasa seperti jam yang panjang.“Semo
Baca selengkapnya

Akan Bertanggungjawab

Sambil duduk di ruang tunggu rumah sakit, Allard tidak bisa mengalihkan pandangannya dari alat tes kehamilan yang tergeletak di atas meja.Pandangannya terus terpaku pada benda tersebut, meskipun ekspresinya tetap datar dan tanpa ekspresi.Keprihatinan mendalam yang ia rasakan tidak terbaca dari wajahnya, tetapi hatinya sedang berkecamuk dalam kebingungannya.'Apa yang terjadi? Kenapa ini bisa terjadi? Mengapa Nora tak memberi tahu diriku tentang ini semua?' ucapnya dalam hati.Saat itu, Jemmy, sang asisten, tiba di rumah sakit setelah menerima pesan darurat dari Allard. Dia mendekati Allard yang sedang terdiam, mengetahui bahwa sesuatu yang serius telah terjadi."Tuan, apa yang terjadi pada Nora?" tanya Jemmy kemudian duduk di samping Allard.Allard, seolah baru tersadarkan dari lamunannya, menatap Jemmy dengan mata kosong sejenak sebelum akhirnya menjawab."Aku belum tahu, Jemmy. Tetapi, aku menemukan ini di dekat Nora saat saya tiba di rumah." Allard menunjukan alat tes kehamilan i
Baca selengkapnya

Hanya Mencoba Menjadi Calon Ayah yang Baik

Ia merasa perlu menghadapi fakta bahwa dia dan Nora selama beberapa waktu ini telah menjalani hubungan tanpa pengaman, dan itu adalah salah satu penyebab masalah saat ini."Aku juga harus mengakui bahwa aku juga berperan dalam kehamilan Nora. Bahkan selama bulan madu mereka, aku juga melakukan itu. Bahkan bisa dibilang, akulah yang paling sering melakukannya."Allard merasa dirinya harus mengambil keputusan yang sedang dialami oleh Nora. Dia tidak bisa hanya melepaskan tanggung jawabnya, terlepas dari siapa ayah kandungan itu.Dia sudah mengatakan bila dirinya bertanggung jawab atas kehamilan Nora, dan mencoba mencari solusi yang paling baik untuk situasi ini.Jemmy yang setia mendengarkan dan menyaksikan situasi ini, memberikan pandangannya."Tuan Allard, sejujurnya, jika anak yang dikandung oleh Nora, kemungkinan besar itu adalah anak Anda. Sebab sebagian besar waktu Anda bersama dengannya. Tidak bisa saya pungkiri, jika kebersamaan Anda dengan Nora lebih banyak dari Tuan John."All
Baca selengkapnya

Kemarahan John

Malam hari telah tiba, dan suasana tenang merayapi rumah Allard dan Nora. Mereka duduk di sofa ruang tengah setelah makan malam bersama, di mana Allard memasak hidangan lezat untuk mereka berdua.Lampu redup dan musik lembut di latar belakang menciptakan suasana yang nyaman.Nora menoleh ke arah Allard. "Allard, bagaimana dengan peluncuran produk terbarumu? Aku sangat penasaran!"Allard mengulas senyumnya. "Tentu saja semuanya berjalan dengan lancar. Kami berhasil menarik perhatian banyak orang selama acara peluncuran. Kini, tim pemesanan kami sedang bekerja keras merekap pesanan-pesanan yang telah masuk.""Itu sangat menggembirakan, Allard. Kau pasti sudah menanti hari ini dengan penuh semangat."Allard mengangguk kembali. "Iya, aku benar-benar tidak sabar untuk membagikan produk ini kepada dunia. Ini adalah proyek yang telah aku kerjakan dengan begitu keras.""Apa yang akan kau lakukan setelah semua pesanan tersebut ditutup?" tanya Nora ingin tahu."Setelah Pemesan closing, aku akan
Baca selengkapnya

Harus Segera Mengambil Tindakan

Setelah John menghubungi James untuk mencari tahu keberadaan Nora, James segera menghubungi Allard untuk memberi tahu tentang situasinya."Tuan Allard, aku perlu memberi tahu kau sesuatu yang penting. John baru saja kembali ke apartemennya dan sedang mencari Nora.""Lalu, apa yang kau katakan padanya?" tanya Allard ingin tahu."Dia ingin tahu di mana Nora berada, dan aku rasa dia akan sangat marah jika tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan.""Katakan saja, jika aku sedang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bertemu dengan Nora. Bahkan tak peduli dia ada di mana. Sampaikan hal itu pada John, James!""Baiklah! Aku akan menyampaikan sesuai dengan perintahmu. Bagaimana jika aku langsung saja pergi ke apartemen John?""Itu jauh lebih baik, James. Agar dia lebih percaya padamu.""Baik! Aku akan segera memberi tahu apa yang dia sampaikan padaku."James menutup panggilan tersebut dan bersiap-siap untuk pergi ke apartemen John dan mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allard padanya ta
Baca selengkapnya

Aku akan Selalu ada Untukmu

Sore itu, Allard menemui Nora di taman belakang rumah.Nora duduk di bangku sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Allard duduk di sampingnya dan menggenggam tangan Nora dengan erat."Nora, aku baru saja mengetahui sesuatu yang sangat penting," bisik Allard dengan serius.Nora menatap Allard dengan kekhawatiran. "Apa yang terjadi, Allard? Kau sangat terlihat sangat cemas." Nora tampak cemas dengan raut wajah Allard.Allard menghela napas, ragu untuk mengungkapkan kebenaran. "John semakin curiga tentang hubungan kita, dan dia merencanakan sesuatu untuk menghancurkan diriku. Dan benar. Dia memang memanfaatkan dirimu untuk menghancurkan apa yang kumiliki, Nora!"Nora terkejut mendengar pengakuan Allard. Ia merasa takut dan bingung. "Allard, apa yang akan kita lakukan? Aku tidak ingin kau terluka karena aku."Allard merapatkan pelukannya pada Nora. "Kita harus berpikir jernih dan menemukan cara untuk menghadapi John. Aku tidak akan membiarkan dia menghancurkan segalanya. Ki
Baca selengkapnya

Ada hal yang ingin Aku Sampaikan Padamu

Malam harinya, keduanya tengah makan malam bersama. Sembari berbincang hal random yang keluar dari mulut mereka."Kau tahu, Nora. Aku sudah tidak sabar menunggu momen di mana aku akan menggendong bayi kita."Nora terkekeh mendengarnya. "Kau bercanda, Allard? Bahkan kandunganku saja baru tujuh Minggu." Nora geleng-geleng kepala mendengarnya.Allard menyunggingkan senyumnya. "Aku serius, Nora. Karena setelah aku berhasil membuat John melepaskan dirimu, kita akan bersama selamanya tanpa ada yang mengganggu."Nora menatap wajah Allard yang berbicara begitu serius. "Apa kau yakin, Allard? John akan mengalah tanpa melibatkan perusahaanmu?"Allard menghela napasnya dengan panjang. "Nora. Apakah kau sangat mencemaskan hal itu? Bukankah aku sudah bilang padamu, jangan pernah memikirkan apa pun. Aku tak ingin kau dan calon bayi kita stress karena hal ini. Aku sendiri yang akan memikirkan semuanya."Kau tak perlu cemas, Nora. Meski itu tidak mudah. Namun, aku akan melakukan yang terbaik untuk hu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status