Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 2691 - Chapter 2700

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 2691 - Chapter 2700

2938 Chapters

Bab 2691

"Terima kasih banyak, ya. Kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu harus pergi ke mana untuk mencari gaun."Kuros menanggapinya dengan santai. "Selama ada aku, apa kamu perlu pergi ke tempat lain lagi untuk mencari gaun?""Sudah kubilang, masalah pakaianmu serahkan saja padaku.""Sudah, sudah, jangan buang-buang waktu di sini lagi. Kalau kalian ingin mengambil foto, cepat lakukan. Kalau nggak, mungkin dia akan telat menghadiri perjamuan malam ini!""Oke ...."Staf-staf lainnya segera mengerumuni Dian, bahkan ada yang segera mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan kecantikan Dian.Sejak Dian dan Kuros saling mengenal, setiap kali Dian muncul di studio ini, mereka pasti akan mengabadikan setiap momen bersinarnya sosok Dian dengan sempurna.Foto-foto itu bukan hanya sekadar foto-foto sebagai bentuk pengabadian momen-momen tertentu, foto-foto itu juga merupakan bahan pembelajaran yang sangat berharga bagi mereka.Dari mana sudut pandang penilaian Kuros? Bagaimana cara Kuros memadukan riasan
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2692

"Nona, kita sama saja. Jelas-jelas kamu yang salah, tapi kamu malah menyalahkan orang lain. Sepertinya tata kramamu juga biasa saja."Saat Dian sedang terlibat dalam pertengkaran dengan pria itu di depan pintu kediamannya sendiri, walaupun pelayan-pelayan lainnya tidak mengangkat kepala mereka, tetapi mereka jelas sedang menguping pembicaraan antara Nona Besar Keluarga Sandiga itu dengan pria misterius di hadapannya.Saat itu juga, wajah Dian tampak sedikit kemerahan, sehingga membuatnya makin memesona."Huh! Aku malas bertengkar denganmu, kembali saja sana ke tempat asalmu!"Sambil mengangkat gaunnya, Dian hendak berjalan memasuki kediamannya. Namun, siapa sangka pria itu tetap mengikutinya dari belakang.Saat mereka akan tiba di tempat untuk memperlihatkan undangan, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya, lalu memelototi pria itu dengan tajam dan berkata, "Kamu juga nggak perlu mengikutiku seperti ini, 'kan?"Phillip membenarkan posisi bingkai kacamatanya dan berkata, "Maaf, tapi masi
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2693

Terkadang, dia merasa dirinya seperti sebuah benda yang dipajang di tengah-tengah aula, membiarkan orang-orang yang berlalu-lalang mengamatinya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.Namun, sekarang, mau tak mau dia harus melakukannya.Keluarga ini mengharuskannya untuk bertindak demikian, dia juga bukannya tidak bisa melakukannya.Sejak kecil, dia dibesarkan di sebuah keluarga terpandang, bagaimana mungkin dia benar-benar tidak tahu bagaimana caranya untuk berinteraksi dengan para tetua itu?Terlebih lagi, sebelum Dian berusia sepuluh tahun, ibunya akan secara pribadi membawanya untuk menghadiri acara-acara seperti ini. Setiap kali menghadiri acara, dia akan bergandengan tangan dengan ibunya dan menyapa para tetua kenalan ibunya.Tujuan ibunya sangat jelas, yaitu mengenalkan Dian kepada semua kenalannya dan meminta bantuan mereka untuk menjaga putrinya."Bibi Resa, lama nggak bertemu! Mengapa Bibi kelihatan makin muda saja?"Orang yang dipanggil Bibi Resa itu berbalik, meraih tangan
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2694

