All Chapters of Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah: Chapter 861 - Chapter 870

1552 Chapters

Bab 861

Sebelum Wina dapat memikirkan alasan yang mungkin, Jordan maju selangkah dan berbicara dengannya dari kejauhan melalui pagar."Kak, kalau sebelumnya Kakak nggak membohongiku dengan alasan operasi plastik, mungkin sekarang aku bakal percaya Kakak nggak tahu sejarah hidup Kakak gimana.""Tapi, Kakak berbohong padaku dan juga melarangku memotret Kakak. Bahkan setelah itu Kakak sengaja mengenakan masker dan menutupi wajah Kakak supaya ayahku nggak bisa mengenali Kakak.""Itu berarti Kakak sudah tahu kalau wajah Kakak mirip dengan ibunya Kak Jodie pas masih muda. Itu sebabnya Kakak takut kami mengenalimu."Jordan langsung membongkar kebohongan Wina.Jodie yang awalnya berniat masuk ke dalam mobil dan membiarkan Jordan mengurus masalah ini pun sontak berhenti berjalan. Dia berbalik badan menatap Wina.Ekspresinya yang semula tampak sombong dan arogan pun berubah menjadi serius dan dingin, sebersit cahaya berkilat tajam dalam sorot tatapannya.Maksudnya ... adik sepupunya satu itu sudah tahu
Read more

Bab 862

"Kak, bibi pertamaku bilang dia ingin bertemu dengan keponakannya mumpung masih hidup, itu sebabnya kami ke sini menemuimu.""Ini satu-satunya keinginan bibi pertamaku. Ayo kita ke Britton bersama. Aku janji akan mengantar Kakak pulang setelah kalian bertemu."Jika Wina belum melihat video yang ditinggalkan ibunya, dia pasti merasa tersentuh oleh kata-kata Jordan saat ini.Bagaimanapun juga, seorang anak yatim piatu pasti ingin sekali bertemu dengan kerabatnya. Sayangnya, Wina sudah tahu segalanya ....Veransa diusir dari rumah oleh Keluarga Dinsa, sementara ibu Jodie, Wanda, menikah dengan mantan tunangan Veransa.Selain tindakan Jeana yang membuat wajah Veransa cacat, Wina yakin Wanda juga bermain kotor. Jika tidak, mana mungkin Wanda bisa menikahi mantan tunangan Veransa dengan begitu mulusnya?Ditambah lagi, setelah Wanda berhasil menikah dengan mantan tunangan Veransa, dia tidak mau membantu Veransa yang datang memohon bersama kedua anaknya.Puluhan tahun kemudian, tiba-tiba ada d
Read more

Bab 863

Wina kembali ke ruang tamu, lalu segera menelepon Jihan dan menceritakan segalanya tentang kedatangan Jodie.Jihan yang sudah mengetahui soal itu dari pengawalnya pun menghibur Wina dengan lembut, "Jangan khawatir, aku sudah mengurusnya."Begitu ditelepon oleh pengawalnya, Jihan langsung menelepon pengawalnya di Inmaon sana dan memerintahkan mereka untuk mengawasi Killian.Jika Jodie ingin mengungkap identitas Wina, orang pertama yang pasti akan Jodie cari adalah Killian. Jihan harus menahan Killian dulu, baru mengurus yang lain.Suara Jihan yang dingin, tetapi lembut itu pun membuat hati Wina yang panik perlahan-lahan menjadi tenang. "Syukurlah, aku sudah panik banget."Jihan yang sedang duduk di kantor presdir itu pun tersenyum. "Jangan khawatir, serahkan semuanya padaku."Apa pun yang terjadi, Jihan paling sering mengucapkan kalimat itu. Wina pun menjawab, "Oke, aku nggak akan mencemaskan apa pun selama ada kamu."Senyuman Jihan menjadi makin lebar, bahkan sorot tatapannya saja tamp
Read more

