Home / Rumah Tangga / Hamil Untuk Suamiku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Hamil Untuk Suamiku : Chapter 71 - Chapter 80

101 Chapters

71. Ancaman Listi

“Oh! Jadi, sekarang kamu baik-baik saja?” tanya Kia.“Tentu, aku baik, sekarang bisa merelakan kepergian ibuku ... dia memang sudah sakit sejak lama, aku tahu hal ini akan terjadi tetapi, ya, tetap sedih juga!”“Aku tahu bagaimana perasaanmu ... kehilangan orang tua itu tidak mudah untuk dilewati kesedihannya, kamu yang sabar ya!” kata Salu.“Terima kasih, teman-teman! Sudahlah, aku tidak apa, yang penting sekarang kita bekerja!” Riti berkata seraya memaklumi dirinya sendiri.Kesedihan bagi seseorang, belum tentu menjadi kesedihan bagi orang lainnya. Empati terdalam tidak dimiliki oleh setiap orang. Biasanya hanya dimiliki oleh mereka yang sudah pernah merasakan penderitaan yang sama.Semua pekerjaan Riti berjalan lancar seperti biasanya, tapi masalah muncul ketika ia hendak pulang. Seorang wanita memintanya masuk ke mobilnya, saat ia menunggu Jasin yang tidak juga datang menjemputnya. “Kamu Riti, kan? Ayo ikut aku!” “Ya! Siapa kamu?” tanya Riti, pada seorang wanita yang berd
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

72. Delizah Tidak Mengakui

Namun, Riti tidak menggubris ucapan Listi dan pergi ke halaman Haruna lagi.Di mobil, Listi terus mengumpat.“Kurang ajar sekali dia!” katanya, pada teman yang duduk di depannya.“Aku tidak akan bisa tenang kalau punya saudara ipar seperti dia!”“Ya, aku juga begitu untuk saja kami tidak dekat!”“Lalu apa ya kan kamu lakukan sekarang, dia tidak mau mengakuinya!”Listi menggelengkan kepala, dan pindah posisi duduknya ke depan. Awalnya ia hanya ingin membuktikan tentang, apa yang dia dengar bahwa, gadis itu menikah dengan Tama karena terpaksa. Lalu, setelah Riti mengaku, maka ia akan membuat gadis itu pergi dengan suka rela.Namun setelah berbicara dengannya hari ini, Listi melihat jika Riti tidak selemah yang ia kira. Bisa jadi apa yang dia katakan kepada ayahnya adalah kebohongan belaka.Seandainya Riti hamil, maka itu akan menjadi ancaman bagi ibunya yang memiliki saham 20 persen, pada tanah yang akan diwariskan kepada Tama.Beberapa hari setelah kejadian itu, Riti mendapatk
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

73. Riti Menghilang

“Oke! Kabari aku kalau kamu sudah pulang!”Keesokan harinya di kantor, Riti kembali bertemu dengan Tina dan seperti biasa, ia mengingatkan tentang Tama.Rina melakukan ancaman itu sesuai perintah Listi, temannya yang sudah memberikan banyak barang bagus padanya. Ia diberi informasi yang salah oleh Listi hingga mau saja mengikuti keinginannya.“Kamu berani juga, ya, tetap bertahan di sini? Dasar tidak tahu malu!” kata Rina.“Menurutmu, aku harus pergi ke mana?” tanya Riti sambil melipat kedua tangannya di depan dada.“Kamu tidak takut mati, kalau nanti kamu hamil dan mereka akan membunuh bayimu!”“Aku akan melindunginya!” kata Riti sambil berbalik badan, dan saat itu Rina menarik tangannya dengan kuat.Riti secara reflex memegang tangan Rina yang mencengkeram tangannya, dalam sekali gerakan. Hal itu membuat Rina tercengang.“Apa yang kamu yang mencoba membunuhku?” kata Riti sambil melancarkan satu totok tubuh, ke tulang pundak Rina sebelah kiri.“Kalau kamu yang diutus keluarg
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

