Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 701 - Chapter 710

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 701 - Chapter 710

2906 Chapters

Bab 702

Kekuatan kobaran api pada pedang yang mengerikan segera membasmi pasukan tengkorak di sepanjang jalan ke arah kastel, tebasan tersebut terus melesat ke arah kastel."Duar!"Cahaya abu-abu menyelimuti kastel dan menahan serangan Surya barusan, kastel itu tidak tergores sedikit pun.Sementara di tengah pasukan tengkorak, dalam sekejap muncul sebuah jalan selebar sepuluh meter."Ikuti aku."Surya berseru, dia memimpin Naka dan juga Thalia berlari ke arah kastel sambil menebas tengkorak-tengkorak yang berusaha menyerang mereka bertiga.Surya dan yang lain akhirnya sampai di pintu gerbang kastel sebelum para tengkorak itu sempat bereaksi.Surya menebas pintu gerbang tanpa ragu-ragu.Cahaya abu-abu kembali menyala.Akan tetapi, dalam jarak sedekat ini, lapisan cahaya itu tidak mampu menahan serangan Surya yang luar biasa.Pintu gerbang hancur berkeping-keping, kemudian Surya memimpin Naka dan juga Thalia berjalan memasuki kastel.Pada saat yang bersamaan, pria yang berasal dari medan pertaru
Read more

Bab 703

Pada saat ini, mayat Raja Akhram tiba-tiba membuka kedua matanya melihat ke arah semua orang.Thalia terkejut bukan main, dia tanpa sadar bersembunyi di belakang Surya.Pria yang bersama Gandar terlihat tegas, dia berdiri di antara perempuan dan juga Gandar, sementara Gandar sudah siap untuk bertarung.Bagas beserta kedua anak buahnya terlihat panik, mereka menatap Raja Akhram dan tak pernah mengalihkan pandangan mereka.Pada bola mata Raja Akhram menyala kobaran api merah gelap, mulut yang kering itu mengeluarkan suara tawa, kemudian suara tawa itu bergema di aula besar yang besar dan kosong tersebut.Suara tawa itu membuat bulu kuduk orang yang mendengarnya langsung merinding."Aku sangat senang kalian bisa masuk ke sini. Nyawa kalian jauh lebih baik daripada sampah-sampah itu, aku sangat menyukainya."Raja Akhram itu berkata dengan suara yang sama sekali tidak terdengar layaknya manusia biasa, dia menyambut kedatangan Surya dan yang lainnya dengan suka hati.Akan tetapi kelihatannya
Read more

Bab 704

Pedang Petir menembus tubuh Prajurit Roh tanpa mengeluarkan suara, ternyata serangan Surya tidak memberikan dampak apa pun terhadap prajurit itu.Sementara pada saat ini, Pedang Kematian dari Prajurit Roh sudah menebas tubuh Surya.Pisau yang ada di tangan Naka meledakkan api energi spiritual dan menebas Prajurit Roh yang hendak menyerang pada saat yang bersamaan.Namun serangan Naka barusan bernasib sama, energi spiritual kembali menembus tubuh Prajurit Roh dan tak memberikan dampak apa pun.Pada saat yang bersamaan, Prajurit Roh mengayunkan Pedang Kematian ke arah Naka.Thalia terkejut hingga wajahnya menjadi pucat, dia menggenggam pisau di tangannya dengan erat dan hendak melawan mati-matian.Akan tetapi, saat ini cahaya pedang yang berwarna perak membelah beberapa Prajurit Roh hingga mereka merintih kesakitan dan langsung lenyap.Surya sudah menyimpan kembali Pedang Petir dan menggunakan sebuah pedang panjang berwarna perak.Pedang ini murni dibentuk menggunakan kekuatan pikiran Su
Read more

