Home / Romansa / Tertawan Masa Lalu / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Tertawan Masa Lalu: Chapter 21 - Chapter 30

42 Chapters

Bab 21

Indana sengaja mengambil libur hari ini, karena dia berniat untuk pergi ke rumah sakit guna visum. Bagaimana pun dia harus tahu keadaannya yang sebenarnya saat ini, meski masih ada perasaan ragu dan takut dalam diri. Namun, dia harus melakukannya, itu yang terbaik agar semua berjalan dengan baik. Perempuan itu ingin setelah menikah dengan Utsman tak ada lagi ketakutan akan hal itu. "Inda mau ke mana? Nggak kerja?" tanya Mama Cahaya. Beliau bertanya begitu karena pakaian yang Indana kenakan tak seperti biasa. Indana menghentikan langkah untuk keluar dari rumah, lalu memalingkan wajah ke arah Mama Cahaya."Inda mau ada urusan, Ma. Enggak ke kantor dulu," jawabnya sopan. Indana tak ingin mengatakan pada Mama Cahaya yang sejujurnya tentang ke mana Indana akan pergi. "Begitu. Hati-hati kalau gitu ya,"Indana mengangguk lalu setelah itu mengucapkan salam dan pergi dari sana. Dia bawa mobil dengan kecepatan sedang, karena tidak terlalu pagi dan bukan jam orang-orang beraktivitas, jadi t
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 22

Indana membelalakkan mata. Di hadapannya terlihat jelas sebuah taman indah yang begitu memanjakan mata.Tempat apa ini? Baru pertama kali Indana melihat taman seindah ini. Ada begitu banyak tanaman cantik. Suasananya juga sangat asri dan membuat tenang.Taman ini begitu ramai dipenuhi oleh banyak orang. Taman sebagus ini, wajar saja kalau didatangi oleh banyak pengunjung.Ada banyak keluarga dan juga pasangan yang menghabiskan waktu menikmati keindahan taman. Namun, diantara banyaknya pengunjung, ada satu orang yang berhasil menarik perhatian."Siapa gadis kecil itu?" gumamnya sembari menatap seorang gadis cantik yang tengah berlarian di sekitar taman dengan senyum yang menawan.Gadis kecil itu benar-benar memikat perhatiannya. Senyumnya benar-benar cantik dan membuat gemas."Apa dia datang sendiri ke sini?" ucapnya sembari celingukan mencari seseorang yang datang bersama dengan gadis cantik itu. Kira-kira bagaimana sosok orang tua dari bocah itu? Indana benar-benar penasaran, secan
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 23

Indana bersolek di depan cermin dengan pakaian rapi. Seperti biasa dia memilih gamis simple berwarna merah muda namun tetap terkesan elegant dengan jilbab warna senada. Saat ini, dia sedang bersiap-siap untuk bertandang ke rumah keluarga calon suaminya.Ya, hari ini perempuan itu akan berkunjung ke kediaman orang tua Utsman. Indana mencoba mengesampingkan mimpi yang didapat setelah melaksanakan salat istikharah.Indana berharap, dirinya dan Utsman masih memiliki kesempatan untuk bersama. Indana yakin, mimpi yang datang menghampirinya tempo hari hanyalah sekedar bunga tidur."Jangan dipikirin lagi, Inda! Kamu fokus aja sama Mas Utsman! Kamu gak boleh mengacaukan makan malam hari ini!" gumamnya pada diri sendiri saat menatap cermin.Tak lama kemudian, dirinya pun segera berangkat menuju ke kediaman orang tua Utsman setelah sebelumnya berpamitan dengan kedua orang tua. Indana datang dengan diantar supir pribadi. Saat ini, Indana sudah berdiri di depan pintu rumah keluarga dr. Ilyas. B
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 24

