Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 111 - Chapter 120

2906 Chapters

Bab 111

"Nggak berlebihan," kata Surya.Yusuf melambaikan tangannya. Kemudian, seseorang membawa surat pinjaman yang telah dicetak dari awal. Surya hanya perlu menuliskan nominal dan informasi peminjam.Surya melirik sejenak, lalu berkata, "Bunga yang tertulis di surat pinjaman ini berbeda dengan yang dikatakan Pak Yusuf. Bunga ini bahkan sesuai dengan penetapan negara?""Tentu saja. Hanya saja kamu seharusnya tahu bunga yang sebenarnya harus sesuai dengan kesepakatan lisan kita," kata Yusuf sambil tersenyum.Surya menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Aku mengerti."Yusuf melambaikan tangannya, kemudian dua pengawal membawa 4 miliar dan meletakkannya di depan Surya.Perjudian dilanjutkan kembali.Namun, Surya sepertinya sedang bernasib sial. Hanya dalam dua jam, dia telah kehilangan 4 miliar.Saat ini, Surya berkata dengan kesal, "Pinjamkan aku 4 miliar lagi, aku nggak percaya aku nggak bisa menang.""Dik." Saat ini, Yusuf menyalakan cerutu sambil berkata dengan perlahan, "Kita baru saja b
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 112

Saat ini, Surya bersandar di kursinya dengan lemah sambil bergumam, "Ternyata seperti ini rasanya berjudi."Kali ini, Surya sama sekali tidak menggunakan kemampuannya. Dia berjudi dengan berdasarkan situasi manusia normal yang lainnya.Dia berusaha keras berakting menjadi seorang penjudi untuk menikmati setiap kali berjudi.Perasaan bahagia ketika menang perjudian, kesal ketika kalah judi dan juga putus asa setelah terjerumus kekalahan.Rangsangan seperti ini terus membuatnya bergairah sehingga adrenalinnya pun terus melonjak.Perasaan seperti ini lebih seru dan mengasyikkan dibandingkan dengan naik roller coaster. Tidak heran orang-orang mengatakan judi akan membuat orang-orang ketagihan. Ternyata memang seperti itu.Pada saat ini, Surya bersandar di kursi dengan lemah, tatapannya terlihat kosong. Dia juga bergumam pada dirinya sendiri.Penampilan Surya seperti seorang penjudi yang putus asa karena kehilangan semua hartanya.Saat ini, Yusuf tertawa dengan bahagia.Surya sudah kehilang
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 113

Surya terkekeh, lalu berkata, "Membunuh orang akan dihukum mati. Membunuh orang dan mencuri organ tubuh mereka, kejahatanmu akan bertambah besar. Apa kamu nggak takut?""Takut?" Yusuf terbahak-bahak untuk waktu lama, lalu berkata, "Siapa yang harus Keluarga Basid takuti di Kota Juwana ini? Nak, kamu sama sekali nggak paham dengan kehidupan sosial."Saat ini, Surya berkata sambil mengerutkan keningnya, "Maksudmu, Keluarga Basid yang merupakan keluarga terkaya nomor tiga di Kota Juwana?""Sepertinya kamu tahu hal ini. Ya, aku adalah anggota Keluarga Basid. Anggota Keluarga Basid tersebar di seluruh kalangan politik dan bisnis. Menurutmu, siapa yang harus aku takuti?" tanya Yusuf dengan sombong.Surya berkata dengan sinis, "Apakah anggota Keluarga Basid kebal akan hukum?""Betul, keluarga seperti kami nggak tunduk pada peraturan apa pun. Bocah, kamu masih muda. Meskipun kamu tahu tiga keluarga besar, kamu sama sekali nggak paham kekuatan menakutkan seperti apa yang kami miliki," jawab Yus
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 114

