Home / Romansa / Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Ratu Bumi : Kebangkitan Sang Raja: Chapter 251 - Chapter 260

271 Chapters

BAB 250

15.57 WIBAliya kini berada dalam mobil Wrangler yang dikendarai Agung.Ia tengah mengecek ponselnya dan menjawab beberapa chat di aplikasi pesan instan berlogo warna hijau itu.Bibirnya tersungging senyum, lalu tak lama ia tertawa kecil.“Kenapa, Liya?” Agung yang penasaran, akhirnya bertanya.“Ini… kata Diani, Agni ngomel-ngomel…”“Agni? Ngapain dia ngomel-ngomel?”“Iya, dia komplen setelah tau aku pergi keluar. Dia sewot, kenapa kamu yang nganter aku. Padahal hari ini jadwalnya dia yang patroli, katanya…”Agung sontak tertawa. “Kasian banget…”“Ya gimana lagi. Dia sendiri aja udah sewot banget sama Delia. Kalau aku minta anter dia nemuin Delia, sepanjang jalan bakal ngomel terus…” keluh Aliya.“Bener tuh. Udah kebayang sih, ngomelnya kaya gimana,” Agung tertawa lagi.“Mana dia nyebut Delia juga dengan panggilan ‘si 7’. Saking ga mau nyebut namanya,” Aliya mengeluh lagi sambil menggeleng-gelengkan kepala.“Si tujuh?”“Iya Gung,” sahut Aliya.“Gimana ceritanya jadi panggilan si tujuh
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

BAB 251

“Serius.” Agung menyengir lebar.“Kang Dean pemilik tambang berlian terbesar di Botswana dan Kanada,” ujarnya lagi tanpa menyurutkan cengirannya.“Apa??”“Iya Liya. Pernah sekali waktu, saya ditugasin cek posko di Afrika. Saat itu saya diminta tolong kang Dean cek tambang miliknya juga.”“Hah?”“Di Afrika selatan, tambang berlian. Di Afrika Barat, tambang emas. Cakep kan?”“Hah??”“Iyes… kang Dean juga punya tambang emas..”“Apa??”“Cukuplah, buat seratus turunan mah…. Ga akan habis-habis itu harta…”“Hah…?”Agung tidak berhenti di situ. “Dan semua perusahaan tambang itu dibawah naungan korporasi raksasa dunia. Mau tau nama korporasi itu? Starlight Corp. Familiar kan dengan nama ‘Starlight’? Panggilan sayang-nya siapa coba itu&helli
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 252

“Moony kok gak ngajak gue sih? Malah Agung yang dibawa?” protes Agni saat Aliya tiba di basecamp dengan Agung.Agung yang berjalan di belakang Aliya, melakukan gerak mengibas rambut saat ia melewati tepat di depan Agni yang tentu saja membuat Agni mendelik sewot.“Kampret lu Gung!” semprotnya yang ditanggapi Agung dengan tertawa lalu berlalu begitu saja menuju lantai dua.Dean datang melalui pintu penghubung halaman belakang dan menuju pantri.“Kau sudah selesai bicara dengan Delia?” tanyanya sembari mengambil cangkir dari lemari atas.“Yup. Sudah beres,” jawab Aliya.“Gue penasaran…” Agni menggeser tubuhnya mendekat pada Aliya. “Kenapa Moony kudu nemuin tu cewek sih? Ngapain? Buat apa juga?”Aliya lalu mengembus napas perlahan.“Entahlah. Urgensi apa, aku pun ngga tau, Ni,” jawab Aliya. “Tapi… katakanlah ini satu intuisi yang menuntunku untuk melakukan itu.”“Intuisi?” Bukan Agni tidak paham soal intuisi, tapi ia kian senang mengetahui bahwa Aliya mulai tergerak untuk mengasah intuis
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

