Semua Bab FROM THE WEDDING HALL: Bab 21 - Bab 30

115 Bab

21: MISS ROSA

Kemarin, setelah mendapat perintah resmi dari Remy untuk mencari guru kepribadian untuk Nesia, Lukas langsung mencari rekomendasi melalui internet. Beberapa yang dilihatnya memang sudah sangat bagus dan memiliki nama. Untuk biaya, Lukas sama sekali tidak peduli mau berapapun biaya yang harus dikeluarkan demi perintah Remy. Hingga kemudian terpikir nama Rosa di kepala Lukas. Tentu Lukas sudah memiliki pertimbangan sendiri ketika akhirnya dia mengambil keputusan untuk meminang Rosa menjadi guru kepribadian bagi Nesia, mengingat Rosa adalah salah satu mantan Remy. “Hei, Luke? Tumben kamu datang?” sambut Rosa ketika akhirnya Lukas datang ke sekolah yang dikelola oleh Rosa itu. “Tadi ada keperluan di dekat sini. Jadi aku ingat bahwa kamu punya usaha di sini. Tidak ada salahnya jika aku singgah, kan?” tanya Lukas dengan senyum yang ramah, berbeda dengan Remy yang nyaris tak pernah tersenyum.&nbs
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

22: KEKHAWATIRAN REMY

Penampilan Rosa pagi ini memang dibuatnya sangat istimewa dari hari biasanya. Setelah akhirnya dia memilih untuk menyetujui permintaan Lukas untuk memberi pelajaran kepada Nesia mengenai cara bagaimana bersikap dan berperilaku, Rosa janji akan datang pagi ini. Selain demi mendapatkan bayaran yang sebenarnya melebihi standar, Rosa juga ingin melihat seperti apa gadis yang dinikahi Remy itu. Berkali-kali Rosa mematut dirinya di depan cermin yang ada di toilet college-nya ini. Rosa jelas tak mau terlihat lebih rendah dari Nesia. Rosa sudah menetapkan standar bahwa dia harus berpenampilan maksimal dan berkelas. “Ibu mau kemana?” tanya Riris, asisten Rosa di college ini ketika melihat Rosa sudah begitu prima sepagi ini. Perempuan cantik itu tersenyum anggun, menunjukkan bahwa dirinya begitu berkelas dan elegan. “Mulai hari ini dan beberapa waktu kedepan, aku punya murid
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

23: MENJEJAK MASA LALU

Tak mendapatkan tanggapan apapun dari Remy atas sapaan yang dilakukannya, Edo bergegas mengikuti pria itu masuk ke ruang lift. Napas Edo lumayan ngos-ngosan ketika akhirnya dia tiba di dalam, bersama Remy yang wajahnya sangat tidak bersahabat. Meski di saat yang lain, laki-laki ini memang jarang terlihat bersahabat. Yang membuat Edo heran, selalu saja ada yang mengejar pria temannya ini. Apa sih istimewanya selain ganteng dan kaya? Baiklah, sebagian besar gadis jaman memang menggunakan kedua hal tersebut sebagai standar kelayakan dalam mengejar laki-laki. Tapi apakah wajah tampan tanpa senyum seperti ini juga pantas dijadikan acuan dalam menjalin hubungan? Edo masih tak habis pikir. “Kamu tidak ada pekerjaan lain sehingga harus mengejar aku ke sini?” tanya Remy masih dengan datar. Edo tersenyum masam. Tidak adakah kalimat yang lebih enak didengar?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

24: TANGGUNG JAWAB REMY

Jantung Rosa berdegup kencang ketika menatap mobil yang di dalamnya dia tahu ada Remy. Mobil itu berhenti di samping rumah yang lumayan luas itu. Kemudian seperti slow motion, Remy keluar dari dalam mobil diikuti oleh Edo. Dalam tak sadar, Rosa terjerat kembali pada aura pesona Remy yang gagah, tak peduli meski kini Remy sudah punya istri. Kemudian yang membuat Rosa serasa bagai mimpi adalah ketika dilihatnya pria itu mendekat padanya, sementara Edo hanya berdiri di dekat mobil Remy, mengawasi interaksi mereka dengan seksama. “Selamat pagi, Rosa,” sapa Remy dengan canggung namun jelas menunjukkan bahwa ada sekat di antara mereka kini. Awalnya Rosa canggung. Namun, dia kemudian segera berusaha menguasai dirinya dan tersenyum anggun menyambut sapaan Remy. “Selamat pagi, Remy.” Masih terdengar jelas getaran dalam suara Rosa. “Kamu ke sini memenuhi permi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

25: PENENTU PERNIKAHAN

Remy terkejut mendengar kalimat Rosa yang bernada sinis itu. Sesungguhnya Remy ingin tersenyum mendengar rasa tak suka yang terlihat nyata di dalam kalimat yang Rosa ucapkan. Ini satu hal yang tak disukai Remy pada diri Rosa. Sesempurna apapun perempuan itu, nyatanya dia tak memiliki rasa hormat kepada orang lain. Bahkan cenderung meremehkan. “Boleh, Mari ikut aku.” Remy berdiri diikuti Rosa di belakangnya. Pria itu membawa Rosa menuju ke ruang belakang, dimana ada teras yang biasa Remy gunakan untuk menikmati hari liburnya dengan hal-hal ringan. Rosa hafal betul dengan detail setiap sudut rumah ini. Beberapa tempat yang dilewatinya bahkan membuatnya terlempar pada banyak kenangan yang dulu tercipta di antara mereka. Tanpa Rosa sadari, hatinya mendadak rapuh oleh penyesalan karena begitu bodoh melepaskan semua keindahan ini hanya demi karir dan kemandirian yang diinginkannya. “Tata ruang di rumah kamu t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

