บททั้งหมดของ Nama Kontak Yang Menyakitkan Hatiku : บทที่ 81 - บทที่ 90

192

81

"mil, sakit yang kamu alami membuat kamu melentur sebaiknya jangan bicara seperti itu. Aku bersamamu, dan fakta itu sudah membuktikan bahwa aku menyayangimu.""Bersama dalam raga belum tentu bersama dalam batin dan jiwa.""Mil, aku mohon Mila. Sudah, jangan bicara begitu.""Kau telah bersamanya selama 13 tahun termasuk dari masa kau mengenalnya, sementara aku baru denganmu selama 3 tahun. Sepuluh tahun tanpa diriku pasti kau lalui dengan bahagia bersama Fathia. Kau mencintainya dan merasa bahwa dialah satu-satunya wanita yang akan melengkapi hidupmu. Sebelum aku datang semuanya masih baik-baik saja kan?""Semuanya memang baik tapi kau datang memberikan warna baru dan harapan bagi hidupku. Aku tunggu dan memimpikan hal-hal yang indah berkat dirimu. Selama ini aku memang bahagia tapi kujalani semuanya dengan datar-datar saja.""Jadi aku membawa ombak dan gelora baru? jadi aku adalah percikan kebahagiaan yang sudah lama kau tunggu? Jadi aku memberikan bunga dan aroma pada kehidupanmu?""
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-19
อ่านเพิ่มเติม

82

Dengan senyum lebar Fathia mendatangiku dan mengulurkan tangannya. Tadi yang menyapaku dengan Rama sementara aku masih menahan gejolak sakit hati di dalam dadaku."Mas aku doakan semoga istrimu berhasil operasinya dan baik-baik saja.""Makasih," jawabku malas."Apa kau sudah makan, kulihat kau begitu lesu Mas.""Aku tidak berselera.""Tapi setidaknya kau membasuh muka agar tidak kusut," usulnya pelan."Hatiku memang sedang kusut, perasaanku juga!" Aku mendesis padanya sambil menahan suaraku agar tidak terdengar oleh Mas Fadli, Fathia terkejut ketika aku membentaknya seperti itu."Kenapa kamu?"Mungkin dia heran atas sikapku yang dingin Padahal mereka telah membantuku dengan memberiku uang juga melancarkan proses operasi istriku dengan mendesak dokter yang bertugas. Harusnya aku berterima kasih tapi sikap mereka yang mengambil tindakan tanpa kompromi, membuatnya terlihat seperti cari muka dan sengaja memberikan jasa agar kami semua tunduk padanya. "Apa ada yang salah?""Sebaiknya kau
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-19
อ่านเพิ่มเติม

83

Seminggu setelah operasi mila yang cukup menguras tenaga, aku memutuskan untuk melepasnya bersama ibu mertua dan aku akan mulai bekerja. Keadaan Mila masih butuh perawatan, jadi sampai hari ini dia masih berada di Rumah Sakit pusat provinsi."Aku izin mau kerja ya, sebenarnya aku kasbon dulu ke bosku, untuk bayar biaya rumah sakit jadi nggak enak kalau aku terus terus ada di sini dan belum memulai pekerjaan.""Iya, Mas, aku ngerti. Berarti, kamu akan kerja di perusahaan Fadli kan?""Iya di perusahaan unggas miliknya, kami menyalurkan daging ayam beku dan telur ke sejumlah toko di seluruh Indonesia. Kau tidak apa apa aku tinggal kan?" "Iya, Mas, aku ngerti kamu harus cari uang.""Mil, bersabar ya, kamu nggak usah mikirin apapun kecuali fokus untuk sembuh.""Iya, Mas. Tapi, kamu akan menjaga jarak dengan mantan istrimu kan?"Pertanyaan inilah membuatku tertegun sesaat tapi aku segera tersenyum dan mengangguk padanya. "Iya, jangan khawatir, aku akan menjaga jarak bagi siapapun yang b
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-20
อ่านเพิ่มเติม

