Home / Urban / Menantu sang Dewa Perang / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menantu sang Dewa Perang: Chapter 81 - Chapter 90

102 Chapters

Tidak Cukup Bukti?

Persidangan dimulai dengan membacakan dakwaan terhadap Baron, mengenai keterlibatan Lucas dalam penyerangan Baron dalam sel, “Dakwaan, terhadap saudara Lucas Vigo mengenai keterlibatan saudara Lucas dalam penyerangan saudara Baron yang dilakukan oleh oknum kepolisian!” Lucas dengan mimik muka sombong pun mendengus mendengar dakwaan terhadap dirinya, “Saudara Baron, silahkan berikan kejelasan!” perintah Hakim ketua. Baron mengambil mendekat ke arah microphone lalu memberikan keterangan, “Terima kasih, Yang Mulia. Saya akan memberikan keterangan, saat saya dibawa oleh Polisi, saya mendapatkan kekerasan, mereka melakukannya di area yang sepi, lalu tepat setelah saya dimasukkan ke dalam penjara, Lucas datang dan mengolok-olok saya. Saya juga, mendapatkan penyerangan saat dalam penjara yaitu 2 orang dengan menggunakan sabun yang dibungkus oleh handuk. Jika terkena itu, maka tidak akan meninggalkan bekas luka lebam,” tutur Baron. Para penuntut umum pun menanyakan mengenai kebenaran ucap
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Menggonggong lah!

Palu pun diangkat kembali, “Tamatlah riwayatmu Baron! Aku benar-benar tidak sabar untuk melihatmu mendekam di penjara dalam waktu yang lama!” batin Lucas dengan sangat senang. Tapi, palunya kembali terhenti ketika para wartawan menerobos masuk, “Pak Lucas! Tolong jelaskan video ini! Apa benar, Anda adalah dalang dari kasus bom kemarin?!” Lucas langsung terbelalak dan berteriak, “APA?!” Para wartawan membanjiri pertanyaan kepada Lucas, “Pak Lucas, apa benar Anda juga orang yang memiliki bisnis ilegal? Bapak menjalankan sebuah tempat klub dengan berdagang n*rkoba disana?!” Lucas sudah seperti orang yang terombang-ambing di lautan, dirinya tidak bisa pergi kemana-mana. Para Hakim pun terkejut karena para wartawan yang berdesakan masuk untuk menanyakan kebenaran kepada Lucas, “Ada apa ini?” Kemudian, di seluruh ponsel orang yang ada di sana tersiarkan sebuah berita mengenai bisnis haram yang dijalankan oleh Lucas, “Berita apa ini?”“Bagaimana mereka bisa tahu semuanya?! Tidak, ad
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Awal Kehancuran!

Baron yang awalnya tidak menunjukkan ekspresi pun langsung tersenyum lebar, “Enggak mau!” kata Baron sembari tersenyum geli melihat Lucas menggonggong.“A-apa? Apa yang kamu katakan, Baron?! Aku sudah melakukan apa yang kamu mau tapi, berani sekali kau membohongiku!” kata Lucas dengan suara yang parau dan nadanya naik turun.“Bagaimana, ya? Soalnya tidak ada untungnya juga aku membantumu. Jadi, aku tidak akan membantumu!” kata Baron yang diselingi tawa. Baron bukan hanya mempermalukan Lucas, melainkan Baron juga membuat harga diri Lucas diinjak-injak oleh dirinya sendiri. Lucas hanya menatap kosong Baron dan para wartawan pun mulai merekam saat Lucas menggonggong kepada Baron, “Pak Lucas, dia tadi menggonggong?”“Wow, itu akan menjadi berita besar, Lucas. Seorang pria kaya dari keluarga Vigo menggonggong untuk diampuni? Kira-kira, apa reaksi yang akan ditunjukkan oleh keluargamu, ya?” tanya Baron. Lucas sudah dibodohi oleh Baron, orang yang dulu sangat mudah dihancurkan kini semua
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Kamu Sama Saja!

