Kedua mata Arley seketika itu melebar mendengar Jodie mengatakan bahwa dirinya tengah cemburu pada Prims. Namun alih-alih membantah atau mengelaknya, dia malah membenarkannya, “Iya, aku memang cemburu. Ada masalah dengan itu?” tanyanya tanpa beban yang membuat Prims tercenung.Tangannya yang membawa amplop surat seperti sedang dibekukan, dia menatap Arley yang kepalanya berputar dari menjawab Jodie hingga wanita paruh baya itu tak bisa menahan senyumnya, kepada Prims, “Aku ingin tahu surat dari siapa yang membuat isriku tersenyum dengan manis sepagi ini,” dagunya mengedik pada wajah Prims yang seketika itu menghilangkan senyumnya.Prims mengedipkan matanya lebih dari satu kali mendengar Arley menyebutnya sebagai ‘istri’ dan ‘semanis ini.’ Dia tercenung selama beberapa lama sebelum mendengar Arley yang kembali bersuara, “Surat dari siapa itu, Primrose?” tanya Arley dengan berusaha mengintip isi surat yang dibawa oleh Prims. Tapi Prims menarik amplop dan isi surat tersebut dengan cep
Read more