Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 85 - Keberpihakan Kepala Sekte Luar

Share

85 - Keberpihakan Kepala Sekte Luar

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-28 16:10:11

“Kenapa dia dipanggil?” Seorang murid bertanya ke temannya.

“Entah, mungkin dia membuat masalah. Dia kan biang masalah!” Temannya menjawab dengan suara rendah.

Sedangkan Yao Chen, setelah dia mengalahkan Pei Ding yang pengecut setelah dipukul sedikit, dia segera melesat ke arah yang diharuskan.

“Ikuti dia!” Ada beberapa murid yang mengikuti Yao Chen hanya untuk menuntaskan rasa ingin tau mereka.

Mengabaikan orang-orang yang membuntutinya, Yao Chen pun tiba di halaman depan gedung petinggi Sekte Luar.

“Yao Chen menghadap pada Kepala Sekte Luar.” Dia menangkupkan salam sojanya ke arah gedung.

Penjaga yang bertugas di sana segera masuk untuk mengabarkan ke orang yang bersangkutan.

Tak lama, keluarlah penjaga tadi sambil bicara ke Yao Chen, “Ikut aku!”

Yao Chen masuk ke gedung dan dibawa ke ruang khusus milik Kepala Sekte Luar.

“Salam hormat untuk Kepala Sekte Luar.” Yao Chen segera memberikan sojanya untuk memberi salam hormat ke pria yang berdiri membelakangi dia.

Saat menoleh ke Yao Ch
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   86 - Menantang Su Tingnam

    “Orang Mansion Su sudah datang?” Suara gusar keluar dari mulut Kepala Sekte Luar Ming. Dia tak menyangka akan secepat ini mereka datang untuk menagih. Padahal baru kemarin mereka menghubungi dia mengenai Yao Chen. “Yao Chen, patuh dan ikut aku!” Kepala Sekte Luar Ming menatap tajam Yao Chen. “Tidak!” Ximen Hugeng segera berdiri di depan Yao Chen seolah menjadi tameng. Kedua orang tua itu saling bertatapan sengit. “Guru Ximen, jangan mendorongku terlalu jauh.” Kepala Sekte Luar Ming seakan sedang memperingatkan. “Kita harus bertanya terlebih dahulu ke Ketua Sekte!” Ximen Hugeng tidak ingin merelakan Yao Chen dibawa pergi. Belum sempat Kepala Sekte Luar Ming membalas Ximen Hugeng, sudah terdengar teriakan dari luar gerbang sekte. “Sekte Bilah Langit! Lekas berikan bocah bernama Yao Chen itu padaku!” Seruan keras terdengar di seluruh pelataran Sekte Luar. Para murid sama-sama terkejut. “Yao Chen? Ada apa lagi dengan bocah aneh itu?” “Apakah Yao Chen hanya pandai membuat masalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   87 - Menggunakan Senjata Pusaka

    “Elemen es, huh?” Yao Chen segera memutar energi Qi dia dan membuat segel agar bisa memunculkan energi api yang bisa dia semburkan dari telapak tangannya saat diulurkan ke depan.Wuusshhh!Api yang kuat segera menelan pasak-pasak es tadi dan semuanya berhasil diubah menjadi uap, menyebabkan banyak orang berseru.“Dia … apinya kuat sekali!”“Ini mustahil, ‘kan? Kenapa dia masih di Tingkat 3 sudah bisa mengeluarkan elemen alam?”“Tapi, bukankah dia katanya bergabung dengan Divisi Alkimia? Mungkin saja itu sekedar api alkimia dia!”Banyak perdebatan di antara banyak penonton yang menyaksikan cara Yao Chen memblokir serangan es dari Su Tingnam.“Bocah sialan!” Su Tingnam geram karena es dia berhasil dimusnahkan Yao Chen.Yao Chen menghela napas rendah dari balik topengnya. Dia bersyukur bisa sukses melobi Gao Long sebelum ini.“Bocah, kau yakin ingin terus menggunakan apiku?” Gao Long di dalam ruang dimensi jiwa bertanya ke Yao Chen.Api yang dikeluarkan Yao Chen baru saja memang bukanlah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   88 - Kedatangan Wakil Ketua Sekte, Tang Wulim