Bab 705

Saat ini bisa dibilang kalau Surya sedang bertarung seorang diri menghadapi Prajurit Roh yang tak ada habisnya.Raja Akhram menatap wanita yang ada di samping pria itu, setelah beberapa saat kemudian dia berkata dengan perlahan, "Kalian yang tak memiliki jiwa, kalian benar-benar telah membuatku terkejut.""Tak berjiwa?" Surya baru pertama kali mendengar panggilan seperti ini, sehingga dia segera melirik ke arah wanita tersebut sekilas."Pak, fokuslah sedikit, pasukan Prajurit Roh ini bukanlah sesuatu yang bisa kami hadapi," ujar Naka mengingatkan.Surya yang sedang membunuh para Prajurit Roh segera mendengus, "Kamu pikir aku nggak kewalahan melawan mereka? Memangnya nggak boleh aku lihat sebentar saja?"Naka sontak terdiam, sementara Thalia berbicara dengan khawatir, "Kak Surya, sekarang bukan saatnya menggoda wanita."Surya juga terdiam, dia hanya penasaran, tetapi kenapa dua orang ini malah berpikir yang tidak-tidak?"Bocah tengik, lebih baik kamu perhatikan dirimu sendiri saja. Kura
Read more

Bab 706

Saat pria itu berhadapan dengan kematian, dia seakan kehilangan akal sehatnya.Pria itu menyuruh Gandar bertarung sembari memapah wanita itu berdiri dan menggerak-gerakkan tubuh Tesa.Wanita yang bernama Tesa Sabyan itu saat ini dalam keadaan lemah, dia bahkan tak bisa berdiri dengan stabil, apalagi mengeluarkan kekuatan misteriusnya itu.Pada saat ini, raut wajah Surya akhirnya mulai terlihat serius.Auman Siluman Alisya merupakan teknik sihir tingkat tinggi, itu merupakan serangan yang menggunakan kekuatan pikiran.Orang yang mendengar Auman Siluman jiwanya akan hancur berkeping-keping, bahkan dapat meledak dan akan menyebabkan kematian.Untung saja Surya menggunakan kekuatan pikirannya tepat waktu untuk melindungi mereka sehingga Naka dan Thalia juga selamat dari kematian.Dengan kekuatan pikiran Naka dan Thalia sekalipun, keduanya tak akan sanggup menahan serangan Auman Siluman yang merupakan teknik sihir tingkat tinggi.Pada saat ini, Alisya masih melayang di udara dan kemungkinan
Read more

Bab 707

Setelah pria itu tertegun selama beberapa saat, dia mendadak tertawa seperti seseorang yang telah kehilangan akal sehatnya."Semuanya sudah mati, hahaha! Tongkat Kematian sekarang akan menjadi milikku!"Saat bicara, pria itu berlari ke arah singgasana raja, dia mengangkat Tongkat Kematian dengan wajah gembira.Akan tetapi, dia segera melempar Tongkat Kematian itu kepada Tesa dan berkata dengan dingin, "Bawa tongkat ini dengan baik."Aura kematian yang keluar dari Tongkat Kematian sangat pekat, bila memegangnya, aura kematian itu akan terus menyerang jiwa sang pemegang tongkat, sehingga pria itu tidak mampu memegangnya lama-lama.Hanya Tesa yang memiliki keistimewaan pada tubuhnya yang mampu mengabaikan dampak yang diberikan aura kematian tersebut.Tesa mengambil Tongkat Kematian sesuai dengan perintah pria itu, dia berdiri dengan lemah. Wajah Tesa yang sedang menatap Surya yang tengah tergeletak di atas tanah terlihat simpatik.Sementara pada saat ini, pria itu melihat ke arah Thalia d
Read more

Bab 708

Thalia berdiri di depan Surya.Thalia menggenggam pisau dengan erat, kemudian menggunakan seluruh energi sejati yang dia miliki. Meski energi sejati yang tersisa tinggal sedikit dan hampir tidak ada apa-apanya ketika menghadapi kekuatan Gandar yang luar biasa, Thalia tetap berdiri di depan Surya untuk melindunginya.Gandar mengerutkan keningnya, baginya, kultivator Alam Energi Sejati bukanlah apa-apa.Sebagai seseorang yang telah mencapai tingkat suci, menghadapi Alam Energi Sejati tahap awal apalagi lawannya adalah seorang perempuan, Gandar tak kuasa merasa sedikit ragu-ragu.Pria yang sekelompok dengan Gandar segera mendengus, "Tunggu apa lagi? Cepat bunuh dia!"Gandar yang masih ragu-ragu melangkahkan kakinya.Tekanan kekuatan yang luar biasa itu membuat kedua lutut Thalia lemas, dia bahkan hampir terjatuh.Akan tetapi, Thalia berusaha sekuat tenaga untuk bertahan.Sebenarnya, Thalia sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk melawan.Sebenarnya Thalia sudah mengerahkan seluruh kek
Read more