BAB 253

Kamis, 19 Januari 202319.27 WIB, teras rumah Aliya."Buta mutlak karena cinta?? Aku?" Dean terperangah, sebelum sejurus kemudian ia tergelak dalam tawa.Aliya merengut sebal. “Jangan ketawa!” sungut wanita cantik itu.Dean telah mengantar Aliya kembali ke rumahnya. Dan mereka baru saja membicarakan mengenai sesuatu di ruang tamu Aliya. Sesuatu yang menurut Aliya penting.Semua diawali pada sore itu. Saat Aliya mengunjungi basecamp. Untuk sekadar say hi pada Nawidi dan bi Titin.Entah mengapa seharian itu Aliya begitu merindukan Dean dan ingin melihat Dean walau sebentar.Meskipun mereka telah terikat secara sukma, Aliya masih merasa canggung jika mengatakan hal-hal romantis ataupun kerinduan kepada suami sukmanya itu.Di sisi lain, Aliya merasa mereka bukanlah remaja yang layak bertingkah bagai pasangan dilanda asmara.Meskipun pada kenyataannya, Aliya mengakui, dirinya kasmaran kembali. Oleh dan pada seorang Dean Dubois.Hingga akhirnya dengan menggunakan alasan hendak menengok Nawi
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

BAB 254

{Bab ini mengandung pemaparan adegan dewasa. Harap bijak dalam membaca. Silahkan skip bagi yang di bawah umur dan bagi yang tidak berkenan. Terima kasih ;) }Kedua tangan Aliya terkunci di atas kepalanya oleh genggaman erat tangan Dean. Matanya menatap sayu pria di atasnya yang juga tengah menatapnya begitu dalam dan mendebarkan.Tubuh ramping yang terkungkung oleh lengan kuat dan jantan sang pria itu, menyerah terhadap tatapan membakar milik Dean.“Hubbie…” lirih Aliya mendesah.Bibir berwarna pink pudar Aliya tampak kering, setara jiwanya yang mengering karena mendamba. Begitu dahaga atas kehangatan sang suami yang kini tampak tak terkira menawan hasrat primitif dirinya.“My Light… Sayang…” balas Dean parau.Dari dada bidang nan kokoh di hadapannya, pandangan Aliya merangkak naik melalui leher berjakun seksi untuk menemui manik mata sang kesatria infinity-nya.Di sanalah ia menemukan kedua lingkar hazel itu telah menggelap, serupa lembah di belantara hutan.Begitu kelam, liar dan me
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

BAB 255

Jumat, 20 Januari 2023Aliya melangkah keluar dari kantor desa dengan ekspresi wajah yang penuh kekesalan dan kekecewaan terpendam.Sorot matanya yang biasanya lembut kini terlihat muram, mencerminkan perasaannya yang terganggu setelah pertemuannya dengan kepala desa yang, menurutnya, begitu arogan dan keras kepala.Guntur, yang sudah menunggu di luar dengan setia mengawal Aliya hari itu, melihat ekspresi Aliya yang tidak biasa. Tanpa ragu, ia bertanya, “Ada masalah, Mbak?”Aliya menghela napas panjang, berusaha meredam rasa kesalnya yang amat mengganggu.“Kepala desa itu... dia menolak memberiku data warga pra-sejahtera yang aku butuhkan. Padahal aku sudah menjelaskan tujuan kita untuk membantu mereka. Bukannya mendukung, dia malah meremehkan dan menolak semua bentuk kerjasama yang kutawarkan,” ujarnya gusar.“Mana nolaknya kasar, lagi! Angkuh bin arogan banget tu orang,” gerutu wanita cantik itu lagi.Guntur mengangguk memahami, di dalam hatinya ia pun jelas mengerti kekesalan Aliya.
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

BAB 256

Dean berdiri terpaku di depan pintu, seolah-olah waktu berhenti ketika Aliya melangkah keluar.Wanita yang ia cintai sepenuh hati itu tampak begitu memukau.Aliya mengenakan dress selutut berwarna krem dengan motif bunga-bunga kecil yang cantik, dipadukan dengan celana jeans hitam yang ditutup sepasang sepatu boot kulit berwarna hitam.Bagian atas dress tertutup jaket kulit berpotongan ramping yang melekat sempurna di tubuhnya. Setiap detail tampak selaras, membuat Aliya terlihat semakin menawan.Rambut hitam panjangnya diikat dengan rapi, memperlihatkan wajah cantik berkulit lembut dengan sepasang mata hitam obsidian yang berkilau dalam kesederhanaan yang elegan.Ia benar-benar tampak seperti sosok yang ditakdirkan untuk mengarungi jalanan bersama Dean di atas super bike mereka.Dean tersenyum penuh arti.Ia tidak terkejut melihat mereka terlihat serasi dalam berpakaian, karena kali ini memang sangat berbeda.Selintas, kenangan masa lalu bertengger di kepala Dean. Saat pertama kali me
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 257

