Azwa tidak menjawab melainkan memejamkan mata siap menerima perlakuan Aufal selanjutnya. Jarak keduanya tinggal beberapa senti, bahkan dia bisa merasakan hembusan napas Aufal menerpa wajahnya. Tinggal sedikit lagi sebelum…“Permisi, Mas Aufal, Dek Azwa. Makan siangnya udah siap, monggo makan siang bareng,” kata Mbok Yanti yang tiba-tiba masuk. Beliau dan suaminya, Pak Diman, dipekerjakan oleh Mami Asha untuk merawat rumah ini.Refleks, Aufal beralih memeluk atau lebih tepatnya membenamkan kepala Azwa di dadanya. “Hah? Oh iya, Mbok, iya. Nanti Aufal sama Azwa nyusul,” balasnya salah tingkah.“Eh! Maaf, Mbok ganggu. Dilanjut aja kalau gitu, permisi." Tanpa persetujuan, Mbok Yanti langsung keluar kamar.Azwa menepuk punggung Aufal keras. “Lepasin. Azwa… nggak bisa napas….”Aufal melepaskan Azwa. Gadis itu terlihat menarik napasnya dalam-dalam. “Hehehe… maaf-maaf. Bentar ya, Mas ambil makanan dulu.” Sebelum benar-benar keluar, dia mengecup bibir istrinya singkat.“Mas Ofa!”“Buat gantiin
Terakhir Diperbarui : 2024-01-27 Baca selengkapnya