Semua Bab Pesona Istri Bayaran CEO Arogan: Bab 121 - Bab 130

142 Bab

BAB 121 Pertemuan Sulit

Ronald memacu mobilnya seperti seekor kuda liar. Tak menghiraukan jajaran mobil yang mengklakson serta sepeda motor yang tak jarang memaki dan menyumpahinya. Dia menyerobot sana sini demi secepatnya sampai di tempat tujuan.Malam sudah mulai menua. Tapi mata Ronald batal terpejam.Sebenci-bencinya dia pada wanita itu, nyatanya rasa rindu itu masih hidup dan membuatnya tergerak untuk segera meninggalkan rumah demi melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.Persis seperti yang ada di foto tadi. Ronald menemukannya.Meski ragu, dia akhirnya memencet bel yang tertempel di pagar depan.Sengaja dia tak memakai mobil yang biasa dia kendarai agar tak mudah dikenali.Lampu yang awalnya padam, tiba-tiba saja menyala. Tangan Ronald gemetar. Belum pernah dia merasa se-nervous ini dalam hidup. Walau saat dia closing tender triliunan, dia merasa biasa saja.Tapi... kenapa sekarang justru dia merasa ketakutan!Sosok itu k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

BAB 122 Lorong Buntu

"AMANDA! RONALD!"Hal yang ditakutkan Amanda terjadi juga. Simon datang di saat yang tak terduga, atau lebih tepatnya di saat yang tak diinginkan."APA YANG DIA LAKUKAN DI SINI?"Hampir saja genteng rumah mungil itu rontok ketika Simon berteriak sekuat tenaga. Suaranya makin membahana karena dia bersuara di malam hari."Si-Simon?" Amanda ketakutan dan segera menghamburkan tubuhnya ke dada lelaki yang sudah memberikan atap padanya untuk berlindung.Meski Ronald masih menjadi lelaki paling penting dalam hidupnya, namun dia harus sadar diri kalau Ronald tak benar-benar menginginkannya.Amanda sudah tahu dengan jelas kalau Simon-lah yang benar-benar mencintainya. Meski hatinya tak merasakan hal yang sama.Lambat laun dia menyadari apa yang dia rasakan pada kakak iparnya itu hanyalah sebatas hawa nafsu belaka. Ia hanya ingin dimengerti dan dicintai.Selebihnya, dia baru menyadari sekarang bahwa hatinya hanya untuk Ronald, meski semua sudah terlambat."Amanda, apa kamu sudah lupa apa yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

BAB 123 Sendirian

Luka batin yang dialami oleh Amanda, rasanya sudah lebih dari rasa kesanggupannya sendiri.Memiliki orang tua yaitu sosok ibu yang berat sebelah dan selalu memenangkan saudara lelaki, dia harus berhati-hati dalam bersikap. Biasanya seorang anak perempuan akan dekat dan suka curhat pada ibunya. Kini, sosok itu sudah tak ada lagi dalam daftar orang yang akan dicarinya saat terjadi masalah yang berarti."Tidak mau tahu bagaimana cara kamu mendapatkan uang itu, yang jelas..keluarga suami kamu kaya raya. Uang segitu nggak akan mengurangi kekayaan mereka!" Kalimat ibunya setiap kali berdiskusi, tak pernah dengan mudah bisa dia lupakan.Nada tinggi dan bentakan dari kakaknya juga. "Kamu sejak nikah sama bos kaya itu benar-benar lupa diri ya Amanda. Kamu lupa sama kakakmu sendiri. Kamu sudah hidup keenakan, makanya saat kami mintai tolong, kamu selalu menolak keberatan!"Apa kalimat itu pantas keluar dari mulut seseorang yang katanya saudara? Amanda menggigit kuku-kukunya, mengingat perlaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

