Surya melirik ajudan wanita itu.Dengan sedikit mengerutkan keningnya, Surya berkata, "Jangan arahkan benda sialan itu padaku atau kamu bisa melukai dirimu sendiri nanti.""Cari mati," kata ajudan wanita itu sambil memasukkan peluru ke dalam pistolnya, kemudian langsung menempelkannya ke pelipis Surya.Gesang berdiri tegak.Tepat pada saat itu, ada seseorang yang berteriak, "Pak Mirza datang!"Damar mengerutkan kening, melambaikan tangannya, lalu berkata, "Singkirkan pistolnya."Ajudan cantik itu mendengus dingin, tapi tetap menyingkirkan senjatanya dengan tidak sudi.Saat itu, ada seseorang yang berkata, "Anak muda, kami akan membiarkanmu hidup lebih lama lagi."Damar juga berkata, "Setelah perjamuan makan, kita bicarakan masalah ini baik-baik.""Kurasa, aku nggak perlu menunggu sampai perjamuan ini selesai," kata Surya dengan acuh tak acuh.Damar mendengus dingin. Dia tidak mau lagi berdebat dengan Surya dan berbalik menuju ke tengah aula.Pada saat ini, tampak Mirza dan Duta Besar A
Baca selengkapnya