Rizal, mantan suami Dita, yang tengah sibuk dengan ponselnya di ruang tamu, mengangkat kepala saat mendengar langkah-langkah ibunya. "Ada apa, Ma?" Bu Salim menghela nafas dalam-dalam sebelum akhirnya memberanikan diri untuk berbicara. "Dita sudah pindah ke kota besar." Rizal hanya mengangguk sebentar, kembali fokus pada ponselnya. "Ya, aku tahu." "Wanita itu mungkin sedang mencari target baru di sana," kata Bu Salim dengan nada sinis. Rizal menoleh, wajahnya tak berubah. “Biarin saja.” Nyonya Salim terdiam. Ia menyadari bahwa putranya telah dewasa dan mampu melihat hal-hal dari perspektif yang berbeda. Keesokan harinya, suasana di warung-warung kecil di kampung semakin riuh dengan percakapan tentang Dita. Bu Salim tiba di salah satu warung. Wajahnya yang keras dan sinis menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. "Tau nggak, sebenernya Dita tuh selama di sini, nggak pernah bener-bener jadi istri yang baik," ucap Bu Salim dengan nada berbisik, sambil memegang gelas kopi
Last Updated : 2024-01-31 Read more