"Inda!" Indana nampak terperanjat saat Utsman memanggil namanya. Saat ini Indana sedang duduk di hadapan Utsman dengan wajah penuh senyum. "Kamu ngelamunin apa? Aku udah di sini, ngapain kamu ngelamunin aku?" celetuk Utsman dengan penuh percaya diri."Aku nggak ngelamun!" kilah Indana.Utsman memicingkan mata. Dilihatnya sejak tadi, Indana nampak tidak fokus. "Ngaku aja! Kamu lagi mikirin apa? Aku udah sampai sini, tapi malah dianggurin," protes Utsman pada calon istrinya itu.Indana tersenyum kecut. Saat ini Utsman sedang berkunjung ke rumah Indana. Keduanya duduk bersama dan berbincang ringan dengan membahas banyak hal."Maaf, Mas. Aku nggak ngelamun kok. Minum Mas udah habis? Mau aku bikinin lagi?" tawar Indana."Nggak perlu. Aku udah nggak haus," jawabnya. Keduanya melanjutkan obrolan, hingga tiba-tiba Indana membahas mengenai Carla. "Mas, kemarin aku nggak sengaja ketemu sama Carla," ungkap Indana."Carla? Ketemu di mana?""Aku sempet makan siang sama dia di mall," jawab Inda
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 25

Utsman tertegun saat mendengar Saddam menyebut-nyebut nama calon istrinya. Sahabatnya itu menginginkan perempuan seperti Indana sebagai calon istri? Apa maksudnya?Terlihat, tatapan mata Saddam juga berbeda saat pria itu menyebut nama wanita pujaannya. Saddam terus-menerus memuji Indana, dan dengan jelas mengatakan kalau Indana adalah tipe wanitanya.Sebagai calon suami Indana, Utsman cukup merasa terganggu saat mendengar pria lain berbicara mengenai calon istrinya. Meskipun pria itu sahabat baiknya sendiri, tapi seharusnya Saddam bisa menjaga perasaan Utsman dan tidak menyebut calon istrinya dengan wajah seperti itu."Indana perempuan yang cerdas dan mandiri. Menurut gue, Carla nggak semandiri Indana," ujar Saddam."Tapi siapa tahu lo bisa lihat banyak sisi baru dari Carla kalau lo ngasih kesempatan dia buat deket sama lo," "Gue udah terlanjur nggak tertarik sama Carla. Apa pun yang Carla lakuin, keputusan gue nggak akan berubah. Sampai kapan pun, Carla ngga akan jadi tipe wanita ya
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 26

Indana mengerjapkan mata. Entah sejak kapan, tiba-tiba Indana berada di sebuah rumah mewah bersama dengan seorang gadis cantik yang pernah muncul di mimpinya. Ya, gadis cantik yang mirip dengan Saddam itu kembali muncul di hadapannya. Kenapa tiba-tiba anak itu datang lagi? Apa saat ini Indana sedang bermimpi? Tapi ini semua terlalu nyata untuk menjadi mimpi. Senyuman gadis cantik itu terlihat begitu nyata dan jelas di depan mata. "Ayo ke sini!" ucap gadis cantik itu. Indana membalas senyuman gadis kecil itu, kemudian melangkah untuk menghampirinya. Gadis kecil itu terlihat senang berlarian di dalam rumah mewah tersebut. "Sebenarnya ini rumah siapa?" gumamnya sembari celingukan mencari-cari sang pemilik rumah. Tapi sayang Indana hanya melihat gadis kecil itu di rumah mewah ini. Apa mungkin gadis cantik itu adalah penghuni rumah ini? Saat dipandangi wajahnya, semakin lama wajah gadis kecil itu makin mirip dengan Saddam. Meskipun tidak ada sosok Saddam di rumah, tapi tetap saja Inda
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 27

Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Saat ini Utsman sedang berada dalam perjalanan untuk mencari tempat makan siang yang nyaman.Pilihannya pun jatuh pada sebuah cafe yang tidak terlalu ramai dikunjungi. "Makan di sini aja, deh. Males juga muter-muter sendiri."Begitu Utsman berjalan menuju pintu masuk, pandangannya langsung tertuju pada dua pengunjung yang tengah menikmati makan siang bersama. "Itu bukannya ...."Sepertinya Utsman kenal dengan dua pengunjung itu. Dia mendekati meja mereka perlahan. Wajah keduanya terlihat makin jelas. Kedua orang itu tak lain ialah Saddam dan Mahiya.Benar-benar kombinasi tak terduga. Bagaimana bisa mereka berdua saling mengenal? Utsman sama sekali tidak tahu kalau Saddam mengenal teman Indana."Saddam?" Sapa Utsman pada Saddam dan Mahiya yang tengah berbincang bersama.Mereka berdua dengan kompak menoleh. Sepertinya mereka terkejut melihat Utsman."Utsman?" Saddam menatap dengan kikuk. Mereka terlihat seperti tersangka yang tertangkap ba
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 28