Hening sejenak menyelimuti mereka, sebelum akhirnya Elang mengangkat wajah, menatap mereka dengan tatapan penuh penyesalan. "Aku tahu, mungkin ini tidak berguna. Tapi aku ingin menyampaikan permintaan maafku lagi. Pada kalian berdua."Tatapan Elang lalu beralih kepada Aliya. "Aku seharusnya tahu diri sejak awal. Namun aku dibutakan oleh ego dan obsesiku untuk memilikimu. Hingga membuatku menutup mata terhadap tanda-tanda yang sudah jelas."Aliya mengernyit, sorot mata itu jelas menyiratkan kebingungan.Elang menghela napas, suaranya berubah lembut meski datar."Dulu, di hotel ini, ketika kau bermalam di sini setelah penyerangan dari Kaum Jure... kau tengah gamang. Kau bimbang. Lalu kau bertanya pada Tuhan, siapakah yang seharusnya menjadi pendampingmu. Tepat setelahnya, seseorang menekan bel pintu kamarmu. Dan yang muncul di depan pintumu adalah…. Dean." (Istriku Sang Ratu Bumi, Bab 183)Aliya terperangah. Ia menatap Elang, mencoba mengingat. Lalu potongan kenangan itu muncul kembali,
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 258

Selasa, 24 Januari 2023Aliya baru saja pulang kerja dan hendak merebahkan diri di sofa saat ponselnya bergetar. Nama Hana muncul di layar. Ia tersenyum kecil lalu menerima panggilan itu.‘Halo, Sis!’ sapa Hana dengan nada ceria."Hai Han. Apa kabar?" Aliya menyandarkan kepalanya, siap untuk percakapan panjang yang biasa mereka lakukan.‘Nanya kabar aku? Harusnya gue yang nanya kabar kamu, dong Sis. Gimana kemajuan sama Mr. Dean-mu itu?’ Hana langsung to the point, tanpa basa-basi.Aliya tersenyum malu-malu. "Emmh, garis jodoh kami kayanya makin kuat.”‘Nah nah. Gimana tuh? Gue kepo!’“Beberapa hari yang lalu, kita semacam... ya, bisa dibilang ‘penyempurnaan bonding’," jawabnya dengan sedikit ragu, namun tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia di suaranya. “Ocehanmu waktu sebelumnya, sepertinya tanda waktunya bonding itu. Itu terjadi pas malam Jumat-nya.”‘Yeay, congrats! Akhirnya ada kemajuan, ya?’ Hana tertawa ringan, terdengar puas mendengar kabar itu.Tapi ia langsung melanjutkan, ‘
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

BAB 259

20.40 WIB, Tangerang.Di dalam ballroom sebuah hotel megah, ruang meeting telah ditata dengan kemewahan luar biasa.Ruangan yang biasanya digunakan untuk pesta kini disulap menjadi arena pertemuan kelas dunia.Meja-meja disusun berbentuk oval mengelilingi ruang tersebut, diatur dengan kursi-kursi yang nyaman sebanyak lima puluh tempat duduk.Setiap meja dilengkapi dengan mikrofon kecil yang tersusun rapi, memungkinkan para peserta berbicara dengan mudah —meskipun mungkin dalam hal ini, itu tidak dibutuhkan.Di ujung ruangan, terdapat kursi utama—lebih tinggi, dengan desain elegan—ditempatkan khusus untuk seseorang yang memegang kuasa tertinggi.Pencahayaan yang lembut memancarkan kehangatan, sementara karpet berwarna merah tua menyerap langkah-langkah yang melintasinya dengan hening.Di antara para peserta pertemuan yang hadir, terlihat berbagai wajah dari seluruh penjuru dunia—perwakilan dari beberapa bangsa dan negara.Mereka mengenakan busana formal, setelan jas rapi, serta tampak t
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more
PREV
1
...
232425262728
DMCA.com Protection Status