***"Ya udah kalau gitu aku pulang dulu ya, udah malam. Enggak enak."Satu jam mengobrol di ruang tamu, Damar akhirnya beranjak lalu berpamitan untuk pulang karena dia harus segera beristirahat sebelum besok pulang ke Jakarta."Buru-buru banget," kata Aludra."Udah malam, Lu. Kamu sama Arka kan harus istirahat," kata Damar."Benar," ujar Arka. "Habis ini aku emang mau istirahat. Capek.""Ya udah kalau gitu aku pamit ya," kata Damar. Dia kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu. Namun, ketika tangannya hampir saja meraih handle, Aludra memanggilnya—membuat dia menoleh."Dam.""Ya, Lu?""Mas." Aludra melirik Arka. "Aku boleh antar Damar sampai ke mobil enggak?""Kenapa?" tanya Arka."Pengen aja, boleh enggak?" tanya Aludra.Untuk beberapa detik, Arka memandang Aludra lalu akhirnya mengangguk—mengizinkan perempuan itu mengantar Damar ke atas."Ya udah boleh," kata Arka."Makasih, Mas," ucap Aludra yang terlihat cukup senang karena diberikan izin. "Kamu tunggu di sini, ya?""Iya, jangan
Last Updated : 2024-02-27 Read more