"Huh, ternyata kamu. Bukankah kamu paling nggak suka menghadiri acara seperti ini?""Mengapa malam ini kamu malah pulang?"Dengan memasang ekspresi dingin, Dian mengalihkan pandangannya ke arah adik tirinya yang sedikit lebih pendek dibandingkannya itu."Ini adalah rumahku. Aku bisa datang dan pergi sesuka hatiku, kamu nggak berhak atur-atur aku."Ririn juga tertawa dengan acuh tak acuh dan berkata, "Kamu hanya berani berlagak hebat di hadapanku.""Aku beri tahu kamu, sekarang orang yang paling nggak disambut di rumah ini adalah kamu. Kalau aku adalah kamu, sebaiknya kamu tahu diri, jangan mempermalukan diri sendiri di acara seperti ini.""Kamu nggak sadar, ya? Kamu yang berprofesi sebagai wartawan berkeliaran di luar setiap hari, benar-benar mempermalukan Ayah.""Ayah sangat cemas setiap hari, bahkan sampai mengeluh pada ibuku. Ya, apa boleh buat, kamu adalah seseorang yang nggak punya ibu, nggak dididik oleh seorang ibu, tentu saja kamu nggak tahu apa yang boleh kamu lakukan dan apa
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2695

Phillip yang berjalan di belakang Fabian juga menyaksikan adegan itu dengan jelas. 'Eh? Benar-benar pertunjukan yang menarik.''Sepertinya kehidupan Nona Besar Keluarga Sandiga ini benar-benar nggak mudah. Setiap hari dia harus berhadapan dengan dua wanita yang jago akting itu. Pantas saja, begitu menginjak usia dewasa, dia langsung pindah keluar dari rumah dan tinggal sendiri di luar.'Awalnya Phillip mengira kenyataan sudah terpampang jelas di depan mata. Namun, Fabian malah memasang ekspresi muram. Dengan langkah cepat, dia menghampiri putrinya dan bertanya dengan nada seperti menyalahkan, "Dian, mengapa kamu menindas adikmu?"Lesti menangis tanpa henti. Dengan langkah gontai, dia menghampiri putrinya dan berlutut di hadapan putrinya. Dia menangkup wajah putrinya dan meraba-raba tubuh putrinya, seakan-akan sedang memeriksa apakah ada bagian lain dari tubuh putrinya yang terluka."Ririn, beri tahu Ibu, apakah ada bagian lain dari tubuhmu yang terasa sakit?"Sambil terisak, Ririn meng
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2696

Phillip tidak tersenyum, dia hanya melontarkan beberapa patah kata. "Orang-orang di luar sana selalu mengatakan Pak Fabian adalah orang yang sangat adil. Aku nggak menyangka, kenyataannya memang begitu. Pak Fabian memperlakukan kedua putri Bapak dengan adik tanpa membedakan siapa yang merupakan putri kandung Bapak."Ekspresi Lesti langsung berubah menjadi muram. 'Apa maksud pemuda ini?''Barusan apa kata Fabian? Dia adalah Pak Phillip dari Perusahaan Sanders? Menurut informasi yang beredar di luar sana, walau masih muda, pemuda ini adalah seorang presdir yang sangat unggul. Tapi, mengapa ucapannya sangat pedas?'Tentu saja Fabian juga bisa menyadari makna tersirat dari ucapan Phillip.Dia melirik Dian, lalu melirik Phillip dengan linglung. Secara logika, seharusnya mereka berdua tidak pernah bertemu. Mengapa Phillip kedengarannya seperti sedang menyatakan protes atas ketidakadilan yang dialami oleh Dian?Dian juga mengalihkan pandangannya ke arah Phillip, lalu menundukkan kepalanya. So
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2697

"Kalau Ayah benar-benar nggak peduli padamu, bagaimana mungkin Ayah mengadakan perjamuan ini?""Ayah mengadakan perjamuan ini untuk memperkenalkanmu kepada semua orang, agar semua orang tahu kamu adalah Nona Besar Keluarga Sandiga yang sesungguhnya!"Begitu mendengar ucapan Fabian, Ririn dan Lesti langsung saling melempar pandangan. 'Apa maksudnya?'Lesti tertawa dengan sangat natural, lalu melangkah maju beberapa langkah dan menggandeng lengan Fabian."Dian, dengarkan kata-kata ayahmu, ya. Demi menghubungi tamu-tamu undangan ini, ayahmu sudah menguras banyak waktu dan pikirannya. Bahkan ayahmu sampai mengundang Pak Phillip kemari!""Walau kamu tahu kamu nggak suka acara seperti ini, bagaimanapun juga kamu sudah berusia dua puluh tahun. Kamu adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, bukankah sudah seharusnya kamu memberi sebuah contoh yang baik untuk adikmu?""Kamu jangan sampai menghancurkan reputasi Keluarga Sandiga, ya."'Cih! Benar-benar konyol! Apa kamu pikir orang luar sepertimu berhak
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2698