    “Ingin curang?!” Mata Sima Honglian menangkap gerakan cepat Su Tingnam dan matanya menyala diikuti langkah kilatnya ke arena.Dia kibaskan satu tangan untuk meniadakan formasi penghalang dan satu tangan lainnya memusnahkan puluhan pasak es yang sudah berjarak 1 meter dari Yao Chen.Tepat ketika pasak-pasak es itu dimusnahkan Sima Honglian, derak keras datang dari istana es.Krekk! Kraakk! Blaarrr!“Astaga! Istana esnya hancur!” seru penonton sambil terperangah.“Luar biasa sekali kekuatan fisik dan energi Qi bocah topeng itu!” Ada yang berkomentar demikian.Sedangkan wajah Su Tingnam, mendadak menjadi merah padam.“Pu—Pusakaku! Pusakaku hancur!” teriak Su Tingnam dengan mata membara oleh amarah.Serpihan-serpihan es mulai beterbangan menyebar di arena dan kemudian menguap jadi udara.“Senjata pusaka seperti itu berakhir hancur.” Sima Honglian tak bisa berkata-kata saat menyaksikan tindakan Yao Chen.Tapi dia tak bisa berlama-lama termangu di tempatnya dan lekas melesat untuk menangkap

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   89 - Menginap di Hunian Sima Honglian

    “Biarkan dia istirahat dulu.” Sima Honglian berkata sambil meninggalkan Yao Chen yang baru dia berikan energi Qi agar pulih luka-luka dalamnya sembari merebahkan Yao Chen di kasur.Selain itu, dia juga memberikan pil penyembuh kelas 4 level tinggi, sebuah pil yang harganya bisa mencekik orang biasa. Meski begitu, Sima Honglian menjejalkan begitu saja ke mulut Yao Chen tanpa hatinya berdarah.“Semoga saja Keluarga Su tidak terus mendesak lagi.” Ximen Hugeng bicara sambil berjalan keluar kamar bersama Sima Honglian. “Kalau bukan Wakil Ketua Sekte Tang yang bicara, mungkin mereka belum mau pergi.”Sima Honglian tersenyum kecil dan menutup pintu kamar.“Biarkan Yao Chen di puncakku dulu. Aku akan merawatnya.” Sima Honglian membuat keputusan.Ximen Hugeng mengangguk saja. Statusnya sebagai guru ada di bawah Sima Honglian yang merupakan Master Guru di sekte.Selain itu, seorang berstatus Master Guru seperti Sima Honglian berhak memilih hunian sendiri di salah satu puncak pegunungan teritori

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Pendekar Tanpa Wajah   90 - Berduaan Bersama Master Cantik

    “A—Apa? Menunjukkan wajahku ke Master?” Yao Chen sampai menarik ke belakang kepalanya, menjauh beberapa sentimeter dari wajah Sima Honglian.Ada keterkejutan dari sikap yang ditampakkan Yao Chen. Hal ini menimbulkan tawa Sima Honglian.“Ha ha ha!” Wanita cantik itu malah memegangi perutnya sambil tertawa terbahak-bahak sampai matanya berubah menjadi bulan sabit.Sekarang Yao Chen berubah bingung. Kenapa wanita memang begitu sulit dimengerti alam pikirnya?“Ha ha ha! Eksepresi matamu sangat lucu. Aku yakin kalau topengmu dibuka dan melihat wajahmu, pasti lebih lucu, ha ha ha!” Sima Honglian belum berhenti tertawa.Kini Yao Chen merasa dia seperti sedang diolok-olok. Matanya menatap datar ke Sima Honglian yang berusaha menghentikan tawanya.“Maaf, maafkan aku, ha ha … aku benar-benar minta maaf, aku hanya bercanda. Ehem!” Sima Honglian berdehem sembari hentikan tawanya. “Itu karena kau … kau begitu lucu dan menggemaskan.”Yao Chen termangu. Baru ini dia disebut lucu dan menggemaskan. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Pendekar Tanpa Wajah   91 - Serangan Api Phoenix