Bab 709

Akan tetapi, mereka berdua sepertinya sama sekali tak berniat untuk menyerah.Gandar menghela napas di dalam hatinya, dia tidak ragu-ragu lagi dan bersiap menghabisi Naka serta Thalia secepat mungkin.Terlihat senyuman pada raut wajah pria itu.Dia sangat menyukai pertunjukan ini, perasaan mengendalikan situasi seperti ini sangatlah memuaskan baginya.Hanya saja, tak ada satu orang pun yang memohon kepadanya, ini membuat pria itu merasa sedikit menyesal.Namun, itu tidak apa-apa, Tongkat Kematian sudah cukup untuk membuatnya bahagia.Tepat pada saat ini, tiba-tiba ada suara dingin seseorang, "Aku nggak akan membiarkan kalian membunuh temanku!"Semua orang terkejut.Pria itu langsung memelototi Surya yang tengah terbaring.Surya bangkit berdiri secara perlahan, dia menghela napas panjang seakan baru saja terbangun dari tidurnya."Ini nggak mungkin! Kenapa kamu masih bisa hidup?" ujar pria itu terkejut.Seorang kultivator tingkat suci sekalipun tidak akan mungkin sanggup menerima seranga
Read more

Bab 710

Pada saat itu, Surya merasa kalau dia benar-benar akan meninggal.Kekuatan pikiran Surya sudah hampir terkuras sampai habis, sementara jiwa kuat yang Surya pikirkan sebelumnya juga tak menahan serangan mematikan dari kekuatan kematian.Jiwa Surya mulai terkikis dan kesadarannya juga mulai menghilang.Akan tetapi, pada detik-detik nyawanya dalam kondisi paling berbahaya, dia mendengar suara di dalam jiwanya."Jiwa sedang diserang, mengaktifkan kemampuan Kesayangan Dewa."Sebuah kobaran api keemasan segera menyala pada Pohon Jiwa Surya.Kekuatan kematian segera terbakar oleh kobaran api keemasan itu hingga tak tersisa.Pohon Jiwa Surya kembali menyala kobaran api dan suara misterius itu kembali terdengar."Kemampuan Kesayangan Dewa telah selesai digunakan, gelar segera lenyap,"Surya baru teringat apa yang baru saja terjadi dalam jiwanya setelah kesadarannya kembali.Surya teringat suatu kali saat dia sedang memberikan persembahan, Surya mendapatkan gelar Kesayangan Dewa.Saat itu, Surya
Read more

Bab 711

Tesa berbicara dengan suara pelan, "Devon sangat galak, kalau dia nggak senang sedikit saja, dia pasti langsung pukul aku. Aku benar-benar takut sama dia."Surya terdiam. Padahal, kalau kemampuan Tesa diasah dengan baik, dia pasti akan menjadi sosok yang mengerikan dan tak akan ada orang yang berani menindasnya.Mungkin saja ini disebabkan karena karakter Tesa yang penakut sedari kecil atau lingkungan hidupnya.Bagaimanapun juga, Tesa kehilangan keluarganya sejak dia kecil dan dibesarkan oleh orang lain, sedikit banyak pasti mentalnya terpengaruh oleh hal tersebut.Surya merenung sejenak, lalu berkata, "Apa kamu mau ikut bersamaku?""Mau," jawab Tesa segera.Surya tersenyum, kemudian dia menjulurkan tangannya kepada Tesa.Tesa menatap Surya dengan takut-takut, dia berjalan selangkah demi selangkah hingga ke sisi Surya, lalu meletakkan tangannya pada tangan Surya dengan pelan.Surya menggandeng Tesa hingga ke hadapan Thalia dan juga Naka, lalu berkata, "Semua sudah selesai, ayo kita pul
Read more
PREV
1
...
6970717273
...
291
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status