Phillip sedikit menganggukkan kepalanya dan berkata, "Nona Dian. Aku nggak menyangka Nona Dian yang merupakan tuan rumah juga nggak menyukai suasana di dalam."Karena sudah bertemu dengan Phillip di sini, Dian juga sudah malas untuk berpura-pura lagi. Dia meletakkan gaunnya ke bawah, lalu menepuk-nepuknya. Di tangannya, masih ada beberapa potong kue yang diambilnya di dapur tadi.Untuk memastikan penampilannya tetap terjaga dengan sempurna, hingga sekarang dia bahkan masih belum makan. Perutnya sudah lama terasa keroncongan."Ya, benar. Kamu saja nggak suka, apa aku nggak boleh nggak suka?""Tuan Phillip, sepertinya kamu sudah sedikit terlalu kasar.""Biasanya orang yang kasar yang suka mengatai orang lain kasar.""Kenapa? Apa sampai sekarang Nona Dian masih beranggapan aku yang telah merebut tempat dudukmu?""Aku mengira setelah kamu mengetahui identitasku, seharusnya kamu sudah mengerti."Sambil menggigit potongan kue itu, Dian memutar matanya dan berkata, "Apa karena kamu adalah seo
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2699

Tiba-tiba, Dian berbalik dan melemparkan seulas senyum padanya, seulas senyuman yang sangat sedih."Untung saja pendengarku adalah kamu. Kalau orang lain, semua yang kutunjukkan ini hanya kubuat-buat.""Jelas-jelas aku terlahir di sebuah keluarga terpandang, tapi aku malah terlihat nggak bersemangat hidup, bukankah kedengarannya sangat konyol?"Phillip terdiam, tidak ada tanda-tanda niat mengejek di wajahnya.Setelah terdiam cukup lama, dia baru berkata, "Kita nggak bisa menentukan untuk lahir dan menjadi anggota keluarga mana, satu-satunya yang ada dalam genggaman kita adalah nasib kita sendiri.""Kalau kamu hanya bisa merasakan tekanan dan keterikatan dari marga Sandiga, kamu akan terperangkap dalam marga itu selamanya. Tapi, kalau kamu bisa melihat marga itu sebagai pemberi dorongan untukmu, seharusnya kehidupanmu pasti sangat berbeda.""Tentu saja, sekarang Nona Dian sedang berusaha keras untuk menggapai tujuan sendiri. Mungkin kamu hanya merasa frustrasi sesaat saja, kamu nggak me
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 2700

"Tuan Phillip, malam ini kamu jauh lebih elegan dibandingkan malam itu."Dian mengucapkan satu kalimat itu pada Phillip sambil tersenyum. Phillip mengangkat alisnya dan berkata, "Nona Dian juga jauh lebih lembut dibandingkan malam itu."Kedua orang itu tertawa pada saat bersamaan. Melihat pemandangan itu, Ririn makin kesal.'Sejak kapan wanita jalang itu mulai menggoda Phillip?''Jelas-jelas pria itu adalah pria pilihanku, kenapa dia begitu nggak tahu malu?!'Hanya saja, di hadapan banyak orang, dia juga tidak bisa menunjukkan kekesalannya. Dia hanya bisa menghampiri Phillip dengan seulas senyum kaku."Tuan Phillip, Tuan ke mana saja? Tadi aku sudah mencari Tuan ke mana-mana, tapi tetap nggak menemukan Tuan."Dia sama sekali tidak memedulikan Dian yang berdiri di samping pria itu, seolah-olah Dian tak terlihat. Melihat Ririn yang diam-diam mendekatinya, secara naluriah Phillip melangkah mundur dua langkah untuk menjaga jarak sewajarnya dengan wanita itu."Siapa kamu?"Begitu mendengar
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more
PREV
1
...
268269270271272
...
294
DMCA.com Protection Status