    “Master Sima! Ada apa denganmu?!” Yao Chen bertanya panik sambil memegangi Sima Honglian yang masih belum terlihat baik-baik saja.Sedangkan Sima Honglian masih melotot seraya terlihat kesulitan bernapas. Peluh mulai keluar membasahi kepala dan tubuhnya.“Yao … Chen … pergi ….” Sima Honglian berjuang mengatakan itu dengan ucapan tersendat.Perlahan-lahan ada hawa sangat panas keluar dari dalam tubuh Sima Honglian. Andaikan Yao Chen hanyalah remaja biasa di Tingkat 3 yang tidak mendapatkan manfaat dari Tasbih Semesta, mungkin dia bisa terbakar oleh hawa panas tersebut.“Tidak, Master!” Yao Chen menggeleng. Dia ingin bertahan untuk menjaga Sima Honglian yang mendapatkan kondisi aneh dadakan demikian.Sementara itu, Sima Honglian menatap putus asa ke Yao Chen sambil mulutnya terus menyerukan erangan lirih menahan sakit.“Bocah.” Gao Long bersuara. “Dia mengalami kondisi serangan api menahunnya.”Mendengar itu, Yao Chen lekas berbicara pada Gao Long menggunakan bahasa roh, “Apa maksudnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   92 - Berpelukan dalam Kondisi Polos

    “Ga—Gao Long! Pertanyaan macam apa itu?! Jangan bercanda!” seru Yao Chen dengan bahasa roh dia ke Gao Long yang tertawa keras di ruang dimensi jiwanya. “Lebih baik lekas beri tau aku bagaimana cara menolong Master Sima!”Melihat kepanikan Yao Chen, sebenarnya Gao Long masih ingin menggoda lebih lanjut pemuda itu, tapi Tasbih Semesta sudah mencambuknya dengan petir. Apakah ini artinya Tasbih Semesta ingin Gao Long lekas memberikan caranya?Yao Chen bisa mendengar seruan melolong Gao Long yang baru saja kena cambukan petir Tasbih Semesta, “Rasakan itu karena menertawaiku!”“Ughh! Bocah sia—bau!” Gao Long harus pandai memilih kata-kata jika bicara ke Yao Chen atau cambukan petir akan datang lagi padanya.Kini giliran Yao Chen yang terkekeh jumawa.“Tsk! Setelah kau lepas semua pakaiannya, kau juga harus lepas pakaianmu, lalu peluk dia dan bungkus dengan apimu!” Gao Long memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   93 - Tiada Jarak Bagi Kedua Bibir

    ‘Tidak! Jangan dibuka!’ Yao Chen berseru di hatinya dengan wajah cemas.Namun, sayang sekali tangan lentik Sima Honglian sudah terlanjur terulur menyentuh topeng Yao Chen.“Tak apa kalau aku ingin mengetahui wajah penolongku ini, bukan?” Suara merdu merayu Sima Honglian seakan menyihir Yao Chen, membuat pemuda itu termangu diam tak melakukan apa pun.Dengan sedikit energi Qi yang dikerahkan, akhirnya Sima Honglian berhasil melepas topeng itu.‘Oh! Guru pernah mengatakan bahwa topeng khusus itu bisa dibuka orang yang kemampuan menempanya di atas Guru. Sedangkan Master Sima sudah mencapai level Pencipta Senjata!’ Yao Chen teringat akan ini.Yao Chen pasrah. Kalau memang setelah ini Sima Honglian menjerit karena ngeri melihat wajahnya, biarlah dia telan saja rasa malu itu.Gerakan Sima Honglian menyingkirkan topeng emas dari wajah Yao Chen seakan mengalami perlambatan. Seolah ini sebuah slow motion seperti di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   522 - Bertemu Bangsa Kerajaan Phoenix

