Share

Aborsi

Kelopak mata Dhara mengerjap sebelum akhirnya terbuka. Dia mengerang mengusap mata karena pencahayaan yang sangat terang mengganggunya. Setelah beberapa saat dia membuka matanya. Dia disambut dengan langit-langit kamar yang dicat putih dan bau antiseptik.

Dhara mengerang mencoba bangun.

“Jangan bangun dulu, kamu masih sakit.” Sebuah suara disebelahnya menahan pundak Dhara agar tetap berbaring.

Dhara menoleh ke samping yang disambut sosok Baskara yang duduk di sebelah ranjang dengan ekspresi serius.

“Pak Baskara ....” Dhara tergagap dan buru-buru ingin bangun.

“Tetaplah berbaring.” Baskara berdiri menahan Dhara agar tetap berbaring.

Dhara berbaring dengan ekspresi bingung menatap Baskara.

“Kenapa Pak Baskara ada di sini?” tanyanya lalu menatap ke sekeliling kamar. "Di mana saya?”

“Kamu di rumah sakit. Kamu pingsan di kantor.”

Dhara mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan. Wajahnya langsung memucat, dia mencoba bangun dan meraba perutnya panik. Dia ingat darah mengalir di kakiny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status