26: ROSA MENGUNDURKAN DIRI

Melihat suasana yang mendadak tegang seperti ini, Lukas melangkah maju dan berdiri di antara mereka bertiga, Remy, Rosa, dan juga Nesia. Lukas sempat melirik ke arah Nesia yang sepertinya memilih diam, tak ikut campur dalam pembahasan yang tak dia mengerti ini. Dan Lukas cukup bersyukur karena sepertinya Nesia tahu diri untuk tidak membuat suasana menjadi semakin keruh. “Ehem! Maaf, Rosa dan Tuan Remy. Sebaiknya kita kembali pada tujuan awal mengapa kita mengundang Nona Rosa kesini.” Lukas mencoba menengahi dengan bijak. “Tidak! Bukan kita yang mengundang dia ke sini. Tetapi kamu!” Remy menegaskan sambil menatap Lukas dengan tajam karena memang keberadaan Rosa adalah atas inisiatif Lukas meskipun memang Remy yang memberinya perintah. Namun, Remy tidak menyadari bahwa kalimat yang diucapkan dengan kasar itu membuat wajah Rosa seketika menjadi merah padam karena merasa tidak dihargai. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

27: TANTANGAN EDO

Rosa menatap Lukas yang kebingungan mencari jawaban. Sementara Lukas sendiri bingung bagaimana harus menjelaskan pertanyaan Rosa. Secara umum jelas bahwa Rosa memang orang lain, orang yang posisinya jelas berada di luar lingkar kekerabatan Remy dan Lukas. Meskipun memang Rosa pernah menjadi orang terdekat Remy untuk beberapa tahun lalu.Tapi bukankah semua sudah berlalu?Rosa sudah berada dalam lingkup kehidupan yang dia inginkan dan Remy juga sudah menjalani kehidupannya dengan menikah. Meski memang pernikahan ini hanya di atas kertas. Tapi penegasan Rosa sudah berhasil menyulut rasa tak suka Remy karena pria itu menganggap bahwa Rosa terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadinya.“Ros, ini bukan tentang orang lain atau bukan. Tapi ini tentang pekerjaan kamu yang sudah kamu sanggupi. Dan aku hanya memandang bahwa kamu adalah orang yang paling tepat untuk menangani Nyonya Nesia.” Lukas mencoba memberikan jawaban yang bisa menyurutkan kemarahan Rosa.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

28: TAK BERHASRAT

 “Kurasa Tuan Remy akan marah kalau tahu kamu menjadikannya bahan taruhan,” gumam Lukas yang terdengar jelas di telinga Edo.   “Eh, Lukas! Kalau sampai Remy tahu kalau kita taruhan, kupastikan bahwa kamulah biangnya.” Edo berkata dengan menatap Lukas tajam.   Lukas hanya tersenyum kecil.   “Heran. Kalian ini selalu memiliki sikap yang sama. Terlalu kaku jadi manusia. Masih untung ada Nyonya Nesia yang mau dinikahinya. Itu pun karena dipaksa.” Lukas menyimpulkan sendiri.   “Aku sarankan agar kamu tidak mengomentari apapun yang dilakukan Tuan Remy, Edo. Atau kamu akan mendapatkan reaksi seperti yang Rosa dapatkan,” saran Lukas dengan tegas.   Edo tertawa mendengar peringatan Lukas.   “Karena ini yang akan aku jadikan taruhan sama kamu. Aku melihat ada sikap posesif yang tak biasa yang dilakukan Remy pada istrinya,” simpul Edo.   Lukas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

29: APAKAH SENGAJA?

Deg! Jantung Lukas bagai berhenti berdetak ketika mendengar pengakuan jujur Remy mengenai kondisi dirinya yang bisa dikatakan sebagai penyakit. Lukas ingin tidak mempercayai apa yang didengarnya kali ini. Andai saja yang mengatakan ini adalah orang lain, mungkin Lukas tak akan mempercayainya. Tapi ini didengarnya langsung dari mulut Remy, pria yang selama hidupnya mungkin tak pernah mengatakan kebohongan. Bahkan untuk hal yang menyakitkan sekalipun, Remy akan mengatakannya dengan penuh kejujuran. Tak peduli seberapa besar menyakitkannya ucapan itu. Bagi Remy, kejujuran adalah hal utama. “Maaf, Tuan Remy. Tapi … tapi ini mengejutkan dan tidak masuk akal,” ujar Lukas dengan nada tak percaya. Remy tersenyum masam. “Tidak hanya kamu yang heran, Lukas. Karena aku juga merasakan hal yang sama.” Remy menjawab datar. “Sekali lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

30: OMONG KOSONG EDO

Mendengar pertanyaan bernada tuduhan seperti itu membuat Lukas menggeleng tegas dengan wajah yang dipenuhi oleh aura gentar. Mana mungkin dia sengaja melakukannya? “Tidak, Tuan! Saya sungguh tidak memiliki maksud  apapun ketika saya meminta Nona Rosa untuk menjadi tutor Nyonya Nesia. Saya hanya merasa bahwa college Nona Rosa yang paling kompeten dalam hal ini,” jawab Lukas dengan sedikit gentar. “Baiklah, kita lupakan apapun tendensi kamu mengundang Rosa. Tapi bukan berarti untuk kamu ulangi. Untuk selanjutnya, kuharap kamu bisa mencari tutor yang lebih bagus dari Rosa. Lebih mahal bagiku tidak masalah, karena aku ingin hasil yang maksimal. Aku tak mau perempuan itu mempermalukan aku jika aku membawanya ke acara perusahaan.” Remy memberikan titahnya dengan tegas. Lukas mendongak dan bertanya, “Bagaimana jika saya tidak menemukan orang yang tepat, Tuan?” &ldquo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status