Bab 864

Jihan melihat jam tangannya, lalu melirik ke arah Jun. "Kok kamu masih di sini? Kamu mau makan siang di sini?""Nggak kok," jawab Jun sambil mengibaskan tangannya, "Nanti istriku akan membawakanku bekal. Aku mau duduk di sini sebentar lalu pergi."Sudut mata Jihan tampak sedikit berkedut. "Istrimu ... membawakanmu bekal makan siang setiap hari?""Ya. Istriku bilang jajan di luar itu nggak sehat, dia ngotot mau nganterin makanan buatku," jawab Jun sambil tersenyum.Tepat pada saat itu, seorang wanita yang anggun pun muncul di luar kantor presdir. Istri Jun sedang memegang kotak bekal sambil melambaikan tangannya pada Jun.Begitu melihat istrinya datang, Jun segera menurunkan kakinya dan berkata, "Kak Jihan, aku pergi dulu. Kakak jangan lupa makan, ya."Jihan memandang Jun mengambil kotak bekal itu, lalu berjalan ke lift sambil bergandengan tangan. Ekspresinya sedikit berubah.Dia mengambil ponselnya pribadi di atas meja, lalu setelah berpikir sejenak, akhirnya mengirimkan pesan kepada W
Read more

Bab 865

Jihan tidak menjawab dan menatap Isabel dengan sangat dingin. Isabel tiba-tiba panik, tetapi masih memberanikan diri untuk mengulurkan sendok dan garpu itu. "Si ... silakan dicoba, Pak Jihan ...."Ekspresi Jihan pun berubah menjadi lebih dingin, "Siapa yang memintamu mengantarkan makanan kepadaku?"Isabel hanya perlu mengingatkannya untuk makan, bukannya bersikap sok baik dan menjilat seperti ini.Nada bicara Jihan yang bahkan lebih dingin daripada saat sedang rapat sontak membuat Isabel merasa agak takut. "Pak ... Pak Daris bilang perut Pak Jihan kurang sehat. Saya takut makanan kantin perusahaan kurang higienis, jadi saya ... berinisiatif membeli makanan dari luar.""Keluar!" perintah Jihan dengan sorot tatapan yang terlihat sangat dingin dan menghina.Isabel sangat ketakutan hingga dia sontak mematung.Dia pikir tindakannya ini akan membuat Jihan menganggapnya sebagai asisten yang sangat perhatian, tetapi Jihan ternyata malah mengusirnya.Isabel menatap pria tampan di depannya denga
Read more

Bab 866

Ketika dia mendengar bahwa Wina sudah pergi, Jihan segera berdiri dan berjalan keluar ruangan. Dia bahkan tidak melihat ke samping dan langsung menuju lift.Wina dan Alta saling berpandangan, lalu Wina melangkah maju dan menepuk pundak Jihan. "Sayang, aku di sini. Kamu mau pergi ke mana?"Jihan berbalik dan melihat Wina yang sedang memiringkan kepala menatapnya sambil tersenyum dengan manis.Wina mengangkat kotak tahan panas yang dia bawa dan menggoyangkannya di depan Jihan. "Ayo kita makan siang bareng di ruanganmu."Melihat kotak bekal itu, ekspresi Jihan berangsur-angsur berubah menjadi senang.Wah, istrinya juga datang ke perusahaan untuk mengantarkan makanan kepadanya!Jihan mengambil kotak bekal itu dengan satu tangan, sementara tangannya yang satu lagi menggandeng Wina menuju ruang kerjanya."Paman Rudi minta koki masak apa?""Enak saja, ini aku yang masak sendiri. Kamu 'kan suka banget makan dengan empat jenis lauk dan satu jenis sup. Aku bahkan nggak memperlakukan Gisel begini
Read more

Bab 867

Wina yang sedang berdiri pun sedikit membungkuk bersandar ke telinga Jihan, lalu berbisik,"Kamu memetik bunga mawar untukku setiap pagi dan aku akan membawakanmu makanan setiap siang. Mari kita lihat siapa yang bisa bertahan sampai akhir."Jihan refleks tersenyum senang, senyumannya sama cerahnya dengan sinar matahari di luar jendela besar sana. Saking senangnya, bahkan alis Jihan sampai tampak melengkung."Nyonya Wina, kenapa kamu begitu baik?""Nggak baik-baik amat kok. Yang kuberikan padamu di hari pertama memang masakanku sendiri, tapi mulai sekarang yang akan kubawakan adalah masakan koki."Wina tidak punya banyak waktu untuk memasak, tetapi ...."Aku akan tetap masak buatmu kalau lagi libur panjang."Setelah Wina selesai berbicara, dia mengambil obat kumur dan menyerahkannya kepada Jihan.Kebiasaan Jihan setelah makan adalah membersihkan mulutnya.Setelah pria itu mengambilnya, dia bangkit berdiri dan berjalan pergi ke kamar mandi.Ketika keluar, Jihan kebetulan melihat Wina ber
Read more

