Home / Romansa / Pesona Istri Bayaran CEO Arogan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Pesona Istri Bayaran CEO Arogan: Chapter 111 - Chapter 120

142 Chapters

BAB 111 Terbongkar

"Apa maksud kamu mengirimkan pesan itu padaku, Simon?" Terang saja akhirnya Amanda menelpon balik kekasih gelapnya itu.Rasanya sekarang dirinya serba dipersalahkan dan disudutkan.Justru sepulang honeymoon di saat hubungan dirinya dengan sang suami berangsur-angsur membaik, dirinya dibuat memiliki perasaan bersalah begini."Aku hanya menanyakan hal yang memang hakku untuk bertanya padamu. Aku ingin tahu. Itu saja!" Simon nampak menggenggam erat handle pintu kantornya yang baru saja dia buka."Itu bukan urusanmu, Simon. Kuharap kita bisa bersikap dewasa dan setelah ini tidak lagi berpikir untuk melanjutkan...hubungan terlarang kita!" Amanda berbisik pelan.Meskipun itu dia ucapkan di dalam kamarnya sendiri dan tak ada seorangpun yang sedang bersamanya, tetap saja dia harus selalu waspda.Karena dia menyadari kalau di rumah ini, dindingpun berbicara."Lalu... setelah kamu berbaikan dengan suamimu, kamu membuangku! Begitu kan yang kamu maksud? Kamu sama saja dengan wanita murahan lainny
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

BAB 112 Benci tapi Cinta

Semalaman Ronald memikirkan strategi apa yang akan dia lakukan untuk membalas perlakuan Amanda dan Simon yang tega padanya. Ini sudah keterlaluan. Dia tak menyangka rasa suka Simon yang dulu dia deteksi akan menjadi sebesar ini dan itu ditanggapi oleh istrinya. Sengaja Ronald tak berada di rumahnya malam ini agar suasana hatinya tak semakin terpuruk."Sedang mikirin apa sih? Kok kelihatan serius gitu..." Seorang wanita berpakaian serba terbuka mendatanginya. Aroma parfumnya membuat perhatian Ronald pada minuman yang sedang diamatinya itu buyar seketika. "Oh kamu?" Ronald tak menyangka akan bertemu dengan wanita ini lagi."Hmmm, kukira kamu sudah melupakan aku, Ronald." Tangan halusnya sedang bergerilya untuk mengelus pundak dan leher pria berkarisma itu.Tak dia ragukan lagi, Ronald memang sedang ada masalah dan tampaknya bukan sekedar masalah biasa."Mana bisa aku melupakan sosok calon kakak iparku?" Ronald tersenyum saja.Apa dia sebaiknya membalas dendam dengan tidur bersama Za
last updateLast Updated : 2024-08-28
Read more

BAB 113 Aib

"Apa yang dia lakuan! Sudah sesiang ini, kenapa dia belum bangun juga.." Mama Ronald tampak menahan amarah saat mendapat sindiran dari anaknya tadi di meja makan."Mana si Helen?" Tanyanya pada pembantu yang biasanya melayani Helen."Non Helen memang bangun di atas jam sembilan, Nyonya. Setelah itu dia akan renang lalu sarapan..." Jawabnya kaget saat tiba-tiba saja Nyonya besar melakukan inspeksi.Benar saja saat pintu kamarnya dibuka, Helen masih dalam kondisi tertidur. Kamarnya masih gelap dan kordennya masih tertutup dengan sempurna.Di sebelahnya sudah terdapat pakaian yang berserakan. Saat dia membuka selimut gadis itu, tak nampak sehelai benangpun menutupinya."Ya Tuhaaan!" Mama Ronald berteriak karena terkejut.Bagaimana bisa seorang perempuan yang belum menikah berprilaku seperti ini.Setelah beberapa bulan bersama, baru pertama kalinya dia mendapati Helen seperti ini. Tanpa banyak pikir panjang lagi, dia meraih handphone mili
last updateLast Updated : 2024-08-29
Read more

BAB 114 Ular Berbisa?