“Aku lihat kamu senang sekali, Baron Vasilias. Oh, apa aku harus bilang suami istri Aghnia Hasya?!” Baron melirik cepat ke arah suara itu, “Vanessa!” Baron menatap Vanessa karena Vanessa sudah mengetahui bahwa siapa Baron yang sesungguhnya, “Kenapa bisa tahu?” batin Baron dengan mengernyitkan keningnya. Vanessa melihat perubahan reaksi yang ditunjukkan oleh Baron membuat Vanessa semakin gencar untuk bertanya kepada Baron, “Oh, apa ini? Apa kamu kaget?” tanya Vanessa sembari tertawa. Vanessa sempat melihat ke mobil Polisi, “Dia benar-benar bodoh!” batin Vanessa.“Apa yang kamu mau, Vanessa?” tanya Baron. Vanessa kembali fokus kepada Baron sembari tangan kanannya menopang dagu, “Entahlah, bagaimana kalau kita makan, Baronku?” Baron sempat jengkel karena Vanessa mengatakan hal tersebut, “Apa maksudmu mengatakan hal itu?” “Aku bilang kan tidak tahu, apa kamu mau makan bersamaku? Yah, makan siang sudah cukup!” ajak Vanessa. Baron menghela nafasnya, “Maaf, aku tidak tertarik. Dan s
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Memastikan!

Baron melihat sosok yang tidak asing dalam hidupnya, “Apa mungkin?” gumam Baron.“Hentikan mobilnya! Cepat hentikan” kata Baron dengan sangat memukul senderan kepala. Rudy dan Mr. Abraham langsung saling pandang karena permintaan Baron yang mendadak. Mobil pun langsung berhenti mendadak dan itu mengejutkan Mr. Abraham dan juga Rudy, “Eh, kenapa Tuan?” tanya Rudy, “Ada apa, Tuan? Kenapa mendadak berhenti?!” tanya Mr. Abraham dengan panik.“Ada sesuatu yang harus aku pastikan dengan mata kepalaku sendiri!” ucap Baron dengan tergesa-gesa melepas seat belt dan berlari ke luar. Jelas itu membuat Mr. Abraham dan juga Rudy karena mereka berhenti di keramaian, “Lho? Tuan?!” panggil mereka berdua. Rudy bertanya kepada Mr. Abraham dengan tindakan Baron yang benar-benar mendadak, “Mr. Abraham, kenapa Tuan Baron langsung lari?” tanya Rudy. Mr. Abraham hanya bisa menggelengkan kepala karena sikap Baron yang pergi begitu saja dan berlari ke halaman. Baron berlari ke arah wanita itu, ia sanga
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Mulai Agresif?

Aghnia pun sedikit melepas pelukannya pada Baron, dan tanpa diduga sama sekali, Aghnia langsung mencium bibir Baron. Baron mematung ketika dicium oleh Aghnia, Baron hanya memikirkan Aghnia melakukan itu dengan spontan dan mendorongnya atau sebaliknya. Aghnia pun melepas ciumannya dan kembali memeluk Baron, tanpa diduga Aghnia tidak menampar atau bahkan mendorong Baron.“Aghnia, ada apa denganmu?” tanya Baron sembari memegang kedua pipi Aghnia. Aghnia semakin erat pelukannya dan dengan nada yang manja Aghnia meminta kepada Baron, “Tolong, tetap seperti ini untuk sebentar saja!” pinta Aghnia. Baron pun mengiyakan apa yang diminta oleh Aghnia, dan cukup lama hingga memakan waktu 10 menit hingga Aghnia melepas pelukannya dan menarik Baron ke arah tempat tidur. Aghnia meminta Baron duduk dan Aghnia pun juga duduk di samping Baron, tapi tidak lama kemudian Aghnia tidur dipaha Baron.“Bagaimana kamu bisa membuat Lucas sampai seperti itu?” tanya Aghnia dengan memainkan rambutnya. Baron
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Siapa Anak Itu?

Sebuah pertemuan yang tak pernah diduga oleh keduanya, seseorang yang hadir dalam kehidupan mereka serta juga membuat keretakan rumah tangga. Aghnia mematung begitu juga dengan Baron yang tak bisa bergerak, mereka menghindari percakapan mengenai dirinya namun ia datang secara tak terduga.“S-suzy?” tanya Aghnia dengan ekspresi wajah yang tak percaya dengan apa yang ia lihat. Baron melihat Suzy dan ia yakin betul, bahwa orang yang ia lihat kemarin itu merupakan Suzy karena ia mengenakan pakaian yang sama.“I-itu benar Suzy,” gumam Baron. Suzy pun sama halnya dengan kedua pasangan itu, ia tidak bisa mempercayai bahwa pertemuan yang sering ia hindari akhirnya dipertemukan secara tidak senjaga, “Aghnia? Baron? L-lama tidak bertemu,” kata Suzy dengan membuka obrolan. Aghnia mengalihkan pandangannya dan senyumannya pun mulai terlihat sedikit terpaksa, “Iya, Suzy. Lama tidak bertemu,” ucap Aghnia dengan penuh kecanggungan. Suzy melihat Baron dari atas kepala hingga kaki, “Kamu, berubah
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Mengagumkan!