    ‘Semoga ayah mertua tidak mengecewakan kepercayaanku,’ harap Yao Chen.Sebesar itu rasa percaya Yao Chen pada ayah mertuanya hingga dia membiarkan Sima Ye mengetahui rahasia terbesarnya.Setelah Sima Ye aman di dalam ruang dimensi jiwa, Yao Chen melompat ke belakang, menghunus pedang merahnya yang langsung memancarkan cahaya merah menyilaukan. Dengan satu ayunan, gelombang energi tajam memotong udara, menciptakan jurang di tanah dan meluluhlantakkan beberapa musuh sekaligus.Namun, para siluman tidak menyerah begitu saja. Mereka menyerang dengan formasi yang lebih teratur, mengurung Yao Chen dari berbagai arah.Yao Chen terus mengerahkan tekniknya, menyemburkan api merah dari pedang untuk menghalau musuh yang mencoba menyerang dari belakang.Yao Chen menghela napas. "Kurang ajar! Aku tidak punya waktu untuk ini."Tubuhnya mulai berubah. Api merah keunguan beserta pendar cahaya emas menyelimuti kulitnya, membentuk lapisan pelindung yang tampak seperti baju perang. Otot-ototnya membesar

  • Pendekar Tanpa Wajah   521 - Tiba di Perbatasan Wilayah Siluman

    Yao Chen mengepalkan tinjunya. "Baiklah!" Dia menggunakan kesempatan itu untuk pergi bersama Sima Ye, keluar dari kepungan.Dengan satu langkah besar, tubuhnya melesat seperti kilat, meninggalkan arena. Tujuannya jelas—Wilayah Siluman, tempat Sima Honglian ditawan.Sementara itu, pertarungan sengit di belakangnya semakin membara. Ledakan demi ledakan mengguncang tanah, suara benturan memenuhi udara.Penonton yang tidak berkepentingan langsung menyingkir dari area tersebut. Mereka menjadikan pertempuran klan Gongsun dan klan Sheng sebagai topik bahasan yang panas!Namun, Yao Chen tidak menoleh dan tidak peduli apa pun. Satu-satunya yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah menyelamatkan istrinya dari cengkeraman Kerajaan Phoenix.Perjalanan menuju Wilayah Siluman baru saja dimulai.‘Aku yakin ini bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi bagiku, tidak ada yang lebih penting dari Lian Lian. Bahkan jika aku harus menantang dunia, aku akan melakukannya demi wanita yang kucintai!’Kali ini, Yao

  • Pendekar Tanpa Wajah   520 - Dikepung

    ‘Lian Lian, tunggu aku!’ seru Yao Chen di batinnya.Yao Chen melesat dengan mantap, membawa Sima Ye yang masih terluka ke luar arena. Amarahnya belum mereda, api Asura masih berkobar di tubuhnya, dan niatnya untuk menyelamatkan Sima Honglian tak tergoyahkan.Namun, sebelum mereka benar-benar bisa pergi, suara berat dan penuh tekanan menggema di udara."Berhenti di situ, bocah!" Salah satu tetua kuat dari keluarga Sheng berdiri tegap dengan aura yang menekan. "Kau pikir bisa begitu saja meninggalkan pertunangan ini tanpa konsekuensi?! Kau telah menginjak harga diri keluarga Sheng!"Setelah itu, ada banyak murid klan Sheng yang menghadang Yao Chen dan Sima Ye. Mereka mengepung keduanya.Tatapan Yao Chen tetap tajam. "Harga diri keluargamu bukan urusanku! Yang menjadi urusanku adalah istriku yang sedang dalam bahaya!""Istrimu?!" Nona Besar Sheng akhirnya angkat bicara, wajahnya yang cantik kini penuh amarah. "Jadi bagimu, aku ini apa?! Boneka yang bisa kau abaikan sesukamu?! Kau memilih