"Amanda, keluar kamu!" Mertuanya bersuara lantang. Lantas menggedor pintu kamar yang sengaja ia kunci agar Ronald tak bisa masuk tanpa sepengetahuannya. "Iya, bentar Ma..." Amanda berjalan ke pintu dan kemudian membukanya dari dalam kamar. Ditemani dua orang pembantunya, mertuanya itu lantas tak menunda lagi untuk masuk ke dalam kamar dan mendudukkan menantunya. "Ada apa ya Ma?" Amanda masih tak mengerti kenapa ketiga orang yang masuk ke ruang tidurnya semua memiliki ekspresi yang sama. Marah, terkejut dan seolah dia telah melakukan sebuah kesalahan. "Jangan pura-pura lugu. Kamu munafik!" Mama mertunya menunjuk-nunjuk wajahnya. "Apa salahku, Ma?" Melihat Amanda yang nampak innocent , membuat sang Mama makin menjadi-jadi. Dia merasa menantunya sudah tak tahu diri. "Di depan kami, kamu terlihat seperti malaikat yang suci dan tulus... tapi di belakang, huh... kamu mau juga ya rupanya nidurin saudara suamimu! Wanita macam apa kamu ini, Amanda!?" Hampir saja mertuanya men
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

BAB 115 Pembuktian Cinta

"Siapa. katakan padaku? Biar aku bisa memperkenalkan diri lebih baik pada orang yang belum kenal siapa aku!" Ronald memang sedang emosi.Tadi dia baru saja dipanggil oleh Mamanya untuk segera pulang. Sebenarnya tak ingin mempercayai kedekatan yang sudah lama diendusnya, kini dia harus benar-benar melihat dan mendengarnya sendiri.Saat tidak ada dirinya, Simon tampak begitu mudahnya berdekatan dengan istrinya, tak bisa dia bayangkan bagaimana saat mereka hanya berdua saja di dalam rumah.Apalagi saat dia tak sengaja masuk ke kamar tanpa memberi tahu Amanda lebih dulu, Simon terlihat sangat dekat dengan istrinya sekarang."Ronald, kamu pulang?" Simon gelagapan. Lelaki berpostur atletis itu tak menyangkal kalau dirinya seperti sedang tertangkap basah."Iya. Kenapa? Apa kamu tidak suka kalau aku pulang sekarang sehingga niatmu tak bisa kesampaian?" Tatapan mata itu mengarah tajam pada Amanda meski kalimatnya sedang ditujukan pada Simon."Mas... Maksudku, Pak Ronald.. aku bisa jelaskan!"
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

BAB 116 Sarang Baru

Amanda masih meringkuk di sofa yang kini dia gunakan sebagai satu-satunya sandaran tubuhnya."Makanlah dulu. Jangan egois. Anak yang kamu kandung butuh makanan juga darimu." Simon sudah kembali dari luar.Setelah tadi mereka beradu mulut di halte, rupanya Simon membawa Amanda ke sebuah perumahan kecil namun tampaknya memang sudah disiapkan dan direnovasi.Meski ukuran carport hanya muat untuk satu mobilnya, setidaknya ini adalah sebuah hunian yang akan membuat dirinya nyaman dan merasa aman.Saat ini di hadapannya sudah ada sebuah kotak berisi makanan dan beberapa buah-buahan segar yang masih terbungkus plastik berlogo supermarket ternama."Aku harap kamu tak lagi berpikir soal orang-orang yang sebenarnya tak terlalu peduli padamu. Mulai hari ini, kamu harus fokus pada anakmu dan dirimu saja." Simon menambahkan kalimat untuk menguatkan wanita yang semakin ia cintai itu.Simon paham kalau saat ini, dia memang sangat ingin memeluk Amanda. Tapi
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

BAB 117 Ayah Pilihan

"Sejak kapan kamu datang?" Amanda bangun saat setelah ia tak tahan untuk tertidur. Begitu lelapnya hingga tak menyadari kalau sebentar lagi pagi."Aku datang semalam." Simon menjawab dalam keadaan masih menutup matanya. Amanda sudah menggeser tubuhnya agar sedikit berjauhan. Dia merasa sedikit risih saat harus bersentuhan kulit dengan kulit. Lain halnya jika Ronald yang melakukan ini, tentu aku akan membiarkan dia melakukannya sepanjang hari. Amanda bersuara pada dirinya sendiri.Simon tahu kalau wanita itu tidak nyaman dengan dekatnya jarak."Apa kamu mau sarapan?" Tanya Amanda yang semalam ingat melihat roti tawar ada di dalam kulkas.Simon juga sudah menyiapkan pemanggang roti berukuran kecil di sini. "Boleh jika itu tidak merepotkanmu, Amanda." Simon cepat-cepat memakai kembali bajunya dan masuk ke kamar mandi. Dia mencuci mukanya dengan air dingin. Barulah dia sadar kalau
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

