Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pendekar Tanpa Wajah: Chapter 81 - Chapter 90

498 Chapters

81 - Menghadapi Hewan Roh Kuat Level 2 Menengah

“Ya—Yao Chen, kita pergi saja! Dia terlalu kuat untuk kita berdua!” Suara Zhuge Ling bergetar. Meski mereka menggabungkan kekuatan sekalipun, akan sangat sulit melawan Singa Surai Api. Hewan itu sudah berada di level 2, tahap Menengah pula! Sehingga, itu setara melawan kultivator Tingkat 8 atau Tingkat 9. “Sial!” Yao Chen menggigit gerahamnya. Dia bergegas meraih pinggang Zhuge Ling, hendak membawa pergi menggunakan Teknik Langkah Hantu. “Roaarr!” Singa Surai Api mengaum sambil menyemburkan auranya dari mulut. Terkena aura Singa Surai Api, Yao Chen dan Zhuge Ling sama-sama merasakan kepala mereka sakit dan berakibat keduanya kembali jatuh ke tanah meski baru saja berhasil naik ke angkasa. “Grrrr ….” Singa Surai Api mengunci area menggunakan auranya sehingga sulit bagi Yao Chen dan Zhuge Ling untuk melarikan diri. “Sial! Sial! Sial!” Yao Chen terus mengumpat rendah. Dia sama sekali tidak mengira akan ada hari bertemu dengan musibah semacam ini. ‘Gao Long, apa kau bisa membantuk
Read more

82 - Kemunculan Sima Honglian

“Kucing nakal! Masih berani bertingkah?” Wanita itu berseru sambil bersiap memberikan tembakan apinya yang sangat kuat ke Singa Surai api yang sudah mundur sedikit dari Yao Chen. Karena merasakan kekuatan dari api yang lebih besar dari miliknya, Singa Surai Api sedikit gentar, tapi dia masih ingin menuntaskan dendam dia ke Yao Chen yang berhasil melukai tubuhnya. “Wa—Wanita berambut api?” Pandangan Yao Chen sedikit kabur ketika dia mendongak ke langit. Dia mengerutkan keningnya sambil membatin, ‘Sepertinya aku pernah melihat dia, tapi di mana, yah?’ Di angkasa, melayang sosok wanita berbaju merah dengan rambut berwarna merah yang dia kira api. “Roaaarrr!” Singa Surai Api menggunakan kesempatan yang ada untuk mengayunkan tapak besarnya ke Yao Chen. Melihat itu, wanita berambut merah mengerutkan keningnya dengan raut wajah marah. “Kucing keras kepala!” seru wanita itu sambil melemparkan api kuatnya ke arah Singa Surai Api. Seirin
Read more

83 - Penjelasan Gao Long

‘Apa?! 200 atau 300 tahun? Usia Master Sima yang cantik dan muda ini?’ Yao Chen memekik dalam hatinya.Sementara Sima Honglian berbincang santai dengan Zhuge Ling, Yao Chen sibuk mengobrol dengan Gao Long.“Ha ha ha! Bocah, kau ini sungguh polos. Kau pikir, kami yang berkultivasi ini memiliki tujuan apa, hah? Tentu saja menjadi kuat dan menjadi makhluk abadi, immortal!” Gao Long menyahut.Jantung Yao Chen berdebar semakin cepat. Menjadi immortal. Bukankah itu … itu sangat tidak manusiawi?“Setiap tingkatan kultivasi akan memengaruhi penampilan fisik seseorang.” Gao Long memberi penjelasan, “Misalkan saja seperti kau saat ini, basis kultivasimu di tingkat 3. Batas yang kau punya untuk tetap terlihat muda adalah sampai 100 tahun. Kalau sampai 100 tahun kau tetap di Tingkat 3 tanpa ada kenaikan, maka kau akan berangsur-angsur menua dan penampilanmu berubah.”Meneguk saliva setelah mendengar penjelasan Gao Long, Yao Chen mengakui dia belum pernah mengetahui hal semacam ini dari buku mana
Read more