84

Lama aku terdiam untuk memilih kosakata yang baik demi menjawab perkataan mantan istriku, tapi rasanya, apapun diksinya, itu tidak akan pantas melawannya, sebab dia satu derajat berada lebih tinggi di atasku. "Apa Anda luang?" tanyanya dengan Formal, kalimat anda dan perkataan-perkataan resmi lainnya terdengar asing di telingaku seperti kepura-puraan yang dipaksakan, namun aku harus tetap berjalan dalam koridor tersebut."Iya, Nyonya.""Tolong belikan saya kopi dan croissant!" Dia memerintahkan diriku dan itu langsung membuatku tercengang. Meski ia bebas memerintah tapi aku adalah kepala gudang, diantar banyak pilihan orang-orang yang bisa disuruh seperti para office boy dan tukang bersih bersih, kenapa harus aku yang disuruh membeli kopi."Baik nyonya Saya akan minta staf untuk belikan.""Tidak, anda yang harus belikan!" Dia bukan saja memerintah tapi ingin mengerjaiku. Di atas semua pembelaan diri aku hanya bisa menelan ludah sambil menghembuskan nafasku. "Kopi apa yang Nyonya in
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-20
อ่านเพิ่มเติม

85

Kevin, sosok yang dulu kucintai lalu kemudian berpaling dariku dan meninggalkan diri ini. Dia menikah dan beralih pada kehidupan baru meninggalkan begitu banyak tumpukan penderitaan dalam hidupku. Saat aku mulai berubah dan menemukan jodoh yang lain, dia malah bergantung hidup kepada kami. Aku yang masih dalam luka-luka dan sakit hati berkepanjangan, berjuang sekuat tenaga dengan dukungan suami dan keluarga, untuk memaafkannya. Sampai akhirnya aku ikhlas bahwa semua kejahatan yang ia lakukan, lalu kuanggap itu sebagai penguji keimananku, penguji kesabaranku di mana semua itu akan berbuah manis pada waktunya. Ya, itu memang hikmah yang baik dan berbuah manis bahkan sangat manis. Aku tunggu menjadi wanita yang penuh keikhlasan dan semakin mencintai perjalanan hidup dan Tuhanku. Namun, ada seseorang yang tak pernah berubah meski ia selalu ditolong dan diberi keberuntungan. Tak salah lagi, dia adalah, KEVIN.Aku tersinggung dengan sikapnya saat kami dengan penuh keterbukaan hati meng
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-21
อ่านเพิ่มเติม

86

Sakit hatiku dengan perlakuan dia yang mengerjaiku, jadi, demi membalas perbuatannya aku mengantar kopi dan croisant itu ke rumahnya. Terserah suaminya mau bilang apa, lebih bagus lagi kalau dia cemburu dan mereka bertengkar. "Assalamualaikum.""Walaikum salam." Mas Fadli yang membukakan pintu untukku melihatku berdiri dengan baju kerja dia tersenyum dan segera mengajakku masuk."Masya Allah, kamu sudah mulai kerja rupanya.""Iya, Mas, tapi tadi saya mengalami sedikit kendala dari nyonya.""Lho, kenapa?""Saya sedang sibuk membuat laporan saat beliau meminta saya untuk beli kopi dan roti. Jaraknya cukup jauh dan jalannya sangat macet, jadi saya sampai melewatkan jam makan siang. Ketika tiba di kantor beliau sudah pergi, bagaimana pun saya amat tersinggung dengan cara ini, tapi apalah daya saya. Mohon maaf Mas.""Jadi, Fatiya memintamu melakukan itu?""Iya, tapi tak masalah, Mas. Hanya saja, saya merasa tidak enak karena nyonya tidak menunggu pesanannya. Jadi saya antar saja.""Ambil
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-21
อ่านเพิ่มเติม

87

Setelah sampai di rumah orang tua Mila bersama dengan dua orang perawat aku mengangkat tubuh istriku dan mengantar dia ke kamarnya. Kamar yang dulu pernah ditempatinya dengan nyaman sebelum ia menjadikanku sebagai suaminya. Wanita itu perlahan di tempat tidurnya lalu kubantu ia berbaring dengan rapi. Saraf kakinya yang masih kaku, membutuhkan sedikit waktu lebih lama jika tungkainya hendak ditekuk atau diluruskan, itupun sangat menyakitkan untuknya."Aku akan keluar untuk berterima kasih pada sopir ambulans," ucapku kepada Mila."Iya, Mas, jangan lupa beri uang.""Baik."Usai berterima kasih kepada petugas rumah sakit mengantar mereka ke gerbang aku kembali masuk ke dalam rumah mertuaku. Rumah klasik berlantai satu dengan teras marmer itu kenapa menggetarkan perasaanku dengan sebuah ketakutan. Aku takut aku tidak bisa menjaga kedamaian dan ketenangan perasaanku di tempat ini. Aku khawatir tidak bisa memenuhi ekspektasi ibu mertua yang selalu lebih tinggi dari kemampuanku. "Apa mereka
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-21
อ่านเพิ่มเติม

