Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 1421 - Chapter 1430

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 1421 - Chapter 1430

2906 Chapters

Bab 1422

"Kamu bisa memanggilku Surya," balas Surya sambil menatap Alfred dengan senyuman.Alfred menyahut perlahan, "Apa pun yang ingin kamu lakukan, lebih baik segera pergi.""Bagaimana kalau aku nggak mau?" tantang Surya dengan tenang.Alfred menatap Surya sambil berkata, "Tuanku adalah seseorang yang nggak akan bisa kamu provokasi. Sebaiknya kamu nggak membuat masalah untuk dirimu sendiri."Namun, sebelum Alfred selesai berbicara, dia mengangkat tangannya dan menghantamkan bola api ke arah Surya. Pada saat yang sama, dia juga mulai membentuk segel.Alfred berbicara untuk menarik perhatian, melemparkan bola api secara langsung dan mengulur waktu untuk menyelesaikan teknik sihir berikutnya. Rencana Alfred bisa dikatakan berjalan dengan lancar.Namun, Alfred menghadapi lawan yang salah.Surya hanya menjentikkan jarinya, sebuah panah es langsung memusnahkan bola api tersebut. Surya hanya menepukkan kedua tangannya, lalu Penjara Enam Pilar langsung muncul.Penjara Enam Pilar muncul di samping Al
Read more

Bab 1423

Alfred mengangguk dengan sungguh-sungguh.Surya menjentikkan jarinya, Penjara Enam Pilar pun menghilang dan Alfred mendapatkan kebebasannya kembali.Alfred tidak berkata apa-apa, hanya membungkuk samar pada Surya, lalu segera pergi."Pak Surya, kenapa kamu melepaskannya?" tanya Bandero yang tampak sedikit bingung.Entah itu membunuh Alfred secara langsung atau menyanderanya, semua lebih baik daripada membiarkan pria itu pergi begitu saja.Namun, Surya hanya tersenyum sambil menjawab, "Setiap manusia adalah orang yang memiliki status. Kita harus sopan sebelum melakukan sesuatu. Kami, rakyat Negara Aerovia adalah orang-orang yang memiliki etika."Bandero terdiam sesaat, tetapi tetap tampak khawatir.Surya tersenyum tipis sambil berkata, "Sekarang target mereka adalah aku, kamu sudah nggak penting lagi. Jangan khawatir, kamu akan baik-baik saja."Sambil berbicara, Surya mengulurkan tangannya untuk menepuk bahu Bandero, tetapi karena tubuh Bandero tinggi dan kuat, jadi agak sulit bagi Sury
Read more

Bab 1424

Surya berbalik, melihat dua pria paruh baya bersama dua pengawal yang sedang menatapnya dengan marah.Salah satu pria yang agak mirip dengan Delvi, bergegas maju dan merebut Delvi dari pelukan Surya."Siapa kalian?" tanya Surya seraya mengerutkan kening.Dominic menjawab dengan nada dingin, "Aku ayahnya. Siapa kamu? Siapa namamu dan kenapa kamu membuat Delvi mabuk?"Serangkaian pertanyaan itu membuat Surya berpikir sejenak, lalu dia menjelaskan perlahan, "Namaku Surya Pratama. Aku sudah kenal dengan Delvi sebelumnya. Malam ini, aku kebetulan bertemu dengannya di kedai pinggir jalan. Dia kelihatan nggak senang dan memintaku untuk minum bersamanya. Karena dia mabuk, jadi aku berencana menyewakan kamar untuknya di sini dan membiarkannya istirahat dulu. Itu saja.""Huh, pandai sekali bicaramu. Aku lihat, kamu sedang merencanakan sesuatu yang jahat, 'kan?" sela Radeva sambil melambaikan tangannya. Dua pengawal itu pun segera mengepung Surya.Surya mengerutkan kening sambil berkata, "Semua y
Read more

