All Chapters of Wanita Kedua: Chapter 151 - Chapter 160
177 Chapters
Biang Kerok
Pepatah jawa mengatakan kalau cinta itu lama-kelamaan datang karena terbiasa, Dina hanya sebagian percaya akan hal itu, kenapa sebagian karena dia sendiri mengalaminya. Hidup bersama Angga sekian lama , bahkan tak bisa merebut seluruh hatinya. Wanita-wanita lain dalam hidup laki-laki itu datang silih berganti, membuatnya harus bisa menahan diri untuk berbalik badan tanpa menoleh lagi. “Apa waktu lima tahun kebersamaan kita belum cukup untuk melupakannya?” Dina bertanya dengan nada rendah. “Berapa lagi waktu yang kamu butuhkan?” Angga bungkam, Dina benar, tidak ada yang tahu berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk menjadikan hanya Dina dan anak-anaknya sebagai pusat dunia. Angga meraih tangan Dina dan berkata lirih. “Bantu aku, aku sudah berusaha menjauhinya,  aku melarangnya membuat laporan keuangan langsung padaku, aku juga tidak pernah makan siang lagi dengannya.” Dina bahkan tak tahu kalau selama ini dia selalu saja makan siang
Read more
Mulai Bergerak
"Ada apa, Mbak, kenapa dengan Mas Angga?" Bara yang mendapat telepon dari Angga untuk mengamankan beberapa dokumen penting di kantornya sedangkan laki-laki itu sendiri pergi entah ke mana. "Aku juga tidak terlalu jelas dengan rencana Mas Angga, dia hanya berpesan begitu." Dina yang ingin menemani anak-anak seharian ini, harus rela untuk kembali ke kantor lagi, entah apa yang dibicarakan Angga dan pamannya berdua tadi, setelah mereka hampir adu jotos. Syukurlah Mama mertuanya masih di rumah mereka, Dina bisa menitipkan anak-anak padanya, dan jangan lupakan pengawal yang bertugas untuk memastikan keselamatan mereka juga telah siaga."Mbak Dina ke sini hanya dengan satu pengawal?" tanya Bara melirik pengawal Wanita yang dengan setia mengikuti Dina."Hera sudah cukup, jangan khawatir," jawab Dina yang mengerti kekhawatiran Bara. Bara mengamati pengawal Dina itu sejenak, lalu memutuskan menyimpan pendapatnya sendiri, dan berjalan
Read more
Kisah Kita
Hera membuka pintu dengan pelan sangat pelan, sampai orang yang ada di dalam tak menyadari bahwa dia telah menjadi tontonan. Dina bersandar dengan melipat kedua tangannya di dada, wanita itu masih diam memperhatikan orang yang membolak-balik semua dokumen di atas meja kerjanya."Adakah yang bisa aku bantu? Sepertinya kamu sibuk sekali?" tanya Dina dengan tenang. Semua orang yang ada dalam ruangan besar itu menghentikan kegiatannya mereka menatap dengan penasaran drama apa yang akan terjadi.Dina mensyukuri instingnya kemarin yang merapikan semua dokumen penting dan menaruhnya pada tempat yang tak terduga, kedatangan paman suaminya waktu itu sudah menjadi peringatan tersendiri untuknya. Dina bisa melihat wajah wanita itu yang terbelalak, tak menyangka aksinya akan ketahuan."Oh Mbak Dina aku hanya mencari file yang diminta Mas Angga, tapi sepertinya memang tidak ada di sini," katanya tenang. Dina sangat kagum dibuatny
Read more
Jerat Masa Lalu