73. Dia Pergi?

“Oke! Kabari aku kalau kamu sudah pulang!” kata Jojo, sebelum telepon mereka benar-benar terputus. Dalam hati pria itu senang, punya kesempatan bertemu Riti walau dalam rangka membersihkan rumah.Keesokan harinya di kantor, Riti kembali bertemu dengan Tina dan seperti biasa, ia mengingatkan tentang Tama. Rina melakukan ancaman itu sesuai perintah Listi—temannya yang sudah memberikan banyak barang bagus padanya. Ia mendapat informasi yang salah dari Listi hingga mau saja mengikuti keinginannya, untuk mengintimidasi Riti. “Kamu berani juga, ya, tetap bertahan di sini? Dasar tidak tahu malu! Seharusnya kamu berhenti bekerja!” kata Rina. “Menurutmu, aku harus pergi ke mana?” tanya Riti sambil melipat kedua tangannya di depan dada. “Ke mana saja asal jangan di sini!” “Tempat ini dan di mana pun di duni bukanlah hakmu!” “Apa? Kamu tidak takut mati? Hah! Seharusnya pikirkan bagaimana kalau nanti kamu hamil, apa kamu mau mereka membunuh bayimu?” “Aku akan melindunginya!” kata Riti samb
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

74. Rumahku Juga Rumahmu

Tanpa berpikir panjang, Tama langsung pergi menemui Riti“Kamu tahu, kan di mana dia sekarang? Katanya pada Jasin begitu keluar dari rumahnya.“Ya!” Jasin menjawab dengan penuh rasa bersalah.Sementara Sima bisa bernafas lega sebab Tama tidak melakukan apa-apa padanya. Meskipun, ia tahu kalau Tama kecewa pada dirinya, tapi setidaknya pria itu bisa bersikap cukup bijaksana. Ia tidak menyalahkannya atas apa yang terjadi pada Riti. Mulai sekarang ia harus lebih hati-hati.Jasin mengantarkan bosnya itu ke tempat yang di mana Riti berada. Tama tidak salah memberikan kepercayaan, karena hanya pada Jasin, Riti memberitahu tentang yang.Waktu itu, Jasin tidak bisa menolak keinginan Riti untuk pergi, saat ia menjemputnya pulang kantor beberapa hari yang lalu. Sementara Tama masih sibuk memproses akuisisi perusahaan yang diinginkannya. Setelah hari itu, Riti menolak untuk dijemput.Kepergian Riti, bukan ingin kabur dari Tama selamanya, akan tetapi demi kepentingan Tama juga, begitu alasan
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

75. Mengakui keadaan yang dialami

“Kamu masih bertanya seperti itu, apa kamu masih meragukan aku?”Tanyakan Tama, membuat Riti tertegun sejenak dan berpikir, mungkin Tama hanya salah bicara, pria itu tidak mungkin benar-benar mengharapkan kepercayaannya. Selama ini, Riti sebenarnya masih penasaran dengan kekayaan dan juga kepribadiannya. Ia memang sudah menyerahkan dirinya pada Tama, tapi bukan berarti pria itu bisa mendapatkan hatinya.Dahulu ia pernah memberikan hatinya kepada Lery sampai rela membiarkan pria itu bahagia. Meskipun ia harus, kehilangan harga diri dan juga sahabatnya. Jadi, ia sekarang dalam dilema, apakah harus benar-benar mencintai Tama atau sebaliknya.“Aku bukannya meragukan kamu tapi, aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk di antara kita!” kata Riti kemudian setelah terdiam sekian lama.“Apa maksudmu?”“Aku tidak ingin memecah belah hubungan antara dirimu dan keluargamu hanya karena kamu menikah denganku!” Saat berkata, Riti turun dari pangkuan Tama dan ia duduk di sebelahnya.“Kamu pun
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

76. Tidak bisa tidur

Mendengar ucapan itu, Tama hanya diam walau ia sebenarnya ingin banyak bicara, tentang segala rencana dan keinginannya pada Riti. Namun, ia memilih menelan kata-katanya sendiri. Sebagai seorang laki-laki ia harus lebih banyak memahami. Kalaupun ibu tirinya dan Listi hendak berbuat buruk pada Riti, ia sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Ia tidak akan memaksa Riti untuk tetap tinggal di rumahnya kalau memang gadis itu merasa tidak nyaman di sana.Lalu, Tama memeluk Riti lebih erat lagi sambil menciumi kepalanya.“Baiklah, sekarang aku mengerti kalau begitu aku akan sering-sering datang ke sini!” katanya.“Apa tidak apa-apa kalau kamu sering ke sini bagaimana urusan pekerjaanmu?”“Aku bisa mengaturnya Jangan pikirkan soal itu, sekarang tidurlah!”Tidak lama kemudian, Riti mendengar suara halus dari nafas Tama yang teratur, menandakan laki-laki itu sudah tidur. Sementara dirinya belum bisa memicingkan mata. Gadis itu sama sekali tidak berniat mengatakan tentang kehamilannya.
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

