“Akh!” Miranda tersentak kaget dan menoleh dengan cepat.“Mbak Dhara kok pulang cepat.” Dia tersenyum dan menutup laptop Dhara dengan cepat.Dhara mengerut kening, tidak senang Miranda mengacak-acak barangnya. “Apa apakan laptopku itu?”“Aku pinjam laptop Mbak. Ada tugas yang aku urus,” Miranda cengengesan.“Kamu punya laptop sendiri, kenapa pake punyaku.”“Punyaku rusak. Aku pinjam laptop Mbak, nggak lama kok.”“Terus kenapa kamu acak-acak lemari buku dan berkas-berkas kerjaku!” Dhara masih tidak senang.Miranda orang yang sangat berantakan. Dia malas merapikan barang-barang yang sudah diacak-acak.“Nanti aku rapikan kok.”“Alah, nggak pernah kamu ngerapiin. Kapan kamu pindah tempat? Kamu bahkan nggak bayar biaya kontrakan.” Dhara sudah jengkel tinggal bareng adik tirinya.Miranda hanya tinggal dan tidur secara gratis, tapi tidak pernah sedikitpun membantunya bersih-bersih atau merapikan tempat tinggal mereka. Dia hanya tahu membuat tempat tinggalnya berantakan.Miranda cemberut.“Ce
Terakhir Diperbarui : 2024-03-14 Baca selengkapnya