Home / Urban / Menantu sang Dewa Perang / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Menantu sang Dewa Perang: Chapter 61 - Chapter 70

102 Chapters

Puncak Yang Sesungguhnya!

Eugene merobek bajunya dan membuat Baron terkejut bukan main, karena tubuh Eugene benar-benar bukan tubuh manusia. Dimana, ada banyak jahitan dengan bagian kulit yang berbeda-beda.“Baron, inilah wujud kesempurnaanku! Aku merupakan manusia dengan tubuh sempurna!” Baron tidak bisa memahami apa yang telah dilakukan oleh Eugene sehingga ia mencangkok bagian tubuh orang lain terhadap dirinya dan mengganti semuanya.“Sulit dipercaya, aku melawan manusia sepertimu. Ah, tidak. Kau bukan lagi manusia!” ujar Baron, Eugene tertawa semakin kencang hingga ia seperti lupa akan semuanya. Lalu, Eugene berkata pada Baron, “Aku sangat menyukai ekspresimu yang terkejut melihat betapa sempurnanya diriku ini!” ujar Eugene.“Begitu? Yah, aku rasa sebaiknya aku mengakhiri ini semua!” kata Baron dengan ekspresi yang datar. Eugene pun menyeringai dan ia langsung berlari ke arah Baron, dari hentakan kakinya membuat lantai rusak karena kuatnya kaki dari Eugene, serangan Eugene itu pun membuat Baron terkeju
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more

The End of the Defector

Aghnia mendapatkan firasat buruk karena ia seperti bisa merasakan bahaya yang muncul untuk Baron, “Firasat buruk, bu? Apa maksud ibu?” tanya Miya Aghnia yang kini sudah dipasangi alat bantu dengar pun akhirnya bisa mendengar. Akan tetapi, Aghnia masih belum terlalu terbiasa.“Aku tidak tahu, Miya. Hanya saja, firasatku mengatakan bahwa ada hal yang membahayakan!” jawab Aghnia. Karena mendengar suara gelas pecah, dua ajudan Baron pun langsung masuk dan bertanya.“Apa yang terjadi?!” mereka menanyakan itu dengan bahasa Rusia. Sudah pasti, Aghnia dan Miya tidak paham.“Kalian berdua, sebenarnya siapa?” tanya Aghnia dengan bahasa Inggris. Wajah Aghnia mendadak serius dan seperti menjaga jarak, dua ajudan Baron pun sedikit gugup.“Apa kalian berdua, suruhan dari William Vigo?” tanya Aghnia, sorot mata Aghnia benar-benar tajam yang mengindikasikan darah keluarga Hasya benar-benar mengalir dalam dirinya. Sayangnya, ajudan Baron hanya takut dengan tatapan Baron.“Siapa William? Kami diper
last updateLast Updated : 2024-05-31
Read more

Sungguh Menggelikan!

Baron yang masih memayungi tubuh Eugene pun didatangi oleh anak buahnya, “Jendral, apa yang harus kita lakukan?” “Kita tunggu sebentar, saat ini situasinya sedang hujan,” ucap Baron, Susliki pun bertanya mengenai tubuh Eugene akan diapakan selanjutnya, “Jendral, dia akan kita apakan?” tanya Susliki.“Susliki, dia adalah senior kita dan juga senior dari Tzagia Romanov. Aku tahu, dia adalah seorang pembelot, tapi dia juga orang yang berjasa pada masanya saat berhasil menghentikan perang lebih besar dengan Tzagia Romanov,” jawab Baron. Baron mendengus dan bertanya mengenai keadaan Nolan, “Nolan, apa sudah ada perkembangan?” tanya Baron.“Nolan masih belum sadarkan diri, Jendral.”“Bawa dia ke rumah sakit yang aku datangi waktu itu, kita harus rawat dia sebelum semuanya terlambat!” perintah Baron. Mereka pun menjawab dengan serentak, “Baik, Jendral!” sebagian memisahkan diri dari kelompok Baron, “Bawa tubuh Eugene ketika rokoknya mati, aku akan menghubungi Tzagia Romanov dulu!” ucap B
last updateLast Updated : 2024-06-01
Read more

Tidak Mau Menjawab?