77. Menjadi Tertuduh

Tama tahu siapa laki-laki yang sedang berdiri dengan canggung di tepi jalan itu. Lalu, ia menoleh pada Riti yang sedang menyiapkan sarapan. “Apa ada laki-laki yang sering menemanimu di sini?” katanya, sambil memakai pakaiannya. Dalam hatinya kesal, karena tidak ada laporan yang datang, tentang Riti yang bersama laki-laki di rumahnya. Soal keberadaan Jojo, sebenarnya Jasin sudah mengetahuinya. Semua sudah dilaporkan oleh para pengawalnya. Namun, pria itu menganggap Jojo bukanlah ancaman bagi Tama. Jadi, ia merasa tidak perlu melaporkannya. Ia pikir justru akan membuat konsentrasi Tama terganggu karenanya. Lagi pula pria muda itu datang hanya untuk menemani Ritu saja. Walaupun, terkadang Jojo membelikan sesuatu yang menyenangkan, tapi ia tahu diri dan tidak akan berbuat lebih pada Riti karena ia sudah berjanji pada Tama. “Siapa maksudmu?” tanya Riti sambil membereskan pakaiannya, lalu membantu Tama mengancingkan kemejanya. Tama memakai pakaian yang baru saja di antar oleh Jasin ke
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

78. Tidak dihargai

“Bu Wendy tenang saja karena masalahnya bukan soal pekerjaan tapi masalah pribadi, Riti sama Rina, ini juga kebetulan, kan?” kata Salu sambil melirik meja Riti –temannya yang sekarang kosong.“Iya, tidak mungkin kalau bus juga ikut menghukum anggota divisi kita, jadi ayo kita kerja lagi!” kata Tia.Lalu, Wendy, Tia dan Salu, kembali ke tempatnya masing-masing sedangkan, Rina hanya mengangkat kedua bahu, dan melangkah juga ke ruangannya.Sampai di sana, Rina mengirimkan beberapa pesan panjang kepada Listi, untuk menceritakan keberhasilannya dalam mempengaruhi Riti, hingga ia yakin, jika gadis itu tidak akan mengulangi perbuatannya serta menjauh dari keluarga Brawijaya. Bahkan, ia sedikit melebih-lebih kan jika Riti sangat tidak kooperatif dan juga menuduhnya macam-macam, hingga ia meminta sesuatu pada temannya itu sebagai kompensasi nya.Rina merasa dirinya berada di atas awan karena sudah berhasil melakukan sebuah misi yang awalnya ia pikir tidak mungkin.Kemudian mereka berjan
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

79. Memilih Untuk Memusuhi

Wisa menghubungi kekasihnya Wisa menghubungi kekasihnya, dan mengatakan semua perbuatan Listi pada istri dari anak tirinya, yaitu Riti—istrnya Pratama.Lalu, laki-laki itu memberi beberapa pandangan jika kemungkinan ada dua hal yang bakal terjadi dalam keluarga Brawijaya. Seandainya keluarga itu menyetujui maka mereka akan membiarkan perbuatan Listi, tapi juga mereka tidak menyukainya maka bisa jadi anak itu akan mendapatkan akibatnya.“Tapi menurutku, Listi tidak akan mendapatkan kerugian apapun dari mereka, sebaliknya gadis jalanan itu yang akan mendapatkan sesuatu!” kata Wisa dengan telepon genggam nya.Laki-laki di seberang telepon kembali membicarakan jika bisa jadi pikiran wanita itu benar. Mereka hanya bisa menunggu apa yang akan terjadi pada Pratama dan istrinya selanjutnya. Pria itu juga memikirkan jika pratama sudah siap dengan segalanya apapun yang akan dilakukan oleh keluarganya pada istrinya itu jika dia benar-benar mencintainya.“Sepertinya kita bisa membuat sebuah
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status