84 - Menghajar Perusak Rumahnya

“Menjadi murid Sekte Dalam.” Yao Chen mengulang ucapan itu dengan suara rendah. ‘Dengan begitu, aku bisa lebih dekat dengan musuhku, Di Yuxian! Aku bisa lebih mudah membalas dendam! Dan … lebih cepat kembali ke duniaku di Indonesia!’ batinnya.Semangat juang Yao Chen kembali membara. Dia tidak boleh melupakan itu, kecuali … dia ingin selamanya berada di dimensi ini.“Ayo, Yao Chen!” seru Zhuge Ling sambil memunculkan pedangnya.Yao Chen ikut memunculkan pedangnya. “Maju!”Siang hingga sore hari, Yao Chen berlatih tanding dengan Zhuge Ling dengan pengawasan Sima Honglian. Sesekali Sima Honglian akan memberikan masukan apabila merasa ada gerakan mereka yang kurang taktis atau kurang tajam.“Kita kembali ke sekte.” Sima Honglian memutuskan demikian. Kemudian, dia mengeluarkan pusakanya sendiri, sebuah perahu terbang yang cantik desainnya menyesuaikan siapa yang memilikinya.
Read more

85 - Keberpihakan Kepala Sekte Luar

“Kenapa dia dipanggil?” Seorang murid bertanya ke temannya.“Entah, mungkin dia membuat masalah. Dia kan biang masalah!” Temannya menjawab dengan suara rendah.Sedangkan Yao Chen, setelah dia mengalahkan Pei Ding yang pengecut setelah dipukul sedikit, dia segera melesat ke arah yang diharuskan.“Ikuti dia!” Ada beberapa murid yang mengikuti Yao Chen hanya untuk menuntaskan rasa ingin tau mereka.Mengabaikan orang-orang yang membuntutinya, Yao Chen pun tiba di halaman depan gedung petinggi Sekte Luar.“Yao Chen menghadap pada Kepala Sekte Luar.” Dia menangkupkan salam sojanya ke arah gedung.Penjaga yang bertugas di sana segera masuk untuk mengabarkan ke orang yang bersangkutan.Tak lama, keluarlah penjaga tadi sambil bicara ke Yao Chen, “Ikut aku!”Yao Chen masuk ke gedung dan dibawa ke ruang khusus milik Kepala Sekte Luar.“Salam hormat untuk Kepala Sekte Luar.” Yao Chen segera memberikan sojanya untuk memberi salam hormat ke pria yang berdiri membelakangi dia.Saat menoleh ke Yao Ch
Read more

86 - Menantang Su Tingnam

“Orang Mansion Su sudah datang?” Suara gusar keluar dari mulut Kepala Sekte Luar Ming. Dia tak menyangka akan secepat ini mereka datang untuk menagih. Padahal baru kemarin mereka menghubungi dia mengenai Yao Chen. “Yao Chen, patuh dan ikut aku!” Kepala Sekte Luar Ming menatap tajam Yao Chen. “Tidak!” Ximen Hugeng segera berdiri di depan Yao Chen seolah menjadi tameng. Kedua orang tua itu saling bertatapan sengit. “Guru Ximen, jangan mendorongku terlalu jauh.” Kepala Sekte Luar Ming seakan sedang memperingatkan. “Kita harus bertanya terlebih dahulu ke Ketua Sekte!” Ximen Hugeng tidak ingin merelakan Yao Chen dibawa pergi. Belum sempat Kepala Sekte Luar Ming membalas Ximen Hugeng, sudah terdengar teriakan dari luar gerbang sekte. “Sekte Bilah Langit! Lekas berikan bocah bernama Yao Chen itu padaku!” Seruan keras terdengar di seluruh pelataran Sekte Luar. Para murid sama-sama terkejut. “Yao Chen? Ada apa lagi dengan bocah aneh itu?” “Apakah Yao Chen hanya pandai membuat masalah
Read more

87 - Menggunakan Senjata Pusaka

“Elemen es, huh?” Yao Chen segera memutar energi Qi dia dan membuat segel agar bisa memunculkan energi api yang bisa dia semburkan dari telapak tangannya saat diulurkan ke depan.Wuusshhh!Api yang kuat segera menelan pasak-pasak es tadi dan semuanya berhasil diubah menjadi uap, menyebabkan banyak orang berseru.“Dia … apinya kuat sekali!”“Ini mustahil, ‘kan? Kenapa dia masih di Tingkat 3 sudah bisa mengeluarkan elemen alam?”“Tapi, bukankah dia katanya bergabung dengan Divisi Alkimia? Mungkin saja itu sekedar api alkimia dia!”Banyak perdebatan di antara banyak penonton yang menyaksikan cara Yao Chen memblokir serangan es dari Su Tingnam.“Bocah sialan!” Su Tingnam geram karena es dia berhasil dimusnahkan Yao Chen.Yao Chen menghela napas rendah dari balik topengnya. Dia bersyukur bisa sukses melobi Gao Long sebelum ini.“Bocah, kau yakin ingin terus menggunakan apiku?” Gao Long di dalam ruang dimensi jiwa bertanya ke Yao Chen.Api yang dikeluarkan Yao Chen baru saja memang bukanlah
Read more