Bab 1425

Alfred segera pergi untuk melakukan panggilan, sedangkan Hans meminum kopi dengan santai.Seiring berjalannya waktu, Weiner yang pertama datang dan duduk di sebelah Hans.Tak lama kemudian, Moris juga datang. Mereka bertiga duduk berhadapan. Alfred menyajikan kopi berkualitas tinggi untuk mereka.Hans mempersilakan semua orang untuk minum, kemudian berkata, "Pak Moris, Bapak pernah menyuruhku untuk memperhatikan seorang pria dari Aerovia yang bernama Surya.""Benar sekali," sahut Moris yang duduk tegak sambil mengangguk perlahan.Hans tersenyum, kemudian menambahkan, "Sekarang ada informasi kalau dia akan datang mengunjungiku besok, tapi aku akan memberitahumu, dia adalah kultivator di tingkat suci."Hans menekankan kata "mengunjungi" dengan sangat kuat. Sekali dengar, orang-orang juga tahu bahwa ada maksud lain di balik itu.Ketika Moris mendengar kata-kata "kultivator tingkat suci", wajahnya yang acuh tak acuh menunjukkan sedikit perubahan."Pak Weiner," panggil Hans. Dia melanjutkan
Read more

Bab 1426

Surya tertawa samar, kemudian masuk sambil menggelengkan kepalanya.Saat ini, penjaga di pintu menghentikan Surya sambil berkata, "Maaf, Pak Hans nggak menerima tamu hari ini."Radeva menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Berani sekali bocah itu mencoba masuk ke dalam.Adipati Hans bukanlah orang yang bisa ditemui sembarangan.Namun, Surya hanya berkata dengan tenang, "Namaku Surya Pratama. Aku sudah membuat janji dengan Hans untuk mengunjunginya hari ini."Setelah berkata demikian, Surya berjalan dengan angkuh ke dalam. Penjaga pintu itu juga tidak berani menghentikannya.Dominic dan Radeva tercengang, mereka saling menatap dengan tidak percaya.Kenapa bocah itu bisa langsung masuk? Apa yang dia lakukan?Radeva mencoba melangkah maju, lalu berdebat dengan penjaga pintu, tetapi Dominic menghentikannya sambil berkata dengan suara rendah, "Tunggu saja, jangan bertindak gegabah."Ketika Radeva mendengar ini, dia hanya bisa menyerah.Sementara Delvi, dia mabuk dan masih belum bangun, j
Read more

Bab 1427

Sekarang tampaknya ketiganya juga berada di satu kubu yang sama.Setelah mendengar apa yang dikatakan Hans, Surya tersenyum tipis sambil berkata, "Sudah kubilang, beri tahu saja informasi tentang Julius padaku. Kenapa kalian harus menimbulkan masalah besar? Memangnya kamu nggak takut akan menyesal?""Menyesal?" cibir Hans. Dia menambahkan, "Di Marburi, nggak ada hal yang nggak bisa kami kendalikan. Kalau kamu merasa kamu adalah seorang kultivator tingkat suci dan bisa melakukan apa pun yang kamu mau di sini, maka kamu sudah salah total.""Aku sama sekali nggak pernah merasa kalau tingkat suci bisa melakukan apa pun yang aku inginkan, tapi aku peringatkan kamu, keserakahan dan ketidaktahuan akan menjatuhkanmu ke dalam jurang," jawab Surya dengan dingin.Wajah Hans menjadi suram. Dia pun membalas, "Apa kamu tahu kenapa aku harus melibatkan Pak Moris dan Pak Weiner?""Nggak tahu," jawab Surya.Hans menjelaskan dengan dingin, "Ini demi memberi tahu kalian kalau di Marburi, hanya kami berti
Read more

Bab 1428

Surya tiba-tiba mundur dengan pakaian di dadanya yang sudah hangus dan menghitam.Hans terkekeh, kemudian memperlihatkan liontin ajaib di dadanya.Surya menepuk-nepuk pakaiannya dan melihat sekeliling.Mata Moris menyala-nyala dengan api pertarungan, Weiner berdiri di belakang lima pengawalnya, sedangkan Hans bersikap tetap tenang.Saat ini, Weiner berkata dengan suara rendah, "Semuanya, jangan bermain lagi. Kita semua sangat sibuk."Sambil berbicara, Weiner mengangkat tangan kanannya. Lima pengawal Weiner pun mulai membidik lagi dengan senjata elektromagnetik.Tubuh Moris tersulut dengan nyala api energi spiritual. Terdapat banyak rune yang muncul di api Pedang Kesatria, lalu energi spiritual yang menakutkan mulai menyebar.Hans menghela napas sambil memunculkan bola cahaya panas di tangannya, rune yang tak terhitung jumlahnya pun muncul di sekitarnya dan perlahan berputar di sekelilingnya.Dua tekanan spiritual yang kuat menekan langsung ke arah Surya.Mereka juga telah mengaktifkan
Read more