BAB 124 Misteri Ayah

Amanda berharap langkah yang akan dia ambil akan menjadikan masalah ini tak terus menerus menerpanya.Perkara siapa ayah anak yang dikandungnya akan menentukan ke mana arah kehidupannya nanti akan berlanjut.Jikalau janin yang dikandungnya adalah anak Simon, maka dia tak akan banyak pilihan lagi selain mengabdikan seumur hidupnya pada cinta yang salah itu.Dan mungkin saja, bila memang Simon adalah ayah dari anaknya, itu sama dengan Tuhan menghukumnya di sisa umurnya tinggal di muka bumi. Perlahan kini cinta dan nafsu yang dia rasakan terhadap Simon, mulai memudar.Kini jika dia ditanya, di hatinya Amanda berharap bahwa anak ini adalah miliknya dengan Ronald. Itu saja."Jadi, berapa lama hasilnya akan keluar, Dok?" Amanda gusar membenarkan posisi duduknya saat berkonsultasi pada dokter kandungan yang biasa memeriksanya."Hmmm... saya pikir, lelaki yang biasa mengantarkan Ibu ke sini adalah bapak dari janin yang ada di kandungan Ibu." Komentar dokter yang sebenarnya netral itu terasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

BAB 125 Tertebak

Dengan tangan yang masih gemetar, Amanda membuka hasil tes DNA yang dia lakukan untuk anaknya yang bahkan belum terlahir ke dunia ini.Bagaimana dengan hasilnya?"Silakan diperiksa dulu, Ibu Amanda." Tutur kata pihak lab yang melaksanakan uji DNA."Iya, terima kasih..."Simon yang menunggu cukup lama, dia tak sabar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dengan susah payah bertanya di sana-sini, akhirnya dia menemukan ruangan tempat Amanda bertemu dengan dokter dan beberapa orang petugas yang menjalankan tesnya.Awalnya Simon dilarang untuk masuk, namun dia menerobos pintu dan masuk begitu saja."Lho, Bapak ini siapa? Bapak tidak boleh masuk sembarangan ke sini!"Petugas itu menyuruhnya keluar.Namun, Amanda mencegah. "Tidak perlu. Biarkan dia tetap di sini..."Rupanya Amanda sudah membuka amplop itu dan di saat huru-hara terjadi di luar ruangan, dia telah mengetahui hasilnya."Tapi, Ibu Amanda..selain yang berkepentingan, dilaran masuk ke sini." Tukas petugas yang lain."Tak masalah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

BAB 126 Meradang

"Selidiki apa yang Ronald dan Mila rahasiakan padaku." Titah Mama Ronald pada salah satu pembantu senior kepercayaannya."Baik, Nyonya!" Anggukan kepalanya sudah cukup membuatnya menurut dan mengerti apa yang harus dikerjakan."Ma, kamu ini ngurusin apa sih sebenarnya?" Suaminya ikut bicara saat pembantu mereka berlalu."Sudahlah, Pa. Kamu nggak usah ikut-ikut. Aku hanya tidak mau Ronald dan Mila merahasiakan hal yang sepertinya penting. Oh iya, kemarin Papa cerita ketemu sama Simon di parkiran rumah sakit Ibu dan Anak. Bagaimana bisa itu?" Mamanya bertanya pada sang suami yang sedang menyeruput air putih di gelas."Ya itu, aku mau tanya dia kenapa di situ, malah kabur buru-buru masuk ke dalam. Tapi dia juga belum sempat melihatku sih, Ma. Jadi... ya begitulah." Suaminya menjawab santai.Dengan naluri seorang istri yang punya keakuratan tinggi, mama Ronald lantas bertanya balik kepada suaminya."Papa ngapain ke sana? Itu kan jam kerja harusnya..Kenapa juga Papa ke RSIA?"Suaminya gela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 127 Curiga

"Apa?" Ronald merasa dikejutkan dengan fakta baru ini.Anak Simon? Dipandanginya Amanda lekat-lekat. Dugaannya selama ini serta informasi dari orang-orang sekitarnya rupanya benar. Jauh sebelum mereka berpisah, Amanda sudah ada affair dengan Simon.Ronald tak kuasa menahan amarah ketika tahu, kalau saat menikah dengannya, Amanda sudah berbagi ranjang dengan orang lain.Dan itu, adalah dengan saudara tirinya sendiri."Keterlaluan kamu, Amanda! Sekarang aku paham... memang kalian ini sangat serasi!" Itu saja yang diucapkan oleh Ronald.Papanya berusaha tetap tenang dan tak terbawa suasana."Ronald, kami sudah tahu kalau sebenarnya..kamu dengan Amanda hanya menjalani pernikahan kontrak yang sebenarnya memang akan berakhir sebelum kalian bercerai kan?"Mendengar ini, Ronald diam seribu bahasa.Lelaki berwajah tampan itu khawatir dan mulai berpikir, apa jadinya jabatan serta posisinya di perusahaan kalau ketahuan melakukan nikah kontrak?Mau tidak mau, dia harus menyumpal mulutnya sendiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

