Gerakan pria ini yang sangat lincah itu sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi Yenny untuk bereaksi. Dalam sekejap, situasi di antara keduanya pun berbalik.Yenny kesakitan hingga memeluk perutnya sambil berjongkok di lantai. Sementara, pria itu mengambil pistol Yenny dan berkata dengan sinis, "Sialan, apa kamu kira aku orang yang gampang ditindas?"Saat ini, Yusuf berkata dengan nada rendah, "Bimo, apa yang terjadi?"Pria yang bernama Bimo Jakarsa itu menjawab, "Bos, wanita jalang ini menerobos masuk dan bertanya tentang lokasi perjudian. Tampaknya ini sudah direncanakan sebelumnya, jadi aku membawanya kemari."Yusuf melirik Yenny sekilas, lalu kembali menatap Surya sambil bertanya dengan perlahan, "Tampaknya kalian berkomplot?""Bisa dikatakan begitu," jawab Surya.Yusuf bertanya sambil terkekeh, "Kelihatannya kalian sudah berencana untuk mengincarku?""Betul," jawab Surya.Yusuf berkata dengan nada sinis, "Hanya kalian saja? Konyol sekali. Bagaimana dengan sekarang?""Dia adal
Saat ini, dua pengawal dan Bimo terbaring di lantai dengan ekspresi kesakitan. Mereka berguling-guling di lantai, sama sekali tidak bisa berdiri. Mereka bahkan tidak bisa mengeluarkan suara.Yusuf terkejut. Sementara tiga penjudi yang berpartisipasi menjebak Surya pun menunjukkan ekspresi terkejut.Sementara Yenny menunjukkan ekspresi tidak percaya seakan dia telah melihat hantu.Saat ini, Surya menarik Yenny dan memberikan pistol kepadanya sambil berkata dengan senyum, "Aku sudah bilang semua berada dalam kendaliku."Yenny mengambil pistol itu dengan ekspresi tidak percaya. Ternyata Surya memiliki kekuatan yang sehebat ini, seketika Surya berhasil memutarbalikkan situasi.Namun, Yenny adalah orang yang memiliki banyak pengalaman. Dengan cepat, dia telah menenangkan pikirkannya, lalu berkata sambil menodongkan pistol ke semua orang, "Angkat tangan kalian."Saat ini, terlihat jelas ketiga penjudi itu terkejut dengan kemampuan Surya. Mereka segera mengangkat tangan dan berdiri di pojok.
Melihat hal itu, Surya berkata dengan acuh tak acuh, "Jawab saja teleponmu, ingatlah untuk merekamnya. Hari ini, nggak peduli siapa pun yang terlibat dalam masalah ini, mereka akan mendapatkan hukuman setimpal."Melihat Surya sangat percaya diri, Yenny juga tidak merasa ragu lagi. Karena ini adalah tugasnya.Yenny menerima panggilan itu, lalu mulai merekam suara."Kapten," kata Yenny.Di telepon, terdengar suara tegas. "Di mana kamu?""Aku di Bar Kirana.""Segera kembali. Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?""Ketua, aku menemukan perjudian di Bar Kirana. Di sini ada beberapa penjudi dan uang tunai, semua bukti lengkap," kata Yenny.Orang yang menelepon terdiam beberapa saat, kemudian berkata, "Tunggu di sana, aku segera tiba."Yenny menutup telepon, lalu melihat ke arah Surya sambil berkata, "Kapten kami akan segera tiba."Namun, Surya melihat ekspresi Yenny terlihat sedikit khawatir. Kemungkinan bala bantuan tidak akan datang.Setelah berpikir sejenak, Surya merasa dirinya tid
"Baik," jawab kedua orang itu.Kemudian, Kapten berkata dengan ekspresi dingin, "Ayo, naik.""Kapten?" Yenny tidak ingin meninggalkan tempat kejadian. Karena dia tahu, kapten tim mereka sedikit bermasalah.Seketika, wajah sang kapten langsung menjadi masam, kemudian dia berkata, "Kamu mau membantah perintahku?"Yenny masih ingin berdebat, tapi saat ini Surya sudah berdiri dan berkata, "Dengarkan perintah kaptenmu, ayo kita naik."Yenny menggertakkan giginya, dia hanya bisa menerima kenyataan ini.Sementara Yusuf menunjukkan senyum yang sulit disadari. Kemudian, dia berdiri dengan perlahan.Semua orang tiba di aula bar. Saat ini, Kapten berkata sambil menatap Yenny, "Berikan pistolmu.""Apa maksudmu?" Seketika, Yenny merasa panik. Dia memegang pistol dengan kedua tangannya, tetapi dia mengarahkan moncong pistol itu ke bawah.Kapten berkata sambil mengerutkan keningnya, "Kamu membantah perintahku. Sekarang, kamu harus menjalani penyelidikan penangguhan.""Aku akui aku telah melakukan hal
