Pov Thalita“Dek...”Kedua mataku terkejut melihat lelaki yang delapan tahun yang lalu pernah mengisi hatiku, kini berada di depanku. Tatapannya terlibat teduh, sepasang alis hitamnya menyatu, dengan bola mata hitam yang terang. “Maaf,” ujarku yang langsung menarik pergelangan tanganku, yang tak sengaja di genggam olehnya, dengan salah tingkah. “Cie.... Cie...” Goda Mas Pram dan Mbak Atika yang berada di atas pelaminan.“Apaan sih, Mas.” Aku mendengus sebal tak mempedulikan tatapan Mas Ravi padaku. “Aku akan ambil sapu untuk membereskan pecahan gelas ini,” lanjutkan yang berlalu pergi, tak mempedulikan panggilan Mas Ravi padaku. Mengerti jika aku tidak ingin diganggu, Mas Ravi pun berlalu naik ke pelaminan memberikan ucapan pada Mas Pram. Aku seakan dibuat lupa hubungan Mas Ravi dan Mas Pram, mereka adalah teman semasa sekolah, tentu saja Mas Ravi akan datang di acara nikahan Mas Pram. Kalau sudah begini, aku seakan menyesal menyanggupi kemauan Ibu untuk datang. Seharusnya aku diam
Terakhir Diperbarui : 2024-01-07 Baca selengkapnya