Semua Bab Dinikahi Calon Kakak Ipar: Bab 21 - Bab 30

42 Bab

Maafkan Aku

“Ternyata, harus kamu yang mendapatkan ini Fir. Gara-gara dia. Kalau sampai kamu mati di tanganku, sampaikan kepada Tuhan, bahwa bukan salahku. Tapi, salah orang-orang yang selalu saja merebut kebahagiaanku. Mereka mengatakan menyayangiku, tapi selalu membuatku tertekan, tidak pernah menghargai hasil kerja kerasku, dan parahnya mereka justru hanya bermanis muka di depanku saja.”Elan memang sengaja memutuskan untuk menemui Safir, ketika ia mendapatkan kabar dari Tante Sonia, bahwa Kei sepertinya hendak menceraikan istrinya, karena anak yang di kandung Safir telah keguguran. Untunglah, anak buahnya membuntuti asisten Kei dan juga istrinya hingga ke Bandung, sehingga ia yang kebetulan sedang ada pertemuan bisnis di sana, bisa langsung bertindak untuk membalas perbuatan sang Kakak, yang kali ini sangat keterlaluan. Kenapa lagi jika bukan membunuh kekasihnya, Fika.“Lepaskan Mas!” Safir menepis tangan yang mencengkeram dagunya itu dengan kuat. Matan
Baca selengkapnya

Terbunuh

Kei meremas dadanya kuat-kuat. Seberapa besar pun usahanya untuk menutupi masa lalu, tetap saja kapanpun akan terkuak juga. Dan kini, persoalannya adalah dirinya sendiri. Semua berawal dari perbuatannya dan ternyata berdampak buruk bagi yang lain. Air matanya berlinangan. Bahunya sesegukkan. Ia pantang menangis, tapi mengingat bahwa ada orang tak bersalah yang ia lenyapkan nyawanya apalagi orang-orang itu berhubungan dengan orang yang dicintainya, tentu saja hal itu membuat dunianya benar-benar hancur. Memang  pantas baginya untuk ditinggalkan. Ayah dan Ibunya, adiknya, meninggalkannya. Dan mungkin, hanya tinggal menunggu waktu, Kakeknya akan memenggal kepalanya.Tangannya segera meraih ponsel, lalu menelpon seseorang. Hingga terdengar sahutan dari sana, hatinya sedikit menghangat.“Ada apa Mas?” suara yang walau beberapa jam saja tidak ia dengar, namun sudah ia rindukan. Kei hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan, membuat Safir di
Baca selengkapnya

Penghalang

“Oh.” Elan manggut-manggut dengan alasan Edward yang masuk akal. Ia hanya merasa aneh mengapa Edward tahu jika sebelum pembunuhan terjadi, Fika menemui Kei terlebih dahulu, karena bagaimana pun yang tahu dirinya menyuruh Fika ke tempat Kei waktu itu, hanya dirinya dan wanita itu, Fika. “Ada apa Tuan?”“Aku hanya memastikan, wanita ini nggak akan kabur kemana-mana.”“Aman Tuan.”“Edward, kamu ikut saya bertemu klien."“Baik Pak.”“Safir, jangan coba-coba untuk kabur. Kalau aku tahu, maka kejadian pada malam itu akan terulang lagi padamu,” ucap Elan dingin dan berlalu dari sana.Safir mendudukkan dirinya di ranjang dengan tangan gemetar. Mendengar perkataan Edward dan Elan tadi membuatnya begitu syok. Suaminya, Kei, membunuh Fika? Bagaimana bisa pria itu. “Mas Kei tidak mungkin ‘kan membunuh Fika?” tanyanya lirih. Beberapa
Baca selengkapnya