Baron menatap Billy dengan sangat jeli, “Hei, Billy. Apa yang Lucas janjikan padamu?” Baron memang sudah tahu tabiat dari keluarga Vigo, mereka tidak akan segan untuk melukai saudara mereka sendiri demi keuntungan pribadi. Jadi, melakukan semua hal demi mencapai tujuannya sudah pasti akan dilakukan. Meskipun, opsi yang dipilih merupakan sebuah tindakan kejahatan. Billy semakin ketakutan, bahkan ketakutannya melebihi pertemuan pertamanya dengan Baron, “Jadi, kamu tidak mau menjawab?” tanya Baron. Baron meminta sebuah revolver ke ajudannya, “Revolver dan satu peluru!” perintah Baron. Satu ajudan pun langsung mencari revolver dan memberikannya kepada Baron, Baron mengeluarkan peluru yang ada dan hanya menyisakan 1 peluru.“Aku rasa, mendekatkan dirimu dengan kematian adalah jalan terbaik. Karena, kamu akan menjawab semuanya dan tidak menyembunyikan apapun!” SERR!! Baron memutar magazine dan mengarahkannya ke Billy, “Ayo, kita bermain Russian Roulette!” Bola mata Billy bergetar
last updateLast Updated : 2024-06-02
Read more

Kekayaan Baron?

Para pasukan Baron pun mengikuti langkah Baron, Baron berjalan ditengah-tengah pasukan yang berbaris. Ada yang membawa Nolan menuju rumah sakit, dan ada sebagian yang akan mengawal Baron menuju rumah sakit. Susliki berada di tengah barisan dan ada di samping kiri Baron, “Jendral, apa ada tugas lagi untuk saya?” tanya Susliki.“Lakukan tugasmu selanjutnya yang diberikan oleh Tzagia Romanov, tapi sebelumnya kamu pergi ke Rusia dan melaporkan ini semua. Serta, biarkan Tzagia Romanov melihat Eugene untuk terakhir kalinya,” jawab Baron dengan terus melihat ke depan, “Dimengerti, Jendral!” Baron pun memasuki mobil dan melepas bajunya yang sudah basah, lalu Baron mengobati luka di tangannya. Pasukan Baron pun sudah siap untuk berangkat, “Kita akan berpisah saat di pusat kota. Disana, kalian akan membawa Billy, serta jenazah Eugene!” perintah Baron melalui radio. Mereka pun menjawab dengan serempak, “Siap, Jendral!” Baron pun mulai berangkat menuju ke tujuannya, diperjalanan Baron mene
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

Bodyguard Untuk Aghnia

Aghnia pun kembali menutupi luka Baron dengan perban, lalu ia menyender ke dipan dan bertanya ke Baron, “Siapa mereka berdua? Rasanya aneh ada temanmu yang menggunakan bahasa Inggris dengan aksen Rusia!” Menghadapi pertanyaan Aghnia, Baron sempat bingung karena Aghnia mengatakan ajudannya sebagai teman Baron, “Teman?” gumam Baron. Aghnia melihat Baron yang mengeluarkan wajah yang bingung, “Baron, kamu dapat teman seperti mereka dimana? Rasanya, mereka berdua itu seperti tentara!” kata Aghnia.“Yah, memang mereka berdua itu kan pasukan khusus. Masalahnya, kalau aku bilang sekarang mana mungkin Aghnia percaya dengan mudah,” batin Baron dengan memegang dagunya, “Aku, bertemu dengan mereka secara tidak sengaja sih. Oh iya, kebetulan kamu juga butuh bodyguard kan? Mungkin, kamu bisa membayar mereka, yah setidaknya mereka punya postur tubuh yang bagus,” jelas Baron. Aghnia melihat Baron dan memiringkan kepalanya, “Bodyguard? Untuk apa? Kamu kan, bisa menjagaku!” kata Aghnia. Wajah Baro
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Ambisi Nolan!

Pesan dari Mr Abraham jelas semakin membuka peluang bagi Baron untuk menghancurkan keluarga Vigo.“Jadi, aku hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya!” batin Baron. Baron langsung membuat list beberapa perusahaan yang akan Baron beli, “Apa mungkin, aku harus membeli stasiun televisi, ya?” gumam Baron.“Beberapa perusahaan media ini, sepertinya aku pernah mendengarnya dulu. Tapi, dimana?” gumam Baron. Seusai Baron membuat list, ia pun kembali keluar dan tidur di sofa.… Esok paginya, saat Baron keluar pada pagi buta ia melihat Orel dan juga Dahil yang sedang bersiap-siap untuk bergantian jaga, “Pagi, Jendral. Kami mohon izin untuk pulang terlebih dahulu,” sapa Orel, Baron pun mengangguk, “Baiklah, hati-hati. Kebetulan, sebentar lagi akan ada yang bergantian dengan kalian. Aku, akan pergi ke Nolan, aku belum sempat memeriksanya kemarin.”“Baik, Jendral. Kami akan menunggu disini sampai yang lain datang,” ucap Dahil. Baron pun langsung pergi ke ruangan Nolan dirawat,
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Ingatlah Nasihatku!