"Mana bisa begitu? Kami akan pergi bersamamu.""Ini adalah perintah. Semuanya kembalilah, cepat."Yenny tahu kejadian ini mungkin akan membuatnya kehilangan jabatan wakil ketua. Hukuman ini sudah termasuk hukuman ringan.Yenny tidak merasa takut. Namun, dia tidak boleh melibatkan anak buahnya. Mereka masih muda dan ada beberapa yang belum berkeluarga.Jika mereka kehilangan pekerjaan karena Yenny, dia pasti akan merasa bersalah seumur hidupnya.Melihat Yenny sudah bertekad dan ditambah dengan tekanan dari atasan, beberapa anak buahnya hanya bisa turun dari mobil dengan tidak berdaya.Mereka memberi hormat kepada Yenny di luar mobil, lalu berbalik dan berjalan pergi.Yenny menarik napas panjang, lalu turun dari mobil dan berjalan ke bar.Saat ini, bar sudah tutup. Yenny pun mengetuk pintu dengan kuat."Siapa?"Beberapa saat kemudian, setelah terdengar suara gumam seseorang, pintu bar pun dibuka sedikit dan seseorang berambut pirang menjulurkan kepalanya.Yenny langsung menendang pria be
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 115

Gerakan pria ini yang sangat lincah itu sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi Yenny untuk bereaksi. Dalam sekejap, situasi di antara keduanya pun berbalik.Yenny kesakitan hingga memeluk perutnya sambil berjongkok di lantai. Sementara, pria itu mengambil pistol Yenny dan berkata dengan sinis, "Sialan, apa kamu kira aku orang yang gampang ditindas?"Saat ini, Yusuf berkata dengan nada rendah, "Bimo, apa yang terjadi?"Pria yang bernama Bimo Jakarsa itu menjawab, "Bos, wanita jalang ini menerobos masuk dan bertanya tentang lokasi perjudian. Tampaknya ini sudah direncanakan sebelumnya, jadi aku membawanya kemari."Yusuf melirik Yenny sekilas, lalu kembali menatap Surya sambil bertanya dengan perlahan, "Tampaknya kalian berkomplot?""Bisa dikatakan begitu," jawab Surya.Yusuf bertanya sambil terkekeh, "Kelihatannya kalian sudah berencana untuk mengincarku?""Betul," jawab Surya.Yusuf berkata dengan nada sinis, "Hanya kalian saja? Konyol sekali. Bagaimana dengan sekarang?""Dia adal
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 116

Saat ini, dua pengawal dan Bimo terbaring di lantai dengan ekspresi kesakitan. Mereka berguling-guling di lantai, sama sekali tidak bisa berdiri. Mereka bahkan tidak bisa mengeluarkan suara.Yusuf terkejut. Sementara tiga penjudi yang berpartisipasi menjebak Surya pun menunjukkan ekspresi terkejut.Sementara Yenny menunjukkan ekspresi tidak percaya seakan dia telah melihat hantu.Saat ini, Surya menarik Yenny dan memberikan pistol kepadanya sambil berkata dengan senyum, "Aku sudah bilang semua berada dalam kendaliku."Yenny mengambil pistol itu dengan ekspresi tidak percaya. Ternyata Surya memiliki kekuatan yang sehebat ini, seketika Surya berhasil memutarbalikkan situasi.Namun, Yenny adalah orang yang memiliki banyak pengalaman. Dengan cepat, dia telah menenangkan pikirkannya, lalu berkata sambil menodongkan pistol ke semua orang, "Angkat tangan kalian."Saat ini, terlihat jelas ketiga penjudi itu terkejut dengan kemampuan Surya. Mereka segera mengangkat tangan dan berdiri di pojok.
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 117

Melihat hal itu, Surya berkata dengan acuh tak acuh, "Jawab saja teleponmu, ingatlah untuk merekamnya. Hari ini, nggak peduli siapa pun yang terlibat dalam masalah ini, mereka akan mendapatkan hukuman setimpal."Melihat Surya sangat percaya diri, Yenny juga tidak merasa ragu lagi. Karena ini adalah tugasnya.Yenny menerima panggilan itu, lalu mulai merekam suara."Kapten," kata Yenny.Di telepon, terdengar suara tegas. "Di mana kamu?""Aku di Bar Kirana.""Segera kembali. Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?""Ketua, aku menemukan perjudian di Bar Kirana. Di sini ada beberapa penjudi dan uang tunai, semua bukti lengkap," kata Yenny.Orang yang menelepon terdiam beberapa saat, kemudian berkata, "Tunggu di sana, aku segera tiba."Yenny menutup telepon, lalu melihat ke arah Surya sambil berkata, "Kapten kami akan segera tiba."Namun, Surya melihat ekspresi Yenny terlihat sedikit khawatir. Kemungkinan bala bantuan tidak akan datang.Setelah berpikir sejenak, Surya merasa dirinya tid
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 118