Mengobati Luka

Dua orang yang sama-sama berusaha menafikan rasa yang telah hadir itu hanya bertatapan dalam diam. Lebih memilih menikmati wajah masing-masing. “Obati lukamu dulu Mas, nanti kita bicarakan itu nanti,” ucap Safir dan menggaet tangan Kei untuk mengikutinya.Kei hanya pasrah dan mulai menyamai langkah Safir setelah membuang puntung rokok ke asbak. Matanya tak henti menatap tangannya yang di genggam oleh sang istri.Mereka kini duduk berhadapan di atas ranjang dengan kotak p3k yang menjadi penghalang. Safir meringis kecil begitu melihat beberapa memar di wajah serta ada pula di telapak tangan Kei. “Apa Elan, mencoba menusukmu dengan pisau Mas?” tanya Safir sembari membuka telapak tangan Kei. Di sana terdapat sayatan yang masih mengeluarkan darah. Bahkan cairan merah itu, ada yang berpindah ke pakaian Safir karena Kei memeluknya sewaktu di rumah Elan.Pria itu hanya mengangguk, matanya tak lepas dari memperhatikan istrinya. Membua
Baca selengkapnya

Elan dan Aoshi

Elan dan Aoshi adalah dua orang yang sudah saling mengenal cukup lama. Mereka di pertemukan ketika Kei yang mengambil studi di Tokyo University mengadakan party untuk merayakan hari kelulusannya.Dulu, mereka begitu akrab satu sama lain. Hingga, ketika hubungan Kei dan Aoshi renggang, Elan pun juga demikian. Memilih untuk tidak memihak kepada keduanya. Ia lebih memilih jalan sendiri. Jika Kei, memilih untuk menerima mandat dari sang Kakek, yakni menjadi penerus perusaan utama Yamamoto Grup. Sedangkan dirinya, memilih untuk menyenangkan hatinya sendiri dan tidak ingin terkekang oleh beban berat yang mungkin membuat pundaknya roboh. Tapi, di sisi lain, bukan itu saja alasan ia menolak untuk di jadikan penerus, apalagi ia adalah anak sah antara Ayahnya dan Ibunya.Ayahnya, yang bernama Hiro Salim Yamamoto, menikahi seorang wanita hamil yang didalamnya tengah mengandung seorang anak laki-laki yang di masa depan anak itu menjelma menjadi Keiji Salim Yamamoto.
Baca selengkapnya

Skandal

Sebenarnya, penyebab Safir ingin bekerja di kantor suaminya adalah tidak lain ingin lebih mengenal pria yang kini selalu memenuhi kepalanya dengan berbagai pertanyaan.Apalagi, setelah Kei banyak bercerita persoalan perusahaan yang ternyata banyak intrik yang orang lain mungkin tidak tahu. Suaminya, harus menjadi orang-orang berdarah dingin, untuk menjatuhkan orang lain, demi keuntungan perusahaan.Kei, menyuruhnya untuk berhati-hati agar tidak bertemu bisa mungkin dengan anak buah sang Kakek, yakni Aoshi, pria yang tempo hari menemui Safir. "Bagaimana pun dia temanmu Mas.""Bukan lagi.""Tetap saja, dari sikap kalian, justru aku merasa dia masih menganggapmu sebagai teman.""Teman enggak akan berkhianat Fir.""Dia bisa jadi punya alasan, sama sepertimu. Membunuh orang dengan alasan, walau dengan dalil apapun, tidak dapat di benarkan. Dalam kamusku, tidak ada, mantan teman, yang ada, kami hanya berubah karena keadaan, sehingga m
Baca selengkapnya

Gawat

Sebagai pimpinan perusahaan, Kei memperkenalkan Safir kepada rekan-rekan kerjanya di bagian pemasaran.Divisi pemasaran terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu kepala divisi, wakil kepala divisi, bagian HR, dan bagian administrasi."Perkenalkan saya Safir Faiha, mohon bimbingannya selama saya bekerja di sini.""Baiklah, Safir, kamu sekarang bisa bekerja dan ikuti bimbingan dari kolegamu, saya harap kalian bekerja sama dengan baik, kalau begitu saya permisi," ucap Kei yang diangguki semua karyawan Divisi pemasaran.Kei membaca semua dokumen tentang kontrak kerjasama antara perusahaannya dengan Yoland Grup. Setelah apa yang dilakukan perusahaan itu padanya, kini justru malah meminta bantuan pada Kei."Aku menolak kerjasamanya," ucap Kei membuat Sam terkejut."Tapi Tuan, ada apa?""Ini baru perintilan dari rencanaku Sam. Cukup temui pimpinannya dan sampaikan, selamat menemui maut."Sam mengangguk paham, ia menerima beberapa Map yang di sodorkan oleh Bosnya itu. "Tuan, mengenai kasus pembu
Baca selengkapnya