Baron pun menghampiri mereka dengan langkah yang gagah dan postur tubuh Baron membuat orang-orang yang ada di sekitar sana segan dengan Baron, “Apa yang kamu inginkan, William Vigo?” tanya Baron. William pun melihat ke arah Baron yang berjalan ke arahnya, “Baron? Hei, apa ini? Aku hanya ingin menjenguk calon kekasihku, apa tidak boleh?” tanya William dengan nada yang meledek Baron. William berbisik pada salah satu bodyguardnya dan dia seperti mengeluarkan sesuatu, akan tetapi ajudan Baron langsung menarik leher pria itu dan di dekatkan kepadanya, “Hei, aku lihat kamu bukan orang Asia. Lalu, aku rasa kamu paham dengan situasinya?” William yang melihatnya pun tertawa dengan cukup keras dengan suara tawa yang khas dengan keangkuhannya, “Baron, dari mana kamu bisa dapat orang bar-bar seperti mereka-mereka ini? Ah, selama 7 tahun itu sepertinya kamu tinggal di hutan!” Baron pun menanggapi ucapan William, karena dirinya saat ini bisa menghancurkan kepala William dengan mudah, “Apa it
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Kartu Super Exclusive?

Baron dan direktur perusahaan yang bernama Praja Ganendra, pun saling mengenal.“Ka-kamu Baron kan?” tanya Praja. Pria bertinggi 175 cm, dengan kulit sawo matang dan wajah yang tegas dengan kantung mata disekitarnya, tubuh yang sedikit berisi. Itu pun, begitu terkejut bahkan tidak mempercayai bahwa ia bertemu dengan Baron. Praja langsung menghampiri Baron dan memegang bahu Baron, “Iya! Tidak salah lagi! Kamu adalah Baron!” Praja langsung memeluk Baron dan Baron membalasnya karena mereka adalah teman semasa SMA, Praja juga adalah orang yang sering membelikan Baron makanan dengan bayaran Baron akan membantunya mengerjakan tugas sekolah dulu, “Aku tidak menyangka, setelah belasan tahun akhirnya kita bertemu lagi. Iya kan?” Baron mengangguk dan Praja mengulurkan tangannya, Baron mengerti maksud dari Praja karena mereka memiliki sebuah jabat tangan rahasia, “Kau masih ingat saja, Baron!” kata Praja, “Ah, Baron. Aku minta maaf, aku menemuimu dengan keadaan seperti ini, perusahaan kelua
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

400 Miliar!

Baron sudah mengibarkan bendera perang kepada Rakan dengan menanyakan kekayaan milik Rakan. Rakan terlihat emosi dengan dia menggetarkan giginya, “Apa maksud perkataanmu itu?!” tanya Rakan. Baron mendengus dengan nada seperti menghina Rakan, “Aku lupa, kamu sudah cukup tua untuk mendengar dengan baik. Akan aku ulang, berapa banyak uang yang kamu miliki?!” Rakan melirik ke arah Praja, “Darimana kamu dapat orang br*ngsek, seperti dia?!” tanya Rakan dengan penekanan.“Ada apa? Kamu tidak tahu sopan santun? Ayolah, kamu lebih tua dariku! Lihatlah, tepat dengan orang yang sedang berbicara denganmu!” ujar Baron dengan mata yang melotot. Praja yang tahu sikap Baron yang dulu begitu penakut, kini dia menantang pamannya sendiri yang dikenal sebagai sifat jahat keluarga Ganendra, “Baron, sudah Baron. Pamanku itu, dia bisa saja tidak melepaskan kamu dengan mudah!” ujar Praja memperingati Baron. Rakan pun berjalan dengan cepat ke arah meja dan melempar vas bunga ke arah Baron, namun Baron m
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status