Bab 868

Jihan melirik Wina yang terbungkus selimut dengan hanya satu jari yang terlihat sambil tersenyum senang seolah-olah berhasil memancing mangsanya."Datanglah ke sini sendiri."Wina pemalu, itu sebabnya dia meminta Jihan untuk menghampirinya. Tidak disangka Jihan malah berbalik menyuruh Wina mendatanginya."Kamu yang ke sini."Bulu mata Jihan sedikit bergetar. Dia menahan keinginannya untuk menaklukkan Wina. Dia menundukkan kepalanya dan sengaja berpura-pura cuek sambil terus mengenakan pakaiannya.Begitu melihat Jihan akan mengencangkan ikat pinggangnya, Wina sontak merasa gelisah. Dia akhirnya memberanikan diri dan menyibakkan selimutnya, lalu bergegas memeluk pinggang Jihan."Ini semua gara-gara kamu."Begitu tangan mungil Wina melingkari pinggangnya, Jihan sontak menghela napas lega.Jika Wina lebih lama satu detik lagi saja, Jihan pasti tidak sanggup berpura-pura lagi dan sudah siap mengalah.Ternyata istrinya lebih tidak sabaran dibandingkan dirinya. Yah, tidak masalah juga sih ...
Read more

Bab 869

Jihan memandangi sosok menawan di dalam kamar mandi dan baru menyadari bahwa dia sudah ditipu.Dia menahan hasratnya, lalu mengambil handuk mandi di sebelahnya dan menutupi tubuh bagian bawahnya. Jihan pun berjalan ke kamar mandi dan bersandar di pintu."Sayang, kamu mau berapa lama di dalam sana?"Begitu mendengar suara Jihan, Wina yang sedang berpakaian pun berbalik tanpa mengangkat kepalanya."Sampai kamu sudah jadi frustrasi."Begitu gairah Jihan sudah padam, barulah Wina akan keluar dan kabur secepatnya.Jihan pun terkekeh. "Oke, kalau gitu kamu tetap di dalam sana saja, ya. Aku rapat dulu."Hmph! Jihan pasti ingin menipu Wina agar Wina keluar. Wina tidak akan termakan tipu dayanya! Lebih baik dia duduk di toilet sambil bermain ponsel daripada keluar.Jihan yang sudah berjalan setengah jalan pun berhenti ketika melihat Wina tidak membuka pintu.Jihan menatap pintu kamar mandi. Setelah berpikir sejenak, dia mengganti pakaiannya dan berbalik untuk meninggalkan ruang tunggu.Begitu m
Read more

Bab 870

Semua orang yang berdiri di hadapannya adalah anggota Keluarga Lionel, Killian berdiri di paling depan ....Selain itu, ada pula Kakek Hadrian yang pernah Jefri sebut, lalu para bibi dan orang-orang lainnya yang tidak begitu Wina kenal. Mereka juga hanya bertemu sekali sewaktu di acara pernikahan ....Mereka semua menatap Wina dengan penuh kebencian, rasa benci yang sudah mendarah daging.Punggung Wina pun langsung berkeringat dingin hingga pakaiannya juga terasa basah ....Killian berjalan ke arah Wina dengan bantuan tongkat berkepala naganya, lalu menatap Wina dengan saksama dan tajam."Harusnya aku memanggilmu Nona Wina atau Nona Verina?"Sepertinya Jodie sudah memberi tahu Killian.Wina mencengkeram ponselnya dan menoleh menatap Alta.Alta yang sedang duduk di dalam mobil sudah mengirimkan pesan kepada Jihan.Begitu Wina menatapnya, Alta langsung balas mengangguk.Wina mengerti arti anggukan Alta, jadi dia mendapatkan kembali keberaniannya untuk menghadapi Killian."Kakek, ayo kita
Read more
PREV
1
...
8586878889
...
156
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status