BAB 118 Transformasi Hati

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Simon ingin melompat saat mendengar mamanya menyapa dari arah yang tak dia sangka."Ma, oh... aku..." Simon seumur-umur bukanlah tipikal seorang anak yang rebelious, dia adalah anak yang penurut."Iya, apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa mengendap-endap begitu kamu?" Imbuh mamanya lagi.Sebuah alasan tiba-tiba terbetik di benaknya."Aku sedang mencari Mila, Ma. Lyudmila biasanya sembunyi di kamar Ronald, kan?" Untunglah dia punya alasan logis yang bisa dia utarakan. Setidaknya ini akan menutup kecanggungan yang ada di antara mereka."Iya, kamu betul. Anak itu biasanya berada di kamar ini bersama Amanda." Mamanya menatap kamar yang sedang tertutup dan kosong tak berpenghuni karena Ronald masih di kantor.Dia jadi ingat akan kebaikan Amanda pada cucu semata wayangnya. Tapi, dia tak boleh goyah karena tekadnya sudah bulat untuk membasmi hama-hama di rumahnya."Oke, Ma, kalau beg
last updateLast Updated : 2024-09-11
Read more

BAB 119 Karat Cinta

Bagaimanapun, Ronald juga merasakan rindu pada sosok yang biasanya dia bisa lihat setiap hari.Kenapa sekarang di saat dia ingin mengungkapkan rasa yang sesungguhnya, Amanda justru memutuskan semuanya sepihak? Sial! Ronald mengumpat saat mengetahui apa yang telah dilakukan wanita itu padanya.Beginikah caranya Amanda membalaskan budi baiknya selama ini?"Aku tidak mau terus menerus begini, Amanda. Ini sudah terlalu! Mungkin memang sudah saatnya aku menceraikanmu saja..." Ronald bangkit dan melemparkan handphone itu ke atas bed-nya.Benda kotak tipis itu terpental dan terlempar ke headrest.Yang lebih mengejutkannya, ditemukannya sebuah kotak besar yang dia sudah tak asing lagi. Ini adalah kotak perhiasan yang dulu sempat ia berikan pada Amanda.Ronald masih ingat betul saat memberikan kotak itu, dia mulai merasakan jatuh cinta pada istrinya kala itu.Tanpa berpikir panjang lagi, dia meletakkan kotak perhiasan itu ke dalam lemari lantas menutupnya kembali. Sempat terpikir olehnya unt
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

BAB 120 Merindu

"Kalau memang tidak mau ada aku di sini, aku akan pergi dan setidaknya kamu harus mengurus dirimu sendiri." Simon masih saja menggerutu."Iya." Amanda memunggunginya dan tidur memeluk guling yang empuk."Sini kamu!" Simon mendekat dan merangkulnya dari belakang.Amanda ingin sekali berteriak dan pergi dari sini jika dia memiliki opsi lain untuk tempat tinggal.Meski semua kebutuhan tercukupi dan dia tak diganggu siapapun, tiba-tiba saja dia merindukan suasana tinggal yang tak hanya sendirian.Dia tak mau begini selamanya apalagi sekarang di tengah kondisi kehamilan, dia memiliki emosi yang tak stabil dan mudah marah."Jangan terus menerus terpuruk dengan dendam atau cintamu, Amanda. Dengarkan dan rasakan tendangan anakmu di dalam sana. Dia ingin kamu bahagia." Bisik Simon.Air mata itu tak terasa meleleh. Apakah dia sekarang sedang mendapatkan hukuman karena semua hal yang sebenarnya ingin dia dapatkan, dia berharap semua dilakukan oleh suaminya sendiri.**"Mana Ronald?" Di rumah, Ro
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status