BAB 128 Adrenalin

"Kamu?"Amanda terperanjat dan terduduk di ranjang.Dadanya berdegup kencang melihat sosok itu dari dekat, dan di rumahnya sendiri."Kamu memang tidak tahu malu. Sekarang kamu mendeklarasikan kalau janin itu adalah anak Simon. Sungguh kamu lebih murahan dari wanita-wanita yang kerja di karaoke itu, Amanda!" Ronald mendekat dan terlihat seolah-olah akan menyerang Amanda yang tanpa perlindungan apapun.Mau melawan juga rasanya percuma, Amanda tahu kalau lelaki itu sudah ingin memberikan hukuman kepadanya semenjak duduk di meja makan.Mata tajam itu tak pernah lepas dari dirinya."Apa mau Pak Ronald sekarang? Aku memang bukan wanita baik-baik." Amanda meneteskan air mata.Ketika dulu dia dicela seperti ini, mungkin dia tak akan merasa sakit hati. Justru ketika rasa cintanya pada Ronald mulai tumbuh, hinaan dari mulut Ronald terasa berlipat lebih menyakitkan."Kamu memang layak untuk aku ceraikan. Murahan!"Tang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

BAB 129 Something Fishy

Ronald mengulangi membaca pesan tentang hasil sebuah tes DNA... dan mengatakan kalau tesnya disabotase!?Ini tidak bisa dibiarkan, siapa yang menyebarkan berita hoax begini!"Hallo, kalau memberi info jangan setengah-setengah begini dong!" Ronald kesal karena merasa dipermainkan."Boss, info yang aku dapatkan ini langsung dari tempat Nona Amanda melalukan pengetesam DNA. Yang jelas, ini tidak salah!" Jelas orang kepercayaan Ronald itu.Jantungnya kembali berdetak. Jangan-jangan...'Lalu, anak siapa kira-kira bayi yang di dalam kandungan Amanda itu?' Ronald bergumam pada dirinya sendiri. Apakah mungkin?Ronald tak mau terlalu besar kepala dulu. Bisa saja ini adalah anak orang lain lagi. Siapa yang menjamin kalau Amanda hanya menjalin hubungan dengan satu orang yaitu Simon saja?"Boss, kami mendapatkan info kalau ada yang menyuruh tim lab untuk melakukan perubahan hasil. Tapi, kami masih belum bisa menemukan siapa orang itu." Ronald masih menyangkal. "Lalu, bagaimana aku bisa percaya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

BAB 130 Malam Bersama

"Ini handphone-nya, Oma!" Mila menyerahkan handphone milik Opanya pada sang Oma."Oke, Opa paling tadi kelupaan membawa ya? Sekarang ayo, Oma antar kamu tidur lagi. Mau ditemanin apa bagaimana ini cucu kesayangan Oma?" Dengan penuh kasih sayang, tangan kecil itu memegangi tangan Omanya."Mauuuuuuuuu.." anak perempuan itu tampak kegirangan."Duh, sampai segitunya ya kamu. Bilang mau sampai panjang gitu.." Omanya tertawa dan mengelus kepala cucunya dengan lembut.Tubuh mungil itu kini sudah kembali ke kamarnya. Sang Oma merebahkan tubuh di sampingnya dan mereka pun berdampingan."Oma, aku kangen sama Papa!"Celoteh Mila sambil menahan kantuk. Kelopak matanya sudah hampir menutup.Omanya menepuk-nepuk perut cucunya yang sudah tertutup selimut. Tak lama kemudian, dalam kondisi lampu sudah dimatikan, gadis kecil itu tertidur.Baru sekitar lima menit Mila tertidur, handphone itu kembali berdering.Saat diangkat dan dijawab dengan suara Mama Ronald yang sudah mengantuk, telepon langsung dima
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status