Hubungan keduanya memburuk. Bukan Angga yang ingin melepaskan Dina, tapi wanita itu kembali menjaga jarak, Angga dibuat frustasi karenanya, salahnya juga yang mengaKui perasaannya pada Vanya. Dia hanya ingin jujur pada Dina wanita yang dia harapkan akan menjadi masa depannya, tidak ada keinginannya untuk menggantikan Dina dengan orang lain. Tapi sekarang apa? Istrinya itu terlanjur marah dan kecewa padanya. Mata yang biasanya berpijar kini terlihat sayu dan lelah, dan itu semua kesalahannya. Hati Angga begitu sakit mendapati kenyataan itu, lagi-lagi dia menyakiti istrinya, wanita yang harusnya dia lindungi dan bahagiakan sekuat tenaga. Sebagai suami dia sudah gagal untuk kedua kalinya. “Mungkin dengan perpisahan, kita bisa mendapatkan kebahagiaan masing-masing,” kata Dina pelan. Dina tersenyum miris, Angga terlihat tidak rela untuk melepaskannya, tapi masa lalunya juga dia genggam berjalan beriringan. Andai Angga tidak mengaku mencintainya, s
Read more
Batas
Angga menghempaskan tubuhnya di kursi kerjanya, badan dan pikirannya terasa lelah luar biasa, belum lagi selesai satu masalah datang lagi masalah yang lain. Ada satu sudut hati Angga yang menginginkan kalau masalah perusahaannya supaya bisa berlarut-larut, meski perusahaan akan merugi paling tidak Dina akan tetap bersamanya, karena istrinya itu memiliki hati yang lembut dan tidak mungkin akan tega meninggalkannya yang sedang dalam keadaan bermasalah. Tapi pikiran waras Angga mengutuk rencananya itu, bagaimana mungkin dia membiarkan perusahaan peninggalan keluarganya hancur hanya untuk masalah pribadinya, dia tak mungkin mengorbankan ratusan karyawan yang menggantungkan hidup pada perusahaan ini. Lagi pula semakin lama proses akusisi itu berlangsung semakin keluarganya terus hidup dalam ketakutan. Ini memang salahnya, yang tidak bisa melupakan masa lalunya, membiarkan hatinya terombang-ambing di tengah badai. Angga tak bisa membimbing hatinya ke arah y
Read more
Arti Dirimu
Angga berjalan cepat ke tempat parkir, tidak dia pedulikan Vanya yang terus memanggil namanya, ada rasa tidak tega di hatinya, bagaimanapun wanita itu selalu ada dalam sebagian besar momen hidupnya entah itu mengacaukan atau membantu sebisanya, tapi kini dia punya prioritas jelas Dina, istrinya dan ketiga anaknya, dia tak akan mengulangi kesalahnanya dulu dengan pergi meninggalkan istrinya dan berakhir dengan penyesalan. Meski Angga tak yakin kalau Dina masih sudai untuk bersama setelah apa yang dia lakukan selama ini pada wanita itu. Angga tak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya jika benar Dina pergi meninggalkanya, bagaimana dengan kedua anaknya yang memang sangat dekat dekat istrinya itu? Angga sungguh tak sanggup melihat lukaitu sekali lagi di mata mereka. Kesalahan yang dia buat pada Laras dulu, sedapat mungkin dia jadikan pelajaran agar tak terulang lagi pada Dina. “Kupikir kamu akan lembur, Mas,” kata Dina saat Angga sudah masuk dalam mobi
Read more
Keputusan Sulit
Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk mereka lalui bersama, banyak suka dan duka yang menghadang. Tidak pernah terpikirkan oleh Dina, bahkan dalam mimpi sekalipun dia akan melalui hari seperti ini, hari dimana dia akan mantap untuk melepaskan suaminya untuk wanita lain. Wanita yang telah lama ada dalam hati suaminya, yang tanpa pemilik hati sendiri sadari menyusup dalam relung hatinya, dan memporak porandakan kehidupan perkawinannya. Bagi Dina, Vanya sudah seperti virus yang kemanapun Angga pergi akan selalu mengikuti, membuat laki-laki itu di jauhi oleh semua istrinya. Dina tidak rela tentu saja melepas suaminya untuk bersama Vanya, sungguh Dina tidak rela, tapi bukankah hati tak bisa dipaksakan untuk berpaling, dan dia tidak akan siap untuk berkorban hati dan perasaannya jika tetap ada di sisi Angga, tapi laki-laki itu menjadikan Vanya prioritasnya. Sungguh Dina tak terima. Apalagi jika memandang mata penuh harap anak-anak, sungguh Dina tak tega. Merekalah korban sesungguhny