  • Pendekar Tanpa Wajah   519 - Pertikaian Gongsun dan Sheng

    “Minggir!” geram Yao Chen.Dia menatap tajam ke arah Tuan Besar Sheng yang berdiri menghadang jalannya.Mata pria tua itu berkilat penuh amarah, dan napasnya memburu seiring hawa tekanan yang mulai dia pancarkan.Namun, Yao Chen tidak gentar sedikit pun."Tuan Sheng, aku tidak punya waktu untuk membahas ini. Aku harus menyelamatkan istriku!" kata Yao Chen dengan nada dingin dan tegas."Istrimu?" Tuan Besar Sheng menggeram. "Jangan lupa, kau sudah berjanji akan menikahi putriku! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja setelah mempermalukannya di hadapan semua orang?!"Nona Besar Sheng, seorang wanita cantik dengan pakaian sutra berwarna putih gading, melangkah maju dengan ekspresi tersinggung. "Gongsun Yichen, selama ini aku telah menunggumu dengan penuh harapan! Aku pikir kau adalah pria yang bertanggung jawab, tetapi sekarang kau ingin membuangku demi wanita itu?"Ada nada cemburu di suara Nona Besar Sheng. Dia sudah cukup kesal mengenai Yao Chen dan Putri Suci, dan kin

  • Pendekar Tanpa Wajah   518 - Kabar Mengejutkan dari Sima Ye

    “Apa yang kau katakan?!” Yao Chen tersentak, rasa panik dan amarah berkelebat di matanya. “Lian Lian ada di benua atas? Bagaimana mungkin?!”Sima Ye menatap Yao Chen dengan sorot penuh rasa bersalah. “Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci sekarang. Tapi aku mohon, kau harus segera menolongnya!”Mendengar nama Sima Honglian, seluruh perhatian di arena langsung terpusat pada percakapan mereka.Gongsun Huojun, yang sedari tadi berdiri di sisi arena, memasang ekspresi kaku. Dia melangkah mendekat, mencoba menenangkan Yao Chen yang jelas-jelas hampir kehilangan kendali.“Chen’er, kau tidak bisa gegabah. Wilayah siluman adalah tempat yang berbahaya, apalagi Kerajaan Phoenix. Butuh banyak persiapan sebelum ke sana,” kata Gongsun Huojun dengan nada bijak.Namun, Yao Chen menatapnya tajam, matanya menyala penuh kemarahan. “Apa maksudmu aku tidak bisa gegabah? Istriku dalam bahaya! Bagaimana dia bisa berada di sini, di benua atas, tanpa sepengetahuanku? Apa ini ada hubungannya denganmu?!”

  • Pendekar Tanpa Wajah   517 - Kekuatan Hukum Kematian Vs Kekuatan Hukum Kehidupan

    “Ke-kekuatan Hukum Kematian!” Semua orang terkejut, termasuk Gongsun Weiyan. Sedangkan Gongsun Huojun hanya tersenyum samar karena sudah mengetahui pencapaian lanjut dari Tubuh Asura Yao Chen.Dengan satu gerakan tangan, Yao Chen menciptakan naga api ungu besar yang langsung bertabrakan dengan naga es milik Zhenhai. Benturan antara dua elemen tersebut menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang arena.Penonton harus melindungi diri dengan penghalang energi masing-masing, sementara beberapa tetua Klan Sheng mendirikan formasi pertahanan untuk melindungi struktur arena.“Inikah kekuatan Tubuh Asura?” Sheng Zhenhai menggertakkan giginya, sedikit terkejut dengan kekuatan destruktif Yao Chen.Hukum Kehidupan dia merupakan lawan dari Hukum Kematian Yao Chen.Namun, dia tidak menyerah. Tubuh Kaisar Utaranya mulai memancarkan hukum kehidupan yang lebih kuat, membuat auranya semakin murni. Dia menyerang Yao Chen dengan teknik kombinasi es dan energi kehidupan, menciptakan dunia mini di mana s