88

"Mas, ambilin kantong es dong, Mas. Badanku mulai panas dan perih, jadi aku ingin menghilangkan sakitnya dengan kantong es."Aku yang tadinya hampir memejamkan mata di sofa seberang tempat tidurnya, langsung terjaga dan sambil menahan rasa sakit di kepala karena tidak bisa tidur dengan tenang, aku segera menarik nafas dan bangkit dari tempatku. "Esnya ada di kulkas, kantungnya tanyakan saja pada mama."Ah, aku malas sekali juga berhubungan dengan ibu mertua. Kupikir, dia sedang ada di kamarnya istirahat. Aku sungkan mengetuk pintu kamar wanita itu dan kembali mendapati kemarahannya. "Kenapa diam Mas? Akhir-akhir ini kamu sering melamun deh. Kamu sibuk mikir, seolah kamu kehilangan jati diri dan lupa dengan dunia yang ada di sekitarmu," ujar mila dengan ungkapan yang pelan namun menusuk hatiku. "Enggak kok, kupikir aku akan mencari sendiri kantong es sebab aku yakin mamamu sedang tidur."Aku segera beralih ke dapur, mengambil es dari dalam kulkas dan meletakkannya ke dalam kantung p
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-22
อ่านเพิ่มเติม

89

"Mas..." aku mengguncang suamiku yang sudah di pembaringan. Dia menggeliat dan menetap diri ini dengan seulas senyum tipis di bibirnya, yang kini jadi suamiku tak pernah sedikitpun menunjukkan wajah tak senang meski ia dalam keadaan lelah beda sekali dengan mas Kevin yang mudah berubah suasana hatinya dan marah-marah. "Kevin mau numpang tidur, Mas. Dia izin untuk numpang tidur di gudang.""Lho, kenapa?" Suamiku terheran heran."Entahlah, kupikir dia mengalami konflik di rumah mertuanya.""Apa kau sudah mengizinkannya?""Ya, kupikir dia telah berada di sana.""Astagfirullah kurasa Mas harus bicara pada tante Jihan agar dia mau membantu Kevin dan menerima kembali putranya.""Aku juga yakin kalau Ibu Jihan sudah membuka hati untuk anaknya.""Bukannya apa Fathia... Aib bagi kita, jika salah satu anggota keluarga terlantar, sementara keluarga kita cukup dihormati oleh orang-orang. Bayangkan, rumor apa yang akan beredar.""Iya, Mas, tapi untuk malam ini biarkan saja dia istirahat Aku yakin
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-22
อ่านเพิ่มเติม

90

Kami kembali ke rumah untuk hanya mengambil koper, baru dengan seorang supir kami dibawa meluncur ke bandara, Mas Fadli harus terbang ke Surabaya dalam satu jam lagi Jadi kami bergegas ke sana."Selama di rumah hati-hati ya sayang. Kalau kau tidak berkenan datang ke gudang kau boleh memeriksa laporan secara online saja lewat email. Jika kau terbebani maka suruh saja anak-anak gudang untuk mengirimkan emailnya langsung padaku. Maaf karena aku terlalu banyak melibatkan dirimu dalam pekerjaan.""Kita adalah suami istri dan kita satu tim dalam membangun kehidupan dan usaha. Aku justru senang Mas melibatkan dan percaya pada pendapatku, sehingga aku merasa dihargai.""Aku ingin kamu meninjau lahan untuk lokasi pabrik dan pengolahan limbah, kita harus memilih di pinggir kota, agar lingkungan pemukiman tidak tercemar dengan bau dan sampah produksi." "Iya, Mas, bila asisten sudah bicara dengan makelar maka aku akan meninjau lahannya.""Baiklah, aku menghargainya," ujar Mas Fadli membelai pucu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-23
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
7891011
...
20
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status