Read more
Hanya Janji
Proses pengalihan saham perusahaan ke lantai bursa berjalan dengan baik, persiapan demi persiapan telah dilakukan Angga dan orang-orang kepercayaannya, tenaga-tenaga profesional yang mereka datangkan juga memberi suport yang sangat baik untuk rencana itu. setidaknya Angga sudah bisa tersenyum lega, satu masalah telah dia selesaikan dengan baik, meski tidak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang akan mengacaukan proses akhirnya minggu depan. Dan kekacauan itu tampak sekali di depan matanya, saat sang paman dengan pongahnya memasuki ruang kerja Angga dan mengabaikan larangan Hendra yang berusaha menahan laki-laki itu. “Biarkan saja, Hen, kamu bisa kembali ke mejamu.” Hendra sedikit ragu tapi pandangan tegas Angga membuatnya mengangguk dan meninggalkan ruangan bosnya itu. Angga mengamati sanga paman yang dengan santai duduk di depan meja kerjanya. Meski dalam tubuh mereka masih mengalir darah yang sama tapi jurang pemisah terlalu lebar untuk disebrangi. Angga bahkan sudah lupa k
Read more
Harga Diri
Dina bukan pribadi yang suka berburuk sangka pada seseorang, apalagi seseorang yang sangat dia cintai seperti suaminya. Suatu pernikahan tidak akan bisa berjalan hanya dengan cinta saja tapi ada bumbu lain yang bernama kepercayaan dan tanggung jawab yang wajib ada jika ingin tetap langgeng.Tapi Dina tahu saat ini dia sudah kehilangan dua bumbu utama itu, kehidupan rumah tangganya terasa hambar. Dan sakit hati yang dia rasakan saat ini, membuat pertahanannya makin goyah, kakinya serasa tak mampu menginjak lantai, kepalanya terasa pusing luar biasa."Bu Dina, Ibu baik-baik saja?" Hendra yang bersiap mengetuk pintu ruangan Angga, mendekati Dina dan bersiap kalau-kalau istri bosnya ini akan pingsan, wajahnya terlihat sangat pucat."Aku baik-baik saja cuma sedikit capek." Dina tersenyum sekedar meyakinkan sekretaris suaminya ini kalau semua baik-baik saja. "Ibu masuk saja dulu biar saya buatkan teh hangat." "Terima kasih
Read more
Meragu
Akhirnya Dina tahu kenapa banyak wanita yang suka sekali bertengkar dengan wanita lain dengan menjambak rambutnya, dulu Dina berpendapat kalau mereka itu terlalu bar-bar, tapi saat dia melihat Vanya mengibaskan rambut panjangnya dengan angkuh meski sudah terhina sedemikian rupa, tangan Dina begitu gatal ingin menggunduli rambut itu, agar pemiliknya tak lagi bisa berkata dengan pongah. Tipe wanita yang sangat egois dan akan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya. Setelah wanita itu hilang ditelan pintu ruangan Dina berganti menatap tajam suaminya, mengamati sejenak laki-laki yang telah lima tahun berbagi kasur dengannya, seingat Dina tak ada yang aneh dengan cara berpikir Angga, dan suaminya itu bukan laki-laki yang memiliki gangguan mental atau memiliki otak di bawah standart. Angga adalah laki-laki yang cerdas, jadi dia sangat heran bagaimana laki-laki itu bisa terjebak dengan wanita seperti Vanya, dan bahkan mengatakan kalau kemungkinan laki-laki itu m
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status