  • Pendekar Tanpa Wajah   516 - Asura Vs Kaisar Utara

    "Silakan!" Yao Chen menanggapi.Maka mereka pun mulai bertarung. Sheng Zhenhai langsung menggunakan kekuatan besar saat menyerang Yao Chen.Namun, Yao Chen tak kalah kuat dan bisa menahan serangan itu. Penonton terkesima. Anak muda yang kultivasinya hanya di tingkat 8, mampu mengimbangi lawan di tingkat 15.“Gongsun Yichen,” kata Zhenhai sambil mengangkat tombak listriknya usai mundur sejenak setelah gagal menaklukkan Yao Chen. “Aku akui kau kuat. Tapi aku tidak akan menyerah!”Pertarungan selanjutnya berlangsung sengit. Serangan angin dan petir Zhenhai membuat arena dipenuhi dengan kilatan-kilatan cahaya yang menakutkan.Namun, Yao Chen tetap tenang. Dengan teknik kombinasinya, dia berhasil menyeimbangkan kekuatan lawannya.Pada akhirnya, Yao Chen mengeluarkan teknik puncaknya: Asura Flame Dance, sebuah serangan yang memadukan api murni dan energi Asura."Lihat! Dia sudah mulai menggunakan tubuh Asuranya!" Penonton saling berteriak tertahan.Gelombang api berbentuk naga melesat ke ar

  • Pendekar Tanpa Wajah   515 - Turnamen Mencari Istri

    "Ayah bisa tenang, karena ada aku yang akan selalu mengawasinya. Hal yang kau khawatirkan tidak akan terjadi." Gongsun Huojun memberikan janjinya pada ayahnya. Gongsun Weiyan menganggukkan kepala beberapa kali sambil mengelus jenggotnya. Dia akui, ketrampilan bela diri anaknya jauh di atas dia. Maka, rasanya dia memang tidak perlu mencemaskan apa pun. * * * Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Langit cerah, namun ketegangan menyelimuti arena utama di area Klan Sheng. Area luas itu penuh dengan penonton dari berbagai klan yang datang untuk menyaksikan pertandingan memperebutkan Nona Besar Sheng, putri tertua keluarga utama Klan Sheng yang terkenal karena kecantikannya, kecerdasannya, dan bakatnya dalam kultivasi. Di tengah kerumunan, Yao Chen berdiri dengan tenang, mengenakan jubah hitam sederhana namun elegan, dengan topeng emas menutupi wajah tampannya. Kehadirannya segera menarik perhatian banyak orang. Mereka bergumam di antara mereka sendiri, membahas rumor tentang Yao Che

  • Pendekar Tanpa Wajah   514 - Kemenangan Mutlak

    “Jangan harap bisa membunuh kakakku!” seru keras dari arah samping.Ada Gongsun Yiluo yang bersiap dengan kekuatan petirnya. Dia melompat ke arah Yao Chen sambil membawa serangan petir yang brutal.Mata Asura Yao Chen melirik ke Kakak Keempatnya.“Petir, yah?” Suara berat Yao Chen keluar sebelum akhirnya dia menyeringai.Bzzzzzt!Namun, Yao Chen mengangkat tangannya dan menangkap petir itu dengan telapak tangannya. Energi petir yang ganas itu berputar sejenak di tangannya sebelum diserap ke dalam tubuhnya.“Kau hendak bermain dengan petir di hadapanku?” Yao Chen mengejek, lalu melemparkan serangan balik berupa sambaran petir bercampur api.Craaaack!Serangan itu menghantam Gongsun Yiluo tanpa ampun, melemparkannya ke tanah dengan keras. Tubuhnya bergetar hebat karena energi petir yang menyengat setiap sarafnya.“Arghh!” Namun, itu belum usai ketika Yao Chen mengarahkan tangan kosongnya ke arah Gongsun Yiluo dan menarik pemuda itu menggunakan energinya ke cengkeraman tangannya.Yao Che

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status