88 - Kedatangan Wakil Ketua Sekte, Tang Wulim

“Ingin curang?!” Mata Sima Honglian menangkap gerakan cepat Su Tingnam dan matanya menyala diikuti langkah kilatnya ke arena.Dia kibaskan satu tangan untuk meniadakan formasi penghalang dan satu tangan lainnya memusnahkan puluhan pasak es yang sudah berjarak 1 meter dari Yao Chen.Tepat ketika pasak-pasak es itu dimusnahkan Sima Honglian, derak keras datang dari istana es.Krekk! Kraakk! Blaarrr!“Astaga! Istana esnya hancur!” seru penonton sambil terperangah.“Luar biasa sekali kekuatan fisik dan energi Qi bocah topeng itu!” Ada yang berkomentar demikian.Sedangkan wajah Su Tingnam, mendadak menjadi merah padam.“Pu—Pusakaku! Pusakaku hancur!” teriak Su Tingnam dengan mata membara oleh amarah.Serpihan-serpihan es mulai beterbangan menyebar di arena dan kemudian menguap jadi udara.“Senjata pusaka seperti itu berakhir hancur.” Sima Honglian tak bisa berkata-kata saat menyaksikan tindakan Yao Chen.Tapi dia tak bisa berlama-lama termangu di tempatnya dan lekas melesat untuk menangkap
Read more

89 - Menginap di Hunian Sima Honglian

“Biarkan dia istirahat dulu.” Sima Honglian berkata sambil meninggalkan Yao Chen yang baru dia berikan energi Qi agar pulih luka-luka dalamnya sembari merebahkan Yao Chen di kasur.Selain itu, dia juga memberikan pil penyembuh kelas 4 level tinggi, sebuah pil yang harganya bisa mencekik orang biasa. Meski begitu, Sima Honglian menjejalkan begitu saja ke mulut Yao Chen tanpa hatinya berdarah.“Semoga saja Keluarga Su tidak terus mendesak lagi.” Ximen Hugeng bicara sambil berjalan keluar kamar bersama Sima Honglian. “Kalau bukan Wakil Ketua Sekte Tang yang bicara, mungkin mereka belum mau pergi.”Sima Honglian tersenyum kecil dan menutup pintu kamar.“Biarkan Yao Chen di puncakku dulu. Aku akan merawatnya.” Sima Honglian membuat keputusan.Ximen Hugeng mengangguk saja. Statusnya sebagai guru ada di bawah Sima Honglian yang merupakan Master Guru di sekte.Selain itu, seorang berstatus Master Guru seperti Sima Honglian berhak memilih hunian sendiri di salah satu puncak pegunungan teritori
Read more

90 - Berduaan Bersama Master Cantik

“A—Apa? Menunjukkan wajahku ke Master?” Yao Chen sampai menarik ke belakang kepalanya, menjauh beberapa sentimeter dari wajah Sima Honglian.Ada keterkejutan dari sikap yang ditampakkan Yao Chen. Hal ini menimbulkan tawa Sima Honglian.“Ha ha ha!” Wanita cantik itu malah memegangi perutnya sambil tertawa terbahak-bahak sampai matanya berubah menjadi bulan sabit.Sekarang Yao Chen berubah bingung. Kenapa wanita memang begitu sulit dimengerti alam pikirnya?“Ha ha ha! Eksepresi matamu sangat lucu. Aku yakin kalau topengmu dibuka dan melihat wajahmu, pasti lebih lucu, ha ha ha!” Sima Honglian belum berhenti tertawa.Kini Yao Chen merasa dia seperti sedang diolok-olok. Matanya menatap datar ke Sima Honglian yang berusaha menghentikan tawanya.“Maaf, maafkan aku, ha ha … aku benar-benar minta maaf, aku hanya bercanda. Ehem!” Sima Honglian berdehem sembari hentikan tawanya. “Itu karena kau … kau begitu lucu dan menggemaskan.”Yao Chen termangu. Baru ini dia disebut lucu dan menggemaskan. Se
Read more
PREV
1
...
7891011
...
50
DMCA.com Protection Status