Bab 1429

Hans menghela napas dalam-dalam, kemudian menghampiri Surya untuk memberi hormat.Weiner sudah tidak bisa berjalan lagi, tetapi dia masih mencoba bertahan, mendatangi Surya dan membungkuk dengan gemetar.Theodore yang berada di kejauhan, menundukkan kepalanya dalam-dalam.Mereka berempat membungkuk sembilan puluh derajat dan tidak berani berdiri tegak, apalagi menatap Surya.Surya mendengus dingin, menarik kursi untuk duduk, lalu menyalakan rokok dan berkata dengan tenang, "Kalian pasti tahu kenapa aku nggak membunuh kalian.""Aku tahu, Pak Surya. Julius ada di sini bersamaku. Aku akan segera membawanya kemari," jawab Hans dengan ketakutan.Saat ini, Hans tidak berani berbohong.Mereka semua mengerti bahwa jika Surya benar-benar marah, hanya dengan satu tebasan pedang, seluruh kastil dan vila akan hancur, tidak ada yang bisa selamat.Kekuatan mengerikan dari Alam Raja sudah di luar imajinasi mereka.Surya mendengus dingin, lalu bertanya, "Apa masalah Damon dan temannya adalah perbuatan
Read more

Bab 1430

"Ayah," sahut Hans sembari memberi hormat dengan cepat. Dia menundukkan kepalanya dengan mata berkedip-kedip.Dia merasa takut, berharap dan bahkan sedikit gembira di dalam hati.Pada saat yang sama, Moris dan Weiner juga menunjukkan ekspresi yang aneh.Pria itu menyapukan pandangannya ke wajah semua orang dengan dingin."Sialan."Pria itu mengumpat begitu menatap ke Surya yang sedang tersenyum.Setelah tertegun beberapa saat, pria itu melangkah ke depan Surya dan langsung berlutut."Pak Surya, aku sudah lama mencarimu. Tolong terima aku menjadi pengikutmu. Namaku, Charlie Onkola. Aku bersedia menjadi pengikutmu dan mengabdikan hidupku untukmu."Begitu mendengar perkataan Charlie, Hans dan yang lainnya benar-benar tercengang.Kapan Surya menaklukkan Charlie yang merupakan kultivator tingkat suci super?Surya menjentikkan abu rokoknya, lalu berkata sambil mengerutkan keningnya, "Bukannya nggak bisa, tapi biarkan aku menyelesaikan semua masalah di sini dulu.""Apa yang terjadi di sini?"
Read more

Bab 1431

Julius langsung tercengang. Tentu saja dia tahu bahwa masalah ini tidak bisa berakhir seperti ini. Namun, saat ini, sepertinya tidak ada cara yang lebih baik selain berpura-pura bodoh.Julius berkata dengan nada menyedihkan, "Kak, aku memang sudah menipumu, tapi aku nggak layak dihukum mati. Selain itu, lihat aku sekarang, aku benar-benar sudah menerima balasannya."Sejujurnya, Julius tampak sangat kurus seperti tongkat, badannya penuh luka dan benar-benar tampak seperti sedang sekarat.Julius sudah tinggal sekian lama di ruang bawah tanah bersama tikus, ular dan semut, ditambah dengan penyiksaan dan tekanan psikologis, yang memang bisa dianggap mendapat penyiksaan tidak manusiawi.Surya terkekeh, mengangguk seraya berkata, "Kamu benar, kamu memang nggak layak dihukum mati."Julius diam-diam menghela napas lega. Selama Surya tidak membunuhnya, dia akan melakukan apa pun yang Surya inginkan. Dengan kemampuannya sendiri, dia pasti bisa bangkit lagi di masa depan.Saat ini, Surya menatap
Read more
PREV
1
...
141142143144145
...
291
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status