"Pak, wanita itu seperti Nona Mutia," ujar Rais Diaz hanya mengepalkan tangannya menahan amarah. Kurang ajar, berani-beraninya mereka menghajar wanita kesayangannya? Diaz berusaha menyembunyikan amarahnya, wajah lelaki itu tampak acuh tak acuh ketika Hilman datang menyambut mereka dengan wajah tersenyum ramah, tampak kebahagiaan di wajahnya yang berseri-seri. "Selamat datang, Nak Diaz. Saya sangat senang nak Diaz datang ke kediaman saya," sambut Hilman sambil mengulurkan tangan. Diaz membalas uluran tangan lelaki paruh baya itu dengan acuh tak acuh "Mari silahkan masuk, bagaimana kabar pak Hadi? saya sudah hampir satu bulan tidak bertemu dengan beliau," ujar Hilman sambil berjalan masuk ke rumahnya. "Baik," jawab Diaz singkat. Hilman memaklumi sikap Diaz ini, pasalnya Pak Hadi pernah mengatakan jika anaknya itu tidak terlalu banyak bicara, bicara hanya seperlunya tetapi memiliki analisa dan kepekaan bisnis yang luar biasa. Ketika sampai di ruang tamu, Evita yang melihat
Terakhir Diperbarui : 2024-05-25 Baca selengkapnya