Seperti biasa, Utsman menjalani aktivitasnya di rumah sakit sembari menunggu pasien baru yang siap untuk dia layani. Saat tiba pasien berinyatnya, Utsman dikejutkan dengan pasien yang kebetulan Utsman kenal."Iqbal?" sapa Utsman pada pasien yang ternyata adalah teman lama Utsman.Pria bernama Iqbal itu adalah teman lamanya. Keduanya sudah berteman baik sejak keduanya duduk di bangnya SMP. Iqbal adalah salah satu teman yang bersekolah di SMP yang sama dengannya."Utsman?" Keduanya tak menyangka bisa berjumpa satu sama lain sebagai dokter dan pasien. "Apa kabar? Lo sakit apa?" tanyanya pada Iqbal."Gue baik-baik aja. Gue cuma pengen cek kesehatan aja. Mau medical check up," ungkap Iqbal.Keduanyapun saling berbincang sejenak dan berbasa-basi menanyakan kabar satu sama lain. Setelah pemeriksaan selesai, Utsman pun mengajak Iqbal untuk makan siang bersama."Lo sibuk nggak?" "Nggak kok! Kenapa?"Utsman memeriksa jam dinding yang ada di ruangan. "Sebentar lagi jam makan siang. Gimana kal
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 29

"Dokter Utsman?" sapa Mahiya begitu wanita itu datang ke tempat di mana kami membuat janji temu. "Indana beneran nggak ikut?" tanya Mahiya keheranan saat Indana duduk sendiri di sebuah cafe untuk menunggu Mahiya.Utsman menggelengkan kepala. Dia hanya memiliki urusan dengan Mahiya. Dia tidak ingin Indana menyembunyikan sesuatu lagi darinya, jadi Utsman sengaja mengajak Mahiya bertemu tanpa Indana."Aku pengen ngomong berdua aja sama kamu," ucapnya pada Mahiya.Utsman sampai memilih tempat VIP untuk berbincang dengan Mahiya. Dia tidak ingin pembicaraannya dengan Mahiya terganggu sedikitpun. Dilihat dari ekspresi wajahnya, sepertinya Mahiya merasa keheranan dengan tingkahnya yang mungkin berlebihan."Kita ada di ruang VIP tanpa Indana? Kayaknya hal yang mau Dokter Utsman bahas beneran penting, ya?" tanya Mahiya berbasa-basi.Sepertinya Mahiya mulai curiga. Tapi Utsman mengajak Mahiya berjumpa tanpa Indana bukan untuk melakukan hal yang tidak senonoh dengan Mahiya. "Kamu jangan berburuk
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Bab 30

Carla menatap Saddam yang saat ini tengah menikmati makan siang bersama dosen lainnya. Setelah dirinya ditolak oleh Saddam, Carla tetap harus bertemu dengan pria itu setiap hari juga masih harus bersikap profesional di tempat kerja.Dia mencoba bersikap biasa setiap kali berjumpa dengan Saddam karena meskipun Carla tidak mendapatkan hatinya, tapi perempuan itu juga tidak ingin hubungan keduanya hancur di tempat kerja.Dari tempatnya sekarang, dapat dilihat Saddam tengah melangkah meninggalkan meja tanpa membawa ponsel. Sudah dapat dipastikan telepon genggam milik pemuda itu tertinggal."Ceroboh banget Pak Dosen satu ini," gumam Carla sembari berusaha meraih ponsel Saddam untuk mengantarkan pada sang pemilik.Namun, tanpa sengaja Carla melihat sesuatu yang terpampang di layar ponsel milik pria yang sempat menolak cintanya itu. Carla melihat dengan jelas sosok seorang wanita di ponsel Saddam. Dilihat-lihat wajahnya sangat familiar.Carla terdiam sejenak sembari memandangi ponsel berlogo
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status