"Baik," jawab kedua orang itu.Kemudian, Kapten berkata dengan ekspresi dingin, "Ayo, naik.""Kapten?" Yenny tidak ingin meninggalkan tempat kejadian. Karena dia tahu, kapten tim mereka sedikit bermasalah.Seketika, wajah sang kapten langsung menjadi masam, kemudian dia berkata, "Kamu mau membantah perintahku?"Yenny masih ingin berdebat, tapi saat ini Surya sudah berdiri dan berkata, "Dengarkan perintah kaptenmu, ayo kita naik."Yenny menggertakkan giginya, dia hanya bisa menerima kenyataan ini.Sementara Yusuf menunjukkan senyum yang sulit disadari. Kemudian, dia berdiri dengan perlahan.Semua orang tiba di aula bar. Saat ini, Kapten berkata sambil menatap Yenny, "Berikan pistolmu.""Apa maksudmu?" Seketika, Yenny merasa panik. Dia memegang pistol dengan kedua tangannya, tetapi dia mengarahkan moncong pistol itu ke bawah.Kapten berkata sambil mengerutkan keningnya, "Kamu membantah perintahku. Sekarang, kamu harus menjalani penyelidikan penangguhan.""Aku akui aku telah melakukan hal
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 119

Suara yang tiba-tiba ini membuat semua orang terkejut, kecuali Surya yang terlihat tenang."Ada apa ini?" Semua orang menanyakan pertanyaan yang sama.Pada saat ini di sekitar bar, puluhan anggota tim operasi khusus dengan cepat turun dari helikopter, lalu bergegas masuk ke bar.Di belakang pasukan ini, seorang jenderal berseragam militer dengan bintang di pundaknya juga berjalan masuk.Semua orang di dalam bar terkejut dengan pasukan khusus yang masuk secara tiba-tiba itu. Mereka tidak tahu apa yang terjadi. Kenapa orang-orang militer datang kemari?Setelah pasukan khusus mengepung semua orang dan mengendalikan tempat kejadian, jenderal itu baru berjalan ke depan dengan perlahan.Auranya yang luar biasa itu membuat semua orang tidak berani berbicara.Orang ini melirik sekeliling, lalu berkata, "Tim Operasi Khusus Militer Provinsi Andaru sedang bertugas. Semuanya nggak boleh bergerak. Sekarang, kami akan mulai mengidentifikasi diri."Begitu merasa ada yang tidak beres, Yusuf pun mengum
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 120

Saat ini, Surya tersenyum tipis, lalu berkata pada Yenny, "Mulailah."Saat ini, Yenny baru tersadar dari lamunannya. Setelah menenangkan pikirannya yang bersemangat, Yenny melihat ke arah Kapten sambil berkata dengan perlahan, "Kapten, bawa pasukanmu kembali dan tunggu penyelidikan internal."Kapten menghela napas panjang, ekspresinya pun terlihat sedikit santai. Kemudian, dia berkata kepada Yenny, "Kamu lebih hebat dariku. Selamat, kelak kamu pasti akan menjadi kebanggaan agen rahasia Provinsi Andaru, nggak sepertiku ...."Setelah berkata, Kapten tertawa dan berkata kepada bawahannya, "Semuanya bubar."Semua bawahannya hingga dua bawahan yang menjaga di ruang bawah tanah pun dipanggil kemari.Kapten memandang Yenny dengan tatapan meyakinkan, kemudian membawa bawahannya pergi dari tempat itu.Yenny melihat banyak hal dari tatapan kaptennya itu.Tatapan kaptennya itu menunjukkan rasa tidak berdaya, dukungan dan kesedihan padanya.Namun, sekarang Yenny tidak memedulikan terlalu banyak ha
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
291
DMCA.com Protection Status