Seorang anak yang bernama Nawasena dengan tubuh yang kecil dan ringkih pun menatap Baron dengan pandangan yang begitu meyakinkan, bahkan seperti dia memiliki banyak ambisi dalam dirinya. Rambut yang hitam, pipi yang kemerahan, dan senyum di bibirnya bagaikan sebuah wine yang dapat memikat banyak orang. Namun, dibalik semua keindahan pasti adanya sebuah kekurangan, selain tubuhnya yang lemah ada 2 bola mata yang putih semu abu. "Anak ini, ada apa dengan kedua matanya? Tubuhnya kecil sekali," gumam Baron yang menatap anak itu dengan sangat jeli. Suzy pun menarik tangan anak itu dengan pelan, "Nawasena, ayo kita pergi!" pinta Suzy. Namun, Nawasena seperti menolak untuk pergi dan terus matanya tertuju kepada Baron. Baron pun berjongkok dan memegang kepala Nawasena, "Om, tadi kenapa om berdiri di depan pintu?" tanya Nawasena. Baron mendekatkan dirinya ke mata anak itu, dan Nawasena pun seperti memberitahu Baron, "Om, mau sedekat apapun aku tidak bisa melihat!" Sontak itu membuat
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Ada Orang Disini!

Pernyataan Baron membuat Aghnia keheranan hingga ia melihat ke Baron, “Apa? Melatih anak itu beladiri? Kamu yang benar saja!” kata Aghnia dengan wajah yang tidak percaya pada Baron.“Memang terdengar sedikit aneh, tapi aku rasa itu bisa dilakukan dengan benar,” kata Baron. Aghnia menggeleng karena saking anehnya pernyataan Baron, “Tapi dia tidak bisa melihat!” kata Aghnia untuk memastikan apa keputusan Baron.“Aghnia, apa kamu pernah melihat seseorang yang buta tapi dia bisa melihat kita dengan pendengarannya? Anak itu, dia bisa merasakan bahwa aku ada di balik pintu, apa itu mungkin? Bahkan Suzy tidak sadar aku ada disana!” jelas Baron. Aghnia seperti tertarik dengan kata-kata Baron, “Orang buta yang bisa melihat dari pendengaran? Bagaimana mungkin?” tanya Aghnia, “Aku pernah bertemu seseorang yang kondisinya sama, bahkan aku rasa jika dia memiliki mata yang normal, maka dia tidak bisa hidup dengan normal. Dia benar-benar tidak bisa melihat, tapi dia pernah memukukiku berkali-kali
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Mengetahui Identitasku?

Sebuah kalimat yang membuat Baron langsung membeku, karena ada seseorang yang mengetahui dirinya bahwa dia adalah seorang Jendral Theos. Pria yang di depannya pun menjadi keringat dingin, lalu Baron melihat ke belakang dan itu hanyalah seorang anak kecil laki-laki dengan rambut kecoklatan dan memakai pakaian tentara Rusia.“Ada yang mengetahui bahwa aku adalah Jendral? Aku rasa, mereka menggunakan anak kecil karena mereka pikir aku akan melunak?!” batin Baron.“Siapa kalian?!” tanya Baron dengan tatapan tajam. Pria itu pun menjawab dengan gagap “T-tenang dulu, kami—” Lalu, Dahil menahan pria itu dengan kakinya agar pria itu tidak bisa lari, “Baron! Berhenti!” kata Aghnia yang turun dari tangga sembari dengan Orel dan seorang wanita yang mirip dengan anak laki-laki itu.“Baron, tolong berhenti! Mereka, mereka sepupuku, maaf aku juga kaget kenapa mereka bisa ada disini!” kata Aghnia. Baron nampak tidak percaya, “Ini! Ini Isabella, Baron! Y-yang dulu menjadi bridesmaids!” kata Aghni
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status