Suara yang tiba-tiba ini membuat semua orang terkejut, kecuali Surya yang terlihat tenang."Ada apa ini?" Semua orang menanyakan pertanyaan yang sama.Pada saat ini di sekitar bar, puluhan anggota tim operasi khusus dengan cepat turun dari helikopter, lalu bergegas masuk ke bar.Di belakang pasukan ini, seorang jenderal berseragam militer dengan bintang di pundaknya juga berjalan masuk.Semua orang di dalam bar terkejut dengan pasukan khusus yang masuk secara tiba-tiba itu. Mereka tidak tahu apa yang terjadi. Kenapa orang-orang militer datang kemari?Setelah pasukan khusus mengepung semua orang dan mengendalikan tempat kejadian, jenderal itu baru berjalan ke depan dengan perlahan.Auranya yang luar biasa itu membuat semua orang tidak berani berbicara.Orang ini melirik sekeliling, lalu berkata, "Tim Operasi Khusus Militer Provinsi Andaru sedang bertugas. Semuanya nggak boleh bergerak. Sekarang, kami akan mulai mengidentifikasi diri."Begitu merasa ada yang tidak beres, Yusuf pun mengum
Saat ini, Surya tersenyum tipis, lalu berkata pada Yenny, "Mulailah."Saat ini, Yenny baru tersadar dari lamunannya. Setelah menenangkan pikirannya yang bersemangat, Yenny melihat ke arah Kapten sambil berkata dengan perlahan, "Kapten, bawa pasukanmu kembali dan tunggu penyelidikan internal."Kapten menghela napas panjang, ekspresinya pun terlihat sedikit santai. Kemudian, dia berkata kepada Yenny, "Kamu lebih hebat dariku. Selamat, kelak kamu pasti akan menjadi kebanggaan agen rahasia Provinsi Andaru, nggak sepertiku ...."Setelah berkata, Kapten tertawa dan berkata kepada bawahannya, "Semuanya bubar."Semua bawahannya hingga dua bawahan yang menjaga di ruang bawah tanah pun dipanggil kemari.Kapten memandang Yenny dengan tatapan meyakinkan, kemudian membawa bawahannya pergi dari tempat itu.Yenny melihat banyak hal dari tatapan kaptennya itu.Tatapan kaptennya itu menunjukkan rasa tidak berdaya, dukungan dan kesedihan padanya.Namun, sekarang Yenny tidak memedulikan terlalu banyak ha
Teriakan Surya itu membuat Brian ketakutan bukan main.Brian sangat memahami kehebatan Surya.Surya adalah orang yang hampir mencapai tahap dewa. Kekuatannya itu sudah melampaui manusia biasa. Jika Surya ingin membunuh Brian, itu seperti menginjak seekor semut. Di matanya, tiga keluarga besar hanyalah sebuah lelucon.Brian sama sekali tidak menyangka ternyata Surya berada di sini.Menghadapi pertanyaan Surya, Brian sama sekali tidak berani berbohong. Dia pun segera menjawab, "Pak, aku menerima permintaan bantuan dari kerabat jauh kami. Dia mengatakan dia dipukul, jadi aku datang untuk memeriksanya.""Kerabat jauh?" Yusuf memandang Yusuf sambil berkata, "Bagaimana mungkin kerabat jauh bisa membuatmu turun tangan sendiri?"Seketika, Brian ketakutan hingga sekujur tubuhnya berkeringat dingin. Kemudian, dia segera berkata, "Pak, karena dia bilang masalah di sini akan melibatkan salah satu anggota inti Keluarga Basid, jadi aku bergegas kemari. Aku benar-benar nggak tahu sebenarnya apa yang
"Bawa semua orang kembali ke markas untuk penyelidikan. Kepung tempat kejadian. Nggak ada satu pun yang diizinkan masuk," perintah Yenny."Baik," jawab Helmi, lalu segera membawa bawahannya menjalankan tugas.Pada saat ini, Yusuf ketakutan hingga tidak sadarkan diri....Setelah Surya kembali ke rumah, Linda kebetulan hendak pergi bekerja. Begitu melihat Surya, dia segera bertanya, "Kenapa baru pulang?""Ada sedikit masalah. Aku mengurus semalaman," jawab Surya.Linda berkata dengan pelan, "Jangan terlalu lelah, cepatlah istirahat."Surya menganggukkan kepalanya. Linda tersenyum pelan, lalu segera berjalan keluar dari vila.Surya duduk di ruang tamu sejenak. Setelah berpikir beberapa saat, dia pun merenggangkan tubuhnya dan kembali ke kamarnya untuk tidur.Surya tidur hingga jam 3 sore.Setelah mandi, Surya datang ke ruang tamu dan mulai bermeditasi.Kultivasi itu seperti berlayar melawan arus. Surya selalu mengingat kalimat ini, dia juga selalu bersikap disiplin.Namun, hanya beberapa