Asisten Kei

Istirahat pertama, Safir langsung di sambut oleh dua orang rekan kerja satu kubikelnya. Mereka adalah dua orang gadis yang tentunya jomblo, namun ramah dan tidak sinis walau tahu dirinya adalah istri Bos perusahaan.Setelah ia perkenalan, dan beberapa karyawan tahu jika ia istri sang Bos, tentunya pandangan segelintir dari mereka pun berbeda. Ada yang menyanjung dan ada pula yang tampak mencela dari tatapan mereka. Tapi Safir tidak peduli itu, tujuannya di sini adalah mencari pengalaman.Wajar, dimana pun dan kapan pun, pasti ada saja orang yang membencinya. Tapi, ia masih bersyukur, ada pula orang-orang yang mau menerimanya. Memang benar, ia tak sendirian, kalau pun manusia meninggalkannya, maka ada Allah yang akan terus mengurusnya.Tapi, belum usai senyum yang mengembang di bibirnya begitu cewek yang bernama Rina dan Salsa mengajaknya makan bersama di kantin perusahaan. Tiba-tiba ada seorang pria yang sudah dikenalnya, mencegat begitu saja langkah
Baca selengkapnya

Penyemangat

Kei menghela nafas berat, Tantenya ini tidak akan bisa memahaminya walau sudah beberapa tahun hidup bersama satu rumah. Rumahnya, bahkan lebih terkesan milik tantenya, karena dirinya pun jarang berada di sana karena kesibukannya. Ia lebih memilih tinggal di apartemen yang lebih sepi dan memudahkan dia melakukan berbagai kegiatan.Hanya ketika Safir datang ke kehidupannya, ia termasuk sering berada di rumah dan menginap disana."Tante tenang aja, rumah ini enggak akan aku jual, walau Yamamoto bangkrut sekalipun." Kei menjawab kegusasan Sonia, membuat wanita itu sedikit sumringah. Jelas saja, Sonia tahu bahwa keponakannya telah melenyapkan dua cabang perusahaan sekaligus. Dan ini merupakan kabar buruk bagi dirinya. Ia takut, kejadian dulu, saat Kei menghancurkan lima cabang perusahaan terjadi lagi, bahkan mungkin akan lebih parah. Bisa jadi, Kei malah melenyapkan seluruh aset miliknya, hingga rumah yang di tempatinya. Kadang, ia memag tak mengert
Baca selengkapnya

Bengis

"Biar aku yang menangani itu, kamu tenanglah Sam," ucap Kei yang memahami betapa khawatirnya Sam terhadap sang istri. Pria yang sejuk wajahnya namun kejam di dalam itu, tak pernah segusar itu, jika tak menyangkut sang istri.Setelah mendapat telpon dari asisten pribadinya. Kei segera memutar balik arah mobilnya. Ia berbelok ke sebuah tikungan, sambil matanya sesekali fokus ke layar ponsel yang menunjukkan GPS suatu lokasi.Tak membutuhkan waktu lama, Kei sudah sampai ke sebuah gedung tak terpakai. Ia melihat satu mobil terparkir di sana.Edward menepuk-nepuk tangannya sendiri. Ia melapor pada Elan bahwa akhir-akhir ini, asisten pribadi Kei, yang bernama Sam itu mengganggu kenerjanya.Elan yang saat itu masih fokus mengurus beberapa masalah perusahaan lantas tak bisa tinggal diam jika geram anak buahnya menjadi terbatas."Saat aku mengunjungi kediaman artis itu, Sam tak pernah membiarkanku untuk sekedar mengawasi lebih lama, dia sangat lihai untuk t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status